Anda di halaman 1dari 13

ASSALAMUALAIKUM

WR.WB
NAMA KELOMPOK :
01 Ayu Sekar Putri Islami (0120006)

02 Eliza Nova Nurcahyani (0120015)

03 Tita Rosidah (0120034)

04 Ulfatun Nisa (0120035)


RISIKO DAN HAZARD DALAM PENGKAJIAN, PERENCANAAN,
PELAKSANAAN, DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN

A. DEFINISI

Hazard (bahaya) adalah suatu keadaan yang memungkinkan atau berpotensi


terhadap terjadinya kejadian kecelakaan berupa cedera, penyakit, kematian,
kerusakan atau kemampuan melaksanakan fungsi operasional yang telah
ditetapkan (Tarwaka, 2008 ). Menurut Tarwaka (2014 ), potensi bahaya adalah
sesuatu yang berpotensi menyebabkan terjadinya kerugian, kerusakan, cedera,
sakit, kecelakaan, atau bahkan dapat menyebabkan kematian yang berhubungan
dengan proses dan sistem kerja. Bahaya adalah sumber, situasi atau tindakan
yang berpotensi menciderai manusia atau sakit penyakit atau kombinasi dari
semuanya (Puspitasari, 2010).
Hazard ialah semua sumber, sitasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan
cedera (kecelakaan kerja) dan atau penyakit akibat kerja definisi berdsarkan
OHSAS 18001-2007. Secara umum terdapat 5 (lima) faktor bahaya K3 di tempat
kerja, atara lain :
 Faktor Bahaya Biologi seperti jamur, virus, bakteri, dll
 Faktor Bahaya Kimia seperti gas, bahan beracun, dll
 Faktor Bahaya Fisik/Mekanik seperti mesin, tekanan, dll
 Faktor Bahaya Biomekanik seperti posisi kerja, gerakan, dll
 Faktor Bahaya Sosial Psikologis seperti stress, kekerasan, dll
B. KLASIFIKASI HAZARD

Menurut Ndejjo (2015) bahaya secara luas diklasifikasikan sebagai biologis dan
nonbiologis. Klasifikasi gabungan biologis dan nonbiologis adalah sebagai
berikut :

a. Bahaya biologis didefinisikan untuk dimasukkan luka/ laserasi, luka terkait


yang ajam, kontak langsung dengan spesimen yang terkontraminasi/ bahan
biohazardous, bioterorisme, yang ditularkan melalui darah paogen, penyakit
infeksi/ infeksi. Penyakit udara, penyakit vektor yang ditanggung dan
kontaminasi silang material kotor.
Lanjutan....
b. Bahaya nonbiologis didefinisikan untuk termasuk fisik, psikososial dan ergonomis bahaya :
• Bahaya fisik termasuk slip, perjalanan, jatuh, luka bakar, frktur, radiasi dari sinar X,
kebisingan, dan radiasi nonionisasi.
• Bahaya psikososial termasuk fisik, penyalahgunaan psikososial, seksual, dan verbal dan
menekankan.
• Bahaya ergonomis adalah muskuloskeletal cedera seperi nyeri otot/ strain/ terkilir.
C. RISIKO DAN HAZARD DALAM PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN

Menurut Prayino (2017) risiko melekat dari tindakan pelayanan kesehatan


dalam hal ini pada saat melakukan pengkajian asuhan keperawatan adalah
bahwa dalam kegiatan ini yang diukur adalah upaya yang dilakukan pada
proses pengkajian data, hal-hal yang dapat terjadi seperti :

a. Kurangnya informasi atau data yang diberikan keluarga pasien-pasien tersebut


(menyembunyikan sesuatu hal) sehingga dalam proses pengkajian kurang lengkap.
Akibatnya perawat dokter akan salah dalam memberikan perawatan sehingga
berbahaya terhadap pasien.
Lanjutan....
b. Tertularnya penyakit saat melakukan pengkajian dalam hal ini seperti kontak fisik
maupun udara. Pada saat perawat melakukan perawatan pengkajian pasie maka perawat
mempunyai resiko tertular penyakit dari pasien.
c. Mendapatkan cacian atau pelecehan verbal saat melakukan pengkajian ataupun pada
proses wawancara. Dalam hal ini seperti halnya ketika perawat menanyakan data
informasi pasien namun keluarga pasien menyembunyikannya namun demi keselamatan
pasien, perawat tetap menanyakannya sehingga pasien / keluarga pasien kurang
menyukainya sehingga perawat mendapatkan cacian / perlakuan tidak baik.
d. Mendapatkan kekerasan fisik dan pasien ataupun dari keluarga pasien pada saat
melakukan pemeriksaan. Misalnya, pasien keluarga yang tidak menyukai proses
perawatan pengkajian dapat melakukan kekerasan fisik terhadap perawatnya.
 
Upaya mencegah dan meminimalkan Risiko dan Hazard pada asuhan keperawatan

1. Upaya yang dapat dilakukan perawat dalam tahap pengkajian asuhan keperawatan

2. Upaya yang dapat dilakukan dalam tahap perencanaan asuhan keperawatan

3. Upaya yang dapat dilakukan dalam tahap implementasi asuhan keperawatan

4. Upaya yang dapat dilakukan pada tahap evaluasi asuhan keperawatan


D. RISIKO DAN HAZARD DALAM PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

Menurut Prayitno, dkk (2017) kesalahan saat merencanakan pengkajian.


Misalnya jika perawat salah dalam mengkaji, maka perawatvakan salah dalam
memberikan proses perawatan/pengobatan yang pada akhrnya akan mengakibatan
kesehatan pasien malah semakin terganggu. Hal lainnya yang dapat terjadi yaitu jika
perawat salah dalam merencanakan tindakan keperawatan maka perawatnya juga akan
mendapatkan bahaya seperti misalnya tertularnya penyakit dari pasien karena
kurangnya perlindungan diri terhadap perawatnya.
E. RISIKO DAN HAZARD DALAM IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN

Menurut Putri, T. E. R. (2017) kesalahan saat melakukan implementasi


ataupun pelaksanaan tindakan keperawatan adalah salah satu yang
sangatlah fatal dan mengakibatkan kecelakaan pada pasien ataupun
perawat, contohnya misal kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien
oleh perawat di karenakan perawat lupa membaca instruktur atau catatan
atau dokumen rekam medik pasien.
F. RISIKO DAN HAZARD DALAM EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN

Menurut Putri, T. E. R. (2017) kesalahan saat melakukan evaluasi dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan akan mengakibatkan pendokumentasian dalam asuhan keperawatan kurang data yang
sudah dilakukan oleh perawat. Terkadang perawat lupa menginformasikan ke dalam catatan atau
dokumentasi dalam asuhan keperawatan sehingga dokumen yang tertulis atau yang tadi
dilaksanakan oleh perawat kepada klien tidak ada di dokumentasi asuhan keperawatan.
WASSALAMUALAKUM
WR.WB

Anda mungkin juga menyukai