Anda di halaman 1dari 4

NEOPLASMA

MENGINISIASI
RESPON INFLAMASI
◦ Telah terbukti bahwa radang yang diperkirakan mempunyai
respons protektif terhadap tumor, juga bisa berlawanan yaitu
memungkinkan timbulnya keganasan. Hal ini terjadi pada dua
situasi yang berbeda
◦ Radang kronik yang lama sebagai respons terhadap infeksi
bakteri atau sebagai bagian dari reaksi autoimun. Hal ini
dicontohkan dengan bertambahnya risiko terhadap kanker
pada pasien dengan berbagai radang kronik saluran cerna.
Termasuk esofagus pada penyakit Barrett, kolitis ulseratif,
gastritis H. pylori, hepatitis B dan C, dan pankreatitis kronik.
Sebagaimana juga pada penyebab jejas kronik jaringan, terjadi
proliferasi sel sebagai kompensasi usaha untuk memperbaiki
kerusakan. Proses regenerasi ini dibantu oleh berbagai faktor
pertumbuhan, sitokin, kemokin, dan substansi bioaktif lain yang dihasilkan oleh kumpulan sel imun yang telah
teraktifkan di tempat tersebut. Replikasi sel yang
persisten dan apoptosis yang menurun pada keadaan ini
mengakibatkan sel dapat mengalami mutasi pada satu
atau lebih gen yang terlibat dalam karsinogenesis. Juga,
sel radang seperti neutrofil dapat berperan pada
karsinogenesis melalui sekresi spesies oksigen reaktif,
yang selanjutnya akan mengakibatkan kerusakan
tambahan pada DNA sel yang sedang membelah dengan
cepat
◦ Apabila radang terjadi akibat respons tumor. Dokter
spesialis patologi telah mengetahui bahwa sel tumor
diinfiltrasi oleh leukosit. Derajat radang berbeda, tetapi
semua tumor mempunyai sel yang mempunyai
komponen adaptif atau bawaan dari sistem imun.
Pengetahuan konvensional ialah bahwa reaksi radang
merupakan upaya perlindungan karena terjadi usaha
untuk merusak tumor oleh pejamu. Memang hal
tersebut menjadi tujuan dari reaksi radang, tetapi sel
tersebut dapat mengeluarkan aktivitas yang memicu
tumor dengan menghasilkan faktor pertumbuhan yang
mengakibatkan kerusakan DNA seperti disebutkan di
atas
◦ Lewis Thomas dan Macfarlane Burnet
merumuskan konsep ini dengan memakai istilah pengawasan imun
(immune surveillance) untuk melakukan pengenalan dan destruksi
sel tumor yang baru jadi, yang dianggap benda asing oleh sistem
pertahanan tubuh. Apabila terjadi kanker menandakan bahwa
pengawasan imun tidak sempurna; lolosnya beberapa tumor dari
kegiatan tersebut, tidak menghilangkan kemungkinan bahwa yang
lain gagal.

Anda mungkin juga menyukai