Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Atik Pramesti W
DEFINISI
Penyakit Hirschsprung adalah suatu kelainan
kongenital pada kolon yang ditandai dengan tiadanya
sel ganglion parasimpatis pada pleksus submukosus
Meissneri dan pleksus mienterikus Aurbachi.
ANATOMI
ANATOMI
Usus besar atau kolon berbentuk tabung muskular berongga
dengan panjang sekitar 1,5 m yang terbentang dari sekum
hingga kanalis ani. Diameter usus besar lebih besar
daripada usus kecil yaitu sekitar 6,5 cm (2,5 inci), namun
semakin dekat dengan anus diameternya pun semakin kecil.
Usus besar dibagi menjadi sekum, kolon, dan rektum. Pada
sekum terdapat katup ileosekal dan apendiks yang melekat
pada ujung sekum. Sekum menempati sekitar dua atau tiga
inci pertama dari usus besar. Katup ileosekal mengendalikan
aliran kimus dari ileum ke dalam sekum dan mencegah
terjadinya aliran balik bahan fekal dari usus besar ke dalam
usus halus.
Kolon terbagi atas kolon asenden, tranversum, desenden,
dan sigmoid. Kolon membentuk kelokan tajam pada
abdomen kanan dan kiri atas berturut-turut disebut
dengan fleksura hepatika dan fleksura lienalis. Kolon
sigmoid mulai setinggi krista iliaka dan membentuk
lekukan berbentuk-S. Lekukan bagian bawah membelok
ke kiri sewaktu kolon sigmoid bersatu dengan rektum.
Bagian utama usus yang terakhir disebut sebagai rektum
dan membentang dari kolon sigmoid hingga anus (muara
ke bagian luar tubuh). Satu inci terakhir dari rektum
disebut sebagai kanalis ani dan dilindungi oleh otot
sfingter ani eksternus dan internus. Panjang rektum dan
kanalis ani adalah sekitar 15 cm (5,9 inci)
ANATOMI
EPIDEMIOLOGI
Penyakit Hirschsprung terjadi pada 1 dari 5.000
kelahiran hidup dan merupakan penyebab
tersering obstruksi saluran cerna bagian bawah
pada neonatus. Penyakit yang lebih sering
ditemukan memperlihatkan predominasi pada laki-
laki dibandingkan perempuan dengan
perbandingan 4:1.
INTRODUCTION
Penyakit Hirschsprung juga disebut dengan
aganglionik megakolon kongenital
salah satu penyebab paling umum dari obstruksi
usus neonatal (bayi berumur 0-28 hari).
Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh Herald
Hirschsprung tahun 1886, namun patofisiologi
terjadinya penyakit ini tidak diketahui secara
jelas hingga tahun 1938, dimana Robertson dan
Kernohan menyatakan bahwa megakolon yang
dijumpai pada kelainan ini disebabkan oleh
gangguan peristaltik dibagian distal usus akibat
defisiensi ganglion.
Patofisiologi
Istilah megakolon aganglionik menggambarkan adanya
kerusakan primer dengan tidak adanya sel-sel ganglion
parasimpatik otonom pada pleksus submukosa (Meissner)
dan myenterik (Auerbach) pada satu segmen kolon atau
lebih. Ketidakadaan ini menimbulkan keabnormalan atau
tidak adanya gerakan tenaga pendorong (peristaltik), yang
menyebabkan akumulasi/ penumpukan isi usus dan
distensi usus yang berdekatan dengan kerusakan
(megakolon). Selain itu, kegagalan sfingter anus internal
untuk berelaksasi berkontribusi terhadap gejala klinis
adanya obstruksi, karena dapat mempersulit evakuasi zat
padat (feses), cairan, dan gas
Determinan Penyakit Hirschprung
1. Faktor Bayi
1) Umur Bayi
Bayi dengan umur 0-28 hari merupakan kelompok umur
yang paling rentan terkena penyakit Hirschsprung
2) Riwayat Sindrom Down
Sekitar 12% dari kasus penyakit Hirschsprung terjadi
sebagai bagian dari sindrom yang disebabkan oleh
kelainan kromosom. Kelainan kromosom yang paling
umum beresiko menyebabkan terjadinya penyakit
Hirshsprung adalah Sindrom Down. 2-10% dari individu
dengan penyakit Hirschsprung merupakan penderita
sindrom Down..
2 Faktor Ibu
1 Umur
Umur ibu yang semakin tua (> 35 tahun) dalam waktu hamil
dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan kongenital
pada bayinya.
2 Ras/Etnis
Di Indonesia, beberapa suku ada yang memperbolehkan
perkawinan kerabatdekat (sedarah) seperti suku Batak
Toba (pariban) dan Batak Karo (impal). Perkawinan
pariban dapat disebut sebagai perkawinan hubungan
darah atau incest.
ETIOLOGI