Anda di halaman 1dari 30

BAB 4

Induksi Elektromagnetik
FLUKS MAGNET
• Fluks magnetik menyatakan banyaknya jumlah garis gaya
magnet yang menembus permukaan bidang secara tegak
lurus, yang dapat dinyatakan dalam persamaan, sebagai
berikut

φ = B.A.cosθ 
dengan
φ = fluks magnetik (Wb = weber)
B = induksi magnet (T atau WB.m-2)
A = luas permukaan bidang (m2)
θ = sudut yang dibentuk antara arah B
dengan garis normal (radian atau derajat)
A. Gaya Gerak Listrik Induksi
1. Percobaan Faraday Michael Faraday (1791–1867), seorang
ilmuwan berkebangsaan Jerman
menemukan bahwa medan magnet yang
berubah-ubah dapat menimbulkan arus
listrik. Bagaimanakah percobaan yang
dilakukannya?
Percobaan Faraday digambarkan seperti
Gambar 5.2.

Gambar 5.1
(a) Magnet digerakkan masuk ke dalam
solenoida dan (b) magnet digerakkan ke
luar dari solenoida

Gambar 5.2
Percobaan Faraday: (a) magnet bergerak masuk
ke kumparan, (b) magnet dihentikan dalam
kumparan,
dan (c) magnet bergerak ke luar dari kumparan
Penyimpangan jarum galvanometer pada percobaan Faraday
menunjukkan bahwa dalam rangkaian kumparan terdapat arus listrik
atau aliran muatan listrik. Muatan listrik dapat mengalir pada suatu
penghantar jika pada ujung-ujung penghantar itu terdapat beda
tegangan.
Beda tegangan pada ujung-ujung penghantar selama magnet
batang digerakkan disebut gaya gerak listrik induksi (ggl induksi
atau ggl imbas). Muatan listrik yang mengalir pada kumparan
disebut arus induksi atau arus imbas.

Bertambah atau berkurangnya jumlah garis gaya magnetik


yang dilingkungi kumparan menunjukkan terjadinya perubah
an medan magnetik yang dilingkupi kumparan. Perubahan
medan magnetik itu menimbulkan beda tegangan pada ujung-
ujung kumparan yang disebut ggl induksi. Ggl induksi
itulah yang dapat menimbulkan arus listrik pada kumparan.
Dari hasil percobaan Faraday, diperoleh kesimpulan tentang besarnya
ggl induksi sebagai berikut.
a.Besar ggl induksi bergantung pada kecepatan gerakan batang
magnet, dalam hal ini sama dengan perubahan fluks magnetik setiap
saat.
b. Besar ggl induksi bergantung pada jumlah lilitan pada kumparan.
Dengan demikian, besar ggl induksi yang dihasilkan adalah
Keterangan:
ε = ggl induksi (volt)
∆Ф = perubahan fluks (Wb)
∆t = selang waktu (s)
N = jumlah lilitan
Hukum Lenz
Arah arus induksi ini sedemikian rupa sehingga
menghasilkan medan magnet yang menentang medan
magnet penyebab terjadinya arus induksi tersebut.
Contoh soal
HUKUM LENZ

Gambar 5.4
Arah arus induksi yang terjadi pada kumparan menghasilkan medan
magnetik yang melawan medan magnetik penyebabnya: (a) magnet
mendekat dan (b) magnet menjauh

ε = –Blv
Keterangan:
ε = ggl induksi (v)
B = medan magnet (Wb/m2)
Gambar 5.3
Kawat penghantar digerakkan dalam
l = panjang kawat (m)
medan magnet v = kecepatan gerak kawat (m/s)
ε = –Blv sin Ө
Ө = sudut yang terbentuk
antara arah arus I dengan
arah medan magnet B
Gambar 5.5
Arah medan magnetik dengan
kawat
AB membentuk sudut Ө

Gambar 5.6
Kaidah tangan kanan untuk
menentukan arah arus pada
penghantar bergerak
PADA GERAKAN MELINGKAR
ω
L
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx B
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
CONTOH SOAL
2. Penerapan Hukum Faraday
a. Generator
Generator atau pembangkit listrik adalah alat yang dapat
menimbulkan ggl induksi atau arus listrik induksi berdasarkan pada
konsep perubahan medan magnetik yang dapat menimbulkan ggl
induksi. Generator mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
1) Generator arus bolak-balik

Gambar 5.9
Grafik ggl bolak-balik (AC)
Gambar 5.8
Bagan generator arus listrik bolakbalik
Ketika fluks magnetic luar bertambah
kumparan menghasilkan medan
magnet berlawanan arah dengan
medan magnet luar

Ketika fluks magnetic luar berkurang


kumparan menghasilkan medan
magnet searah dengan medan magnet
luar
Dalam praktiknya, energi mekanik untuk memutar kumparan dapat
diperoleh dari energi air yang disebut pembangkit listrik tenaga air
(PLTA), dari energi uap (PLTU), tenaga nuklir (PLTN), dan tenaga panas
bumi (PLTGU). Di Indonesia terdapat banyak tenaga pembangkit listrik,
di antaranya adalah PLTA Jati Luhur dan PLTA Saguling, di Jawa Barat ;
PLTU Tanjung Jati, di Jawa Tengah; dan PLTGU/Gas Alurcanang, di Jawa
Barat.

Gambar 5.10
(a) Air sumber energi listrik pada PLTA, (b) air menggerakan generator pada
stasiun PLTA, dan (c) skema aliran air dalam menggerakan turbin sebuah
generator
2) Generator arus searah
Generator arus searah menggunakan sebuah cincin kolektor

Gambar 5.12
Grafik arus searah (DC)
Gambar 5.11
Generator arus searah
ε = –N B A ω sin ωt
Keterangan
ε = Ggl yang dihasilkan generator
N= Banyak lilitan kumparan
B= medan magnet
A= luas penampang kumparan
Gambar 5.13
ω= kecepatan putaran kumparan
Ggl induksi pada kawat ab dan cd
CONTOH SOAL
b. Dinamo Sepeda

Gambar 5.14
Dinamo sepeda
B. Transformator
1. Tegangan pada Transformator
Transformator atau kadang disebut trafo adalah alat untuk
mengubah besarnya tegangan listrik bolak-balik.
Transformator bekerja berdasarkan perubahan induksi magnetik
pada sebuah kumparan yang diinduksikan pada kumparan lain.
Transformator dapat difungsikan jika tegangan masukan (input)
merupakan tegangan bolak-balik.

Gambar 5.15
(a) Tranformator, (b) bagan trafo, dan (c) simbol transformator
Keterangan:
Vp = tegangan masukan (input) primer
Vs = tegangan keluaran (output) sekunder
N1 = jumlah lilitan kumparan primer
N2 = jumlah lilitan kumparan sekunder
2. Efisiensi Transformator
Efisiensi atau daya guna transformator adalah perbandingan antara
daya listrik keluaran (Poutput ) dengan daya listrik masukan (Pinput ).

Poutput < Pinput


Hilangnya energi listrik pada transfor
mator diakibatkan timbulnya arus pusaran
atau arus Eddy pada teras besi. Arus
pusaran adalah arus listrik yang alirannya
mem bentuk lingkaran-lingkaran tegak
lurus arah fluks magnetik. Arus pusaran
Gambar 5.16 dalam penghantar menimbulkan kalor. Hal
Teras besi yang berlapis
tersebut menyebabkan kerugian listrik.
mengurangi energi listrik yang
diubah menjadi kalor
Daya yang hilang pada
transformator
Pp Ps
TRAFO

Pk

Pp = Ps+Pk
CONTOH SOAL
C. Aplikasi Induksi Elektromagnet pada Sistem
Pengeras Suara
1. Aplikasi Induksi pada Mikrofon

Gambar 5.18
(a) Mikrofon dinamik dan (b) bagan sederhana mikrofon dinamik yang bekerja
menggunakan prinsip induksi
2. Aplikasi Induksi pada Perekaman ke Kaset
Kaset yang digunakan pada tape
recorder untuk audio dan video
mengandung
lapisan tipis oksida magnetik pada pita
plastik tipis. Selama rekaman
berlangsung, tegangan sinyal audio dan
video yang telah diubah ke dalam
bentuk sinyal listrik oleh mikrofon
diperkuat kemudian dikirim ke head
rekam yang berfungsi sebagai
Gambar 5.19
elektromagnet kecil yang memagnetisasi
Head yang digunakan untuk sebagian kecil dari pita yang pada saat
merekam dan memutar ulang itu sedang berada di celah sempit
pita kaset atau disk dari head seperti Gambar 5.19.
menggunakan induksi
Induksi Diri
Ggl induksi yang terjadi karena adanya perubahan
fluks magnetik yang ditimbulkan oleh rangkaian itu
sendiri
dI
  L Dengan:
dt ε = GGL induksi (volt)
atau L = induktansi diri (Henry, H)
I = arus (A)
I
  L t = waktu (s)
t
Induksi Diri pada Solenoida
2
 0 AN
L
l
Induksi Diri pada Toroida
2
 0 AN
L
Dengan:
2a
L = induktansi diri (Henry, H)
μ0 = 4π × 10-7 H/m
A = luas penampang (m2)
N = banyak lilitan
l = panjang (m)
a = jari-jari (m)
Energi pada Induktor

1 2
E  LI
2
Dengan:
E = energi (J)
L = induktansi diri (Henry, H)
I = arus (A)
Contoh soal

Anda mungkin juga menyukai