Anda di halaman 1dari 12

HIV /AIDS

PERKEMBANGAN AIDS DI INDONESIA


 Pertama kali kasus ditemukan tahun 1987  Perkembangan tajam mulai tahun 1993  Mayoritas penderita AIDS di Indonesia adalah kalangan anak muda, usia produktif yaitu 20-29 tahun.  Data Kementerian Kesehatan akhir 2009 menyebutkan penderita AIDS kelompok umur 20-29 tahun di Indonesia mencapai 49,07 persen. Berikutnya kelompok umur 30-39 tahun dengan 30,14 persen.  Sampai 31 Desember 2009 jumlah kasus AIDS kumulatif 19.973 kasus yang tersebar di 32 Provinsi di Indonesia. Selama periode Oktober-Desember 2009 kasus AIDS bertambah 1531 kasus.

A cquired I mmune D eficiency S yndrome

Apa itu AIDS

Ditularkan dari orang ke orang. Didapat dan bukan diturunkan Merusak sistem kekebalan manusia.

Membuat sistem kekebalan merugi atau berkurang Kumpulan dari gejala

Kumpulan gejala yang disebabkan Menurunnya sistem kekebalan tubuh

AGENT:

HIV adalah virus yg menyebabkan penyakit AIDS & termasuk kelompok retrovirus (memiliki enzim reverse transcriptase)

H uman Immunodeficiency Virus

LANJUTAN

Kerusakan progresif pada system kekebalan tubuh menyebabkan ODHA ( orang dengan HIV /AIDS ) amat rentan dan mudah terjangkit bermacam-macam penyakit. Serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun lama-kelamaan akan menyebabkan pasien sakit parah bahkan meninggal.

AIDS adalah sekumpulan gejala yang menunjukkan kelemahan atau kerusakan daya tahan tubuh yang diakibatkan oleh factor luar ( bukan dibawa sejak lahir ) AIDS diartikan sebagai bentuk paling erat dari keadaan sakit terus menerus yang berkaitan dengan infeksi Human Immunodefciency Virus ( HIV ). ( Suzane C. Smetzler dan Brenda G.Bare ) AIDS diartikan sebagai bentuk paling hebat dari infeksi HIV, mulai dari kelainan ringan dalam respon imun tanpa tanda dan gejala yang nyata hingga keadaan imunosupresi dan berkaitan dengan pelbagi infeksi yang dapat membawa kematian dan dengan kelainan malignitas yang jarang terjadi ( Center for Disease Control and Prevention )

KELOMPOK RESIKO TINGGI / HOST

Lelaki homoseksual atau biseks. Bayi dari ibu/bapak terinfeksi. Orang yang ketagian obat intravena Partner seks dari penderita AIDS Penerima darah atau produk darah (transfusi).

PENULARAN HIV (ENVIRONMENT)


HIV Dalam jumlah yang bisa menularkan ada di CAIRAN SPERMA CAIRAN VAGINA DARAH AIR SUSU IBU Kegiatan yang menularkan:
 Hubungan seksual yang tidak aman dengan orang yang terinfeksi HIV  Transfusi darah yang tercemar HIV  Mengunakan jarum suntik, tindik, tatto bersama-sama dengan penderita HIV dan tidak disterilkan  Dari Ibu hamil yang terinfeksi HIV kepada anak yang di kandungnya

PERILAKU POSITIF:
 Pendidikan kesehatan tentang bahaya HIV AIDS mulai dari SMP sampai perguruan tinggi.  Membuat poster atau leaflet tentang Bahaya HIV AIDS  Bersentuhan, senggolan, salaman, berpelukan, berciuman dengan penderita AIDS  Mengunakan peralatan makan bersama-sama dengan penderita AIDS  Gigitan nyamuk  Terkena keringat, air mata, ludah penderita AIDS  Berenang bersama-sama dengan penderita AIDS

PENCEGAHAN:
Faktor Predisposisi pengetahuan: diberikan pendidikan kesehatan tentang bahaya dari HIV AIDS Faktor Pemungkin Ada fasilitas kesehatan (puskesmas) yang menyediakan sarana: Pemeriksaan VCT, ELISA.

Faktor penguat Tokoh masyarakat seperti RT, RW memberantas jaringan narkoba di daerah tempat tinggal penderita HIV Perhatian dari orang tua ditingkatkan Adanya kerjasama dengan karang taruna di wilayah tempat tinggal. Adanya kerja sama dengan tokoh agama untuk mendukung pemberantasan narkoba.

Anda mungkin juga menyukai