Anda di halaman 1dari 39

Laporan keuangan dan

pencatatan transaksi

Pengantar Akuntansi 1 1
Tujuan Laporan Keuangan;
 Untuk menyajikan informasi keuangan mengenai
suatu perusahaan yang akan digunakan oleh pihak-
pihak yang memerlukannya, sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Laporan Keuangan akan bermanfaat bagi pemakainya


jika memenuhi tujuan kualitatif sbb:
1. Relevan
2. Dapat dimengerti oleh pemakainya
3. Dapat diuji kebenarannya
4. Netral
5. Tepat waktu
Pengantar Akuntansi 1 2
6. Dapat diperbandingkan dengan Laporan
Keuangan periode sebelumnya.
7. Lengkap.

Periode Akuntansi;
 Jangka waktu mulai dari transaksi keuangan
pertama kali dicatat sampai dengan penyusunan
laporan keuangan.
Periode Akuntansi untuk pelaporan kepada
pihak ekstern perusahaan umumnya 1 thn 
disebut dengan laporan tahunan.
Untuk pihak intern perusahaan (manajemen)
periode akuntansi penyusunannya < 1 thn
Pengantar Akuntansi 1 3
NERACA (Balance Sheet)
 Ikhtisar yang memberikan gambaran mengenai
posisi keuangan perusahaan pada suatu saat
tertentu yang disusun secara sistematis.

Pengantar Akuntansi 1 4
Komponen-Komponen Neraca
1. Aktiva: sumber ekonomis perusahaan yang
dinyatakan dalam satuan uang.
1.1. Aktiva Lancar
 Kas dan Bank
 Sekuritas
 Deposito
 Wesel Tagih
 Piutang
 Persediaan
 Biaya dibayar di muka
Pengantar Akuntansi 1 5
1. Kas Dan Bank
Kas : Alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk
membiayai kegiatan umum perusahaan.
Bank : sisa rekening giro perusahaan di bank yang dapat digunakan
secara bebas untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
Adapun yang bukan termasuk kas & bank yaitu dana yang
disishkan untuk tujuan tertentu seperti : perangko, cek mundur, cek
kosong, rekening giro pada bank luar negeri yang tidak dapat
segera dibayar.

Bunga rekening giro :


 Akuntansi Komersial : dicatat sebagai pengahasilan
 Akuntansi Fiskal : tidak dicatat sebagai penghasilan, karena bunga
sudah dikenakan PPh dengan tarif final 15% dan tidak boleh
digabung dengan penghasilan yang lain (dikenakan tarif umum).
2. Sekuritas
Merupakan surat berharga yang mudah diperjualbelikan untuk
investasi sementara memanfaatkan dana yang tidak digunakan
(secondary cash reserves).

Jenis Sekuritas :
a. Saham Biasa & Saham Preferen
Penghasilan dari Saham : dividen, saham bonus, hak membeli emisi saham
& capital gains. Penghasilan dividen tidak dikenakan pajak.
 Praktek Komersial :
Mencatat nilai sekuritas berdasarkan Cost Method & Lower Cost or Market
 Praktek Fiskal :
Mencatat nilai sekuritas berdasarkan Cost Method
Penghasilan dari penjualan saham tidak perlu dilaporkan dalam SPT dan
dikonsolidasikan dengan penghasilan lainnya yang tidak dikenakan pajak
final.
Contoh Kasus Wesel Tagih
(Pendiskontoan, pajak atas bunga dipotong di muka oleh
pembeli)

Wesel milik PT. Andi, nominal Rp. 1 juta


tertanggal 10 Juni 1996, jangka waktu 60
hari (jatuh tempo 9 Agustus 1996),
didiskontokan kepada PT. Iwan pada 25
Juni 1996. Jika disepakati tarif diskonto
12%, uang yang akan diterima PT. Andi
pada setiap kondisi berikut : wesel tanpa
bunga, dengan bunga 9% dan 15%.
Contoh Kasus Wesel Tagih
(Pendiskontoan, pajak atas bunga dipotong di muka oleh pembeli)

Penjelasan Jenis Wesel


Tanpa bunga Bunga 9% Bunga 15%
Nominal 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Bunga :
- Tidak ada - -
- 9%x(60/360)x1.000.000 - 15.000 -
- 15%x(60/360)x1.000.000 - - 25.000
Nilai jatuh tempo : 1.000.000 1.015.000 1.025.000
Diskonto :
a. 12%x(45/360)x1.000.000 = 15.000 - -
b. 12%x(45/360)x1.015.000 = - 15.225 -
c. 12%x(45/360)x1.025.000 = - - 15.375

Hasil Penjualan : 985.000 999.775 1.009.625


Contoh Kasus Wesel Tagih
(Pendiskontoan, pajak atas bunga dipotong di muka oleh pembeli)

Pencatatan penyesuaian penghasilan bunga dalam masa kepemilikan wesel


(holding period) sbb :

Wesel dengan bunga 9% Wesel dengan bunga 15%


1. Penyesuaian penghasilan bunga(10-25 juni 1993)
Piutang bunga 3.750 Piutang bunga 6.250
Pengahsilan bunga 3.750 Penghasilan bunga 6.250
2. Pencatatan penjualan wesel
Kas 999.775 Kas 1.009.625
Rugi penjualan wesel 3.975 Piutang bunga 6.250
Piutang bunga 3.750 Piutang wesel 1.000.000
Piutang wesel 1.000.000 Laba penjualan wesel 3.375
3. Piutang Usaha
Piutang usaha timbul karena penjualan barang atau penyerahan
jasa secara kredit.
 Untuk tujuan PPh : saat pencatatan penjualan mengikuti praktek
akuntansi komersial.

 Untuk tujuan PPn : dapat berbeda dengan akuntansi komersial &


PPh. Pengusaha diminta untuk menerbitkan faktur pajak
selambatnya 30 hari setelah penyerahan barang dari penjualan
(faktur standar) atau bersama-sama pada akhir bulan (faktur
gabungan).

 Untuk tujuan perpajakan : pembukuan penyisihan untuk potongan


tunai & retur penjualan tidak diperkenankan, tetapi memberlakukan
metode penghapusan piutang langsung (direct written off).
4. Piutang yang lain
Merupakan piutang yang terjadi karena
transaksi di luar aktivitas usaha.
 Untuk tujuan pajak : ketentuan pasal 18 ayat 4
UU PPh piutang kepada perusahaan afiliasi
dikarakteristik sebagai modal.
 Untuk pembukuan komersial : diakui sebagai
piutang afiliasi untuk laporan keuangan fiskalà
dimasukkan dalam kelompok penyertaan pada
perusahaan afiliasi/investasi.
5. Persediaan
Merupakan aktiva :
 Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal (barang
dagang & dan produk jadi)
 Berada dalam proses produksi
 Bahan baku dan bahan pembantu

 Untuk tujuan PPN, pasal 1 bagian (e) UU PPN 1984


menyatakan penyerahan barang kena pajak ke pedagang
perantara dianggap transaksi penyerahan penjualan. Barang
konsinyasi tidak termasuk persediaan consignor.
 Akuntansi persediaan berkaitan dengan sistem pencatatan
dan penilaian. Untuk tujuan perpajakan, pasal 10 ayat (6)
UU PPh menganut Metode FIFO & Harga Pokok Rata-rata.
6. Biaya dibayar di muka
Merupakan biaya yang telah terjadi yang akan
digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan
datang.
 Untuk tujuan perpajakan, pasal 11 ayat (10) UU PPh
1984 menyebutkan biaya yang mempunyai masa
manfaat > 1 tahun diamortisasi dengan tarif yang
berlaku untuk aktiva golongan 1 (50%), golongan 2
(25%), golongan 3 (10%) atau metode satuan produksi.

Namun sejak berlaku UU No. 10 tahun 94 biaya tidak


dibebankan melalui amortisasi lagi melainkan dialokasi
menurut masa manfaatnya.
1.2 Investasi jangka Panjang
1.2 Investasi Jangka Panjang
Penanaman sebagian kekayaan suatu
perusahaan pada perusahaan lain dengan
maksud untuk memperoleh pendapatan
tetap dan atau untuk menguasai atau
mengendalikan perusahaan tersebut.

Pengantar Akuntansi 1 15
INVESTASI JANGKA PANJANG DAN AKTIVA LAIN-
LAIN

1. Saham
2. Obligasi
3. Surat Berharga lain
4. Investasi Dalam Aktiva lain
Investasi Jangka Panjang Dalam Saham
Dividen saham yang diterima oleh investor badan tidak dikenakan PPh
(bukan obyek
pajak). Keuntungan dari penjualan saham (selisih antara harga jual dan
harga rata-
rata) dikenakan pajak pada tahun berjalan.

Contoh kasus :
Saudara Winarno mendirikan PT. Andi pada tahun 1994 dengan modal
saham
sebanyak 1000 lembar @Rp. 10.000, disetor Rp. 5.000.000 dan modal
dalam portepel
Rp. 5.000.000. Dalam tahun 1995 dalam modal portepel diambil
saudara Listijani
dengan harga Rp. 10.000.000 (agio Rp. 5.000.000). Pada 1996 agio itu
dikonversi
Investasi Jangka Panjang Dalam Saham
Pembukuan komersial saudara Winarno & Listijani dengan
mengalokasikan Harga Perolehan saham :
 Saudara Winarno  5.000.000 : (500.000+250.000) = Rp. 6.667
 Saudara Listijani  10.000.000 : (500.000+250.000) = Rp. 13.333

Saudara Winarno Saudara Listijani


Kas 3.125.000 Kas 3.125.000
Investasi saham 1.666.750 Rugi penjualan saham 208.250
Laba penjualan saham 1.458.250 Investasi saham 3.333.250
Investasi Jangka Panjang Dalam Obligasi
 Obligasi merupakan surat peminjaman uang yang akan dilunasi setelah jangka waktu
tertentu.
 Obligasi menghasilkan bunga dengan jumlah tetap kepada investor. Kalau diterima
oleh pemegang obligasi yang berbentuk badan tidak dikenakan pajak. Sedangkan
bagi pembayar bunga bukan merupakan biaya pengurang penghasilan.
 Dalam praktek akuntansi komersial, adanya agio & disagio (diskonto) obligasi itu,
investor mendapatkan pengahsilan bunga efektif yang berbeda dengan tingkat bunga
nominal (tersurat di atas warkat obligasi).
 Perhitungan bunga efektif menghendaki adanya amortisasi agio & disagio sebagai
koreksi terhadap nilai buku obligasi.
 Contoh :
Tanggal 1 Juni 1990 Saudara Andi membeli 10 lembar obligasi PT. Iwan dengan
nilai nominal Rp. 10.000.000 dan kurs 110%. Bunga Obligasi 12% per tahun dibayar
tiap 1 April & 1 Oktober. Komisi penjualan Rp. 8.000.000. Obligasi akan dilunasi
pada 31 Desember 1994 (4,5 tahun lagi)
Pencatatan investasi obligasi
tahun 1990 oleh Saudara Andi
a. 1 Juli 1990

Investasi obligasi 118.000


Penghasilan bunga 3.000
Kas 121.000

b. 1 Oktober1990

Kas 6.000
Penghasilan bunga 6.000
( untuk mencatat penerimaan bunga periode 1 Mei s/d 30 September)
Pencatatan investasi obligasi
tahun 1990 oleh Saudara Andi
c. 31 Desember 1990

(1) Piutang bunga 3.000


Penghasilan bunga 3.000
(untuk mencatat bunga berjalan tiga bulan : Oktober – Desember)
(2) Penghasilan bunga2.000
Investasi obligasi 2.000
(untuk mencatat amortisasi agio dan biaya pialang setengah tahun :
½ / 41/2 X 18.000)
(3) Penghasilan bunga4.000
Rugi-laba 4.000
[untuk memindahkan penghasilan bunga ke rugi laba (-3.000 + 6.000 + 3.000 –
2.000)]
Investasi Pada Surat Berharga Lain
Misalnya :
Investasi pada warkat komersial (promissory notes)

Diskonto merupakan penghasilan dari pemegang warkat


komersial yang akan direalisasi pada saat pelunasan
warkat tersebut
Investasi Pada Dana
Karena suatu keharusan atau sesuai dengan kontrak atau sukarela setiap tahun dapat
menyisihkan suatu dana dalam jumlah tertentu untuk tujuan : pelunasan utang
obligasi, saham preferen atau pembelian aktiva.

Dana yg Pihak Pengelola


(Trustee) Bank
disisihkan

Penghasilan dari dana yang disisihkan :


Bunga (Deposito), Dividen (saham), Sewa (harta)
Investasi Dalam Aktiva Lain-lain
Misalnya :
Investasi pada tanah atau bangunan.
Penghasilan dari investasi tersebut ataupun
keuntungan dari penjualan investasi
tersebut
merupakan penghasilan kena pajak.
1.3 Aktiva Tetap Berwujud
1.3 Aktiva Tetap Berwujud
Karakteristik aktiva tetap berwujud :
1. Memiliki bentuk fisik
2. Digunakan secara aktif dalam kegiatan normal
perusahaan
3. Dimiliki tidak sebagai investasi (penanaman
modal) dan tidak diperdagangkan
4. Memiliki jangka waktu kegunaan (umur) relatif
permanen (lebih dari satu periode
akuntansi/lebih dari satu tahun)
5. Memberikan manfaat di masa yang akan datang25
Pengantar Akuntansi 1
Aktiva Tetap Berwujud
Aktiva tetap berwujud dibedakan menjadi 3 Golongan :
1. Aktiva tetap yang umur atau masa kegunaannya tidak
terbatas.
berupa : tanah untuk bangunan, pabrik dan kantor; tanah
untuk pertanian
2. Aktiva tetap yang umur atau masa kegunaannya terbatas
dan dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila masa
kegunaannya telah berakhir.
Berupa : bangunan, mesin dan alat-alat pabrik; mebel
dan alat-alat
kantor; kendaraan dan alat-alat transport.
3. Aktiva tetap yang umur atau kegunaannya terbatas dan
tidak dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila masa
kegunaannya telah habis. BerupaPengantar
: sumber alam:
Akuntansi 1 26
1.4 Aktiva tetap tidak berwujud
aktiva tetap yang secara fisik tidak dapat dilihat
bentuknya,
akan tetapi memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan.

a. Hak Sewa (Lease Hold)


hak yang diperoleh atas suatu sewa aktiva tertentu
(sewa tempat usaha, sewa gedung, sewa mesin) yang
biasanya menggunakan kurun waktu tertentu, disahkan
oleh pejabat pembuat akte (notaris).
b. Organization Cost.
Adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang
terjadi sehubungan dengan set-up perusahaan sebelum
beroperasi, contohnya : pembayaran kepada notaris. 27
Pengantar Akuntansi 1
Aktiva Tetap tidak berwujud
c. Perijinan (Permit & Licences)
hak perusahaan yang diperoleh dari pihak pemerintah baik
daerah maupun pusat untuk melakukan suatu aktivitas
tertentu terkait dengan bidang usahanya. Ijin-ijin
perusahaan tentu ada jangka waktunya, dan jika masa
berlakunya telah habis maka ijin tersebut harus
diperpanjang atau diperbaharui.
d. Hak Patent
hak yang diperoleh atas suatu penemuan tertentu. Dimana
atas penemuan tersebut, penemu akan memperoleh
manfaat tertentu untuk kurun waktu tertentu dan dapat
diperpanjang.
e. Merk Dagang (Trade Mark)
Hak yang diperoleh atas suatu merk komersial tertentu.
Hak ini bisa berupa logo, tulisan, Pengantar
bentuk, Akuntansi 1
symbol, atau 28
Aktiva Tetap tidak berwujud
f. Hak Penggandaan (Copyright)
hak yang berikan atas suatu penulisan, baik itu berupa
karya ilmiah, puisi, novel, maupun lyric lagu, notasi
lagu/irama tertentu, script atau scenario film tertentu.
g. Franchise
Adalah hak yang diperoleh untuk melakukan suatu usaha
tertentu, atau memasarkan produknya, sekaligus mengikuti
pola usaha, cara pengelolaan, penggunaan logo maupun
penggunaan alat usaha tertentu yang aslinya dimiliki oleh
perusahaan yang memberikan hak franchise. 
h. Goodwill
Adalah kelebihana-kelebihan, keistimewaan tertentu yang
dimiliki oleh perusahaan, yang oleh karenanya menjadi
dinilai lebih oleh pihak lain
Pengantar Akuntansi 1 29
1.5 Aktiva Lain-lain
perkiraan atau akun yang tidak dapat
dikategorikan pada harta atau aset di atas
baik dalam bentuk aset tetap, aset
investasi, aset tak berwujud dan aset
lancar.
Mesin rusak,
uang jaminan,
harta yang masih dalam proses
kepengurusan yang sah
Pengantar Akuntansi 1 30
2. Utang (kewajiban): pengorbanan ekonomis
yang dilakukan pada masa y.a.d. akibat
transaksi pada masa sebelumnya.
2.1. Utang Lancar
2.2. Utang Jangka Panjang.
2.3. Utang Lain-lain.

Pengantar Akuntansi 1 31
2.1 Hutang Jangka Panjang
hutang perusahaan kepada pihak ketiga yang harus dilunasi
dalam waktu lebih dari satu tahun.

1. Kredit Investasi (Long Term Loan)


Yaitu pinjaman dari bank atau lembaga keuangan bukan bank yang
dapat digunakan untuk pembelian aktiva tetap.
2. Hutang Obligasi (Bond Payable)
Yaitu pinjaman jangka panjang yang diperoleh suatu perusahaan
dengan menjual obligasi yang dapat dilakukan di dalam negeri
maupun di luar negeri.
3. Wesel Bayar (Promissory Notes/Pronotes)
Yaitu suatu pernyataan tertulis debitur yang menyatakan bahwa ia
berjanji untuk
membayar sejumlah tertentu, pada tanggal tertentu, dengan
menghitung tingkat bunga tertentu. Pengantar Akuntansi 1 32
Hutang Jangka Panjang
4. Hutang Kepada Pemegang Saham atau Kepada Perusahaan Induk
(Holding
Company) atau Kepada Perusahaan Afiliasi (Afiliated Company)
Biasanya diberikan untuk membantu perusahaan anak atau
perusahaan afiliasi
yang baru mulai beroperasi dan membutuhkan pinjaman.
5. Subordinated Loan (Hutang Subordinasi)
Yaitu hutang dari pemegang saham atau perusahaan induk yang
bersifat
tanpa bunga, dapat dibayar jika perusahaan sudah mampu
membayar dan
mempunyai kemungkinan untuk dialihkan sebagai setoran modal.
6. Bridging Loan
Yaitu pinjaman sementara yang akan dikembalikan jika kredit
investasi yang Pengantar Akuntansi 1 33
2.3 Restrukturisasi Hutang dan Kewajiban
Yang Lain

3. Restrukturisasi Hutang
⇨mencegah penyitaan dan pengaduan kepailitan
4. Kewajiban yang lain
∙ hutang yang besarnya bergantung pada hasil usaha
∙ piutang dagang yang digadaikan
∙penjualan piutang wesel
∙ endosemen atau wesel bayar
∙ sengketa hukum
∙ kewajiban sesuai dengan kontrak
∙ pembelian aktiva tetap atau pembangunan aktiva tetap berdasarkan kontrak
3.1. Modal Perusahaan Perseorangan: modal Tn.
X
3.2. Modal Perusahaan Persekutuan: modal Tn.
P, modal Tn. Q, modal Tn. R.
3.3. Modal Perusahaan Perseroan: modal saham,
laba yang ditahan.
Neraca dapat disusun dalam bentuk rekening
(account form) dan laporan (report form).

Laporan Laba Rugi (Income Statement)


 Menggambarkan tentang hasil usaha perusahaan
selama periode tertentu.

Pengantar Akuntansi 1 35
Komponen laporan Laba Rugi:
 Pendapatan
Peningkatan jumlah aktiva atau penurunan
kewajiban perusahaan, yang timbul dari
penyerahan barang/jasa atau kegiatan usaha
yang lain.
Peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban
perusahaan yang timbul dari pembelian harta,
investasi, diperolehnya pinjaman dan koreksi
laba/rugi periode yang lalu, tidak termasuk
dalam pengertian pendapatan.
Dlm perusahaan manufactur  Penjualan
Dlm perusahaan Jasa  Pendapatan usaha
Pengantar Akuntansi 1 36
Berdasarkan sumber pendapatan:
1. Pendapatan Usaha, yang diperoleh dari hasil
usaha pokok atau utama perusahaan.
2. Pendapatan di luar usaha, dapat berupa:
pendapatan bunga, pendapatan sewa,
pendapatan royalti, penjualan surat-surat
berharga dan aktiva tetap berwujud.

 Biaya
Pengorbanan ekonomis untuk memperoleh
barang/jasa.
Dapat dikelompokkan menjadi:
1. Biaya yang dapat dihubungkan langsung
Pengantar Akuntansi 1 37
2. Biaya yang berhubungan dengan periode
terjadinya, misalnya: biaya gaji, biaya
administrasi kantor, biaya perjalanan dinas,
biaya telpon, biaya iklan.

 Pendapatandan Biaya lain-lain


Pendapatan dan biaya yang diperoleh/terjadi
dalam kaitannya dengan kegiatan di luar usaha
pokok perusahaan.

 Pos Luar Biasa


Kejadian-kejadian yang bersifat tidak normal
(tidak biasa terjadi) menurut ukuran kejadian
perusahaan yang normal. Pengantar
Contoh:Akuntansi 1 laba dari38
 Pengaruh Komulatif atas Perubahan Prinsip
Akuntansi
Pengaruh komulatif terhadap perhitungan laba-
rugi periode berjalan, yang disebabkan adanya
perubahan pemakaian suatu prinsip akuntansi
yang lazim ke prinsip yang lain yang juga
merupakan prinsip akuntansi yang lazim.

 PajakPenghasilan
Pajak penghasilan yang menjadi kewajiban
perusahaan sebagai wajib pajak.

Pengantar Akuntansi 1 39

Anda mungkin juga menyukai