Anda di halaman 1dari 35

KELOMPOK 2

ASPEK KESELAMATAN KERJA


DI PT. KERETA API INDONESIA
UPT BALAI YASA YOGYAKARTA
Latar Belakang
Menurut ILO setiap tahun
- > 250 juta : kecelakaan di tempat kerja
- > 160 juta pekerja : sakit karena bahaya di tempat
kerja
- 1,2 juta pekerja : meninggal akibat kecelakaan dan
sakit di tempat kerja
Tinjauan Pustaka
Keamanan
kerja

Mencegah

K3
kerugian akibat keselamatan
kecelakaan dan
kerja, PAK, kesehatan
kebakaran,dll tenaga kerja

Melindungi
dari risiko
bahaya
Definis
i
Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko
kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang
kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan dan kondisi
pekerja
Indikator-indikator dalam Keselamatan dan Kesehatan
Kerja

Faktor manusia (personal


factor)

Faktor kerja (lingkungan)


Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Lingkungan Kerja

Alat kerja dan bahan

Cara melakukan pekerjaan


Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja adalah kecelakaan atau


penyakit yang diderita oleh seseorang akibat
melakukan suatu pekerjaan atau ditimbulkan
oleh lingkungan kerja
Bisa terjadi karena:

1) Tidak terampil atau tidak mengetahui cara mengoperasikan alat-alat


tersebut.
2) Tidak hati-hati, lalai, terlalu lelah atau dalam keadaan sakit.
3) Tidak tersedia alat-alat pengaman.
4) Alat kerja atau produksi yang digunakan tidak baik atau tidak layak
pakai lagi.
• Meninggal
dunia
• Cacat
Kerugia permanen
n • Tidak mampu
bekerja
sementara
Penyakit Akibat Kerja (PAK)

Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang


disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses
maupun lingkungan kerja. Dengan demikian penyakit
akibat kerja merupakan penyakit yang artificial atau
man made disease.
Keputusan Presiden RI
No. 22 Tahun 1993,

Tentang Penyakit yang


Timbul karena
Hubungan kerja

31 jenis penyakit
yang timbul karena hubungan
kerja
Faktor penyebab penyakit akibat kerja

FISIK
UPAYA PENCEGAHAN PAK
KIMIA

INFEKSI

FISIOLOGIS

MENTAL-PSIKOLOGIS
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

•Menempatkan organisasi keselamatan dan kesehatan kerja K3 pada posisi


yang dapat menentukan keputusan perusahaan.

•Menyediakan anggaran, tenaga kerjaa yang berkualitas dan sarana-sarana lain yang
diperlukan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.

•Menetapkan personel yang mempunyai tanggung jawab, wewenang, dan kewajiban


yang jelas dalam penanganan keselamatan dan kesehatan kerja.

•Perencanaan keselamatan dan kesehatan kerja yang terkoordinasi


•) Melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerja.
Perlengkapan dan Peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pakaian
kerja

Sepatu
Masker
kerja

Penutup
APD Kacamata
telinga kerja

Sarung
Helm
tangan
KUNJUNGAN
PERUSAHAAN
Identitas Perusahaan
• Nama Perusahaan : BALAI YASA PT. KAI (PERSERO)
YOGYAKARTA
• Jenis Perusahaan : Bengkel dan Perakitan Lokomotif
• Alamat Perusahaan : Jalan Kusbini no.1 Yogyakarta
• Jumlah Tenaga Kerja : 458 orang
• Tanggal Kunjungan : 24 Februari 2017
• PROSES PRODUKSI
LOKOMOTIF CEK KEADAAN FISIK RENCANA CUCI DAN BONGKAR
MASUK
GOL. TL DAN GOL. GOL. GOL.
GOL. DIESEL
INSTRUMEN AUXILARY LOKOMOTIF LOGAM

CHECK DAN REPAIR


GOL LM DAN FT PERAKITAN MASING MASING
GOLONGAN

KELUAR
Identifikasi Potensi
Bahaya Kecelakaan Kerja
Bahaya Mekanik
Potensi Bahaya Jenis Potensi Bahaya Sumber Bahaya Pengendalian yang
sudah dilakukan
Benda yang dapat Tergores, Terpotong, Mesin potong besi, Memberikan APD
melukai Terkena percikan api sudut mesin yang pada pekerja (sarung
saat mengelas tajam, Mesin gerinda tangan, sepatu)
Benda dapat Tersangkut Lintasan rel Memberikan tanda
memperangkap merah didaerah
lintasan rel
Benda bergerak Kejatuhan/ Tertimpa Mesin crane/ Meberikan APD
dapat membentur pemindah benda (helm, sepatu boat)
berat
Jatuh dari ketinggian Tersandung, Kabel, tumpahan oli Merapikan kabel,
sama Terpeleset dilantai membersihkan
tumpahan oli dilantai
Jatuh dari ketinggian Terperosok Ruang bawah Memasang rantai
berbeda tanah(rel kereta), pembatas,
Tangga kayu/bambu penyediaan tangga
besi
Bahaya Listrik
Potensi Bahaya Sumber Bahaya Pengendalian

Bahaya sentuh kabel bergelantungan di dinding Dilakukan penataan ulang kabel-kabel yang masih
dan di lantai tidak beraturan

Bahaya korsleting jalur kabel listrik pada langit-langit Dilakukan perbaikan talang air, membersihkan sisa
bangunan puing letusan gunung Merapi yang menyumbat
drainase air, dan mengubah aliran arus listrik.
Riwayat korsleting 1 tahun lalu
(2015)

Bahaya kesetrum alat charge aki Menggunakan APD berupa sarung tangan saat
bekerja
Bahaya Bahan Kimia
Potensi Bahaya Sumber Bahaya Pengendalian
Bahaya bahan kimia eksplosif tabung gas LPG, gas asetilen, Pada setiap bahan kimia tertempel stiker yang
bahan bakar minyak. memberikan peringatan akan bahaya dari
masing-masing zat kimia. Pengendalian dengan
mendisiplinkan pekerja menggunakan APD
berupa sarung tangan karet, masker, google,
Bahaya bahan kimia mudah cat, tiner dan sepatu. Selain itu, telah ada alat penghisap
terbakar gas.
Bahaya bahan iritatif air aki, high concentrate
cleaner

Bahaya bahan korosif baterai alkali


Bahaya Kebakaran dan Peledakan
Pengendalian yang sudah
Potensi Bahaya Jenis Potensi Bahaya Sumber Bahaya
dilakukan
Bahan yang mudah terbakar Cat, tiner, kayu, bahan bakar Tersulut percikan api rokok Diberikan label juga papan
minyak kereta api atau las. peringatan “Dilarang
merokok”
Source Energy Percikan api dan panas dari Terkena bahan-bahan yang Pekerjaan tidak dilakukan
alat las, dari alat potong dan mudah terbakar. berdekatan dengan bahan
amplas. yang mudah terbakar dan
meledak.

Bahan mudah meledak Liquid Petroleum Gas (LPG), Kebocoran, kerusakan Dijauhkan dari sumber
aki, dan gas asetilin. selang/ wadah dan regulator, panas/ energy, tidak boleh
terpapar panas dan api. merokok didekatnya, diberi
label peringatan.

Alat/ mesin dengan tekanan Compressor, alat regulator, Terpapar panas, salah Pengoperasian harus sesuai
tinggi tabung gas LPG, tabung gas pengoperasian. SOP, Dijauhkan dari sumber
asetilin. panas/ energy.
Jenis Jumlah Penempatan Pemeriksaan Keterangan

Dry Chemical 120 Selain bagian Dilaksanakan  Penempatan : Cukupbaik,


Powder listrik dan bahan 1 bulan sekali - Jarak tiap APAR 5-15 m, namun ada
beberapa APAR yang letaknya lebih 25 meter
bakar Bagian yang diperiksa :
- APAR mudah dilihat, diakses, diambil, dan
 Expired date
dilengkapi tanda pemasangan APAR
 Kunci
CO2 30 Bagian listrik  Tinggi Penempatan APAR : Bervariasi sekitar
 Selang 50- 125 cm, namun ada APAR yang
Karet
A
 diletakkan di lantai dan tabung APAR
 Manometer berwarna merah,

P tekanan  Kemampuan Tenaga Kerja dalam


mengoperasikan : Setiap tenaga kerja dilatih
A Foam 20 Bagian bahan untuk dapat mengoperasikan alat pemadam.

R bakar  Stimulasi dan Evaluasi : Diadakan 1 kali


setahun
 Regu Pemadam : Ada
 Emergency Exit dan Jalur Evakuasi : Ada
Titik-titik lokasi penempatan APAR
Tanpa tabung APAR Tabung APAR diletakkan di lantai
Tabung tanpa penyangga dan tanda
APAR tidak terlihat jelas Tabung APAR terletak di tempat yang
berpotensi bahaya
Alat Pelindung Diri
Potensi Bahaya APD yang APD yang Pemakaian oleh tenaga kerja
Diperlukan Disediakan
 Jatuh dari  Helm  Helm  Masker dan sarung tangan
ketinggian  sepatu safety  sepatu safety jarang digunakan oleh para
 Terbentur alat  kacamata  kacamata karyawan, dengn alasan
kerja  Sarung  Sarung Tangan kenyamanan dalam bekerja
 Bahaya Listrik Tangan  Masker  Helm yang digunakan tidak
 Masker bertali dan tidak nyaman saat
dipakai bila berkeringat.
 Kebisingan  Helm  Helm   
 getaran  sepatu safety  sepatu safety   
 terkena bor atau  kacamata  kacamata
pisau pembersih  Sarung  Sarung Tangan
mesin Tangan  Masker
 kebakaran  Masker  Earplug
 earplug

 Kejatuhan benda  Helm  Helm


berat  sepatu safety  sepatu safety
 Mata terpercik api  kacamata  kacamata
saat mengelas  Sarung  Sarung Tangan
 Tersengat panas Tangan  Masker
 Masker  earplug
 Earplug
Organisasi
K3
P2K3
Program Keterangan
Job safety Analisis Tidak memiliki
ORGANISASI Program Keterangan
Evaluasi SOP P2K3  Audit internal
Job safety Analisis 1x dalam 6 bulan sesuai
Tidak memiliki
 
standard
Evaluasi SOP
ISO.  Audit internal 1x dalam 6
bulan sesuai standard ISO.
 Audit eksternal krg lbhAudit 
1xeksternal
dalam dalam
1-2th 1-2th
krg lbh 1x

Identifikasi potensi
 
 Adanya training
Identifikasi potensi bahaya sesuai
 dengan
Adanya kompetensi
training sesuai
dengan kompetensi dan
bahaya dan bidang yang dikerjakan setiap awal
bidang yang dikerjakan
setiap awal penerimaan
penerimaan karyawan. 
karyawan.
Setiap pagi ada

 Setiap pagi ada pengarahan pada apel pagi


pengarahan pada apel
pagi untuk mengingatkan
tentang potensi bahaya
untuk mengingatkan tentang dan penggunaan potensi
safety.
alat bahaya
dan penggunaan alat safety.

  Pengujian lingkungan kerja  Narasumber kurang


Pengujian lingkungan  Narasumber kurang memiliki informasi
memiliki informasi

kerja   Pengujian Keselamatan kerja  Monitoring dan evaluasi


setiap bulannya oleh
bagian pengawasan alat.
Namun kenyataannya
Pengujian Keselamatan  Monitoring dan evaluasi setiap bulannya terkadang tidak rutin
dilakukan.
kerja oleh bagian pengawasan alat. Namun
kenyataannya terkadang tidak rutin
dilakukan.
Unit Tanggap Darurat
Penanggulangan kebakaran :

Identifikasi potensi  Pengawasan dan perawatan alat yang berpotensi


bahaya kebakaran menyebabkan kebakaran secara berkala ( 1bln 1x)

Regu pemadam  Karyawan yang mendapatkan pelatihan pemadam


kebakaran kebakaran.
 Tidak memiliki team atau jadwal khusus,tetap mengerjakan
pekerjaan utama.

APAR  170 alat yang tersedia, status kelayakan tidak dapat semua
dikonfirmasi.
Unit Tanggap Darurat
Penanggulangan kebakaran :
Alat pemadam kebakaran Hydrant system dan sprinkler tidak
 hydrant system tersedia, karena dirasa sudah cukup
 sprinkler dengan APAR.

Sistem alarm kebakaran : Tidak tersedia, karena merasa bila


 Alarm otomatis ada kejadian kebakaran setiap
 Alat deteksi api dini karyawan dapat langsung melakukan
 Ruang panel kebakaran tindakan secara manual.

Jalur evakuasi Ada dan sudah di sosialisasikan


kepada karyawan

Essembly point Ada dan sudah di sosialisasikan


kepada karyawan
DATA KECELAKAAN KERJA :

Menurut keterangan penanggung jawab sejak tahun 2015 tidak ada


kecelakaan kerja yang terjadi.Untuk Tahun sebelumnya tidak dapat
dikonfirmasi karena yang bersangkutan menolak dengan alasan bukan
masa jabatan beliau.
KESIMPULAN :

• Dari keenam unit di perusahaan KAI terdapat empat


potensi bahaya (mekanik, listrik, kimia, dan
ledakan/kebakaran) minimal

• Kurangnya kesadaran dari para pekerja untuk


menggunakan alat pelindung diri (APD) yang telah
disediakan oleh perusahaan PT. KAI

• Sistem penggunaan dan perawatan APAR sudah cukup


baik
• Sistem P2K3 di perusahaan PT. KAI berjalan cukup baik
Rekomendasi/Saran
Tetap melakukan pemantauan terhadap keselamatan kerja karyawan
secara berkala

Meningkatkan kedisiplinan karyawan dalam menggunakan APD melalui


promosi kesehatan, pengawasan, serta sistem reward and punishment

Pemantauan terhadap batas waktu dan kelayakan pemakaian APAR


diadakan 2x setahun

Pemberian pelatihan teknisi secara berjenjang dan berkesinambungan

Menyediakan poliklinik dan memperkerjakan dokter perusahaan untuk


mengontrol upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA…

Anda mungkin juga menyukai