Anda di halaman 1dari 28

IDENTIFIKASI BAKTERI

KELAS 2A-D3 ANALIS KESEHATAN


UNIVERSITAS MH THAMRIN

 Paramita Ayu  Suci Rama Dini


 Prananda Rizky Aulia  Tasya Aurelya Agustin
 Rahma Tunnisa Lutfia  Vina Aulia Devayanti
 Rahmawati pauziah  Dewi Pratiwi
 Roza Widiarti  Bintang N.M
 Shabrina Eka Putri
Pendahuluan

Di dalam laboratorium populasi bakteri ini dapat diisolasi menjadi


kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari
morfologi, sifat dan kemampuan biokimiawinya.

MORFOLOGI KOLONI MORFOLOGI SEL SIFAT GRAMNYA.


Kultur murni

Untuk mempelajari sifat-sifat dari masing-masing mikroba


termasuk sifat pertumbuhan, morfologi dan sifat fisiologinya,
masing-masing mikroba tersebut harus dipisahkan satu dengan
yang lainnya, sehingga terbentuk kultur murni yaitu suatu biakan
yang terdiri dari sel-sel dari satu spesies atau satu galur mikroba.
Metode goresan

Ada beberapa cara untuk menggoreskan kultur pada agar cawan


yaitu :

1. Goresan Langsung
2. Goresan kuadran
3. Goresan radian
Koloni yang tumbuh pada agar cawan dapat
dibedakan dalam besarnya, warna, penampakan
apakah keruh atau bening, bentuk
penyebarannya, bentuk kemunculannya di atas
agar dan bentuk permukaan.
Isolasi

Teknik Pengambilan Sampel


 Sampel tanah
Misal jika yang
diinginkan mikroorganisme
rhizosfer maka sampel
diambil dari sekitar
perakaran dekat permukaan
hingga ujung perakaran.
 Sampel air
Jika beerasal dari air sungai yang mengalir maka
botol dicelupkan miring dengan bibir botol melawan
arus air. Bila pengambilan sampel dilakukan pada air
yang tenang, botol dapat dicelupkan dengan tali, jika
ingin mengambil sampel dari air keran maka
sebelumya keran dialirkan dulu beberapa saat dan
mulut kran dibakar.
Isolasi dengan pengenceran

Tujuan dari teknik ini pada prinsipnya adalah


melarutkan atau melepaskan mikroba dari substratnya
ke dalam air sehingga lebih mudah penanganannya.
Maam-macam preparasi :
• Swab (ulas), dilakukan menggunakan cotton bud
steril pada sampel yang memiliki permukaan luas dan
pada umumnya sulit dipindahkan atau sesuatu pada
benda tersebut. Swab akan lebih baik jika cotton bud
dicelupkan terlebih danulu ke dalam larutan
atraktan semisal pepton water.
• Rinse (bilas), Rinse merupakan prosedur kerja dengan
mencelupkan sampel ke dalam akuades dengan
perbandingan 1 : 9 (w/v). Contohnya sampel daun
diambil dan ditimbang 5 g kemudian dibilas dengan
akuades 45 ml yang terdapat dalam beaker glass.
• Maseration (pengancuran), sampel yang berbentuk
padat dapat ditumbuk dengan mortar dan pestle
sehingga mikroba yang ada dipermukaan atau di dalam
dapat terlepas kemudian dilarutkan ke dalam air.
Contoh sampelnya antar alain bakso, biji, buah dll.
Perbandingan antar berat sampel dengan pengenceran
pertama adalah 1 : 9 (w/v). Untuk sampel dari tanh tak
perlu dimaserasi.
Teknik pengenceran bertingkat
Tujuan

Yaitu memperkecil atau mengurangi jumlah


mikroba Penentuan besarnya atau banyaknya tingkat
pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah
mikroba dalam sampel.

Digunakan perbandingan 1 : 9 untuk sampel


dan pengenceran pertama dan selanjutnya,
sehingga pengenceran berikutnya mengandung
1/10 sel mikroorganisma dari pengenceran
sebelumnya.
Teknik penanaman

Teknik penanaman dari suspensi

• Spread Plate (agar tabur ulas)


Spread plate adalah teknik menanam dengan menyebarkan suspensi
bakteri di permukaan agar diperoleh kultur murni.
• Pour Plate (agar tuang)
Teknik ini memerlukan agar yang belum padat untuk dituang bersama
suspensi bakteri ke dalam cawan petri lalu kemudian dihomogenkan dan
dibiarkan memadat.
Teknik penanaman dengan goresan

• Goresan Sinambung

• Goresan T
• Goresan Kuadran (Streak quadrant )

Hampir sama dengan goresan T, namun berpola goresan yang


berbeda yaitu dibagi empat. Daerah 1 merupakan goresan awal
sehingga masih mengandung banyak sel mikroorganisma.Goresan
selanjutnya dipotongkan atau disilangkan dari goresan pertama
sehingga jumlah semakin sedikit dan akhirnya terpisah-pisah menjadi
koloni tunggal.
1. Uji sensitivitas bakteri
2. Uji Katalase Bakteri

3. Uji Koagulasi Bakteri


4. Pewarnaan Gram
5. Uji Motilitas(terkadang)
BAHAN

1. Antibiotik Amikacin (AK)


2. Antibiotik Ampicilin (AMP)
3. Antibiotik Bacitracin (B)
1.Uji Sensitivitas Bakteri 4. Antibiotik Cefotaxme (CTX)
5. Antibiotik Ceftazidime ( CAZ )
ALAT 6. Antibiotik Ceftriaxone (CRO)
1. Tabung reaksi 7. Antibiotik Cephalotin (KF)
2. Rak tabung reaksi 8. Antibiotik Ciprofloxacin (CIP)
3. Handsprayer 9. Antibiotik Citromoxazole (SXT)
4. Mistar 10. Antibiotik Doxycyline (DO)
5. Pipet tetes 11. Antibiotik Erytrhomycin (E)
6. Cawan petri 12. Antibiotik Fosfomycin (FOS)
7. Enkas 13. Antibiotik Gentamicin (CN)
8. Erlenmeyer 14. Antibiotik Levofloxacin (LEV)
9. Pinset 15. Antibiotik Nalidixic Acid (NA)
10. Jarum ose loop 16. Antibiotik Norfloxacin (NOR)
11. Inkubator 17. Antibiotik Novobiocin (NV)
• 18. Antibiotik Oxacilin (OX)
CARA KERJA
Pengambilan Bakteri
1. Menyiapkan alat dan bahan serta memakai masker dan handkun.
2. Mensterilkan tangan menggunakan alkohol 70%.
3. Mensterilkan jarum ose loop menggunakan korek api.
4. Mengambil koloni bakteri dari tabung reaksi yang berisi bakteri dan
memindahkannya ke dalam medium BHIB.
5. Mengaduk jarum ose loop tersebut sampai bakterinya tercampur
dengan larutan BHIB.
6. Mengambil cairan BHIB yang berisi koloni bakteri tersebut dengan
menggunakan lidi kapas yang telah disterilkan. Pengambilan dilakukan
dengan cara memasukkan lidi kapas ke dalam medium BHIB,
mendiamkan selama 2-3 menit, kemudian mengangkat lidi kapas dengan
menekan pada dinding tabung bagian dalam sambil diputar-putar.
Penanaman
7. Mengoleskan lidi kapas yang telah berisi bakteri pada medium MHA
dengan meratakan seluruh permukaan medium.
8. Mengambil disc antibiotik yang telah tersedia dengan menggunakan
pinset.
9. Menanamkan disc antibiotik tersebut pada medium MHA dengan
memperhatikan posisi antibiotik satu dengan yang lainnya.
10. Menutup dan memberi label pada cawan petri tersebut sesuai dengan
bakteri dan kelompok.
11.Membungkus cawan petri menggunakan kertas, kemudian menuliskan
nama kelompok.
12.Menginkubasi cawan petri tersebut dalam inkubator dengan suhu 37oC
selama 24 jam dengan posisi terbalik.

Pengukuran
13.Mengukur zona hambat yang terbentuk menggunakan mistar dengan cara
mengukur jari-jari zona hambat dan hasilnya dikalikan dua untuk
mendapatkan diameter zona hambat.
14.Membandingkan zona hambat yang dihasilkan dengan tabel antibiotik.
15. Mencatat hasil pengamatan dan mengambil gambar.
2. Uji Katalase Bakteri

• ALAT DAN BAHAN UJI


KATALASE
• 1. Wire loop / ose
• 2. Kultur bakteri Gram positif
• 3. H2O2
• 4. Bunsen
• 5. Pematik
• 6. Tempat uji katalase
• 7. Reagen uji koagulase
Cara kerja Uji Katalase
a. Sterilkan wire loop dengan cara dibakar pada bunsen sampai
membara merah.
b. Ambil H2O2 dengan wire loop yang telah disterilkan.
c. Teteskan H2O2 yang menempel pada wire lood di atas tempat uji
katalase.
d. Sterilkan wire loop dengan cara dibakar pada bunsen sampai
membara merah.
e. Dinginkan wire loop dengan mengibaskan sebanyak 8 kali.
f. Pastikan wire loop sudah dingin dengan menempelkan pada bagian
agar yang kosong (tidak ada koloni bakteri).
g. Ambil 1 koloni bakteri
h. Tempatkan dan aduk koloni bakteri yang telah diambil dengan H2O2
yang telah diteteksan di atas tempat uji katalase.
Interpretasi Hasil Uji Katalase

1. Uji katalase positif = buih


(busa) pada H2O2 yang
ditambahkan koloni bakteri
2. Uji katalase negatif = tidak
terbentuk buih (busa).
3. Uji Koagulasi Bakteri

ALAT DAN BAHAN UJI KOAGULASE


1. Reagen uji koagulase
2. Kultur bakteri Gram positif
3. Tusuk gigi steril
4. Tempat uji koagulate
CARA KERJA UJI INTERPRETASI HASIL UJI
KOAGULASE: KOAGULASE:
1.Teteskan reagen uji koagulase 1. Uji koagulase positif =
di atas tempat uji koagulase terjadi penggumpalan pada
2. Ambil 1 koloni bakteri reagen uji koagulase.
dengan menggunakan tusuk 2. Uji katalase negatif = tidak
gigi steril. terjadi penggumpalan pada
3. Aduk koloni yang telah reagen uji koagulase.
diambil dengan reagen uji
koagulase.
4. Pewarnaan Gram
• Alat dan bahan
1. Kaca benda 9. minyak emesi
2. Jarum ose 10. Biakan bakteri
3. Lampu spritus 11. Korekapi
4. Pinset 12. NaCl 0,9 steril
5. Mikroskop 13. Pipet pasteur
6. Kertas saring 14. Kapas
7. Larutan alkohol 96% 15. Larutan lugol
8. Larutan fuchsin 16. Kristal violet , vylol
Cara kerja :
1. Bersihkan kaca objek
2. Pijarkan ose
3. Ambil 1 ose biakan bakteri
4. Letakan dikaca objek ,
fiksasi
5. Tetskan kristal violet ( 5
menit ) bilas dengan air Hasil
mengalir - Bakteri gram positif akan
6. Teteskan lugol ( 1 menit ) berwarna Ungu
bilas dengan air mengalir - Bakteri gram negatif akan
7. Teteskan alkohol 96% ( 20- berwarna merah
30 detik ) bilas dengan air
mengalir
8. Teteskan fuchsin ( 2 menit )
bilas dengan air mengalir
9. Periksa dibawah mikroskop
10 x 100 + minyak emesi
5. Uji Motilitas
Alat dan bahan
1. Kaca benda
2. Ose
3. kaca penutup
4. Kaca benda cekung
5. Ose jarum
6. NaCl 0,9 %
7. Biakan bakteri
8. Media semi solid
B. Tetes gantung
Cara kerja : 1. Bersihkan Kaca benda
a. Tetes Tegak cekung
1. Bersihksn kaca benda 2. Ambil NaCl 0,9 % Steril 2-3
2. Ambil NaCl 0,9 % Steril 2-3 ose ose pada bagian tengah kaca
pada bagian tengah kaca benda , kemudian diambil 1
benda , kemudian diambil 1 ose ose bakteri dan dicampurkan
bakteri dan dicampurkan pada pada NaCl tadi
NaCl tadi 3. Peganglah kaca benda cekung
3. Tutup suspensi dengan kaca dengan bagian cekung
penutup menghadap kebawah ,
4. Amati dimikroskop dengan kemudian dekatkan kaca
pembesaran 10x kemudian 40x benda ini perlahan-lahan
pada kaca penutup
sedemikian rupa sehinggan
bagian cekung melingkupi
susupensi bakteri
4. Dengan hati2 namun cepat
baliklah kaca benda
tersebut , kemudia amati
dengan mikroskop
pembesaran 10x dan 40x
C. Biakan semi solid
1. Siapkan media semi solid Hasil :
2. Ambil biakan bakteri - Tetes tegak dan tetes gantung :
dengan menggunakan ose a. Gerak + / positif : bila bakteri
jarum yang sebelumnya bergerak berpindah tempat
dipijarkan b. Gerak - / negatif : Bila bakteri
3. Tusukan sengkelit hanya bergerak ditempat saja
tersebut pada bagian
tengan media SIM hingga
dasar Hasil :
4. Eramkan media tersebut - Biakan pada SIM :
dalam inkubator selama a. Gerak +/positif : Bila bakteri
24 jam pada suhu 37% tumbuh menyebar , akan terlihat
kekeruhan
b. Gerak - / negatif : Bila bakteri
hanya tumbuh pada bekas
tusukan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai