Anda di halaman 1dari 22

PENGELOLAAN LIMBAH

NUKLIR/RADIO AKTIF

10/18/22 pengelolaan limbah radio aktif 1


Apa itu limbah radioaktif ?
Ada beberapa pengertian limbah radioaktif :
• zat radioaktif yang sudah tidak dapat digunakan
lagi, dan atau

• bahan serta peralatan yang terkena zat


radioaktif atau menjadi radioaktif, dan sudah
tidak dapat difungsikan. Bahan atau peralatan
tersebut terkena atau menjadi radioaktif
kemungkinan karena pengoperasian instalasi
nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi
pengion.
10/18/22 pengelolaan limbah radio aktif 2
Ada berapa jeniskah
limbah radioaktif ?

 Dari segi besarnya aktivitas dibagi dalam


limbah aktivitas tinggi, aktivitas sedang
dan aktivitas rendah.
 Dari umurnya di bagi menjadi limbah
umur paruh panjang, dan limbah umur
paruh pendek.
 Dari bentuk fisiknya dibagi menjadi
limbah padat, cair dan gas.

10/18/22 pengelolaan limbah radio aktif 3


Berasal darimanakah
limbah radioaktif ?
 Limbah radioaktif berasal dari setiap
pemanfaatan tenaga nuklir, baik
pemanfaatan untuk pembangkitan daya
listrik menggunakan reaktor nuklir,
maupun pemanfaatan tenaga nuklir
untuk keperluan industri dan rumah
sakit.

10/18/22 pengelolaan limbah radio aktif 4


Pemanfaatan sumber radiasi
terbungkus di Industri
No Radionuklida Waktu Paro Aplikasi

1 Cs-137 30.0 tahun Well logging, Moisture


detector, Conveyor gauge,
Density gauge. Level gauge,
etc.
2 Co-60 5.3 tahun Radiography, Level gauge,
Lightning preventer,
Calibration facility, etc.
3 Ra-226 1600 tahun Smoke detector, Lightning
preventer, etc.
4 Am-241 433.0 tahun Well logging, Density gauge,
Smoke detector, etc.
5 Ir-192 74.0 hari Radiography

6 Sr-90
10/18/22
29.1 tahun Thickness gauge
pengelolaan limbah radio aktif 5
Bagaimana cara mengelola
limbah radioaktif ?
 Limbah radioaktif dikelola sedemikian rupa sehingga tidak
membahayakan masyarakat, pekerja dan lingkungan, baik
untuk generasi sekarang maupun generasi yang akan datang.
 Cara pengelolaannya dengan mengisolasi limbah tersebut
dalam suatu wadah yang dirancang tahan lama yang
ditempatkan dalam suatu gedung penyimpanan sementara
sebelum ditetapkan suatu lokasi penyimpanan permanennya.
 Penyimpanan permanent dapat berupa tempat di bawah tanah
dengan kedalaman beberaparatus meter untuk limbah
aktivitas tinggi dan waktu paruh panjang, atau dekat
permukaan tanah dengan kedalaman hanya beberapa puluh
meter untuk limbah aktivitas rendah-sedang

10/18/22 pengelolaan limbah radio aktif 6


Apa bahayanya limbah radioaktif ?
 Bahaya radiasi adalah, radiasi dapat melakukan
ionisasi dan merusak sel organ tubuh manusia.
 Kerusakan sel tersebut mampu menyebabkan
terganggunya fungsi organ tubuh.
Disamping itu, sel-sel yang masih tetap hidup namun
mengalami perubahan, dalam jangka panjang
kemungkinan menginduksi adanya tumor atau
kanker
 Ada kemungkinan pula bahwa kerusakan sel akibat
radiasi mengganggu fungsi genetika manusia,
sehingga keturunannya mengalami cacat.

10/18/22 pengelolaan limbah radio aktif 7


Adakah hubungan limbah
radioaktif dengan Limbah B3 ?
 Sebenarnya perdefinisi, limbah radioaktif adalah bagian dari
limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), namun ada
kalanya sebagian masyarakat membedakan kedua jenis
limbah tersebut.

 Menurut pandangan terakhir ini, terdapat istilah 'mixed waste'


(limbah campuran), yaitu limbah yang mengandung campuran
unsur radioaktif sekaligus B3.

 Sebagai contoh, dalam proses pembuatan bahan bakar


uranium, terdapat limbah yang mengandung asam (B3) dan
radionuklida sekaligus. Sehingga dalam penanganannya,
kedua sifat bahaya tersebut(B3 dan radioaktif) harus selalu
dipertimbangkan.

10/18/22 pengelolaan limbah radio aktif 8


Siapakah yang bertanggung jawab
mengelola limbah radioaktif ?
• Pengelolaan limbah radioaktif didefinisikan sebagai kegiatan
pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, penyimpanan
sementara serta penyimpanan secara permanen
• Apabila badan pengawas mengijinkan, maka kegiatan
pengelolaan tersebut sebagian boleh dilaksanakan oleh pihak
penghasil limbah radioaktif, yaitu dari pengumpulan sampai
penyimpanan sementara.
• Namun penyimpanan permanen dilaksanakan oleh BATAN.
Apabila penghasil limbah radioaktif tidak mampu
melaksanakan kegiatan sebagian pengelolaan tersebut, maka
pengelolaan limbah radioaktif sepenuhnya kewajiban
BATAN.

10/18/22 pengelolaan limbah radio aktif 9


LEMBAGA PENGELOLA
• Pusat Pengembangan P
engelolaan Limbah Rad
ioaktif (P2PLR)
BATAN
• P2PLR adalah suatu
Instalasi
pengolahan limbah
radioaktif yang
menangani pengelolaan
limbah nuklir di
seluruh Indonesia

10/18/22 pengelolaan limbah radio aktif 10


kegiatan singkat pengolahan limbah
• Limbah cair direduksi volumenya dahulu dengan proses evaporasi.
Hasil evaporasi berupa limbah pekat (konsentrat) yang kemudian
dicampur dengan semen, pasir dan bahan aditif lainnya sehingga
menjadi padatan yang sangat solid. Ini dimaksudkan untuk
mengungkung zat radioaktif yang ada di dalamnya.
Padatan yang solid tadi masih dikemas dalam shell beton yang
sangat kokoh dengan spesifikasi tertentu dan akhirnya nanti limbah
yang telah terbungkus rapi itu disimpan dalam tanah. Tentu saja zat
radioaktif yang terkandung di dalam limbah tersebut telah meluruh
dengan bertambahnya waktu, sehingga aktivitasnya sudah
mendekati latar belakang. Oleh karena itu tidak perlu ada
kekawatiran yang terlalu mendalam karena dalam sistem
pengelolaan limbah diutamakan adalah keselamatan baik pekerja
maupun lingkungan.
• Untuk limbah padat, caranya hampir sama dengan limbah cair yaitu
direduksi volumenya dahulu kemudian dibakar atau dikompaksi,
kemudian dilakukan sementasi seperti tersebut di atas.

10/18/22 pengelolaan limbah radio aktif 11


Pengelolaan Limbah Radioaktif

 Pengangkutan Limbah
 Pra-olah
 Penyimpanan sementara
 Pengolahan
 Penyimpanan sementara
 Penyimpanan akhir (belum dilakukan)

12 10/18/22 pengelolaan limbah radio aktif


Kategori Limbah
No. Jenis Limbah Aktivitas (A Ci)
Limbah Cair Aktivitas Rendah dan Sedang Pemancar Beta dan 1e-6<=A<=1e-1
I
Gamma
Limbah Semi Cair (Resin) Aktivitas Rendah dan Sedang A<=1e-2
II
Pemancar Beta dan Gamma
Limbah Padat Aktivitas Rendah dan Sedang Pemancar Beta dan  
III
Gamma :
3.1 Terbakar A<=1e-2
3.2 Terkompaksi A<=1e-2
3.3 Tak Terbakar & Tak Terkompaksi A<=1e-2
IV Limbah Aktivitas Rendah Pemancar Alpha --
V Limbah Aktivitas > 6 Ci A>6
VI Sumber Bekas  
6.1 Penangkal Petir --
6.2 Sumber Bekas Ra-226 --
6.3 Sumber Bekas 1Ci<=A<=6Ci selain Ra-226 (Co-60, Am-241, Cs- 1<=A<=6
137, Kr-85, Pm-147, Sr-90, Mo-99, dll.)
6.4 Sumber Bekas 0,1Ci<=A<1Ci selain Ra-226 (Co-60, Am-241, Cs- 0,1<=A<1
137, Kr-85, Pm-147, Sr-90, Mo-99, dll.)
6.5 Sumber Bekas A<0,1Ci selain Ra-226 (Co-60, Am-241, Cs-137, A<0,1
10/18/22
Kr-85, Pm-147, Sr-90, Mo-99,pengelolaan
dll.) limbah radio aktif 13
Pengangkutan Limbah
 Alat angkut: truck, fork lift, crane, hand crane
dan sebagainya
 Transfer Cask / Kanister
 Pallet.
 Alat monitoring
 Tanda bahaya radiasi dan tanda bahaya
lainnya
 Sarana keselamatan kerja
 Dan sarana lain yang diperlukan
10/18/22 pengelolaan limbah radio aktif 14
Praolah (pretreatment)
• Pengelompokan sesuai dengan jenis dan sifatnya.
• Preparasi dan analisis terhadap sifat kimia, fisika dan kimia fisika
serta kandungan radiokimia
• Menyiapkan wadah drum, plastik, lembar identifikasi dan sarana
lain yang diperlukan
• Pewadahan dalam drum 60, 100, 200 liter atau tempat yang sesuai
• Pengepakan untuk memudahkan pengangkutan dan pengolahan
• Pengukuran dosis paparan radiasi
• Pemberian label identifikasi dan pengisian lembar formulir isian
• Pengeluaran dari hotcell
• Penempatan dalam kanister sehingga memenuhi kriteria
keselamatan pengangkutan

10/18/22 pengelolaan limbah radio aktif 15


Sarana dan prasarana yang
dipakai dalam kegiatan Praolah
 Drum 60 liter / 100 liter
 Plastik pelapis bagian dalam drum
 Lembar identifikasi dan lembar isian
 Alat monitor radiasi
 Alat pengepakan
 Kanister
 Sarana keselamatan kerja
10/18/22 pengelolaan limbah radio aktif 16
Pengolahan (treatment)

10/18/22 pengelolaan limbah radio aktif 17


Penyimpanan Sementara
• Penyimpanan
dilakukan sebelum
dan sesudah limbah
diolah. P2PLR
memiliki 2 fasilitas
penyimpanan, yaitu
Interim Storage (IS)
dan Penyimpanan
Sementara Limbah
Aktivitas Tinggi
(PSLAT).
10/18/22 pengelolaan limbah radio aktif 18
Penyimpanan Sementara
• PSLAT memiliki 2 bentuk;
kolam dan sumuran.
Drum 60/100L disimpan
dalam lokasi berbentuk
sumuran. Fasilitas ini
memiliki 20 buah sumur,
dan masing-masing
sumur mampu
menampung 6 buah drum
60/100L. Total kapasitas
bentuk sumuran adalah
120 drum.
10/18/22 pengelolaan limbah radio aktif 19
Kapasitas penyimpanan limbah P2PLR :

Penyimpanan Kapasitas

Interim Storage 1500 drum 200L


(IS) 500 Shell 950L

PSLAT 20 Sumur = 7,2 m3


3 Kolam = 129,6 m3

10/18/22 pengelolaan limbah radio aktif 20


PENYIMPANAN AKHIR

BELUM
ADA

10/18/22 pengelolaan limbah radio aktif 21


10/18/22 pengelolaan limbah radio aktif 22

Anda mungkin juga menyukai