Anda di halaman 1dari 19

KEBIJAKAN FILARIA DAN

KECACINGAN
PROVINSI JAWA TIMUR
FILARIASIS
Merupakan penyakit menular menahun yg
disebabkan oleh cacing filaria, ditularkan
oleh nyamuk

Menimbulkan kecacatan menetap, stigma


sosial, hambatan psikologis

Menurunkan kwalitas SDM dan


menimbulkan kerugian
ekononomi salah satu Penyakit Tropik
Merupakan
Terabaikan (NTDs/Neglected Tropical
Diseases).
Cat: ada 17 NTDs prioritas WHO, dimana
di Indonesia ada 8 (kusta, frambusia,
filariasis, schistosomiasis, kecacingan
/STH, taeniasis, dengue dan chikungunya,
KASUS KRONIS
FILARIASIS

Di Kaki Pada Di
Anak Tangan

Di Kaki Di Payudara Di Skrotum


Siklus Hidup Parasit

Nyamuk
Stadium menghisap Stadium
darah, larva L3
nyamuk memasuki kulit manusia
Migrasi ke kepala
dan alat tusuk
nyamuk

Cacing dewasa dalam


sistim limfatik

Cacing dewasa
menghasilkan mikrofilaria
Mikrofilaria Nyamuk menghisap bersarung yang kemudian
melepaskan sarung darah dan menelan masuk ke dalam peredaran
lalu menembus usus mikrofilaria darah
nyamuk dan bermigrasi
ke otot dada
1. Eliminasi Filariasis merupakan salah satu prioritas nasional
pemberantasan penyakit menular.
2. Eliminasi dilaksanakan dengan 2 kegiatan pokok :
- Pengobatan massal didaerah endemis
- Penatalaksanaan kasus klinis (individual)
3. Satuan lokasi pelaksanaan (Implementation Unit)
adalah kabupaten / kota.
4. Mencegah penyebaran filariasis antar kabupaten,
propinsi dan negara.
KASUS KRONIS FILARIASIS DI JAWA TIMUR S/D 2016
NO KAB/KOTA JML KASUS JML KEC JML DESA
1 LAMONGAN 56 13 22
2 MALANG 39 19 31
3 PONOROGO 32 12 29
4 TRENGGALEK 25 16 19
5 KEDIRI 22 13 19
6 SIDOARJO 18 5 16
7 BLITAR 16 5 8
8 BANYUWANGI 15 11 15
9 MADIUN 12 6 8
10 BOJONEGORO 12 8 12
11 SUMENEP 11 7 11
12 BONDOWOSO 10 6 9
13 JOMBANG 9 6 6
14 PACITAN 9 7 8
15 PASURUAN 9 5 7
16 PROBOLINGGO 7 4 5
17 SITUBONDO 7 5 6
18 MOJOKERTO 5 4 5
NO KAB/KOTA JML KASUS JML KEC JML DESA
19 NGAWI 5 4 4
20 MALANG (K) 4 2 3
21 KEDIRI (K) 4 2 3
22 NGANJUK 5 5 5
23 BANGKALAN 3 3 3
24 JEMBER 3 2 2
25 PAMEKASAN 3 3 3
26 TUBAN 3 3 3
27 TULUANGUNG 3 2 2
28 LUMAJANG 3 2 2
29 SURABAYA 3 2 2
30 MADETAN 2 2 2
31 PASURUAN (K) 1 1 1
32 PROBOLINGGO (K) 1 1 1
33 SAMPANG 2 2 2
34 MADIUN (K) 1 1 1
35 BATU 2 1 1
JATIM 361 189 276
PENGENDALIAN FILARIASIS
INDIKATOR CAPAIAN 2011 CAPAIAN 2012 TARGET

Presentase cakupan 37,84% 56,53 % 2010 2011 2012 2013 2014


Pemberian Obat Massal
Pencegahan Filaraisis di 44 49 55 60 65
daerah endemis Filaraisis

UPAYA - UPAYA PENCAPAIAN INDIKATOR

DI JAWA TIMUR BELUM MEMENUHI SYARAT


UNTUK DILAKUKAN PENGOBATAN MASAL
PENCEGAHAN FILARIASIS, KARENA SAMPAI SAAT
INI BELUM DITEMUKAN MIKROFILARIA RATE
PETA PENYEBARAN PENDERITA
FILARIASIS KRONIS
PROPINSI JAWA TIMUR s.d TAHUN 2014
PROGRAM KECACINGAN
KEBIJAKAN
 Sesuai rencana Strategis Kemenkes 
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya, mendahulukan kepentingan rakyat.

 Diselenggarakan oleh Pemerintah


Kabupaten/Kota.
Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan program pada anak usia Sekolah
Dasar/MI dan anak usia dini sehingga menurunkan
angka kecacingan dan tidak menjadi masalah
kesehatan di Masyarakat.

Tujuan Khusus
a. Meningkatkan cakupan program pengendalian kecacingan
minimal 75% sasaran anak SD/MI dan pra sekolah di
semua daerah endemis pada tahun 2020.

b. Meningkatkan kemitraan dalam pengendalian cacingan di


masyarakat dengan seluruh pemangku kebijakan, lintas
sektor, pengusaha, organisasi masyarakat.
SASARAN

 Anak Usia Dini (1-6 tahun)  di Posyandu, PAUD

 Anak Usia Sekolah (7-12 tahun)  di SD/MI


Panduan Program Pengendalian Kecacingan (WHO)

Masyarakat Berisiko

Angka Prevalensi Dasar

Angka Prevalensi 20 –
Angka Prevalensi < 20% Angka Prevalensi > 50%
<50%
Pengobatan Masal 2 x
Pengobatan Masal 1 x
Pengobatan Selektif per tahun
pertahun

Pemberian Pengobatan Pemberian Pengobatan


Masal Masal

Evaluasi angka prevalensi setelah dilakukan pengobatan


massal selama 5-6 tahun
STRATEGI
1. Meningkatkan Komitmen Politik (memastikan
masuk dalam Rencana Perbaikan Kualitas Air dan
Perencanaan sektor Pendidikan)
2. Harmonisasi Koordinasi Lintas Program dan Lintas
Sektor dan PSM (a.l program pengendalian
filariasis, UKS, Posyandu, PAUD)
3. Membangun kapasitas teknis dan penyediaan
petunjuk teknis
4. Meningkatkan kesinambungan dan fasilitasi
tanggung jawab pemerintah
5. Meningkatkan kapasitas Monev
Upaya Integrasi Pemberian Obat
Cacing
Integrasi pemberian obat cacing pada anak usia
dini dengan pemberian Vitamin A

Integrasi pemberian obat cacing pada anak usia


sekolah dengan kegiatan penjaringan anak
sekolah di SD/MI
Integrasi kegiatan POMP filariasis yang juga
mencakup pemberian obat cacing pada anak
sekolah dan pra sekolah

Integrasi dengan distribusi kelambu di


daerah endemis malaria
KEGIATAN
1. Sosialisasi Integrasi Pemberian Obat
Massal Cacing di Provinsi dan
Kabupaten/Kota
2. Pemberian Obat Massal Cacingan pada
Sasaran satu kali setahun (daerah
Stunting 2 kali setahun)
3. Evaluasi Cakupan
4. Evaluasi Prevalensi sesudah 5 tahun
5. Pencatatan Pelaporan
Manfaat Program Pengendalian
Kecacingan
Sumber Daya Manusia yang berkualitas – produktif ;
jangka pendek dan jangka panjang
Menurunkan prevalensi kecacingan, melalui
pengobatan, untuk mencegah dampak kecacingan
(Persistent Malnourish  Stunting)
Meningkatnya PHBS-Cuci Tangan Pakai Sabun
melalui promosi program akan mengurangi infeksi
cacingan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai