Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1
PENGERTIAN
PENGERTIAN
2
Sistem Tubuh yang Berperan
dalam Kebutuhan Aktivitas
Tulang
Otot dan Tendon
Ligamen
Sistem Saraf
Sendi
3
Kebutuhan Mekanika Tubuh dan Ambulasi
4
Mekanikan Tubuh Merupakan cara menggunakan tubuh dengan efisien:
Tidak banyak mengeluarkan tenaga
Terkoordinir & aman dalam pergerakan
Mempertahankan keseimbangan selama aktivitas
5
PRINSIP BODY MEKANIK
Gravitasi.
Keseimbangan.
Berat benda.
6
1. GRAVITASI
3. Berat
Berat / bobot benda yang di angkat, akan mempengaruhi body mekanik.
9
Pergerakan Dasar dalam Mekanika
Tubuh
• Gerakan (ambulating). Gerakan yang mempertahankan
keseimbangan tubuh. Contoh: keseimbangan orang saat
berdiri dan saat jalan
• Menahan (squatting). Dalam melakukan pergantian, posisi
menahan selalu berubah. contoh : posisi orang duduk akan
berbeda dengan orang jongkok,
• Menarik (pulling). Menarik dengan benar akan memudahkan
untuk memindahkan benda. dilakukan penarikan.
• Mengangkat (lifting). Mengangkat merupakan pergerakan
daya tarik.
• Memutar (Pivoting) merupakan gerakan untuk memutar
anggota tubuh dan bertumpu pada tulang belakang.
10
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BODY MEKANIK
STATUS KESEHATAN
Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses pertumbuhan tulang dan
perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot dan
memudahkan terjadinya penyakit. sebagai contoh tubuh yang kekurangan kalsium
akan lebih mudah mengalami fraktur.
12
EMOSI
13
SITUASI DAN KEBIASAAN
14
GAYA HIDUP
Gaya hidup, perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stress dan
kemungkinan besar akan menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas, sehingga
dapat menganggu koordinasi antara sistem muskulusletal dan neurologi, yang
akhirnya akan mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.
15
PENGETAHUAN
16
AKIBAT BODY MEKANIK YANG BURUK
18
JENIS MOBILITAS
22
Imobilitas intelektual, merupakan keadaan
dimana mengalami keterbatasan berpikir, seperti
pada pasien yang mengalami gangguan otak akibat
suatu penyakit.
Imobilitas emosional, yakni keadaan ketika
mengalami pembatasan secara emosional karena
adanya perubahan secara tiba-tiba dalam
menyesuaikan diri. Ex. Stres karena diamputasi.
Imobilitas sosial, yakni keadaan seseorang yang
mengalami hambatan dalam berinteraksi karena
keadaan penyakitnya sehingga dapat
mempengaruhi perannya dalam kehidupan sosial.
23
Perubahan Sistem Tubuh Akibat
Imobilitas
perubahan pada metabolisme tubuh,
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit,
gangguan dalam kebutuhan nutrisi,
gangguan fungsi gastrointestinal,
Perubahan sistem pernafasan,
perubahan kardiovaskuler,
perubahan sistem musculoskeletal,
perubahan kulit,
perubahan eliminasi (buang air besar dan kecil),dan
perubahan perilaku.
24
Perubahan Pada Metabolisme Tubuh
Menyebabkan: Dampak :
- Kecepatan Metabolisme - Jumlah metabolisme
dalam tubuh - Atropi kelenjar dan
- BMR yang menyebabkan katabolisme protein
berkurangnya energi u/ - Ketidakseimbangan cairan
perbaikan sel dan elektrolit
- Ekskresi urine dan - Demineralisasi tulang
meningkatnya nitrogen - Gang. dlm mengubah zat
gizi
- Gangguan
Gastrointestinal.
25
Ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit
Mengakibatkan :
- persediaan protein menurun dan konsentrasi
protein serum berkurang shg dpt mengganggu
keb. cairan tubuh
- berkurangnya perpindahan cairan dari
intravaskuler ke interstisial dapat
menyebabkan edema
- demineralisasi tulang akibat menurunnya
aktivitas otot
26
Gangguan Perubahan Gizi
• Terjadi disebabkan o/ menurunnya
pemasukan protein dan kalori dapat
mengkibatkan pengubahan zat-zat makanan
pada tingkat sel menurun.
• Dimana sel tidak lagi menerima glukosa, asam
amino, lemak, dan oksigen dalam jumlah yang
cukup untuk melaksanakan aktivitas
metabolisme.
27
Gangguan Fungsi Gastrointestinal
• imobilitas dapat menurunkan hasil makanan
yang dicerna, shg penurunan jumlah masukan
yang cukup dapat menyebabkan keluhan.
• Ex. perut kembung, mual dan nyeri lambung
yang dapat menyebabkan gangguan proses
eliminasi.
28
Perubahan Sistem Pernafasan
Akibat imobilitas :
kadar hemoglobin menurun,
ekspansi paru menurun, dan
terjadinya lemah otot yang dapat
menyebabkan proses metabolisme terganggu.
Terjadinya penurunan kadar hemoglobin
dapat menyebabkan penurunan aliran oksigen
dari alveoli ke jaringan, sehingga
menyebabkan anemia.
29
Perubahan Kardiovaskuler
Perubahan sistem ini akibat imobilitas atl :
• Dapat berupa hipotensi ortostatik,
• Meningkatnya kerja jantung dan
• Terjadinya pembentukan trombus.
30
Perubahan Sistem Muskuloskeletal
Gangguan Muskular.
Dampak : menurunnya massa otot. Ditandai
dengan ATROPI otot.
Gangguan Skeletal
Ex. akan mudah terjadi kontraktur sendi dan
osteoporosis.
Kontraktur : kondisi yang abnormal dengan kriteria
adanya fleksi dan fiksasi yang disebabkan atropi dan
memendeknya otot.
Osteoporosis terjadi akibat reabsorbsi tulang semakin
besar, sehingga menyebabkan jumlah kalsium ke
dalam darah menurun dan jumlah kalsium yang di
keluarkan melalui urine semakin besar.
31
Perubahan Sistem Integumen
• Hal ini terjadi berupa penurunan elastisitas
kulit karena menurunnya sirkulasi darah
akibat imobilitas dan terjadinya iskemia serta
nekrosis jaringan superficial dengan adanya
luka decubitus sebagai akibat tekanan kulit
yang kuat dan srikulasi yang menurun ke
jaringan.
32
Perubahan Eliminasi
Ex. penurunan jumlah urine yang mungkin
disebabkan kurangnya asupan dan penurunan
curah jantung, sehingga aliran darah renal dan
urine berkurang.
Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku sebagai akibat imobilitas
antara lain, timbulnya rasa bermusuhan, bingung,
cemas, emosional tinggi, depresi, perubahan
siklus tidur dan menurunnya koping mekanisme.
33