Anda di halaman 1dari 28

MODUL 4

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN


INFORMASI HASIL BELAJAR

Nihayatus Sholihah (857736296)


Ridha Rahnawati (857738243)
Hasan Ashari (857741836)
Kegiatan Belajar 1
Mengumpulkan dan Mengolah
Informasi Hasil Belajar
Tujuan utama dari kegiatan penilaian adalah
untuk mengetahui apakah kompetensi dasar yang
telah ditetapkan sudah dapat dicapai oleh siswa atau
belum. Untuk keperluan tersebut guru perlu
menyusun prosedur penilaian dalam bentuk kisi-kisi
pengukuran. Kisi-kisi pengukuran tersebut antara lain
berisi:

1. Aspek  yang  akan  diukur:   kognitif,   afektif,


atau  psikomotor.
2. Jenis alat ukur yang digunakan : tes atau non-
tes.
3. Teknik atau cara pengukurannya : tertulis,
lisan, atau perbuatan.
4. cara penskoran serta pengolahannya.
Pengumpulan dan Informasi hasil belajar siswa dalam upaya
Pengolahan Informasi mencapai kompetensi yang telah ditentukan
Hasil Belajar dari Tes dapat dikumpulkan dengan menggunakan
Tertulis berbagai bentuk penilaian, masalnya dari tes
tertulis serta penilaian unjuk kerja. Informasi
hasil belajar yang diperoleh dari tes tertulis
dikumpulkan dari hasil tes tertulis yang telah
dikerjakan siswa, baik yang berasal dari ulangan
harian, tes tengah semester, ataupun tes akhir
semester. Jenis tes yang sering digunakan di
lapangan adalah tes objektif  dan tes uraian.
A. Memeriksa dan
Mengolah Hasil Tes Cara yang paling umum dilakukan oleh para
praktisi pendidikan di lapangan adalah dengan
1. Memeriksa Hasil pemeriksaan secara manual. Cara ini tepat
tes Objektif dilakukan jika jumlah peserta tesnya tidak terlalu
banyak. Caranya dengan  membuat master kunci
jawaban pada lembar jawaban kosong. Master
jawaban digunakan untuk memeriksa hasil
jawaban siswa.
Jika jumlah peserta tes sangat besar, maka
pemeriksaan secara manual dirasa tidak efektif
lagi. Jika peserta tes dalam jumlah besar maka
dapat menggunakan fasilitas komputer untuk
menskor dan mengolahnya. Pembacaan jawaban
siswa dapat dilakukan dengan menggunakan
bantuan mesin pembaca (scanner machine) dan
untuk mengolah data selanjutnya dapat
digunakan komputer.
Prinsip kerja Semua jawaban siswa di-scan.
pemeriksaan
jawaban dengan Identitas data siswa yang terisi benar
fasilitas komputer: dipisahkan dari yang terisi salah melalui
proses editing.

Data yang salah diperbaiki melalui


proses up-dating.

Setelah semua identitas siswa benar, kunci


jawaban dimasukkan ke dalam komputer.

Menghitung jawaban yang benar dari


setiap siswa melalui proses scoring.
Pemberian skor atau scoring merupakan masalah serius
2. Memeriksa dalam pemeriksaan hasil tes uraian. Menurut Hopkins
Hasil Tes dan kawan-kawan (1990) terdapat lima faktor yang
menjadi permasalahan pada saat memeriksa hasil tes
Uraian uraian yaitu adanya:
1. Ketidaktetapan pemeriksa dalam memberikan skor.
2. Hallo effect
3. Carri over effect
4. Order effect
5. Efek penggunakan bahasa serta tulisan siswa.
Untuk meminimalkan permasalahan dalam
pemeriksaan hasil tes uraian maka disarankan untuk
menggunakan uraian terbatas.
Sebelum 1. Setiap lembar jawaban siswa sebaiknya
diperiksa oleh dua orang pemeriksa
memeriksa
hasil tes
uraian 2. Kedua pemeriksa menyamakan persepsi
untuk mencari kesepakatan cara memeriksa
sebaiknya jawaban siswa.
mengikuti
cara-cara 3. Pemeriksa mengujicobakan pedoman
penskoran yang sudah disepakati dengan
berikut: memeriksa beberapa lembar jawaban siswa.
Skor mentah perlu diolah agar mudah dipahami
3. Mengolah oleh murid atau orang tua. Cara yang paling
mudah dan umum digunakan untuk mengolah
Data Hasil Tes hasil tes adalah dengan mengubah skor
tersebut dalam bentuk presentase sebagai
berikut:

 
Informasi hasil belajar yang diperoleh dari unjuk siswa kerja
B. Pengumpulan dan siswa, baik yang berupa unjuk kerja yang langsung diamati
Pengolahan Informasi guru, pembuatan laporan, pengumpulan hasil karya,
pengumpulan portofoio dan lain sebagianya. Satu hal yang
haisl Belajar dari tidak kalah penting adalah informasi yang berkenaan
dengan proses selama menghasilkan karya tersebut. Untuk
Unjuk Kerja Siswa memperoleh informasi tersebut sudah barang tentu guru
harus mempersiapkan pedoman pengamatan yang
dilengkapi dengan kriteria penskoran. Inilah yang dikenal
dengan rubrik
Pengolahan Data dari Pengukuran Unjuk Kerja Siswa (melalui
Skala Rating atau Skala Sikap dari Likert), dapat dilakukan dengan
langkah-langkah berikut:
1. Hitung jumlah skor maksimal dan minimal yang
mungkin diperoleh siswa untuk semua indikator.

2. Jumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa.

3. Bandingkan skor yang diperoleh dengan standar


kompetensi yang telah ditetapkan atau

4. Membagi jumlah skor yang diperoleh siswa dengan skor


maksimal kali 100%.
Kegiatan Belajar 2
Pendekatan dalam Pemberian
Nilai
Informasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes,
pada awalnya masih berupa skor mentah (raw score)
yang berupa data terserak (belum tertata). Karena data
belum tertata dengan baik maka guru akan menemui
kesulitan untuk memperoleh gambaran yang jelas
tentang hasil belajar siswa tersebut.
Data tersebut perlu diatur sedemikian rupa agar
mudah dipahami, misalnya diurutkan dari data
terbesar sampai dengan yang terkecil. Dengan
mengurutkan hasil tes tersebut maka anda akan
dapat melihat dengan mudah rangking siswa.
Apabila jumlah siswa sedikit (misalnya 10 anak)
maka penyusunan datanya dapat anda lakukan
dengan mudah dan dapat dengan cepat diketahui
rangking kelas pada mata pelajaran tertentu.
Tetapi jika jumlah siswa anda banyak maka
kumpulan data hasil belajar yang anda
peroleh akan mudah dipahami jika data
tersebut diolah dalam bentuk tabel frekuensi. 
Cara membuat daftar distribusi frekuensi :

Tentutan rentang, ialah data terbesar dikurangi dengan data terkecil.

Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan.

Tentukan panjang kelas interval

Tentukan ujung bawah kelas interval untuk data terkecil.

Masukkan semua data ke dalam kelas interval.


Pendekatan dalam Pemberian
Nilai 

1. Pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN)


2. Pendekatan Penilaian Acuan Kriteria (PAK)
Pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN)
Adalah suatu pendekatan untuk menginterpretasikan hasil belajar
siswa dimana hasil belajar yang diperoleh seorang siswa dibandingkan
dengan hasil belajar yang diperoleh kelompoknya. Pemberian skor
seorang siswa dapat diberikan berdasarkan pada pencapaian hasil
belajar kelompoknya. Dengan demikian guru dapat memberikan nilai
tertinggi pada siswa yang memperoleh skor tertinggi dan sebaliknya
siswa yang memperoleh skor terendah diberi nilai terendah.
Jika jumlah siswa banyak (mencapai ratusan) maka
penggunaan statistika sederhana yaitu haarga rata-rata
(mean) dan simpangan baku (SB) akan sangat membantu
dalam memberikan nilai untuk seluruh siswa.
Simpangan baku sangat bermanfaat dalam pengukuran
variasi skor. Pada dasarnya simpangan baku mengukur
seberapa jauh setiap skor menyebar dari mean. Semakin
besar harga simpangan baku menunjukkan bahwa sebaran
skor dari mean semakin besar. Atau dengan kata lain
semakin besar harga simpangan baku, data tersebut
semakin heterogen. Sebaliknya semakin kecil harga
simpangan baku maka data tersebut semakin homogen.
Pendekatan Penilaian Acuan Kriteria (PAK)
Dalam PAK keberhasilan setiap anak tidak dibandingkan dengan
hasil yang diperoleh kelompoknya tetapi keberhasilan setiap anak
akan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya.  Penentuan kriteria berorientasi pada pencapaian
kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Penerapan PAK dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam
penerimaan dosen baru di suatu perguruan tinggi di tentukan
dengan kriiteria; berijasah S1 dalam program studi yang relevan,
Indeks Prestasi Kumulatif minimal 3,00 dan persyaratan yang
lainnya.
Penilaian
Pengertian penilaian disini mengacu pada penilaian sebagai
asesmen yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh informasi tentang pencapaian hasil belajar siswa dan
menggunakan informasi tersebut utuk mencapai tujuan
pendidikan.
1. Berorientasi pada pencapaian kompetensi
Agar penilaian 2. Valid
tepat sasaran 3. Mendidik
maka perlu
diperhatikan 4. Terbuka
beberapa 5. Adil dan Objektif
prinsip 6. Berkesinambungan
penilaian,
yakni 7. Menyeluruh
8. Bermakna
Penyajian Hasil Penilaian
Bentuk penilaian yang dapat dipergunakan guru untuk menilai
hasil belajar siswa:
a. Penilaian dengan menggunakan angka.
b. Penilaian dengan menggunakan kategori.
c. Penilaian dengan uraian atau narasi
d. Penilaian kombinasi
Proses Pemberian Nilai
Pelaksanaan penilaian sesuai prinsipnya harus
dilakukan pada semua aspek hasil belajar (kognitif,
afektif, dan psikomotor) sesuai dengan tuntutan
kompetensi yang terdapat dalam kurikulum. Perlu
dipahami bahwa penguasaan kompetensi hasil belajar
untuk setiap mata pelajaran tidak sama. Ada mata
pelajaran yang kompetensi belajarnya lebih menekankan
pada ranah kognitif (misalnya matematika), ranah afektif
(misalnya Pendidikan Agama dan Pendidikan
Kewarganegaraan), atau ranah psikomotor (misalnya Olah
Raga).
Beberapa jenis 1. Kuis
alat ukur dan
2. Pertanyaan lisan
jenis tagihan
yang dapat 3. Ulangan harian
digunakan
dalam proses 4. Tugas individu
pemberian 5. Ulangan semesteran
nilai antara
lain: 6. Laporan tugas atau laporan kerja

7. Ujian praktek

Anda mungkin juga menyukai