Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAHAN PADA M

ASA NABI
PEMERINTAHAN PADA
MASA NABI
POLITI
K ERA
NABI
POLITIK ERA
NABI
Politik Era kenabian merupakan era pertama dalam
sejarah Islam yang dimulai sejak Rasulullah saw.
pada Era ini terbagi menjadi dua masa, yang
keduanya dipisahkan oleh hijrah Kedua fase itu
tidak memiliki perbedaan dan kelainan satu sama
lain, seperti yang diklaim oleh beberapa ahli bahasa.
Bahkan, fase yang pertama merupakan fase yang
menjadi titik tolak bagi fase kedua. Kemudian pada
fase kedua, bangunan masyarakat Islam berhasil
dibentuk, dan kaidah-kaidah yang sebelumnya
bersifat umum selesai dijabarkan secara mendetail.
SISTEM
POLITI
K
SISTEM
POLITIK

Sebuah sistem yang dibangun oleh Nabi Muhammad, Para


pengikutnya yang tinggal bersamanya di Madinah tidak ragu lagi
bahwa sistem ini adalah sistem politik par excellence atau bisa
dibilang politik yang memiliki keunggulan luar biasa. Pada saat yang
sama, ia tidak menghalangi sistem dari menjadi sistem keagamaan
dalam hal tujuan, motivasi dan landasan.
KETATANEG
ARAAN
ZAMAN NABI
KETATANEGARAAN
ZAMAN NABI
PERIODE MAKKAH
Ketika periode Makkah, jumlah pengikut Nabi Muhammad masih sedikit.
Oleh karena itu, pesan yang diturunkan dari Al-Qur'an tidak efektif dalam
masyarakat utama. Pengikut Nabi Muhammad SAW masih minoritas dan
belum berkembang menjadi komunitas yang akan mengubah tatanan sosial.
Bahkan penindasan dan permusuhan kaum Quraisy terhadap Nabi
Muhammad dan para pengikutnya sangatlah mendalam. Puncaknya adalah
hijrahnya Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya ke Madinah.
PERIODE MAKKAH
Ketika periode Madinah, bagi adalah masa dimana
beliau berada di kota Madinah sejak hijrah hingga beliau
wafat.. Jumat 12 Rabiul Awal 1 H (tahun ke-13 sebagai
Nabi) Dari Hijrah Nabi Senin 12 Rabiul Awal 11 H/632
M Wafatnya pada 8 Juni adalah sepuluh tahun. Nabi
Muhammad pindah dari Mekkah ke Madinah bukan
karena takut akan ancaman kaum Quraisy, tetapi sebagai
strategi untuk menyebarkan Islam. Selama Madinah, Nabi
bertindak sebagai kepala agama dan kepala pemerintahan.
NABI
SEBAGAI
KEPALA
NEGARA
NABI SEBAGAI KEPALA
NEGARA

Dilihat dari sumber-sumber kekuasaan negara, Allah menyatakan bahwa


kekuasaan mutlak ada di tangan-Nya. Namun mengingat bagaimana Nabi
Muhammad SAW memperoleh kekuasaan dari Madinah, hal itu diperoleh
dengan kesepakatan dengan penduduk Madinah (Bay'ah al-Aqabah). Dari
pandangan politik modern, hal itu dapat disamakan dengan teori "kontrak
sosial" yang kata-katanya agak longgar. Menurut teori ini, masyarakat dan
rakyat sepakat mengenai mengalihkan sebagian haknya kepada pihak lain
untuk diatur dan diatur guna menjamin kebebasannya.

Anda mungkin juga menyukai