Anda di halaman 1dari 25

MIKOSIS SUPERFISIALIS

Mikosis superfisialis adl penyakit jamur yang mengenai


lapisan permukaan kulit (stratum corneum), kuku dan
rambut
• Mikosis superfisialis tda. dua macam yaitu :

1.mikosis superfisialis yang disebabkan jamur bukan golongan


dermatofita
2.mikosis superfisialis yang disebabkan jamur golongan
dermatofita (disebut penyakit dermatofitosis)

• Kelainan yg timbul akibat mikosis superfisialis pada


permukaan kulit berupa bercak yang warnanya berbeda dgn
kulit normal di sekitarnya, berbatas tegas, disertai rasa gatal
atau dapat pula tanpa gejala
• Bl kronik atau bl terjadi infeksi sekunder oleh bakteri mk
batas dan warna kelainan menjadi tdk jelas lagi

• Diagnosa dibuat dengan spesimen berupa kerokan kulit di


tempat kelainan yang diperiksa secara mikroskopik
dengan membuat sediaan langsung (sediaan KOH 10-
20%); untuk mengetahui spesies jamur penyebabnya
dilakukan biakan pada agar Sabouraud dextrosa
• Pengobatan tergantung dari jamur penyebabnya
MIKOSIS SUPERFISIALIS BUKAN
DERMATOFITOSIS
• Mikosis superfisialis yang disebabkan jamur
bukan golongan dermatofita antara lain adalah

1. Tinea/Pitiriasis versicolor (permukaan kulit)


2. Otomikosis (kulit liang telinga luar)
3. Piedra hitam dan Piedra putih (mengenai rambut)
4. Onikomikosis (kuku)
5. Tinea nigra palmaris, (telapak tangan) & Tinea
nigra plantaris (telapak kaki).
Pitiriasis versicolor

• Pitiriasis (Tinea) versicolor atau panu disebabkan


oleh jamur Malassezia furfur yang ditemukan pada
tahun 1846, mrpk jamur yg sukar dibiak
• Jamur tsb mudah ditemukan pada kulit penderita
• Panu didapatkan di seluruh dunia/kosmopolit
• Pada pemeriksaan mikroskopik kerokan kulit dgn
sediaan KOH 10%, jamur tampak sebagai spora
bulat dan hifa pendek yang
berkelompok/bergerombol
Patologi dan Manifestasi klinik

• disbk krn spora atau hifa jamur melekat pada kulit


• Lesi dimulai dgn bercak kecil tipis, kmd bl tdk diobati mk
lesi akan bertambah banyak, menyebar disertai dgn sisik
halus
• Pd org kulit berwarna, kelainan brp bercak hipopigmentasi
sdgkan pd org kulit putih, bercak hiperpigmentasi atau
merah; ok kelainan yg bermacam-macam warna tsb maka
disebut versikolor
• Lesi pd kulit ditemukan terutama pd tbh bag. atas (leher,
wajah, lengan, dada, perut dll.) brp bercak bulat kecil
(numuler) kmd melebar spt plakat bila kronik
• P.u. tidak ada keluhan shg org jarang berobat ke dokter,
kdg rasa gatal bl berkeringat serta perasaan malu
(kosmetik)
• Bila kulit dgn kelainan panu tersebut disinari dengan sinar ultra
violet mk tampak ber-fluoresensi hijau kebiruan dan reaksi ini dis
“Wood’s light” positif

Diagnosa
• cukup dgn pemeriksaan lgs kerokan kulit yg ada kelainan sec.
mikroskopik (sediaan KOH 10%) atau dengan sinar ultra violet.

• Kelainan/lesi juga dapat diperiksa secara mikroskopik dengan


menggunakan cellotape yang dilekatkan pada lesi kemudian
diletakkan pada gelas objek dan diberi KOH 10%
Pengobatan
• bila kelainan kecil dan sedikit cukup diberikan obat lokal
dengan preparat salisil tinktur, atau salep derivat imidazol
(mikonazol, isokonazol, klotrimazol, ekonazol) atau
preparat salep/tinktur tolnaftat; tetapi bila kelainan luas,
hampir di seluruh tubuh maka diberikan obat oral sistemik
yaitu ketokonazol

Epidemiologi
• penyakit panu ditemukan di seluruh dunia (kosmo-polit)
terutama di daerah beriklim panas dan lembab.
• Di Indonesia frekwensinya tinggi. Penularan secara
kontak langsung dengan jamur penyebab. Faktor
kebersihan sangat berperan.
Otomikosis
• adalah penyakit jamur yg mengenai liang telinga luar
yg disbbkan oleh berbagai jamur kontaminan, antara
lain Aspergillus, Penicillium, Mucor, Rhizopus dan
Candida; terdapat di seluruh dunia (kosmopolit)

Morfologi
• Jamur penyebabnya terdapat di udara bebas
• Aspergillus dan Penicillium membtk spora aseksual
yg tersusun spt rantai (dis. konidia atau aleuriospora)
pd suatu ujung hifa khusus yg disebut konidiospora
• Mucor dan Rhizopus membentuk spora aseksual
sporangiospora yg terletak di dlm suatu gelembung
(dis. sporangium)
• Rhizopus mempunyai rizoid (akar semu) sedangkan Mucor tidak
• Semua jamur tersebut di atas membentuk koloni filamen pada
biakan
• Jamur Candida terdiri dari sel-sel ragi yang kadang-kadang
bertunas (blastospora) dan hifa-hifa semu (yaitu hifa yang terbentuk
dari rantai blastospora) memanjang dan menyempit pada sekatnya;
pada biakan membentuk koloni “seperti ragi”

Patologi dan manifestasi klinik


• Peny. ini mengenai kulit liang telinga, bersft akut atau kronik,
biasanya unilateral tapi juga dpt bilateral
• Liang telinga merupakan tempat yg baik sekali utk pertumbuhan
jamur krn suasana yg lembab, terbuka shg jamur kontaminan yg
ada di udara bebas dpt dgn mudah masuk ke dalam
• Keluhan penderita adl rasa gatal dan rasa “penuh” di dlm telinga
krn pertumbuhan jamur kontaminan sgt cepat shg menutup liang
telinga dan menyebabkan gangguan pendengaran
• Pd otomikosis kronik, sisik-sisik yg mengandung jamur dpt
meliputi slrh kulit di sktr liang telinga sebelah luar
• Bl terjadi infeksi sekunder akan menimbulkan rasa gatal dan
nyeri

Diagnosis
• dgn pem. spesimen brp serumen yg diambil dgn usap kapas
steril atau kerokan kulit liang telinga;
• diagnosa dgn menemukan hifa atau spora jamur penyebab pd
serumen/kerokan kulit liang telinga sec mikroskopik dgn
sediaan langsung KOH 10%
• utk identifikasi spesies jamur penyebab dilakukan pembiakan
pd agar Sabouraud (melihat morfologi koloni)
Pengobatan

• Terutama dengan mengeluarkan kotoran liang telinga


(serumen) dan menjaga kebersihannya
• Bila perlu digunakan obat lokal antijamur (tetes telinga) setelah
irigasi (pembersihan liang telinga)

Epidemiologi
• Penyakit ini kosmopolit, terutama di daerah panas dan lembab
seperti di Indonesia
• Kebiasaan mengorek telinga mempermudah infeksi
• Serumen yang basah mudah ditumbuhi jamur
Piedra

• Piedra adalah infeksi jamur pada rambut berupa benjolan


seperti batu yang melekat erat pada rambut, berwarna hitam
(Piedra hitam) atau putih kekuningan (Piedra putih)
• Kata Piedra berarti batu
Piedra Hitam

• Disbbkan oleh jamur Piedraia hortai, termsk jamur


Dematiaceae yaitu jamur yg hifanya berwarna hitam atau
tengguli tua
• Ditemukan di daerah tropik terutama daerah yg banyak
hujan, termasuk di Indonesia

Morfologi
• Jamur penyb termsk golongan Ascomycetes dan membtk
spora seksual yaitu ascospora yg berbtk seperti pisang
• Ascospora tsb dibtk dlm kantung ( ascus)
• Askus-2 bersama dgn anyaman hifa yg pdt membtk
benjolan hitam, keras di bag. luar rambut
Patologi dan manifestasi klinik
• Infeksi terjadi krn rambut kontak dgn jamur penyebab
• Terutama mengenai rambut kepala, brp benjolan sgt
keras berwarna coklat kehitaman, sulit dilepaskan dan bila
dipaksa maka rambut akan patah
• Tdk ada keluhan, rambut mudah patah dan terdengar
bunyi gemerisik bila menyisir rambut

Diagnosis
• Dgn memeriksa benjolan pada rambut (pemeriksaan lsg
rambut dgn KOH 10%) sec. mikroskopik; tmpk jamur brp
anyaman padat hifa berwarna tengguli dan di dlm
anyaman tsb tmpk bagian-2 jernih yaitu ascus yg
mengandung 2 – 8 ascospora
Pengobatan

• Dengan memotong rambut yang terkena infeksi


• Mencuci rambut setiap hari dengan larutan sublimat
1/2000 atau shampo yang mengandung antimikotik

Epidemiologi

• Penularan melalui sisir dan alat potong rambut misalnya di


salon, pemangkas rambut yang kurang menjaga
kebersihan serta kebiasaan meminjam sisir
Piedra putih

• Disebabkan oleh jamur Trichosporon beigelii, jamur yang


mempunyai hifa tidak berwarna, golongan Moniliaceae
• Penyakit ini jarang ditemukan, terdapat di daerah beriklim
sedang

Patologi dan manifestasi klinik


• Kelainan rambut berupa benjolan berwarna putih kekuningan
• Mengenai rambut kepala, rambut kumis dan rambut janggut
• Kelainan menyebabkan rambut mudah patah

Diagnosis :
• Dgn memeriksa benjolan pd rambut yaitu pem. langsung dgn
larutan KOH 10%, tmpk anyaman hifa pdt, tdk berwarna atau
putih kekuningan
Pengobatan
• Dgn memotong rambut yg terkena infeksi
• Cuci rambut setiap hari dgn larutan sublimat 1/2000 atau
shampo yg mengandung antijamur

Epidemiologi
• Peny. ini terdapat di berbagai daerah dingin, belum
pernah ditemukan di Indonesia
• Utk mencegah penularan hrs dijaga kebersihan sisir atau
alat-alat cukur
Onikomikosis

• Adalah penyakit jamur superfisial non dermatofitosis yang


mengenai kuku
• Disebabkan oleh berbagai macam jamur terutama Candida
dan Dermatofita, kadang-kadang Fusarium, Cephalosporium,
Scopulariopsis, Aspergillus dll.
• Penyakit ini tersebar di seluruh dunia (kosmopolit) termasuk
di Indonesia
Morfologi

• Candida adl jamur yg memp. sel ragi (blastospora) dan hifa


semu (pseudohifa)
• Dermatofita adl koloni filamen dgn konidia yg khas utk
masing-2 spesies
• Jamur lainnya adl jamur kontaminan

Patologi dan manifestasi klinik


• Infeksi dpt mengenai satu kuku atau lbh, kuku menjadi tdk
mengkilap, permukaan tdk rata, rapuh atau mengeras
• Kelainan dpt mulai dr bag proksimal atau distal kuku
• Bl penyebb Candida, biasanya kel. dimulai dr bag.
proksimal kuku, sering disertai dgn paronikia (radang
jaringan di sekitar kuku)
Diagnosis
• Spesimen adl kerokan kuku atau kerokan jaringan di bwh kuku,
dibuat sediaan dgn larutan KOH 10%
• Pem. mikroskopik menunjukkan jamur sebagai hifa atau spora
• Utk menentukan spesies jamur penyebb, dilakukan biakan pd
agar Sabouraud (+ antibiotik) atau agar Mycosel kmd diperiksa
koloninya
Pengobatan
• Perlu pengobatan yg lama, selama bbrp bln krn per-gantian
kuku berlgs selama 6 bln
• Pengobatan sebaiknya dgn obat berbentuk cairan, spy obat dpt
msk ke sela-2 rongga kuku yg rapuh yaitu dgn mengoleskan
tinktur antijamur pada kuku yang sakit selama bbrp bln smp
kuku baru (yg bebas jamur) tumbuh sempurna seluruhnya
• Utk mempercepat penyembuhan, kuku yg sakit digunting
pendek
Epidemiologi

• Kadang-kadang penderita onikomikosis juga menderita


mikosis di bagian lain tubuhnya
• Bila penyebabnya jamur yang sama maka mungkin mikosis
tersebut merupakan sumber infeksi bagi onikomikosis pada
kuku setelah menggaruk
Tinea nigra palmaris / plantaris

• Disebabkan jamur Cladosporium wernecki atau


Cladosporium mansoni
• Banyak ditemukan di Amerika Selatan dan
Tengah, Eropa dan Asia, tetapi di Indonesia
sangat jarang

Morfologi
• Jamur penyebab termasuk golongan Dematiaceae
yang membentuk koloni berwarna coklat hitam
Patologi dan manifestasi klinik
• Infeksi jamur tersebut mengenai stratum corneum telapak
tangan (palmaris) atau telapak kaki (plantaris) dengan
menimbulkan gejala berupa bercak-bercak berwarna teng-
guli hitam dan kadang-kadang bersisik
• Keluhan penderita hanya dari segi kosmetik karena
bercak tersebut memberikan kesan “kotor” pada telapak
tangan/kaki
• Kadang-kadang terasa gatal
Diagnosis

• Spesimen brp kerokan kulit di tempat kel., pem. lgs


sediaan mikros. dgn lar. KOH 10%
• Jamur tmpk sbg kelompok hifa dan spora berwarna hitam
atau hijau tua

Pengobatan
• Sec. lokal dgn salep Whitfield atau mikonazol nitrat atau
lar. tiabendazol 10%

Epidemiologi
• Di Indonesia jarang ditemukan wlp jamur penyebab tdp di
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai