Anda di halaman 1dari 47

Pembangkitan Menggunakan Tenaga Surya

• Pembangkit listrik tenaga surya adalah ramah lingkungan, dan


sangat menjanjikan.
• Sebagai salah satu alternatif untuk menggantikan pembangkit
listrik menggunakan uap (dengan minyak dan batubara).
• Perkembangan teknologi dalam membuat solar panel yang
lebih baik dari tingkat efisiensi, pembuatan aki yang tahan
lama, dan pembuatan alat elektronik yang dapat
menggunakan Direct Current.
• Pada saat ini penggunaan tenaga matahari (solar cells panel)
masih dirasakan, mahal karena tidak adanya subsidi. Listrik
yang kita gunakan saat ini sebenarnya adalah listrik bersubsidi.
Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Surya :
– Energi yang terbarukan/ tidak pernah habis
– Bersih, ramah lingkungan
– Umur panel sel surya panjang/ investasi jangka panjang
– Praktis, tidak memerlukan perawatan
– Sangat cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia

• Solar Panel sebagai komponen penting pembangkit listrik tenaga


surya, mengubah sinar matahari menjadi tenaga listrik.
• Maksimun sinar matahari yang diubah menjadi tenaga listrik
sepanjang hari adalah 5 jam.
• Tenaga listrik pada pagi - sore disimpan dalam baterai, sehingga
listrik dapat digunakan pada malam hari, dimana tanpa sinar
matahari.
Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya
• Untuk instalasi listrik tenaga surya sebagai pembangkit listrik, diperlukan
komponen sebagai berikut :

• Panel Surya (Solar Cell)


• Panel surya / solar cell : panel surya / solar
cell menghasilkan energi listrik tanpa biaya,
dengan mengkonversikan tenaga matahari
menjadi listrik.
• Sel silikon (disebut juga solar cell) yang
disinari matahari/ surya, membuat photon
yang menghasilkan arus listrik.
• Sebuah solar cell menghasilkan kurang lebih
tegangan 0.5 Volt.
• Jadi sebuah panel surya / solar cell 12 Volt
terdiri dari kurang lebih 36 sel (untuk
menghasilkan 17 Volt tegangan maksimun).
• Berikut ini merupakan jenis-jenis dari panel surya atau solar
cells :

Polikristal (Poly-crystalline)
• Merupakan panel surya yang memiliki susunan
kristal acak.
• Type Polikristal memerlukan luas permukaan yang
lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristal
untuk menghasilkan daya listrik yang sama, akan
tetapi dapat menghasilkan listrik pada saat
mendung.
Monokristal (Mono-crystalline)

• Merupakan panel yang paling efisien,


menghasilkan daya listrik persatuan luas yang
paling tinggi.
• Memiliki efisiensi sampai dengan 15%.
• Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak
akan berfungsi baik ditempat yang cahaya
mataharinya kurang (teduh), efisiensinya akan
turun drastis dalam cuaca berawan.
Apa arti Solar Cell 50 WP ?
• Solar cell 50 WP artinya solar cell tersebut
mempunyai 50 watt peak ( pada saat matahari
terik ).
• Peak 1 hari di asumsikan 4,5 jam ( hitungan
aman adalah 4 jam), sehingga 50 x 4,5 = 225
watt hour / day itu kapasitas maksimal untuk
pemakaian 1 hari.
CONTOH

• Total penggunaan daya per day adalah 225 watt hour.


– Lampu teras 5 watt x 12 jam = 60 watt hour/ day.
– Lampu kamar tidur 11 watt x 5 jam = 55 watt hour hour / day.
– Lampu ruang tamu 11 watt x 5 jam = 55 watt hour / day.
– Lampu kamar mandi 5 watt x 4 jam = 20 watt hour / day.
____________________________________________
Total = 190 watt / day.
• masih ada sisa 225 – 190 = 35 watt hour/ day
Komposisi modul fotovoltaik di dalam rangkaian

• Menggabungkan modul fotovoltaik dengan karakteristik


yang berbeda di dalam suatu rangkaian tidak dianjurkan
karena ketidakcocokan modul fotovoltaik akan
mengurangi kinerja total suatu rangkaian.
• Perhatikan bahwa rangkaian harus terdiri dari modul
fotovoltaik dengan spesifikasi yang mirip sebagai berikut
: jenis sel (monocrystalline, polycrystalline atau thin
film), daya nominal, tegangan operasi dan arus pada
daya maksimum, tegangan pada rangkaian terbuka, dan
arus hubung pendek.
Mengapa suatu rangkaian harus terdiri dari modul
fotovoltaik yang sejenis?
• Total arus dan tegangan di dalam rangkaian dibatasi oleh modul
fotovoltaik yang terlemah.
• Jika di dalam suatu string modul fotovoltaik ada modul fotovoltaik
dengan rating arus lebih rendah dari modul fotovoltaik yang lainnya,
maka secara total arus akan turun ke besaran arus yang dihasilkan
oleh modul fotovoltaik yang terlemah ini.
• Untuk modul fotovoltaik yang terhubung secara paralel, tegangan akan
sama dengan rating tegangan dari modul fotovoltaik yang terlemah.
• MPPT di solar charge controller dan inverter jaringan sulit untuk
menemukan tegangan dan arus operasi yang paling optimal oleh
karena adanya karakteristik yang berbeda.
• Tingkat penurunan daya dan degradasi performa yang berbeda di
antara modul fotovoltaik.
Apa yang bisa dilakukan ketika suatu modul
fotovoltaik perlu diganti?

• Ganti modul fotovoltaik yang rusak di string modul


fotovoltaik hanya dengan modul fotovoltaik dari
merek, jenis, dan tingkat arus pada daya
maksimum dan arus hubung pendek yang sama.
• Ganti modul fotovoltaik yang rusak di blok modul
fotovoltaik hanya dengan modul fotovoltaik dari
merek, jenis, serta tingkat tegangan pada daya
maksimum dan sirkuit terbuka yang sama.
Pemasangan kabel dan penopangnya
Perangkat proteksi string

• Setiap string modul fotovoltaik harus dilindungi dengan


perangkat proteksi string jika kotak penggabung memiliki
lebih dari dua string yang dihubungkan secara paralel.
• Perangkat proteksi ini akan melindungi kabel yang
terhubung serta melindungi modul fotovoltaik dari arus
berlebih dan arus balik (reverse current) pada string
modul fotovoltaik.
• Perangkat ini akan memutus string yang mengalami
gangguan dari rangkaian dan menjaga string lainnya
untuk tetap beroperasi.
• Arus balik pada string modul fotovoltaik akan muncul jika terjadi
kesalahan pengkabelan atau terjadi hubungan arus pendek
(kortsluiten) pada modul fotovoltaik.
• Pada kondisi normal, arus di setiap string dijumlahkan dan masuk
ke solar charge controller.
• Begitu terjadi gangguan pada string, tegangan string yang
mengalami gangguan akan lebih rendah secara signifikan
dibandingkan string yang sehat.
• Hal ini menyebabkan mengalirnya arus dari string yang sehat ke
string yang mengalami gangguan.
• Sejumlah besar arus dari string yang sehat dapat meningkatkan
temperatur modul fotovoltaik yang mengalami gangguan.
• Hal ini juga mungkin dapat menyebabkan kebakaran jika tidak
dilengkapi dengan perangkat proteksi arus lebih.
Memasang panel surya atau PLTS
• Cahaya matahari mengenai panel surya
(solarcell).
• Panel surya / solar cell di paralel untuk
menghasilkan arus yang lebih besar.
• Dan arus DC ini akan mengalir keluar dari solar
panel menuju Charger.
• Di dalam Charger ini, terdapat controller.
Saklar tukar (ATS) sebagai pengganti sumber arus
Rangkaian baterai menggunakan rangkaian seri paralel,

penghubungan pada aki secara seri dan paralel


Charge Control
Cara kerja charger controller :
• Pada waktu solar panel
mendapatkan energy dari
cahaya matahari di siang
hari, rangkaian charger
controller ini otomatis
bekerja dan mengisi
(charge) battery dan
menjaga tegangan battery
agar tetap stabil .
• Controller adalah peralatan elektronik yang
digunakan untuk mengatur arus searah yang diisi
ke baterai dan yang diambil dari baterai ke beban.
• Controller akan melindungi battery dari
overcharging sehingga life time battery menjadi
lebih lama.
• Ketika baterai tegangannya dibawah 10,8 Volt,
panel surya akan mengisi baterai tersebut, dan
ketika baterai sudah berada pada 13,2 Volt,
controller akan memutus tegangan yang disuplai
panel surya ke baterai.
• Solar charge controller ini mengatur tegangan aki dalam
selang tegangan 12 volt plus minus 10%.
• Bila tegangan turun sampai 10,8 volt, maka kontroler
akan mengisi aki dengan panel surya sebagai sumber
dayanya.
• Aki  atau baterai akan diisi ketika siang hari yakni ketika
sinar matahari menghasilkan listrik pada panel surya
yang dipasang.
• Setelah proses pengisian itu berlangsung selama
beberapa jam, dan tegangan aki itu naik, controller akan
menghentikan proses pengisian aki tersebut saat
tegangan pada aki mencapai 13,2 volt.
CONTOH

• Bila kita menggunakan battery 12V, maka rangkaian ini akan


menjaga agar tegangan charger 12 - 10% , tegangan charger
yang di butuhkan antara 13,2 – 13,4 Volt.
• dan bila sudah mencapai tegangan tersebut, rangkaian ini
otomatis akan menghentikan proses pengisian battery tersebut.
• Sebaliknya apabila tegangan battery turun / drop hingga 11
Volt, maka controller akan memutus tegangan, sehingga battery
tidak sampai habis.
• Secara keseluruhan Fungsi dari Controller ini yaitu dapat
menjaga agar battery tidak kelebihan (over charger) dan
kehabisan tegangan (under charger) dengan begitu, maka umur
dari battery  bertambah lama. 
Membuat stanbye charger dan lampu emergency otomatis

SR540
Battery
• Fungsi battery adalah sebagai
tempat untuk menyimpan daya
(power storage).
• Untuk battery yang digunakan
sebaiknya menggunakan battery gel
atau yang selama ini kita kenal
dengan istilah battery kering.
• Battery gel ini adalah yang paling
direkomendasikan untuk digunakan
pada applikasi solar system.
• Kelemahannya adalah harganya
yang mahal. 
Inverter / Converter (Optional)
• Inverter/converter adalah
perangkat elektrik yang
mengkonversikan tegangan searah
(DC - direct current) menjadi
tegangan bolak balik (AC -
alternating current).
• Alat ini tidak diperlukan untuk
beban yang hanya membutuhkan
tegangan searah.
• inverter akan mengubah arus DC ini menjadi AC yang
betegangan 12 Volt.
• Arus 12 Volt ini diparalel ke trafo CT. Sehingga total
tegangan yang masuk ke dalam trafo adalah 24 Volt.
• Oleh transformator step up, dinaikan menjadi 240 V.
Tegangan AC 240 Volt akan masuk ke lampu dan
menyalakannya.
• Total tegangan AC keluaran dari inverter adalah 24
Volt sedangkan tegangan yang diinginkan untuk
menyalakan lampu 35 Watt ialah sebesar 240 Volt.
• Untuk itulah diperlukan transformator step up untuk
menaikkan tegangan dari 24 Volt menjadi 240 Volt.
RANGKAIAN ELEKTRONIKA PEMBANGKIT PULSA ASTABIL
T  ton  toff  1,095 det ik
t on  R1 xC1 ton  470 x100 x10 6  0,47 det ik
1 1
t off  R1  R2 C1 f    0,91Hz
toff  10.470x100 x10 6  1,047 det ik T 1,095
T  2 R1C1  R2C1
1
f 
T
RANGKAIAN INVERTER
Inverter DC- AC sebagai Optimasi Pemanfaatan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
• Karena pembangkit listrik tenaga surya sangat tergantung kepada sinar matahari,
maka perencanaan yang baik sangat diperlukan.
• Perencanaan terdiri dari:
– Jumlah daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari (Watt).
– Berapa besar arus yang dihasilkan solar cells panel (dalam Ampere hour), dalam hal ini
memperhitungkan berapa jumlah panel surya yang harus dipasang.
– Berapa unit baterai yang diperlukan untuk kapasitas yang diinginkan dan pertimbangan
penggunaan tanpa sinar matahari. (Ampere hour).
• Dalam nilai ke-ekonomian, pembangkit listrik tenaga surya memiliki nilai yang lebih
tinggi, dimana listrik dari PT. PLN tidak dimungkinkan, ataupun instalasi generator
listrik bensin ataupun solar.
• Misalnya daerah terpencil : pertambangan, perkebunan, perikanan, desa terpencil,
dll
• Dari segi jangka panjang, nilai ke-ekonomian juga tinggi, karena dengan perencanaan
yang baik, pembangkit listrik tenaga surya dengan panel surya memiliki daya tahan
20 - 25 tahun. Baterai dan beberapa komponen lainnya dengan daya tahan 3 - 5
tahun.
BAGAIMANA CARA KERJA SOLAR CELL
RANGKAIAN KONTROL PANEL SOLAR CELL
• Dari diagram pembangkit listrik tenaga surya diatas: beberapa solar panel
di paralel untuk menghasilkan arus yang lebih besar.
• Combiner pada gambar diatas menghubungkan kaki positif panel surya
satu dengan panel surya lainnya. Kaki/ kutub negatif panel satu dan lainnya
juga dihubungkan.
• Ujung kaki positif panel surya dihubungkan ke kaki positif charge controller,
dan kaki negatif panel surya dihubungkan ke kaki negatif charge controller.
• Tegangan panel surya yang dihasilkan akan digunakan oleh charge
controller untuk mengisi baterai.
• Untuk menghidupkan beban perangkat AC (alternating current) seperti
Televisi, Radio, komputer, dll, arus baterai disupply oleh inverter.
• Instalasi pembangkit listrik dengan tenaga surya membutuhkan
perencanaan mengenai kebutuhan daya :
– Jumlah pemakaian
– Jumlah solar panel
– Jumlah baterai
Diagram Sistem Perancangan PLTS
Perancangan Teknologi PV

• Langkah-langkah perancangan teknologi PV adalah sebagai berikut:


• Mencari total beban pemakaian per hari. Rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut:
• 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 (𝑊ℎ) = 𝐷𝑎𝑦𝑎 × 𝐿𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛
• Menentukan ukuran kapasitas modul surya yang sesuai dengan beban
pemakaian. Rumus yang digunakan adalah:

• Insolasi surya harian adalah ketersediaan energi surya rata-rata di Indonesia


sekitar 4,8 kWh/m2.
• Menentukan kapasitas baterai/aki. Rumus yang digunakan adalah:
Perhitungan Sederhana Pembangkit Listrik Tenaga Surya
• Perhitungan keperluan daya ( perhitungan daya listrik perangkat dapat
dilihat pada label di belakang perangkat, ataupun dibaca dari manual ) :
Penerangan rumah    :
• 10 lampu CFL @ 15 Watt x 4 jam sehari = 600 Watt hour.
• Televisi 21"                  :
– @ 100 Watt x 5 jam sehari = 500 Watt hour
• Kulkas 360 liter           :
– @ 135 Watt x 24 jam x 1/3 (karena compressor kulkas tidak selalu hidup,
umumnya mereka bekerja lebih sering apabila kulkas lebih sering dibuka pintu) =
1.080 Watt hour
• Komputer                      :
– @ 150 Watt x 6 jam = 900 Watt hour
• Perangkat lainnya         :
– 400 Watt hour
• Total kebutuhan daya  :  3.480 Watt hour
Jumlah solar cells panel yang dibutuhkan batas kuliah
• Kebutuhan solar cells panel : (3.480 Wh / 5h)  = 696 W/100W
= 6,96 dibulatkan 7 panel surya.
• Kebutuhan batere minimun (batere hanya digunakan 50% untuk
pemenuhan kebutuhan listrik), dengan demikian kebutuhan daya
kita kalikan 2 x lipat : 3.480Wh x 2 = 6.960 Watt hour = 6.960Wh /
12 Volt =580 AH / 100 AH = 5,8 dibulatkan 6 unit, maka jumlah
kebutuhan batere 12 Volt dengan masing-masing 100 Ah
sebanyak 6 unit
• Kebutuhan batere (dengan pertimbangan dapat melayani
kebutuhan 3 hari tanpa sinar matahari) : 3.480Wh x 3 x 2 = 20.880
Watt hour =20.880 Wh / 12 Volt / 100 Amp = 17 unit, maka dipilih
tegangan kerja baterai 12V,100h sebanyak 17 unit. 
Instalasi lampu PJU panel surya

Untuk PJU 40 watt dibutuhkan Panel Solar Sel dan Baterai.


Dengan perhitungan sebagai berikut:
• Daya solar panel = 40 Watt (daya lampu) / 12 Volt (tegangan kerja sistem) = 3,33 A (arus
kerja lampu),
• Waktu penyalaan PJU (hour/h) = 10 jam/h,
• Kapasitas arus yang di butuhkan = 3,33 x 10 = 33,3 Ah.
• Syarat baterai bekerja secara normal adalah, arus tersimpan di baterai tidak boleh
terkuras lebih dari 50%, maka kapasitas tersedia yang dibutuhkan = 33,3 x (100/50) =
66,6 Ah, maka dipilih baterai tegangan kerja 12 V, 70 Ah, 1 unit
• Untuk cadangan 3 hari hujan, maka kapasitas tersedia x 3 hari = 199,8 Ah, dibulatkan
200 Ah.
• Jadi untuk waktu nyala 10 jam per hari dan daya lampu 40 watt, maka dibutuhkan
baterai dengan tegangan/kapasitas: dipilih 12 V, 100 Ah sebanyak 2 unit
Kebutuhkan Panel Solar Sel
• Beban harian 40 W x 10 h = 400Wh penyinaran 5 jam (penyinaran optimal) per hari,
400Wh / 5h = 80 W, maka kapasitas panel solar sel dipilih 100 WP.
Tugas
ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU

• Instalasi pembangkit listrik dengan tenaga surya untuk penerangan, TV


21”, dan komputer .
Data pemakaian daya
• Penerangan rumah : 20 lampu CFL @ 15 Watt x 4 jam sehari = 1.200 Wh
• Televisi 21 : @ 100 W x 5 jam sehari = 500 Wh
• Komputer : @ 150 W x 6 jam = 900 Wh.
Pertanyaan
• Tentukan kapasitas dan unit panel solar sel
• Tentukan tegangan kerja dan kapasitas Ah

Anda mungkin juga menyukai