Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 7

ANALISIS APBD DAN HUBUNGAN


A P B D P R O V. D K I J A K A R TA
D E N G A N 3 I N D I K AT O R
KESEJAHTERAAN
Aprian Irfani Clara Cordelia Leono

Amar Salim Gita Zalika N Salwa

Anggota
Kelompok

Karina Salsabila

Siska Ariyanti
Analisis APBD Prov.DKI Jakarta
Analisis APBD Prov.DKI Jakarta
Hubungan Analisis APBD Dengan 3 Indikator
Kesejahteraan

Kesimpulan Dan Saran


Kesimpulan : Perbedaan Dari Data dan Analisis Yang Kami Lakukan menunjukan bahwa dampak dari pandemic Covid – 19 yang terjadi di dunia ini membuat
perekonomian di Provinsi DKI Jakarta sangat berbeda jauh dari awal Covid – 19 terjadi dan berdampak sangat besar dalam perekonomian Daerah Prov. DKI
Jakarta, meskipun DKI Jakarta dapat menstabilkan bahkan meningkatkan perekonomiannya pada tahun 2021, terihat dari Tabel Hubungan Analisis APDB
DKI Jakarta dengan 3 Indikator Kesejahteraan, pada tingkat Kemiskinan naik sekitar 0,21% dari tahun sebelumnya, meskipun bukan angka yang besar, Prov.
DKI Jakarta diharapkan dapat mengatasi tingkat kemiskinan tersebut
Saran : Dibalik upaya pemerintah dapat mengatasi dampak Pandemi Covid – 19 jumlah rakyat miskin dan presentase penduduk miskin di DKI Jakarta masih
cukup tinggi, untuk itu usaha pemerintah perlu lebih diarahkan pada pengentasan kemiskinan yang mampu mengangkat penduduk miskin keluar dari garis
kemiskinan, seperti pemberina Bantuan Sosial, dan pengendalian inflasi harga
Pertanyaan Untuk Dan Jawaban Kelompok 7(1.18 – 1.20)

Pertanyaan 1.18
Pengertian eksternalitas, Dampak positif dan negatif dari eksternalitas

Jawaban :

Para ekonom umumnya memandang eksternalitas sebagai penyebab pasar yang tidak efisien (kegagalan
pasar). menurut N Gregory Mankiwadalah dampak tindakan seseorang atau suatu pihak terhadap
kesejahteraan atau kondisi orang/ pihak lain. Jika dampaknya merugikan, maka hal itu disebut eksternalitas
negatif.Sebaliknya, jika dampaknya menguntungkan maka disebut eksternalitas positif. Dan menurut kami
Eksternalitas positif adalah tindakan seseorang yang memberikan manfaat bagi orang lain. Sedangkan
eksternalitas negatif adalah biaya yang dikenakan pada orang lain diluar sistem pasar sebagai produk dari
kegiatan produktif.
Pertanyaan Untuk Dan Jawaban Kelompok 7(1.18 – 1.20)
Pertanyaan 1.19
Pengertian pencemaran, dampak dari pencemaran dan upaya mengatasi dampak pencemaran
Jawaban :
Pencemaran lingkungan dapat juga diartikan sebagai perubahan faktor abiotik akibat kegiatan yang melebihi ambang batas toleransi ekosistem biotik. Secara umum, terdapat dua
bentuk penyebab pencemaran lingkungan yaitu: Degradable, yaitu penyebab pencemaran yang dapat diuraikan kembali atau dapat diturunkan sifat bahayanya ke tingkat yang
dapat diterima oleh proses alam.

Dampak-dampak yang timbul dari pencemaran lingkungan diantaranya adalah sebagai berikut:
• Degradasi lingkungan, peningkatan jumlah karbon dioksida di atmosfer menyebabkan kabut asap yang dapat membatasi sinar matahari mencapai bumi. Sehingga menghambat
proses fotosintesis. Selain itu adanya gas sulfur dioksida dan nitrogen oksida dari asap dapat memicu terjadinya hujan asam.
• Pemanasan global (global warming), yaitu suhu bumi mengalami peningkatan menjadi lebih panas sehingga es-es di kutub utara mulai mencair.
• Adanya zat-zat berbahaya dalam bahan pangan yang berasal dari laut yang disebabkan oleh limbah-limbah yang terbuang di laut, sehingga dapat berdampak juga terhadap
kesehatan manusia yang mengkonsumsi bahan pangan tersebut. Kondisi ini juga mencemari dan merusak keseimbangan ekosistem laut.
• Pencemaran udara dapat berdampak buruk bagi kesehatan karena mempengaruhi jam tidur atau waktu istirahat secara keseluruhan. Pencemaran lingkungan dapat pula
berdampak buruk bagi perkembangan anak-anak dan menciptakan ketidakseimbangan dalam tekanan darah dan detak jantung lansia.
• Apabila pencemaran sudah semakin meningkat dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang parah bahkan dapat menyebabkan kematian bagi manusia.

Penanganan yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengurangi pencemaran lingkungan adalah sebagai berikut:
• Membuat dan memberlakukan peraturan atau adanya regulasi lingkungan. Hal ini dapat dilakukan oleh pemerintah sebagai lembaga yang berwenang dalam membuat peraturan.
Dengan adanya peraturan tentang pengelolaan lingkungan dan pengelolaan sampah dan limbah yang tepat, diharapkan dapat mencegah dan mengurangi pencemaran lingkungan.
• Menerapkan teknologi yang dapat membantu pengelolaan sampah dan limbah.
• Melakukan sosialisasi kepada perusahaan industri dan masyarakat luas tentang pencemaran lingkungan, pengelolaan lingkungan dan pengelolaan sampah dan limbah yang tepat.
Pertanyaan Untuk Dan Jawaban Kelompok 7(1.18 – 1.20)

Pertanyaan 1.20
Kebijakan instrumen Ekonomi Pengendalian Pencemaran di Indonesia
Jawaban :

•PP 46 tahun 2017 tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup.


Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup.

•Pasal 43 ayat (4) dan Pasal 55 ayat (4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

•Ketentuan Pasal 42 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
menyatakan bahwa: “Dalam rangka melestarikan fungsi lingkungan hidup, Pemerintah dan pemerintah daerah wajib mengembangkan
dan menerapkan Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup”.

 
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai