Anda di halaman 1dari 34

BUKTI AUDIT dan

KERTAS KERJA
PEMERIKSAAN
BUKTI AUDIT
Segala informasi yang mendukung angka – angka atau informasi
lain yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat
digunakan oleh auditor sebagai dasar yang layak untuk
menyatakan pendapatnya. Bukti audit yang mendukung laporan
keuangan terdiri dari : data akuntansi dan semua
informasi penguat (corroborating information) yang tersedia
bagi auditor
TUJUAN AUDIT

Menyatakan pendapat atas kewajaran


laporan keuangan, dalam semua hal yang
material, sesuai dengan prinsip akuntansi
berterima umum di Indonesia.
ASERSI MANAJEMEN DALAM
LAPORAN KEUANGAN
Asersi adalah pernyataan manajemen yang terkandung di dalam komponen laporan keuangan.
Pernyataan ini dapat bersifat implisit dan eksplisit.

Asersi manajemen yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diklasifikasikan berdasarkan
penggolongan besar berikut ini:
a. Keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence).
b. Kelengkapan (completness).
c. Hak dan kewajiban (right and obligation).
d. Penilaian (valuation) atau alokasi.
e. Penyajian dan pengungkapan (presentation amd disclosure)
ASERSI MANAJEMEN DAN TUJUAN AUDIT
Asersi Manajemen Tujuan Umum Audit
Keberadaan atau keterjadian Aktiva dan kewajiban entitas ada pada tanggal tertentu, dan
transaksi pendapatan dan biaya terjadi dalam periode
tertentu.

Kelengkapan Semua transaksi dan akun yang seharusnya telah disajikan


dalam laporan keuangan.
Hak dan Kewajiban Aktiva adalah hak entitas dan utang adalah kewajiban
entitas pada tanggal tertentu.
Penilaian atau alokasi Komponen aktiva, kewajiban, pendapatan, dan biaya telah
disajikan dalam laporan keuangan pada jumlah yang
semestinya.
Penyajian dan pengungkapan Komponen tertentu laporan keuangan telah digolongkan,
digambarkan, dan diungkapkan secara semestinya.
FAKTOR YANG MENENTUKAN CUKUP
ATAU TIDAKNYA BUKTI AUDIT

Materialitas dan risiko

Faktor ekonomi

Ukuran dan karakteristik populasi


KOMPETENSI BUKTI AUDIT,
KOMPETENSI DATA AKUNTANSI, DAN
KOMPETENSI INFORMASI PENGUAT

K
o
m
p
e
t
Kompetensi data akuntansi
eKompetensi informasi penguat
n
s
i

b
u
k
t
i

a
Pertimbangan auditor tentang kelayakan bukti dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor :

 Pertimbangan profesional
 Integritas manajemen
 Kepemilikan publik versus terbatas
 Kondisi keuangan
TIPE BUKTI AUDIT

Tipe Data Akuntansi Tipe Informasi Penguat


• Pengendalian Intern • Bukti fisik
• Catatan Akuntansi • Bukti dokumenter
• Perhitungan
• Bukti lisan
• Perbandingan dan ratio
• Bukti dari spesialis
CATATAN AKUNTANSI SEBAGAI
BUKTI
Catatan akuntansi merupakan bukti audit bagi auditor mengenai pengolahan transakasi
keuangan yang telah dilakukan oleh klien. Keandalan catatan akuntansi sebagai bukti audit
tergantung pada pengendalian intern yang diterapkan oleh penyelenggaraan catatan akuntansi
tersebut.
Contoh :
1. Jika buku pembantu dipegang oleh karyawan yang tidak memegang buku besar dan secara
periodik diadakan rekonsiliasi antara buku pembantu dengan akun kontrol (controlling
account) yang berkaitan dengan buku besar dan
2. Semua jurnal umum harus dapat persetujuan tertulis dari manajer akuntansi, maka auditor
dapat mengangkat jurnal, buku besar dan buku pembantu sebaga bukti audit yang andal,
yang mendukung angka – angka dalam laporan keuangan.
BUKTI FISIK
Bukti audit yang diperoleh dengan cara inspeksi atau
perhitungan aktiva berwujud. Pemeriksaan terhadap
aktiva merupakan cara langsung untuk membuktikan
kebenaran aktiva tersebut tetapi untuk aktiva tertentu,
pemeriksaan fisik bukan merupakan bukti audit yang
cukup untuk menentukan hak kepemilikan terhadap
aktiva tertentu
BUKTI DOKUMENTER

Tipe bukti audit ini dibuat dari kertas bertuliskan huruf dan atau angka atau simbol – simbol
yang lain. Menurut sumbernya bukti dokumenter dibagi menjadi 3 golongan :
1. Bukti dokumenter yang dibuat oleh pihak luar yang bebas langsung kepada auditor.
2. Bukti dokumenter yang dibuat pihak luar yang bebas disimpan dalam arsip klien.
3. Bukti dokumenter yang dibuat dan disimpan dalam organisasi klien.
PERHITUNGAN SEBAGAI BUKTI
Perhitungan yang dilakukan sendiri oleh auditor untuk membuktikan ketelitian perhitungan
yang terdapat dalam catatan klien merupakan salah satu bukti audit yang bersifat kuantitatif.
Contohnya :
1. Footing
2. Cross – footing
3. Pembuktian ketelitian perhitungan biaya depresiasi dengan cara menggunakan tarif
depresiasi yang digunakan oleh klien.
4. Pembuktian ketelitian pentuan taksiran kerugian piutang usaha, laba per saham yang
beredar, taksiran pajak perseroan.
BUKTI LISAN
Permintaan keterangan secara lisan oleh auditor kepada karyawan
kliennya akan menghasilkan informasi tertulis atau lisan. Umumnya bukti
lisan tidak cukup, tetapi bukti ini menunjukan situasi yang memerlukan
penyelidikan lebih lanjut yang akan menguatkan bukti lisan tersebut.
Dalam mengajukan pertanyaan, auditor hendaknya tidak bersikap otoriter
maupun selalu merendahkan diri. Di lain pihak, auditor harus menghindari
sikap sebagai polisi, tidak boleh melakukan penyelidikan silang terhadap
karyawan dan penekanan untuk memperoleh informasi.
PERBANDINGAN
Auditor melakukan analisis terhadap perbandingan setiap aktiva, utang,
penghasilan, dan biaya dengan saldo yang berkaitan dalam tahun
sebelumnya. Jika terdapat perubahan yang luar biasa, diadakan
penyelidikan sampai auditor memperoleh alasan yang masuk akal
mengenai penyebabnya. Bukti audit berupa perbandingan dan ratio
dikumpulkan pada awal audit untuk membantu penentuan objek audit
yang memerlukan penyelidikan yang mendalam dan di periksa kembali
untuk menguatkan kesimpulan – kesimpulan yang dibuat atas dasar bukti
– bukti lain.
BUKTI DARI SPESIALIS
Spesialis adalah seorang atau perusahaan yang memiliki keahlian atau pengetahuan
khusus dalam bidang selain akuntansi dan auditing. Berbagai contoh tipe masalah
yang kemungkinan menurut pertimbangan auditor memerlukan pekerjaan spesialis,
namun tidak terbatas pada hal – hal berikut :
1. Penilaian
2. Penentuan karakteristik fisik yang berhubungan dengan kuantitas yang tersedia
atau kondisi
3. Penentuan nilai yang diperoleh dengan menggunakan teknik atau metode khusus
4. Penafsiran persyaratan teknis, peraturan atau persetujuan
DEFINISI KERTAS KERJA
KERTAS KERJA
Kertas kerja adalah catatan-catatan yang
diselenggarakan oleh Auditor mengenai prosedur audit
yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya,
informasi yang diperolehnya, dan simpulan yang
dibuatnya sehubungan dengan auditnya
CONTOH KERTAS KERJA

1. Program audit
2. Hasil pemahaman terhadap pengendalian intern
3. Analisis
4. Memorandum
5. Surat konfirmasi
6. Representasi klien
7. Ikhtisar dari dokumen-dokumen perusahaan
8. Daftar atau komentar yang dibuat atau diperoleh auditor
ISI KERTAS KERJA

1. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan


pertama yaitu pemeriksaan telah direncanakan dan
disupervisi dengan baik

2. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan kedua yaitu


pemahaman memadai atas pengendalian intern telah diperoleh
untuk  merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan
lingkup pengujian yang telah dilakukan.
3. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan
lapangan ketiga yaitu bukti audit telah diperoleh,
prosedur audit telah diterapkan, dan pengujian
telah dilaksanakan, yang memberikan bukti
kompeten yang cukup sebagai dasar memadai
untuk menyatakan pendapat atas laporan
keuangan auditan.
TUJUAN PEMBUATAN KERTAS KERJA

1. Mendukung pendapat auditor atas laporan keuangan


auditan.

2. Menguatkan simpulan-simpulan auditor dan


kompetensi auditnya.

3. Mengkoordinasi dan mengorganisasi semua tahap audit.

4. Memberikan pedoman dalam audit berikutnya.


KEPEMILIKAN DAN KERAHASIAAN INFORMASI KERTAS
KERJA

Kertas kerja adalah milik kantor akuntan publik, bukan milik klien
atau milik pribadi auditor. Namun, hak kepemilikan kertas kerja oleh
kantor akuntan publik masih tunduk pada pembatasan-pembatasan
yang diatur dalam Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang
berlaku, untuk menghindarkan penggunaan hal-hal yang bersifat
rahasia oleh auditor untuk tujuan yang tidak semestinya.
FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM PEMBUATAN KERTAS KERJA

1. Lengkap

2. Teliti

3. Ringkas

4. Jelas

5. Rapi
TIPE KERTAS KERJA

1. Program audit (audit program)


• Merupakan daftar prosedur audit untuk seluruh audit unsur
tertentu, sedangkan prosedur audit adalah instruksi rinci untuk
mengumpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh
pada saat tertentu dalam audit. Dengan demikian, program audit
berfungsi sebagai suatu alat yang bermanfaat untuk menetapkan
jadwal pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan audit.
2. Working trial balance
• Suatu daftar yang berisi saldo-saldo buku besar pada akhir tahun
yang diaudit dan pada akhir tahun sebelumnya.
• Merupakan daftar permulaan yang harus dibuat oleh auditor
untuk memindahkan semua saldo akun yang tercantum dalam
daftar saldo klien
PROSES PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Dokumen Jurnal Buku Lembar kerja (trial Laporan


pendukung besar balance) keuangan

Dokumen
sumber

Buku
pembantu
PROSES PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN AUDITAN

Skedul Skedul Working trial Laporan keuangan


Pendukung Utama balance auditan

Ringkasan jurnal
adjustment
3. Ringkasan jurnal Adjustment
• Untuk membetulkan kekeliruan dalam laporan
keuangan dan catatan akuntansi klien.
• Jurnal penggolongan digunakan untuk
memperoleh pengelompokan dalam laporan
keuangan klien.
4. Skedul utama
• Adalah kertas kerja yang digunakan
untuk meringkas informasi yang dicatat
dalam skedul pendukung untuk akun-
akun yang berhubungan.
5. Skedul pendukung
• Dalam setiap skedul pendukung harus
mencantumkan pekerjaan yang telah
dilakukan oleh auditor dalam memverifikasi
dan menganalisis unsur-unsur yang
dicantumkan dalam daftar tersebut.
DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN,
KLIEN MENEMPUH BEBERAPA TAHAP

1. Pengumpulan bukti transaksi

2. Pencatatan dan penggolongan transaksi dalam jurnal dan buku pembantu.

3. Pembukuan (posting) jurnal ke dalam buku besar

4. Pembuatan lembar kerja (work sheet)

5. Penyajian laporan keuangan


TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN AUDITAN

1. Pengumpulan bukti audit dengan cara pembuatan atau pengumpulan skedul pendukung
(supporting schedules).

2. Peringkasan informasi yang terdapat dalam skedul pendukung ke dalam skedul utama
(lead schedules atau top schedules) dan ringkasan jurnal adjustment.

3. Peringkasan informasi yang tercantum dalam skedul utama dan ringkasan jurnal
adjustment ke dalam working trial balance.

4. Penyusunan laporan keuangan auditan.


Ke akun piutang wesel

PT RIMENDI
Ringkasan Jurnal Adjustment
31 Desember 19X2
  Debit Kredit PT RIMENDI
Jurnal Adjustment #1     Piutang Wesel 31 Desember 19X2
  Jangka Waktu  
Pembuat Wesel Dari Sampai Saldo
450 Hasil Penjualan 6.000.000  
Eliona Sari 12/09/19X1 12/01/19X2 10.000.000
111 Piutang Dagang   6.000.000
Risa Rimendi 15/11/19X1 15/02/19X2 5.000.000

Untuk mengoreksi penjualan konsinyasi yang Oki Sasongko 14/02/19X1 14/02/19X2 4.000.000
barangnya belum laku dijual pada tanggal neraca    
Jurnal Adjustment #2     Jumlah     19.000.000
       
210 Investasi 4.000.000   Telah diperiksa sertifikat wesel    

Cocok dengan saldo akun buku besar    


112 Piutang Wesel   4.000.000        
Koreksi investasi dalam wesel tagih yang dicatat
sebagai piutang wesel     Jurnal adjustment No. 2 210 Investasi 4.000.000  
     
112 Piutang
  Wesel   4.000.000

  Tanda Tangan Tanggal  


Dibuat      
Overview      
       
PT RIMENDI
PT RIMENDI
Working Trial Balance
Neraca Auditan 31 Desember 19X2
31 Desember 19X2 dan 19X1 Indeks
Saldo Setelah
AKTIVA 19X2 19X1 No. Akun Nama Akun Kertas Saldo Menurut Buku Adjustment
Adjustment
Kerja

15.000.000 14.000.000 100 Kas F 14.000.000 1.000.000 15.000.000

 Piutang 45.000.000 50.000.000 110 Piutang G 55.000.000 (10.000.000) 45.000.000


                 

PT RIMENDI
Piutang
31 Desember 19X2
Indeks
Saldo Menurut Saldo Setelah
No. Akun Nama Akun Kertas Adjustment
Buku Adjustment
Kerja

111 Piutang Dagang G-1 41.000.000 (6.000.000) 35.000.000

112 Piutang Wesel G-2 19.000.000 (4.000.000) 15.000.000

113 Piutang Lain G-3 2.000.000  - 2.000.000

114 Cad. Kerugian Piutang G-4 (7.000.000)  - (7.000.000)

      55.000.000 (10.000.000) 45.000.000


            jumlah saldo akun piutang wesel

Anda mungkin juga menyukai