Anda di halaman 1dari 34

Oleh : Weni Sri Rahmi Astrid Cundikiawan Trisna Novika Preseptor : Dr.

Syaiful Azmi, SpPD-KGEH SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

Pada tanggal 17 Desember 2009, seorang pasien wanita (Eriyati) berusia 44 tahun datang dengan :
y Keluhan utama

: Sakit kepala sejak 4 jam yang lalu

y Sakit kepala sejak 4 jam yang lalu y Sakit kepala dirasakan sperti mau pecah y Mual (+), Muntah (+) sebanyak 5x y Nyeri dada (+), nyeri dirasakan muncul sejak 4 jam

yang lalu. Nyeri terasa berat, dan tidak menjalar ke punggung. y Mata kabur disngkal y BAK (+) y BAB (+)

y Riwayat Hipertensi sejak 10 tahun yang lalu, TD

pernah 180, kontrol tidak teratur, sebelum ini kontrol ke Puskesmas.

y Riwayat keluarga sakit seperti ini ada (kakak)

hipertensi menahun
y Riwayat pekerjaan

: Ibu rumah tangga

y Kesadaran y Tekanan darah y Nadi y Suhu y Pernafasan y Sianosis y Keadaan Umum y Keadaan Gizi

: kompos mentis : 230 / 140 mmHg : 80 X/ menit : 36,8 C : 20 X/ menit : (-) : Sedang : Sedang

y Berat Badan y Edema y Anemis y Ikterus

: 60 kg : (-) : (-) : (-)

y y y y y y

Kulit : Sawo matang Kuku : tidak ditemukan kelainan Kelenjar Getah bening : tidak membesar Kepala : tidak ditemukan kelainan Rambut : Lebat, beruban, tidak mudah dicabut Mata :
y y

Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik Visus 1/300

y y y y

Telinga Hidung Gigi dan Mulut Leher

: Tofi (-), nyeri daerah mastoid (-) : Deviasi (-) : Caries (+) : JVP 5-2 cmH20, kel.Tiroid tidak membesar

Dada: -Bentuk dada normal, diameter transversa : AP = 2 : 1 -Spider nevi (-)


y Paru :

- Inspeksi - Palpasi - Perkusi - Auskultasi

: Simetris kanan dan kiri, tidak ada bagian dada yang tertinggal saat inspirasi : Fremitus sama kanan dan kiri : sonor : Normal, vekikuler kanan dan kiri, Ronki -/-, Wheezing -/-

y Jantung

- Inspeksi : iktus kordid tidak terlihat - Palpasi : Iktus teraba 1 jari lateral LMCS RIC VI - Perkusi : Kanan ; Linea sternalis dextra RIC V Kiri 1 jari lateral LMCS RIC VI Pinggang kiri LSD RIC II - Auskultasi : Bunyi jantung tidak murni, M1 > M2, P2<A2, bising (-)

y Perut

- Inspeksi - Palpasi - Perkusi - Auskultasi

: Perut tidak membuncit : Hepar tidak teraba, lien tidak teraba : Timpani, Shifing dullnes (-) : Bising usus (+) normal

y Anggota Gerak

: Oedem -/-

DARAH : y Hb : 10,9 g/dl y Leukosit :9300/mm3 y Ht : 33 % y Trombosit : 161.000/mm3 y GDS : 121 mg/dl y Ureum : 68 mg/dl y Kreatinin : 1,7 mg/dl y Na : 136 mEq y K : 3,2 mEq y Klorida serum : 97 mg/dl

EKG
y y y y y y y y

Irama sinus Heart rate 88x/menit Axis normal P wave N 0.08 second PR interval 0,16 second QRS kompleks 0,8 sekon Interval QT 0,32 second

S V2 + R V6 > 35 mm y Strain pada I, AVL,V5,V6 y ST elevasi di V1,V2,V3


y

Kesan : infark miokard

y Hipertensi Emergency y Retinopati hipertensi kw IV y Left Ventricle Hiperthrophy irama sinus e.c hipertensi y Infark bagian anterior septal jantung

y Hipertensi Emergency ec Penyakit Ginjal Kronik y Iskemik jantung bagian lateral kiri

y y y y y y y y y y y y y

19/12/09 A/ sakit kepala (+), mual (+) Keadaan Umum buruk Kesadaran cmc Tensi 230/140 Nadi 88x/ menit Lab: Ureum 68 mg/dl Kreatinin 1,7 TKK= (140- 43)x60x0,85=40,42 72 x 1,7 CKMB 25 WD: CKD stage III Infark jantung.

y y y y y y y y y y y

Terapi - Istirahat/ Diet rendah garam II/ diet jantung II - IVFD Dextrosa 10% 12 jam/ kolf - Drip NTG (10 mg NTG dalam 50cc NaCl)) mulai 1,5 tetes/ menit - Amlodipin 1x 10 mg - Valsartan 1x 80 mg - Lasix 1x40 mg - Alprazolam 1x 0,5 mg - Dulcolax 1x2 tab - Balance cairan

y y y y y y y y y y y y y y

22/12/09 A/ sakit kepala (+), mual (+) Keadaan Umum sedang Kesadaran cmc Tensi 180/90 Nadi 88x/menit Terapi - Istirahat/ Diet rendah garam II - Amlodipin 1x 10 mg - Valsartan 1x 80 mg - Lasix 1x40 mg - Alprazolam 1x 0,5 mg - Dulcolax 1x2 tab - Balance cairan

y 23/12/09 y A/ sakit kepala (-), mual (+) y Keadaan Umum sedang y Kesadaran cmc y Tensi 150/90 y Nadi 84x/menit y Terapi y - Istirahat/ Diet rendah garam II y - Amlodipin 1x 10 mg y - Valsartan 1x 80 mg y - Lasix 1x40 mg y - Alprazolam 1x 0,5 mg y - Constipen 2x1tab

y 24/12/09 y A/ sakit kepala (+) y Keadaan Umum sedang y Kesadaran cmc y Tensi 150/90 y Nadi 95x/menit y Terapi y - Istirahat/ Diet rendah garam II y - Amlodipin 1x 10 mg y - Valsartan 1x 80 mg y - Lasix 1x40 mg y - Alprazolam 1x 0,5 mg y - Constipen 2x1tab y

y y y y y y y y y y y y y

27/12/09 A/ mata kabur Keadaan Umum sedang Kesadaran cmc Tensi 150/80 Nadi 90x/menit Terapi - Istirahat/ Diet rendah garam II - Infus off - Norvask 1x 5 mg - Valsartan 1x 80 mg - Alprazolam 2 x 0,5 mg - Neurodex 1x1 mg

y y y y y y y y y y y y

28/12/09 A/ mata kabur Keadaan Umum baik Kesadaran cmc Tensi 150/90 Nadi 85x/menit - Istirahat/ Diet rendah garam II - Norvask 1x 5 mg - Valsartan 1x 80 mg - Alprazolam 2 x 0,5 mg - Neurodex 1x1 mg

29/12/09 y A/ mata kabur y Keadaan Umum sedang y Kesadaran cmc y Tensi 160/100 y Nadi 80x/menit

y Krisis Hipertensi merupakan suatu keadaan klinis

yang ditandai oleh tekanan darah yang sangat tinggi dengan kemungkinan akan timbulnya atau telah terjadi kelainan organ target.
y Pada umumnya terjadi pada pasien hipertensi yang

tidak atau lalai memakan obat antihipertensi.

Meliputi 2 kelompok : y Hipertensi Darurat (emergency hypertension) dimana selain tekanan darah yang sangat tinggi terdapat kelainan/kerusakan target organ yang bersifat progresif, sehingga tekanan darah harus diturunkan dengan segera (dalam menit sampai jam) agar dapat mencegah/membatasi kerusakan target organ yang terjadi.
y Hipertensi Mendesak (urgency hypertension): dimana

terdapat tekanan darah yang sangat tinggi tetapi tidak disertai kelainan/kerusakan organ target yang progresif, sehingga penurunan tekanan darah dapat dilaksanakan lebih lambat (dalam hitungan jam sampai hari).

Umumnya berasal dari gejala organ target yang terganggu , diantaranya : y Nyeri dada, sesak nafas pada gangguan jantung dan diseksi aorta y Mata kabur pada edema papil y Sakit kepala hebat, gangguan kesadaran dan lateralisasi pada gangguan otak y Gagal ginjal akut pada gangguan ginjal y Disamping itu sakit kepala dan nyeri tengkuk pada kenaikan tekanan darah pada umumnya.

y EKG untuk melihat adanya hipertrofi ventrikel kiri

ataupun gangguan koroner


y Ultrasonografi (USG) untuk melihat struktur ginjal

dilaksanakan sesuai kondisi klinis pasien.

y Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingginya tekanan

darah, gejala dan tanda keterlibatan organ target. y Data laboratorium ikut membantu diagnosis dan perencanaan. y Urin dapat menunjukkan proteinuria, hematuri, dan silinder. Hal ini terjadi karena tingginya tekanan darah juga menandakan keterlibatan ginjal apalagi bila ureum dan kreatinin meningkat. y Gangguan elektrolit bisa terjadi pada hipertensi sekunder dan berpotensi menimbulkan aritmia.

y Pengobatan hipertensi urgency cukup dengan obat

oral yang bekerja cepat sehingga menurunkan tekanan darah dalam beberapa jam. y Hipertensi emergency memelukan obat segera menurunkan tekana darah dalam menit-jam sehingga umumnya bersifat parenteral.

Obat Nifedipin 5-10mg Kaptopril 12,5-25mg Klonidin 15-150 ug

Dosis diulang 15 menit Diulang / jam diulang /jam

Efek 5-15 menit 15-30 menit 30-60 menit

Lama kerja 4-6 jam 6-8 jam 8-16 jam

Perhatian khusus Gangguan koroner Stenosis a.renalis Mulut ngantuk kering,

Propranolol 10-40 mg Diulang / jam

15-30 menit

3-6 jam

Bronkokonstriksi, Blok jantung

Obat

Dosis

Efek

Lama kerja

Perhatian Khusus Ensefalopati dengan gangguan koroner

Klonidin IV 150 6amp/250cc D5% ug Nitrogliserin IV Mikrodrip 10-50ug,100ug/cc per500cc Nikardipin IV 0,5-6ug/kg/menit Lalu sama 1-5ug/kg/menit Diltiazem IV 5-15 ug/kg/menit Lalu sama 1-5ug/kg/menit Nitroprusid IV 0,25 ug/kg/menit

30-60 menit 24 jam

2-5 menit

5-10 menit

1-5 menit

15-30 menit

Sama

Langsung

2-3 menit

Selang infuse lapis lemak

y y

y y

Kerusakan organ target (mata), berdasarkan klasifikasi Keith Wagener Barker yaitu: I:penciutan ringan pembuluh darah II:penambahan penciutan , ukuran pembuluh nadi dalam diameter yang berbeda-beda dan terdapat fenomena crossing III:tanda-tanda derajat II ditambah perdarahan arteri retina dan cotton wool patches IV:tanda-tanda derajat III dengan edema papil yang jelas.

Hypertension: A Major Risk Factor for CHF


Obesity Diabetes

LVH

Diastolic Dysfunction

Hypertension
Smoking Dislipidemia Diabetes

CHF MI
Systolic Dysfunction

Death

Left Ventricular Remodeling

Subclinical Left Ventricular Dysfunction

Overt Heart Failure Time, month

Time, decades
(Adapted from Vasan RS., 1996, Levy D. Arch Intern Med.1996;156:1789-1796)

Anda mungkin juga menyukai