Anda di halaman 1dari 10

PENENTUAN JENIS KELAMIN

Perbedaan sex (jantan-betina) dipengaruhi oleh :


1. Lingkungan : Keaadaan fisiologis: Hormon, jika
hormon kelamin berubah, maka watak kelaminnya juga
berubah

2. Genetik : ditentukan oleh susunan kromosom.


Penelitian tentang hubungan antara jenis kelamin dengan
susunan kromosom, diadakan H. Henking (Jerman) tahun 1891.
Ia menemukan adanya perbedaan nukleus spermatozoa
serangga, ada yang memiliki Badan X tetapi ada yang tidak.
Badan X ada hubungannya dengan penentuan jenis kelamin.
1. Manusia
Inti sel tubuh manusia mempunyai 46 buah
kromosom, terdiri dari 44 (22 pasang) autosom
dan 2 buah (1pasang) kromosom kelamin.

Wanita mempunyai formula 22AAXX, sedang laki-laki : 22


AAXY.
Wanita akan menghasilkan satu macam ovum
mengandung 22 autosom dan satu kromosom X (22AX).
Laki-laki menghasilkan dua macam spermatosoa yaitu
22AX dan 22AY. Spermatozoa yang mengandung X (22AX)
disebut ginospermium, sedang spermatozoa yang
mengandung Y disebut androspermium (22AY).
Androspermium lebih kecil dari ginospermium.
Seks kromatin (kromatin kelamin)

ML Barr dan Bertram (1940), menemukan adanya badan kromatin


dalam sel saraf kucing betina, sedang yang jantan tidak ada.
Penelitian dilanjutkan pada manusia. Pada sel epitel tunika
mukosa mulut perempuan ditemukan juga kromatin, letaknya
dekat dinding inti, berbentuk bulat, sedang pada laki-laki tidak
ada. Badan kromatin juga ditemukan pada leukosit wanita,
dengan bentuk drumbstick.
Berdasarkan hal itu badan kromatin digunakan untuk identifikasi
kelamin= kromatin kelamin=sex kromatin

Wanit bersifat positip sexkromatin, sedang laki-laki negatif


kromatin. Banyaknya kromatin kelamin yang dapat dijumpai
adalah banyaknya kromosom X yang dimiliki oleh individu tersebut
dikurangi satu (1).
Fungsi sex kromatin untuk identifikasi jenis kelamin baik bagi
orang yang menderita kelainan atau deteksi jenis kelamin
janin, melalui cairan amnion.

Manusia XY, XO, XYY = sex kromatinnya nol


XX, XXY = sex kromatinnya satu
XXX = sex`kromatinnya dua
XXXX = Sex kromatinnya tiga

Peranan kromosom X dan Y pada manusia :


Kromosom X pada manusia membawa gen penentu sifat
perempuan, sedang Y penentu sifat laki-laki. Berapapun
jumlah X pada manusia asalkan mempunyai Y, orang tersebut
adalah laki-laki
Kelainan pada kromosom kelamin
1. Sindrom Turner
Sindrom: digunakan apabila ada kelainan pada kromosom
Sifat penderita:
1. Penderita perempuan, ia kehilangan satu kromosom X,
sehingga hanya mempunyai 45 kromosom, dengan
formula 22AAXO. Disebut wanita XO, seperti wanita
normal.

2. Tubuh pendek (120-130 cm), leher pendek, samping


leher terdapat lipatan kulit yang mudah ditarik
kesamping. Rambut ditengkuk meruncing ke bawah
3. Dada lebar, pinggul sempit
4. Sifat kelamin sekunder tidak tumbuhsempurna
(payudara tidak tumbuh)
e. Tidak haid, karena steril
f. Intelegensia kurang, inisiatip rendah
g. Tidak memiliki kromatin kelamin
h. Terjadi karena nondisjunction dalam pembentukan
gamet.
2. Sindrom Klinefelter
a.Penderita laki-laki, ia kelebihan sebuah kromosom X, sehingga
mempunyai 47 kromosom. Formulanya 22AAXXY
b. Waktu kecil kelihatan normal
c. Kaki dan lengan kelihatan panjang, sehingga tubuh kelihatan panjang
d. Setelah dewasa: payudara membesar, tetapi testis mengecil
e. Dada sempit,, pinggul melebar
f. Steril
g. Intelegentia rendah
h. Mempunyai satu sex kromatin
i. Karena non disjucntion pada pembentukan gamet
Wanita super
adalah wanita yang kelebihan satu kromosom X,
sehingga mempunyai 47 kromosom. Formulanya 22
AAXXX atau wanita XXX. Hidup tidak lama, karena
alat tubuh tidak sempurna perkembangannya.
Terjadi Nondisjucntion pada pembentukan sel telur.

Pria XYY
Jacobs (1965) mengadakan penelitian susunan kromosom di
populasi 400 orang di Inggris, ia menemukan ada satu orang
XYY. Pria XYY bersifat agresip, sehingga sering bersifat
psikopat, intelegensianya normal. Laki-laki XYY mempunyai
47 kromosom, terjadi karena ND pad meiose II sehingga
menghasilkan spermatozoa YY.
Kelainan Pada Autosom

Penderita dapat laki-laki atau perempuan. Sindrom down, ditemukan oleh


Langdon Down (1866) dan dikenal juga dengan Mongolisme.

Sifat-sifat :

1. Kelainan pada autosom, sehingga diderita laki-laki atau perempuan


2. Tubuh kelihatan pendek dan puntung
3. Muka cenderung bulat
4. Kelopak mata yang atas mempunyai lipatan epikantus
5. Iris mata kadang-kadang berbintik-bintik
6. Mulut selalu terbuka, ujung lidah membesar dan keluar dari lubang mulut
7. Hidung lebar dan merata
8. Garis tangan hanya terdapat satu garis horizontal
9. Ibu jari dan jari kedua dari kaki tidak rapat
10. IQ rendah
11. Wajah selalu gembira
12. Menderita penyakit jantung dan mudah kena penyakit
13. Penderita kelebihan satu kromosom pada kromosom nomor 21
Biasanya terjadi pada anak terakhir dari keluarga besar atau melahirkan pada usia tua.
II. Pada Hewan menyusui penentuan jenis kelamin menggunakan
sistim XY, jantan (XY) dan betina (XX). Pada belalang (Ordo
Orthoptera dan heteroptera) menggunakan sistem XO karena
tidak mempunyai kromosom Y, dan hanya memiliki kromosom
X saja. Belalang jantan XO , adalah jantan dan fertil, tetapi pada
lalat buah jantan dan mandul. Belalang XX adalah betina

III. Tipe ZW
Pada kupu, reptilia menggunakan sistim ZW, individu jantan
ZZ, sedang betina ZW.

IV. Tipe ZO
Pada unggas, individu betina adalah ZO, sedang jantan ZZ
Seks yang membalik. Crew (1923) menemukan jenis kelamin
betina dewasa berubah menjadi jantan. Ayam betina
tersebut : tumbuh bulu ekor, taji, berkokok seerti ayam
jantan. Ayam betina yang membalik seknya disebabkan
karena ovariumnya rusak atau karena ovarium kena penyakit.
Ayam mempunyai dua buah gonad, tetapi yang berkembang
hanya kiri, sedang yang kanan atrophi. Karena penyakit (TBC)
gonade kanan berkembang menjadi testis. Ayam tersebut
kromosomnya tetap ZO.

Anda mungkin juga menyukai