Anda di halaman 1dari 46

DIET PADA

GAGAL
GINJAL
Octavianna Bekti Rahayu
DIET ?
Diet adalah mengatur makanan dan
minuman(nutrisi) sesuai kondisi penyakit.
Makanan = Nutrisi/Gizi
terdiri dari

Sumber zat Sumber zat Sumber zat


tenaga pembangun pengatur
Tujuan diet

1. Mencukupi Kebutuhan Zat Gizi.

Membantu mempertahankan dan


2. memperbaiki status gizi mencapai
optimal.

Menjaga keseimbangan cairan dan


3. elektrolit.
Kidney disease
Fungsi ginjal
- Memelihara keseimbangan hemeostatik cairan,
elektrolit, dan bahan organik dalam tubuh.
- fungsi endokrin; sintesis hormon eritopoietin serta
sekresi renin dan aldosteron, mengubah vitamin D
menjadi bentuk aktif, dan degradasi berbagai jenis
hormon
Diet Khusus Pada Gangguan Ginjal

Sindroma Gagal ginjal Penyakit Ginjal


Nefrotik akut Kronik
dengan penurunan fungsi
ginjal ringan sampai dengan
berat.
Penyakit Ginjal
tahap akhir Nefrolithiasis
Transplantasi ginjal dan
dialisis
Diet pada gangguan ginjal
Ditekankan pada :
 pengontrolan asupan energi,
 protein,
 cairan,
 elektrolit,
 natrium,
 kalium,
 kalsium, dan fosfor.
Diet pada Acute
Kidney Injury
(AKI)
Acute Kidney Injury
Terjadi karena menurunya fungsi ginjal secara

mendadak yang terlihat pada penurunan Glomerulo

Filtration Rate (GFR) atau Test Kliren Kretainin (TKK)

dan terganggunya kemampuan ginjal untuk

mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme.


disertai oliguria (urin < 500 ml/24 jam) sampai anuria.

Penyebab :
- kekurangan cairan tubuh secara berlebihan akibat
diare dan / atau muntah
- perdarahan hebat atau trauma pada ginjal akibat
kecelakaan, keracunan obat, dan luka bakar.
Pada gagal ginjal akut terjadi katabolisme protein berlebihan yang
dipengaruhi oleh, antara lain :

Berat
ringannya Ggn.Fungsi
penyakit Ginjal

Pemberian dietnya sesuai


dengan 4 hal disamping.

Status gizi Jenis terapi


pasien yg diberikan
Tujuan diet AKI
01 02
Memberikan makanan Menurunkan kadar ureum
secukupnya tanpa darah
memberatkan fungsi ginjal

03 04
Menjaga keseimbangan cairan Memperbaiki dan
dan elektrolit mempertahankan status gizi
optimal dan mempercepat
pertumbuhan
Syarat diet AKI

 Cukup Energi mencegah katabolisme, yaitu 25 – 35 kkal/kg BB.


 Protein disesuaikan dengan katabolisme protein,yaitu 0,6-1,5 g/kg
BB. Pada katabolik ringan kebutuhan protein 0,6-1 g/kg BB,
katabolik sedang 0,8-1,2 g/kg BB, dan katabolik berat 1-1,5 g/kg
BB.
 Lemak sedang, 20-30% dari kebutuhan energi total, antara 0,5-1,5
gr/kg BB. Untuk katabolisme berat dianjurkan 0,8-1,5 g/kg BB.
 KH sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurangi jumlah energi yang
diperoleh dari protein dan lemak. Apabila terdapat hipertrigliseridemia,
batasi penggunaan KH sederhana atau gula murni.
 Na dan Kalium dibatasi bila ada anuria.
 Cairan sebagai pengganti cairan yang keluar melalui muntah, diare, dan
urin + 500 ml.
 Bila kemampuan makan rendah, makanan diberikan dalam bentuk enteral
dan parenteral.
Jenis Diet & Indikasi Pemberian
Disesuaikan dgn keadaan pasien dan
1. berat ringannya katabolisme pasien

Pada katabolik ringan (keracunan


2. obat) dapat diberikan makanan per
oral dalam bentuk lunak,

Pada katabolik sedang (infeksi dan


3. peritonitis) serta katabolik berat (luka
bakar dan sepsis diberikan makanan
formula enteral dan parenteral).
Jenis Diet Yang Diberikan

diet gagal ginjal diet gagal ginjal


akut lunak. akut cair
Makanan yg
dianjurkan
Jika per oral, semua bahan makanan boleh diberikan ;
batasi penambahan garam apabila ada hipertensi,
edema dan acites,
serta batasi makan sayur dan buah tinggi kalium apabila ada
hiperkalemia.
Diet pada Chronic
Kidney Disease
(CKD)
Chronic Kidney
Disease
Merupakan keadaan dimana terjadi penurunan fungsi
ginjal yang cukup berat secara perlahan – lahan
(menahun) disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal.
Causa : infeksi kronik, Hipertensi
Kronik
Penyakit ini bersifat progresif dan umumnya tidak Nefropati DM, Hidronefrosis
dapat pulih kembali (irreversible). Bilateral, Obat analgesik
(Phenacetine)
Gejala penyakit ini umumnya adalah tidak ada nafsu
makan, mual, muntah, pusing, sesak nafas, rasa lelah,
edema pada kaki dan tangan, uremia

Apabila nilai Glomerulo Filtration Rate (GFR) atau test


kliren kreatinin (TKK) < 25 ml/menit,
diberikan Diet Rendah Protein.
Klasifikasi penyakit ginjal kronik
Tahap Deskripsi eGFR (mL / menit
/1,75m²)
1. Cedera ginjal dengan eGRF normal atau ≥ 90
meningkat
2. Cedera ginjal dengan penurunan eGRF ringan 60 – 89

3. Penurunan eGRF sedang 30 – 59


4. Penurunan eGRF berat 15 – 29
5. Gagal ginjal ≤ 15 (ataun dialisis)

NKF KDOQI ( national Kidney Foundation, Kidney Disease Outcomes Qualiti Inititive
Tujuan diet CKD
01 02
Mencapai dan mempertahankan Mencegah dan menurunkan
status gizi optimal dengan kadar ureum darah yang tinggi
memperhitungkan sisa fungsi (uremia).
ginjal, agar tidak memberatkan
kerja ginjal.
04
Mencegah atau mengurangi
03 progresivitas gagal ginjal,
Mengatur keseimbangan dengan memperlambat
cairan dan elektrolit. turunya laju filtrasi
glomerulus.
Syarat diet CKD

 Cukup Energi, yaitu 35 kkal/kg BB.


 Protein rendah yaitu 0,6 – 0,75 g/kg BB. Diutamakan bernilai biologik
tinggi
 Lemak cukup, yaitu 20-30 % dari kebutuhan energi total. Diutamakan
lemak tidak jenuh ganda.
 KH cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang berasal
dari protein dan lemak.
 Na dibatasi jika ada hipertensi, edema, asites, oliguria, anuria, Na
dibatasi 1-3 gr.
 Kalium dibatasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium darah >
5,5 mEq), oliguria atau anuria.
 Cairan dibatasi sebanyak jumlah urin sehari, ditambah pengeluaran
cairan melalui keringat dan pernapasan (+ 500 ml)
 Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam folat,
Vitamin C dan Vitamin D.
Jenis Diet Yang Diberikan

Diet Rendah 30 gr Protein, diberikan kepada pasien


Protein I dengan berat badan 50 kg

Diet Rendah 35 gr Protein, diberikan kepada pasien


Protein II dengan berat badan 60 kg.

Diet Rendah 40 gr Protein, diberikan kepada pasien


Protein III dengan berat badan 65 kg.
“ karena kebutuhan gizi pasien penyakit ginjal kronik
sangat bergantung pada keadaan dan berat badan
perorangan, maka jumlah protein yang diberikan
dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari pada standar.
Mutu protein dapat ditingkatkan dengan memberikan
asam amino essensial murni. ”
Bahan makanan yg
dianjurkan

Sumber Karbohidrat :

nasi, bihun, makaroni, jagung,kentang, mi,


tepung-tepungan, selai, singkong, madu,
permen.

Sumber Protein :

telur , daging, ikan , ayam, susu.


Sumber Lemak :
minyak jagung,minyak kacang tanah,minyak kelapa sawit,minyak
kedelai, margarin dan mentega rendah garam

Sumber vitamin dan mineral:


semua sayuran dan buah,kecuali pada pasien dengan hiperkalemia
dianjurkan yang mengandung kalium rendah/sedang
Bahan makanan yang tidak
dianjurkan
Sumber Protein :
kacang-kacangan dan hasil olahnya,seperti tempe dan tahu

Sumber lemak
kelapa,santan, minyak kelapa,mentega biasa dan lemak hewan

Sumber Vitamin dan Mineral


sayuran dan buah yang tinggi kalium pada pasien dengan
hiperkalemia
Diet Gagal ginjal
dengan dialisis
Gagal ginjal dengan
dialisis
Dilakukan terhadap pasien dengan penurunan fungsi ginjal berat,
dimana ginjal tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa
metabolisme, mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit,
serta memproduksi hormon-hormon.

Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan produk-produk sisa


metabolisme menimbulkan gejala uremia. Dialisis dilakukan bila
hasil tes kliren kreatinin < 15 ml/menit.
Dialisis dapat dilakukan dengan cara hemodialisis atau dialisis peritoneal.

Cara yang paling banyak digunakan adalah hemodialisis.

Pada proses hemodialisis, aliran darah ke ginjal dialihkan melalui membran


semipermiabel dari ginjal tiruan (mesin cuci ginjal) sehingga produk sisa
metabolisme dapat dikeluarkan dari tubuh.
Anjuran diet didasarkan pada frekuensi dialisis,
sisa fungsi ginjal, dan ukuran tubuh.

Karena nafsu makan pasien umumnya rendah,


perlu diperhatikan makanan kesukaan pasien dalam
batas-batas diet yang ditetapkan
Syarat diet Gagal Ginjal dengan
Dialisis
 Energi cukup, 35 kkal/kg BB ideal

pada pasien Hemodialisis (HD) maupun Continuos Ambulatory Peritoneal


Dialysis (CAPD) yang perlu diperhitungkan jumlah energi yang berasal dari
cairan dialisis.
Bila diperlukan penurunan BB, harus dilakukan secara berangsur (500 gr /
mnggu) untuk mengurangi resiko katabolisme massa tubuh tanpa lemak
(lean body mass)
 Protein tinggi untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan
mengganti asam amino yang hilang selama dialisis, yaitu 1-1,2 g / kg BB
ideal/hari pada HD dan 1,3 g/kg BB ideal/hari pada CAPD. 50 % protein
bernilai biologis tinggi.
 KH cukup 55-75% dari kebutuhan energi total.
 Lemak normal, yaitu 15 – 30 % dari kebutuhan energi total.
 Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar / 24 jam,
yaitu :
 1 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk
setiap ½ liter urin (HD).
 1-4 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari yaitu 1 gr untuk tiap
½ liter urin (CAPD).
 Fosfor dibatasi, yaitu 17 mg/kg BB ideal / hari
 Cairan dibatasi yaitu jumlah urin 24 jam + 500-700 ml
 Jika anoreksia, suplemen enteral boleh diberikan.
 Kalium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar / 24 jam, yaitu :
 2 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk setiap ½
liter urin (HD).
 3g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari yaitu 1 gr untuk tiap ½ liter
urin (CAPD).
 Ca Tinggi 1000 mg/hr, bila perlu beri suplemen Ca
 Diberi Vit. Larut air + suplemen vitamin jika perlu.
Jenis Diet Yang Diberikan
diet pada dialisis bergantung pada frekuensi dialisis,
sisa fungsi ginjal, dan ukuran badan pasien.
3 jenis diet antara lain ;

(60 gr protein).
Diet Dialisis I Diberikan kepada pasien dengan BB + 50
kg.

(65 gr protein).
Diet Dialisis II Diberikan kepada pasien dengan BB + 60 kg.

(70 gr protein)
Diet Dialisis III Diberikan kepada pasien dengan BB + 65
kg.
Bila tidak patuh….
Bila tidak patuh..
DANGEROUS…
DANGEROUS…!!!
DANGEROUS…!!!
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai