Anda di halaman 1dari 13

ASSALAMUALAIKUM

WARRAHMATULLAHI
WABARAKATUH
“PERAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP
AKHLAK SISWA PADA MATA PELAJARAN AKIDAH
AKHLAK.”
(STUDI KASUS DI SMP IT MIFTAHUL – HUDA).
1. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan usaha yang bersifat mendidik, membimbing, membina, memengaruhi dan mengarahkan dengan
seperangkat ilmu pengetahuan. Dengan pendidikan dapat dilakukan secara formal maupun informal. Tempat untuk melakukan
pendidikan adalah keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Pendidikan di Indonesia saat ini berada dalam tahap gawat darurat, sebanyak 75% sekolah di Indonesia tidak memenuhi standar
layanan minimal pendidikan.
Indonesia memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas dalam jumlah yang memadai sebagai pendukung utama
pembangunan. Untuk memenuhi sumber daya manusia tersebut, maka pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Oleh
karena itu, pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal harus benar- benar dapat memberi bekal kepada generasi muda untuk menghadapi
tuntutan dan perkembangan zaman yang semakin maju dan kompleks. Krisis moral yang terus mengalami peningkatan membuat
lembaga pendidikan mencari solusi untuk mengurangi atau bahkan mengatasi permasalahan tersebut salah satunya dengan
adanya sekolah Islam Terpadu (IT) mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sampai tingkat menengah atas.
Sekolah Islam Terpadu dinilai lebih mengedepankan nilai – nilai Agama untuk di implementasikan dalam kehidupan sehari –
hari peserta didik, mengajarkan akhlak yang baik sesuai pandangan Agama dan ditanamkan sejak usia dini. Di sekolah siswa
belajar menata dan membentuk karakter. Dengan kata lain, sekolah mampu memberikan warna baru bagi kehidupan anak
kedepannya, sebab di sekolah mereka dituntut untuk berbicara, berpikir, dan bertindak. Yang jelas sekolah mendidik siswa,
untuk menjadi dirinya sendiri.
1. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan karakter adalah usaha yang dilakukan secara individu dan sosial dalam menciptakan lingkungan yang
kondusif bagi pertumbuhan kebebasan individu itu sendiri. (Doni Koesoema, 2010 : 194).
Membangun bangsa yang berkarakter membutuhkan proses yang panjang dan harus dilakukan secara
berkesinambungan. Potret ketidakjujuran dan kekerasan anak – anak bangsa yang ditampilkan oleh media baik
elektronik maupun cetak membuktikan bahwa budaya seperti itu tidak hanya melanda rakyat umum yang kurang
pendidikan, tetapi sudah sampai pada masyarakat yang terdidik, seperti pelajar dan mahasiswa, bahkan juga melanda
para elite bangsa ini. (Marzuki, 2014 : 3).
Dalam ajaran agama Islam juga mendapatkan perhatian khusus. Hal tersebut, yaitu perintah membaca. Nabi
kemudian dituntun oleh Malaikat jibril untuk membaca wahyu tersebut yaitu Q.S Al – Alaq ayat 1 – 5 yang artinya;
(1) Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan. (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah. (3) bacalah, dan tuhanmulah yang Maha Pemurah. (4) yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. (5)
dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al – „Alaq : 1-5).
Ayat di atas mengindikasikan betapa Islam menekankan arti penting membaca dalam kehidupan manusia, yakni iqra
(dua kali), „allama (dua), bil qolam (satu) dan ma lam ya‟lam (satu). Hal tersebut menunjukan ajaran agama Islam
mendorong umatnya mencintai dan menguasai ilmu pengetahuan. Di manapun dan kapanpun umat Islam berada,
disitulah ilmu pengetahuan dikembangkan. (K.H. Didin Hafidhuddin dalam Republika, : 2012).
1. LATAR BELAKANG MASALAH

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di SMP IT Miftahul – Huda dan hasil wawancara dengan
guru PAI yang bernama ibu Nita Amamiyah S.Pd.I beliau mengatakan bahwa akhlak siswa dilingkungan
sekolah adanya siswa – siswi yang kurang mematuhi peraturan sekolah, seperti ada sebagian siswa yang telat
ketika masuk kelas, adanya siswa – siswi yang tidak melaksanakan sholat dhuha berjamaah . Tindakan di
dalam sekolah ketika ada siswa yang melanggar peraturan sekolah akan diberi sansi sesuai dengan
pelanggarannya.
2. IDENTIFIKASI MASALAH

• Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diambil beberapa identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Masih ada siswa yang kurang baik karakternya.

2. Masih ada siswa yang tidak mentaati peraturan sekolah.

3. Masih ada siswa yang kurang baik akhlaknya.


3. RUMUSAN MASALAH

• Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka dalam penelitian ini peneliti mengambil rumusan masalah sebagai berikut
:

1. Bagaimana pendidikan karakter di SMP IT Miftahul – Huda?

2. Bagaimana akhlak siswa di SMP IT Miftahul – Huda?

3. Apakah terdapat pengaruh pendidikan karakter terhadap akhlak siswa di SMP IT Miftahul – Huda?

4. Faktor apa saja yang menjadikan kurang baiknya akhlak siswa di SMP IT Miftahul – Huda?

5. Apa saja kendala guru yang di alami ketika menerapkan pendidikan karakter di di SMP IT Miftahul – Huda?
4. TUJUAN PENELITIAN

• Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pendidikan karakter di SMP IT Miftahul – Huda.

2. Untuk mengetahui akhlak siswa di SMP IT Miftahul – Huda.

3. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan karakter terhadap akhlak siswa di SMP IT Miftahul – Huda.

4. Untuk mengetahui faktor kurang baiknya akhlak siswa di SMP IT Miftahul – Huda.

5. Untuk mengetahui kendala guru yang di alami ketika menerapkan pendidikan karakter di SMP IT Miftahul –
Huda.
5. KEGUNAAN PENELITIAN

a) Bagi Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menambah bekal pengetahuan, pengalaman, dalam rangka menyiapkan diri
sebagai guru professional serta berguna untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana.

b) Bagi Siswa

Penelitian ini sebagai bekal bagi siswa untuk meningkatkan perilaku yang lebih baik dan kualitas akhlaknya harus
lebih baik di kehidupan sehari – hari.

c) Bagi sekolah/ Guru

Penelitian ini menjadi acuan untuk membina profesionalisme guru khususnya dalam tingkah laku siswa di sekolah.

d) Penelitian lain

Penelitian ini dapat dijadikan referensi awal tentang pengaruh pendidikan karakter terhadap akhlak siswa.
6. KERANGKA PEMIKIRAN

Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan
nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur dan bertanggung jawab. (Heri Gunawan, 2012 : 23).

Pendidikan karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai – nilai sehingga peserta
didik berperilaku sebagai insan kamil. Pada pendidikan karakter yang mau dibangun adalah karakter budaya yang menumbuhkan kepenasaranan
intelektual (intellectual curiosity) sebagai modal untuk mengembangkan kreativitas dan daya inovatif yang dijiwai dengan nilai kejujuran dan dibingkai
dengan kesopanan dan kesantunan.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada aspek kognitif saja,
akan tetapi lebih berorientasi pada proses pembinaan potensi yang ada dalam diri peserta didik, dikembangkan melalui pembiasaan sifat – sifat baik yaitu
berupa pengajaran nilai – nilai karakter yang baik.

Pendidikan karakter bertujuan membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa, patriotik,
berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
pancasila. Tujuan pembentukan karakter menghendaki adanya perubahan tingkah laku, sikap dan kepribadian pada subjek didik. (Fakrur Rozi, 2012 : 44).

Pendidikan karakter bertujuan membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa, patriotik,
berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
pancasila. Tujuan pembentukan karakter menghendaki adanya perubahan tingkah laku, sikap dan kepribadian pada subjek didik. (Fakrur Rozi, 2012 : 44).
7. PENELITIAN TERDAHULU

• Dalam hal ini peneliti mengambil skripsi sebelumnya sebagai penelitian terdahulu yaitu berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh :

• 1. Skripsi yang disusun oleh, Nama Anita Dwi Puspita tahun ajaran 2013/2014.

• Dengan judul “Pengaruh Pendidikan Karakter Terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Siswa” di MTsN Langkapan srengat
tahun ajaran 2013/2014, Dalam penelitian ini menjelaskan : 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pendidikan
karakter religious terhadap prestasi belajar aqidah akhlak siswa di MTsN Langkapan Srengat.

• 2. Skripsi yang disusun oleh, Nama Nilam Nurohmah tahun ajaran 2012/2013.

• Dengan judul “Pengaruh Pendidikan Karakter Terhadap Tingkah Laku Siswa” di MIN Rejotangan tahun ajaran 2012/2013.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis eksperimen.
8. LANGKAH – LANGKAH / METODE PENELITIAN KUALITATIF

• Didalam operasional pelaksanaan penelitian disusun dengan langkahlangkah dan kegiatan sebagai berikut:

• a.Persiapan, meliputi: pencarian masalah dan identifikasi masalah, penyusunan proposal (membuat
rumusan masalah, tujuan, manfaat, mencari landasan teori dan menunjukan hipotesis juga metodologi),
seminar proposal juga usulan penelitian dan penyusunan instrument penelitia.

• b.Pengumpulan data dilapangan atau pelakanaan penelitian, meliputi: observasi, wawancara dan
pengumpulan dokumen serta mencari sumbersumber yang dapat mendukung.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai