Anda di halaman 1dari 44

Capaian Indikator Kinerja Air

Minum dan Sanitasi Dasar


Tahun 2022

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara


INDIKATOR KINERJA KEGIATAN KESLING
2020 - 2024

Program/Kegiatan/ Target RENSTRA 2020-2024


Indikator
Output
2020 2021 2022 2023 2024
Persentase Desa/kelurahan Stop Buang air besar
Sembarangan (SBS) 40% 50% 60% 70% 90%
Kesehatan
Lingkungan Jumlah Kabupaten/kota sehat (KKS) 4 7 9 15 17
R Persentase sarana air minum yang
R
diawasi/diperiksa kualitas air minumnya sesuai 60% 64% 68% 72% 76%
P standar E
J Jumlah Fasyankes (RS dan Pkm) yang N
5 10 15 20 25
M melaksanakan pengelolaan limbah medis sesuai 25 50 75 100 125 S
standar
N T
Persentase tempat pengelolaan pangan (TPP) R
38% 44% 50% 56% 62%
yang memenuhi syarat sesuai standar A

Persentase tempat dan fasilitas umum (TFU)


yang dilakukan pengawasan sesuai standar 60% 62% 64% 68% 70%
DATA STBM PROV. SULTRA JUNI 2022
% KK Akses Desa Stop BABS (ODF)
NO KAB/ KOTA Jumlah Desa/Kel Sarana TAHUN 2022
Sanitasi Jumlah %
1 BUTON 95 95.23 56 58.95
2 MUNA 150 81.73 36 24.00
3 KONAWE 341 95.40% 117 34.31
4 KOLAKA 135 93.68% 68 50.37
5 KONSEL 351 93.12 208 59.26
6 BOMBANA 141 76.27% 46 32.62
7 WAKATOBI 100 89.01% 92 92.00
8 KOLUT 133 83.71 75 56.39
9 BUTUR 91 85.73% 14 15.38
10 KONUT 146 76.43% 7 4.79
11 KOLTIM 133 85.75 37 27.82
12 KONKEP 96 82.41 19 19.79
13 MUBAR 86 63.45% 7 8.14
14 BUTENG 77 86.58 20 25.97
15 BUSEL 69 93.19 37 53.62
16 KENDARI 64 100.00% 64 100.00
17 BAU-BAU 43 100.00% 43 100.00
  SULTRA 2251 89.42% 946 42.03
LAPORAN CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2022
     

DESA STBM KKS TFU TPP SEHAT LIMBAH MEDIS PKAM


TFU YG DILAKSANAKAN TPP YG DILAKUKAN FASYANKES YG MELAKSANAKAN
DESA SBS KKS PENGAWASAN PENGAWASAN PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PKAM

JML
N JML %
KAB/KOTA JML
FASYANKE
% JML SARANA SARAN
O JML TFU JML JLH TPP JML S
JML
JML DESA DATA TARGET JML FASYANKE FASYANKE SARANA YG A YG
YG YANG MELAKSA
DESA KAB/KOT KAB/KOT % KKS TERDAFT TFU YG % TFU TERDAFT TTP YG % TTP S YG S AIR DIAWAS DIAWAS
DESA ODF ODF % A SEHAT A SEHAT DIIKL LAIK
NAKAN
TERDAFTA PENGELOA MELAKSA MINUM I I
AR AR
R NAKAN ( R+S ) DIPERIK DIPERIK
AN LIMAH SA SA
MEDIS
1 BUTON 95 56 58.95 1 1 100 0 0 #DIV/0! 77 1 1.30 17 17 100.00 751 36 4.79
2 MUNA 150 36 24.00 1 1 100 80 49 61.25 182 16 8.79 31 31 100.00 2256 58 2.57
3 KONAWE 341 117 34.31 0 0 0 144 44 30.56 92 17 18.48 30 24 80.00 2529 22 0.87
4 KOLAKA 134 68 50.75 0 0 0 3 2 66.67 685 397 57.96 15 15 100 280 65 23.21
KONAWE
5 SELATAN 351 208 59.26 0 0 0 5 4 80.00 428 95 22.20 25 0 0.00 4306 47 1.09
6 BOMBANA 141 46 32.62 0 0 0 0 0 #DIV/0! 298 126 42.28 23 23 100.00 1625 69 4.25
7 WAKATOBI 100 92 92.00 0 0 0 21 0 0.00 81 12 14.81 21 16 76.19 4035 33 0.82
8 KOLAKA UTARA 133 75 56.39 0 0 0 8 2 25.00 143 70 48.95 17 17 100 1278 92 7.20
9 BUTON UTARA 91 14 15.38 1 0 0 0 0 #DIV/0! 146 48 32.88 11 11 100 774 63 8.14
10 KONAWE UTARA 146 7 4.79 0 0 0 0 0 #DIV/0! 19 1 5.26 23 0 0 2336 147 6.29
11 KOLAKA TIMUR 133 37 27.82 0 0 0 2 0 0.00 97 22 22.68 13 13 100.00 194 67 34.54
KONAWE
12 KEPULAUAN 96 19 19.79 0 0 0 3 3 100.00 20 0 0.00 9 0 0 179 40 22.35
13 MUNA BARAT 86 7 8.14 1 0 0 0 0 #DIV/0! 21 0 0.00 16 16 100.00 2839 44 1.55
14 BUTON TENGAH 77 20 25.97 0 0 0 25 15 60.00 225 82 36.44 15 0 0.00 405 25 6.17
15 BUTON SELATAN 69 37 53.62 1 1 100 0 0 #DIV/0! 33 12 36.36 11 0 0 734 69 9.40
16 KOTA KENDARI 64 64 100.00 1 1 100 0 0 #DIV/0! 1078 664 61.60 16 16 100 1035 83 8.02
17 KOTA BAU-BAU 43 43 100.00 1 1 100 5 5 100.00 804 424 52.74 18 18 100.00 932 212 22.75
SULAWESI
  TENGGARA 2250 946 36.86 7 5 71.43 296 124 41.89 4429 1987 44.86 311 217 69.77 26488 1172 4.42
FORMAT DATA PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS RUMAH SAKIT / PUSKESMAS TAHUN 2022
KABUPATEN/KOTA :

PEMILAHAN
PENGURANGAN LIMBAHMEDIS
PENGOLAHAN PENGOLAHAN MANDIRI
LIMBAH (3R) DAN NON
RUMAH SAKIT / MEDIS TEMPAT PENYIMPANAN PENGOLAHAN
NO SEMENTARA (TPS) LIMBAH CAIR
PUSKESMAS
TERMAL NON TERMAL
PIHAK KE3 DIOLAH
YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK MANDIRI
BERIZIN IPAL TIDAK
AUTOCKAF INSINERATOR LAIN-LAIN ENKAPSUNISASI INERTISASI DESINFEKSI DIOLAH
                                   

                                   
                                   
                                   
                                   
                                   
                                   
                                   
                                   
                                   
                                   
                                   
                                   
                                   
                                   
                                   
                                   
                                   

…………………,………………… 2017
Kepala Seksi Kesling,

……………………………………………………
NIP.
Tata Cara
Pengawasan Kualitas Air Minum
Upaya Penyehatan
Kegiatan
Air

Pengawasan Air Surveilans

Uji Kualitas Air Upaya penyehatan air


harus dipenuhi
Analisis Risiko penyelenggara atau
penanggung jawab
Rekomendasi untuk pelaksanaan tindak lanjut lingkungan
Permukiman, Tempat
Pelindungan Kerja, tempat rekreasi,
KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi)
Kualitas Air tempat dan fasilitas
Pengembangan Teknologi Tepat Guna
umum serta produsen
air minum
Rekayasa Lingkungan

Peningkatan
filtrasi, sedimentasi, aerasi, dekontaminasi, dan/atau disinfeksi.
Kualitas Air
PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM
PENGAWASAN HULU PENGAWASAN EKSTERNAL PENGAWASAN HILIR

PENGAWASAN INTERNAL Dilakukan oleh Dinas Kesehatan sesuai PENGAWASAN INTERNAL


kapasitasnya;
a.Dinas Kesehatan Provinsi Dilaksanakan oleh Rumah
1.Dilakukan oleh semua b.Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan KKP Tangga, Kelompok
penyelenggara air minum; c.Puskesmas Masyarakat
a.PDAM/BUMD
Surveilans Kualitas
b.Non PDAM/ KPSPAM Pengawasan Kualitas Air Minum Rumah • Pendekatan Implementasi
(Kelompok Pengelola Sistim Air Minum (PKAM) Tangga Pilar ke 3 STBM:
Penyedia Air Minum) (SKAM RT)
berbasis Komunal. Melalui Peningkatan
2.Fungsi: Jaminan mutu air pengetahuan, sikap dan
yang didistribusikan kepada 1. Pengawasan dilaksanakan secara berkala dan insidentil. perilaku rumah tangga
pelanggan memiliki kualitas 2. Dilaksanakan di titik terjauh distribusi (Jaringan Perpipaan, Depot dalam pengelolaan air
air minum Aman Air Minum (pengisian galon) dan di sarana (bukan jaringan minum melalui PAMRT dan
3.Uji kualitas air dilakukan di perpipaan). implementasi Penggunaan
laboratorium terakreditasi. 3. Kegiatan: Inspeksi Kesehatan Lingkungan, Pengambilan sampel TTG untuk menjaga
sesuai hasil IKL, Pengujian kualitas air minum, Analisis hasil, kualitas air minum yang
Rekomendasi dan Tindak Lanjut dan Pemantauan Tindak lanjut.
digunakan terjamin aman
4. Publikasi (bebas kontaminasi fisik,
5. Ketentuan Administratif: Peringatan Lisan, Peringatan Tertulis, kimia dan mikrobiologi)
Pelarangan Distribusi Air Minum. • Menggunakan Sanitarian
6. Uji Kualitas Pada Laboratorium Terakreditasi/Alat Pengawasan Kit yang terkalibrasi
Sankit Terkalibrasi.
Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum
Permenkes No. 736/Menkes/Per/VI/2010

Inspeksi Kesehatan Lingkungan

Pengambilan Sampel Air

Eksternal : Dinkes
Kab/Kota & KKP
Pengujian Kualitas Air

Analisis Hasil Pemeriksaan Lab


Internal : Penyelenggara
Air Minum

Rekomendasi
Pemetaan akses sarana air
Inspeksi sanitasi

Risiko rendah dan sedang Risiko tinggi dan amat tinggi

Uji kualitas air Perbaikan sarana

Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat


I. Indikator Pengawasan Kualitas Air Minum
Masuk Dalam Prioritas Nasional (RPJMN dan Janji Presiden)

Program/Kegiatan/ RPJMN 2020-2024


Output Indikator
2020 2021 2022 2023 2024

Persentase sarana air minum


Kesehatan Lingkungan 60% 64% 68% 72% 76%
yang diawasi/diperiksa kualitas
air minumnya sesuai standar

Definisi Operasional :
Kabupaten/Kota yang melakukan pengawasan pada sarana yang memiliki penyelenggara
air minum yang berada di wilayah kerjanya untuk memenuhi 4K.
Sasaran Penyelenggara Air Minum :
1. BUMN/BUMD (misal PDAM) yang bergerak dalam bidang air minum perpipaan, + Untuk Menjawab Indikator
2. UPT/UPTD yang bergerak dalam bidang air minum perpipaan,
3. DAM, Pengelola Permukiman, Pengelola Rumah Susun,
SDGs adalah dengan
4. Kelompok Pengelola Sarana Air Minum (KPSAM) pedesaan/PAMSIMAS, penerapan Survailans KAM
5. BUMDes yang bergerak dalam bidang air minum perpipaan,
6. Pengelola Kawasan Khusus, dan RT
7. Pengelola Air Minum Untuk Kebutuhan Sendiri (BUKS)  Perkantoran, TFU,
Pengawasan Internal
(Pasal 2 , Permenkes 492)
“Setiap penyelenggara air minum wajib menjamin air minum yang diproduksinya aman bagi Kesehatan”
Pasal 4 ayat 1, ayat 3 : “Pengawasan kualitas air minum secara internal merupakan pengawasan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara air minum untuk menjamin kualitas air minum yang diproduksinya memenuhi
syarat sbg diatur dalam peraturan ini”

• pengawasan yang dilakukan oleh pihak internal penyelenggara/produsen air minum.


Pelaksanaan pengawasan internal oleh penyelenggara air minum dapat dilakukan
dengan menunjuk pengawas yang memiliki kompetensi yang sesuai terkait dengan
bidang pengawasan kualitas air minum. 
• Pengawasan internal meliputi pemantauan operasional rutin pada sistem penyediaan
air minum termasuk sumber dan kegiatan di daerah tangkapan, infrastruktur
transmisi, baik perpipaan atau tanpa perpipaan, instalasi pengolahan, reservoir
penyimpanan dan sistem distribusi mengacu pada dokumen RPAM dan/ atau hasil IKL.
• Pemantauan operasional rutin (harian) mencakup pengamatan atau pengujian
parameter seperti kekeruhan, pH, residu klorin. 
• Pengujian kualitas air minum secara berkala dilakukan dalam rangka validasi dan
verifikasi serta rekomendasi dan tindak lanjut
Pengawasan Internal
Titik pengambilan sampel dalam Jumlah sampel
rangka pengawasan internal
• Air minum dengan jaringan perpipaan  berdasarkan
• air minum dengan sistem jaringan jumlah penduduk yang dilayani
perpipaan dilakukan di setiap unit produksi
dan unit distribusi. Jumlah penduduk Jumlah sampel
yang dilayani
• depot minum dilakukan di unit produksi dan
unit pengisian galon/wadah air minum.
<5000 1
• air minum bukan perpipaan dilakukan di
sarana air minum. 5000 – 100.000 1 per 5.000 

> 100.000 1 per 10.000 ditambah 10


sampel 
Frekuensi
• depot air minum
Pengujian sampel dilakukan 2x dalam 1 sampel air minum yang diambil sebanyak 1 buah masing-masing
tahun di unit produksi dan unit pengisian gallon/wadah air minum
Parameter Frekuensi

Fisik Enam bulan sekali • air minum bukan perpipaan


sampel air minum yang diambil sebanyak 1 buah
Kimia Enam bulan sekali

Mikrobiologi Enam bulan sekali


Pengawasan Eksternal
Pasal 4,Pasal 5 (Menteri, Kepala BPOM, Kepala Dinas Kesehatan Prop/Kab/Kotamelakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan ini sesuai tugas dan fungsinya masing masing.
Pasal 6 (……..menarik air minum dari proses peredaran bila tidak memenuhi persyaratan secara terlampir)

• pengawasan yang dilakukan oleh pihak eksternal dari penyelenggara


air minum seperti dinas kesehatan/kantor kesehatan pelabuhan.
• Pengawasan eksternal ini paling sedikit dilakukan 2 (dua) kali dalam 1
(satu ) tahun.     
Pengawasan Eksternal

Pengambilan dan
Verifikasi Laporan Analisis dan
Observasi fisik Pengujian
Pengawasan rekomendasi
(IKL) Kualitas air
Internal  tindak lanjut
minum 
• melakukan pengecekan • pemeriksaan dan pengamatan • Pengambilan sampel air • perbaikan kualitas air minum. 
dokumen pengawasan internal secara langsung untuk minum dilaksanakan
• Jika ada indikasi pencemaran mendapatkan informasi sarana berdasarkan hasil IKL.
dan kecurigaan maka dapat air minum yang mempunyai • Lokasi pengambilan sampel
dilakukan IKL dan pengujian resiko terhadap kesehatan ditentukan oleh Dinas
kualitas air sesuai dengan standar yang Kesehatan.
• Indikasi pencemaran: hasil ditetapkan • uji petik pengawasan eksternal
pengawasan TMS selama 2x dilakukan minimal 10% sampel
pengujian, banjir, hujan lebat,
bencana dan kedaruratan,
gangguan ekosistem
lingkungan
RPAM
Dukungan Pemerintah Daerah dalam Pengawasan
dan Pengamanan Air Minum
• Penguatan sanitarian dalam
pengawasan ekternal dan
• Dukungan anggaran SARANA
SDM
surveilans air minum ANGGARAN
pengawasan kualitas air
• Penguatan sanitarian dalam minum, surveilans air PRASARANA
pengambilan sampel dan minum
pengujian serta analisa • Dukungan anggaran
• Peningkatan jejaring kerja • Penyediaan sanitarian kit/kesling
• Pendampingan ke untuk pengembangan
laboratorium rujukan kit kab/kota yang terkalibrasi
penyelenggara air minum • Penyediaan reagen untuk
untuk pelaksanaan • Penyediaan data hasil pengujian sampel air minum
pengawasan internal pengawasan yang valid • Penyediaan laboratorium kualitas
• Peningkatan kapasitas untuk bahan advokasi air minum yang terakreditasi
sanitarian dalam teknologi
tepat guna air minum
perbaikan/peningkatan
• Pendampingan bagi penyediaan kualitas air
masyarakat untuk penerapan minum aman
PAM RT
Sebagai upaya percepatan pencapaian indikator kinerja pengawasan
eksternal dilakukan sebagai berikut;

1. Melaksanakan pendataan nama pelaksana penyelenggara air minum


yang berada di wilayah masing-masing
2. Menentukan data sarana air minum yang menjadi sasaran.
3. Melakukan IKL pada 100% sarana yang sudah masuk sebagai sasaran
pengawasan.
4. Melakukan pengujian kualitas air minum pada sampel air dari hasil
IKL rendah dan sedang.
5. Menginput hasil pengawasan sesuai dengan format terlampir
6. Pengujian dilakukan dengan alat sanitarian kit atau kesling kit yang
dimiliki oleh daerah masing-masing, bagi daerah yang belum memiliki
sanitarian kit agar mengupayakan pengujian melalui Labkesda masing-
masing.

7. Sanitarian kit harus dikalibrasi sekali dalam setahun, alat-alat yang ada
dalam paket sanitarian kit atau kesling kit yang perlu dikalibrasi adalah
fotometer, pH meter, TDS meter, thermometer, dan incubator.
• 
PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM
DATA DASAR SARANA AIR MINUM NON
PAMSIMAS
DATA DASAR PAMSIMAS (Mandiri dan Bumdes) PDAM (Minimal akses 20 sd 50 KK yang
SARANA AIR mengakses dan di SK Kan oleh Kepala
MINUM DATA DASAR Desa/Lurah/dan atau
PAMSIMAS SARANA AIR TOTAL notaris/institusi/swasta.
MINUM DATA Pengujian Kualitas
NON DASAR Pengujian Kualitas (TOTAL Pengujian Kualitas %
PAMSIMAS PENGA SARANA R DAN S) (TOTAL SARANA R DAN S) SARANA
DATA (Min akses 20 sd WASAN YG DI
Jumlah Jml DASAR 50 KK yg PKAM Memenu Tidak Belum AWASI
No Wilayah Puskesm Desa JUMLA mengakses & di (Pamsi hi Syarat Memenu Melakuk SESUAI
as H Sarana Sarana Sarana
SK kan oleh mas + Yang di hi Syarat an Uji STANDAR
PDAM Kepala PDAM+ Kualitas Yang di Yang di (INDIKAT
IKL IKL IKL IKL IKL IKL
Desa/Lurah/dan non (100% R+S OR)
atau Pamsim (100% R+S Belum (100% R+S Tidak Belum
TOTAL TOTAL Tidak Memen
Bumd notaris/institusi/ as) SARANA Memenu Melakuk TOTAL Memen Melaku
Mandiri es SARANA) hi Syarat Memenu Uji SARANA) uhi
swasta. 5+6) hi Syarat an
Kualitas Syarat uhi kan Uji
Syarat Kualitas

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
28 SULAWESI 292 2247 648 18 677                              
TENGGARA 11    
1 BUTON 14 95 45 5                                
1 51  
2 MUNA 30 154 47 1                                
1 49  
29 341
3 KONAWE 20 2 1   23                                
4 KOLAKA 14 135 64 1                                
1 66  
5 KONSEL 24 365 47                                  
1 48  
22 141
6 BOMBANA 56                                  
1 57  
7 WAKATOBI 20 100 25 8                                
1 34  
8 KOLUT 16 133 57                                  
1 58  
9 BUTUR 10 91 52                                  
  52  
10 KONUT 22 146 57                                  
  57  
11 KOLTIM 12 133 56                                  
1 57  
Akselerasi Pencapaian
Desa/Kelurahan ODF
dan 5 Pilar STBM
STBM..???

Pendekatan perubahan
perilaku higiene sanitasi
melalui kegiatan pemicuan

Kepmenkes RI No.
852/tahun 2008 tentang
strategi nasional STBM
DITINGKATKAN

Permenkes RI No. 3 tahun


2014 tentang STBM :
Pemicuan dan
pendampingan pasca
pemicuan
Tangga perubahan perilaku STBM

Masyarakat sudah
mempraktekkan
SANITASI perilaku Hygienes
TOTAL sanitasi secara
Tangga Perubahan permanen Perilaku
baru
Perilaku Visi STBM • Terjadinya peningkatan kualitas s arana menjadi
sanitasi.
Improved • Terjadinya perubahan perilaku
kebiasaan
+
hygienes lainnya di masyarakat.
Perilaku
Hygienes • Adanya upaya pamasaran dan
lainnya promosi sanitasi.
• Adanya pemantauan dan evaluasi
Mencoba
• 100 % masyarakat sudah perilaku
berubah perilakunya
dengan status ODF
(terverifikasi).
ODF
• Adanya rencana untuk
merubah perilaku
Hygienes lainnya.
Tahu/
• Adanya aturan dari sadar
• Adanya proses pemicuan masyarakat untuk
• Adanya menjaga status ODF
Komite/”Natural • Adanya pemantauan dan
OD leaders” verifikasi secara berkala
• Adanya Rencana Aksi Tidak Tahu
24 • Adanya pemantauan
terus menerus
Aksi Strategis Menuju STBM 5 Pilar

Rangkaian Perubahan Perilaku


Sanitasi Total
Improved  Masyarakat sudah
Perilaku Hygiene Lainnya
mempraktekkan perilaku
5 Pilar hygiene sanitasi secara
 Terjadinya peningkatan kualitas sarana permanen
sanitasi
STBM  100% TOTAL 5 PILAR STBM 2030  Terjadinya peubahan perilaku hygiene 5
 50% TOTAL 5 PILAR STBM 2024 pilar STBM
 Rencana untuk mengubah perilaku  Adanya upaya pemasaran dan promosi
hygiene lainnya sanitasi
 Adanya proses
 Pemantauan dan verifikasi secara  Adanya pemantauan dan evaluasi
pemicuan
 Adanya komite/natural berkala
leader
 Adanya rencana aksi
 Tersedianya supply

+ TFU dan Institusi dan


sistuasi bencana

Peningkatan Kualitas Sanitasi


ODF merupakan prasyarat utama dalam penyelenggaraan
DAFTAR DESA LOKUS STBM TAHUN 2022
KOLAKA IWOIMENDAA 2

LATAMBAGA 2

SAMATURU 10

TANGGETADA 6
Mendorong pemanfaatan Dana BOK Non Fisik Puskesmas

GERAKAN PERCEPATAN ODF


KEGIATAN STBM tingkat Masyarakat (Lokus STBM)

1. Identifikasi Masalah / Pra Pecuan 5. Kampanye/gerakan Higiene Sanitasi Sekolah

2. Pemicuan STBM 6. Monitoring pasca pemicuan

3. Surveilans Kualitas Air Minum 7. Update/pembuatan peta sanitasi dan buku kader

4. Kampanye/Gerakan CTPS Rumah Tangga 8. Verifikasi Desa ODF


PETA SANITASI DESA (PILAR 1)
2

1 4

5
3

JSP
1
JSSP 9 1
SHARNG 1
OD
0
8 10
PETA SANITASI DESA (5 PILAR )

1 4

3 5

PILAR 1
PILIAR 2 9
PILAR 3
PILAR 4
PILAR 5
8 10
DEFINISI AKSES SANITASI
(TPB/RPJMN 2020-2024 – ADAPTASI)
Ladder sanitasi berdasarkan SDGs
Safely Managed Basic Sanitation
Sanitation
Klasifikasi akses sanitasi merujuk pada kuesioner BPS AKSES SANITASI LAYAK -
SENDIRI
AKSES SANITASI AMAN
I. Perkotaan dan Perdesaan
a.Pengguna Fasilitas sanitasi: rumah tangga a.Pengguna Fasilitas sanitasi: rumah
sendiri tangga sendiri
b.Bangunan tengah: klosetnya b.Bangunan tengah: klosetnya
menggunakan leher angsa menggunakan leher angsa
c.Bangunan bawah: c.Bangunan bawah tanki septik
◦ tanki septik (septic tank) yang disedot
yang tidak disedot
setidaknya sekali dalam 5 tahun II.Khusus Perdesaan
terakhir; atau a.Pengguna Fasilitas sanitasi: rumah
◦ Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL)
tangga sendiri
b.Bangunan tengah: klosetnya
menggunakan leher angsa
1 2
DEFINISI AKSES SANITASI
(TPB/RPJMN 2020-2024 – ADAPTASI)
Ladder sanitasi berdasarkan SDGs
Shared Unimproved
Klasifikasi akses sanitasi merujuk pada kuesioner BPS
AKSES SANITASI BELUM
AKSES SANITASI LAYAK -
BERSAMA LAYAK
I. Perkotaan dan Perdesaan I. Fasilitas sanitasi dengan lubang tanah di
a. Pengguna Fasilitas sanitasi: bersama rumah Perkotaan
tangga lain tertentu • Pengguna Fasilitas sanitasi: sendiri atau digunakan
b. Bangunan tengah: klosetnya menggunakan bersama dengan rumah tangga lain tertentu
leher angsa • Bangunan tengah klosetnya menggunakan leher
c. Bangunan bawah tanki septik angsa
II. Khusus Perdesaan • Bangunan bawah: Lubang tanah
a. Pengguna Fasilitas sanitasi: bersama rumah
II. Akses Sanitasi Dasar (non leher angsa)
tangga lain tertentu • Pengguna Fasilitas sanitasi: rumah tangga sendiri atau
b. Bangunan tengah: klosetnya menggunakan digunakan bersama dengan rumah tangga lain
leher angsa tertentu
c. Bangunan bawah: Lubang tanah • Bangunan atas: klosetnya menggunakan plengsengan
dengan tutup dan cubluk/cemplung.
3 4 • Bangunan bawah tanki septik, IPAL, atau Lubang
DEFINISI AKSES SANITASI
(TPB/RPJMN 2020-2024 – ADAPTASI)

DIRECT DISCHARGE Open Defecation


NO ACCES

BABS TERTUTUP BABS TERBUKA


BABS Terselubung/Direct
discharge, yaitu pengguna Buang Air Besar Sembarangan
fasilitas sanitasi yang memiliki (BABS) Terbuka, yaitu pengguna
tempat pembuangan akhir tinja yang tidak memiliki fasilitas tempat
berupa kolam/ sawah/ sungai/ buang air besar dan yang memiliki
danau/ laut dan atau/ pantai/ fasilitas tetapi tidak menggunakan
tanah lapang/ kebun dan
lainnya.

5 6
TERIMA KASIH

Pastikan
Air Minum Layak
Belum Tentu Aman
DESA LOKUS PAMSIMAS KAB. BUTON
TAHUN 2014 - 2021

Jumlah Jens Sarana


Jumlah KK
Kecamatan NAMA DESA TAHUN sasaran Jiwa Air Minum
sasaran
PAMSIMAS PAMSIMAS Sasaran
PAMSIMAS

LASALIMU 1WAOLEONA 2020      


  2WAGARI 2019      
  3Benteng 2018      
  4TOGO MANGURA 2018      
  5Nambo 2018      
  6SUANDALA 2018      
  7WASUAMBA 2021      
  8SRIBATARA 2019      
  9Talaga Baru 2019      
  PASAR WAJO 1 KONDOWA 2017      
    2 DONGKALA 2017      
    3 WINNING 2018      
    4 KABAWAKOLE 2017      
    5 LAPODI 2017      
    6 KAONGKE - ONGKEA 2017      
    7 WAMBULU 2020      
  KAPONTORI 1 TODANGA 2020      
    2 BONEATIRO 2020      
    3 Boneatiro Barat 2020      
    4 LAMBUSANGO TIMUR 2019      
    5 BARANGKA 2018      
    6 TUMADA 2021      
    7 WAKULI 2018      
    8 Mambulugo 2019      
    9 SIONTAPINA 2021      
    10 SUKAMAJU 2019      
    11 Holimombo Jaya 2017      
    12 MANTOWU 2019      
SIONTAPINA 1 Gunung Jaya 2018      
  2 SAMPUABALO 2018      
  3 KURAA 2020      
  4 BUKIT ASRI 2019      
  5 KUMBEWAHA 2020      
6 MATANAUWE 2020      
  7 REJO SARI 2020      
  8 SANGIA ARANO 2020      
  9 SUMBER SARI 2018      
LASALIMU SELATAN 1 WAJAH JAYA 2018      
  2 SUMBER AGUNG 2020      
  3 BALIMU 2018      
  4 LASALIMU 2019      
  5 SIOMANURU 2018      
  6 MULYA JAYA 2020      
  7 MEGA BAHARI 2018      
  8 WOLOWA BARU 2018      
  9 Galanti 2017      
  10 WASAMPELA 2020      
  11 WAANGU-ANGU 2017      
  12 WALOMPO 2020      
WOLOWA 1MATAWIA 2017      

  2KAUMBU 2017      

  3BUNGI 2019      

  4LASEMBANGI 2021      

Anda mungkin juga menyukai