Manajemen Kontrak Dasar - Kulonprogo 4 Feb 2020 (Materi Workshop)
Manajemen Kontrak Dasar - Kulonprogo 4 Feb 2020 (Materi Workshop)
HERY SUROSO
(0811299115)
Dewan Pendiri Pusat Pengkajian Pengadaan Barang/Jasa Indonesia (P3I)
Instruktur Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah LKPP RI
Direktur Eksekutif Pengkajian Pengadaan Barang/Jasa IAPI Jawa Tengah
Dosen Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang
PEMBAYARAN
UANG MUKA
28
SPPBJ
MOBILISASI
STO 30
COW
PA TTD
KONTRAK
SPMK PCM PHO FHO
M
FIELD PERTANGGUNGAN
JAMINAN ENGINEERING KEGAGALAN
7 HR CCO
PELAKS. BANGUNAN MAX
PEMELIHA 10 TH
14 HR 14 HR WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN RAAN
(CONSTRUCTION PERIOD)
WAKTU
KONTRAK
Kasus terjadi, bahwa dlm sistem ADK Kontrak tidak mengenal SPMK
KETENTUAN PAM (Pre Award Meeting)
Rapat Penunjukan Penyedia
Sebagai dasar
Sebagai dasar
pengurusan penerbitan
mempersiapkan kontrak
Jaminan Pelaksanaan 1. 2.
Sebagai dasar
melakukan persiapan Sebagai dasar mencari
mobilisasi tim terkait pendanaan / kredit
dengan persiapan 3. untuk pekerjaannya 4.
pelaksanaan
SPPBJ
Penyusunan
3. Jaminan Pemeliharaan
Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah pekerjaan
dinyatakan selesai 100%.
Pengembalian Jaminan Pemeliharan dilakukan paling lambat 14
(empat belas) hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai dan
pekerjaan diterima dengan baik sesuai dengan ketentuan kontrak
pekerjaan
Masa berlakunya Jaminan Pemeliharaan sekurang-kurangnya sejak
tanggal serah terima pertama pekerjaan Provisional Hand Over (PHO)
sampai dengan tanggal penyerahan akhir Final Hand Over (FHO)
Kesepakatan
01 Ps. 1321-1328
Kecakapan
02
02 Ps. 1329-1331
Hal Tertentu
03 Ps. 1332-1334
Kausa Halal
04 Ps. 1335-1337
TATA CARA PENYUSUNAN DAN MERANCANG PERJANJIAN /
KONTRAK SESUAI PERPRES 16 TAHUN 2018
17
PERSIAPAN PENGADAAN
DIAGRAM PENYUSUNAN KONTRAK B/K/JL/JK
PELAKSANAA
N
DOKUMEN PENGADAAN LAIN-LAIN
PEMILILIHAN
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
METODA
PELAKSANAA
GAMBAR-GAMBAR N
SPESIFIKASI TEKNIS JAMINAN
PELAKSANAA
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK
N
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK o KSO (bila ada)
o Dokumen
PERJANJIAN lainnya
ANTARA
..................................................
(Nama Pihak Pertama)
DAN
..................................................
(Nama Pihak Kedua)
7. Lain-lain dari Penawaran dan Evaluasi
UNTUK
MELAKSANAKAN PEKERJAAN 6. Daftar Kuantitas dan Harga dari Penawaran
..................................................
5. Gambar dari Dok pmlhn (Addendum terakhir)
4. Spec Teknik dari Dok pmlhn (Addendum terakhir)
TAHUN ANGGARAN ..........
3. Format dari Dok pmlhn diisi materi dari plksn lelang
2. Syarat Umum Kontrak dari Dok pmlhn dicopy
1. Format dari Dok pmlhn diisi materi dari pelelangan
TATA CARA PENYUSUNAN DAN MERANCANG PERJANJIAN /
KONTRAK SESUAI PERPRES 54 TAHUN 2010
Dokumen Perjanjian/Kontrak
Dokumen kontrak harus diinterpretasikan dalam urutan kekuatan
hukum yang terdiri dari :
a. Addendum Surat Perjanjian
b. Pokok Perjanjian
c. Surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga (bila ada)
d. Syarat-syarat khusus kontrak
e. Syarat-syarat umum kontrak
f. Spesifikasi Khusus
g. Spesifikasi Umum
h. Gambar-gambar
i. Dokumen lain, spt SPPBJ, jaminan2, BAHP, BAPP
Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan
satu sama lain, dan jika terjadi pertentangan antara
ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan
dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah
ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi
berdasarkan urutan hierarki diatas
Jenis Kontrak PBJ
Jenis Kontrak Pengadan barang / Jenis Kontrak Pengadaan Jasa
Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya Konsultansi
• Lumsum; • Lumsum;
• Harga Satuan;
• Waktu Penugasan; dan
• Gabungan Lumsum dan Harga Satuan;
• Terima Jadi (Turnkey); dan
• Kontrak Payung.
• Kontrak Payung
Kaitan dalam SSKK
3. Sebelum diterbitkan SPMK, harus sudah dilakukan Serah Terima Lokasi Kerja
SPMK diterbitkan oleh PPK hanya satu kali untuk seluruh lingkup pekerjaan sesuai
Kontrak dan Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK adalah merupakan
saat awal periode pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak.
4. Untuk Kontrak sederhana atau Surat Perintah Kerja (SPK), tanggal SPMK dapat
ditetapkan sama dengan tanggal penandatanganan Kontrak.
Surat Penyerahan
Ketentuan umum: Lapangan (SPL)
1. Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak tanggal
penandatanganan kontrak, PPK sudah harus menerbitkan Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) atau Commencement of Work (COW).
Periksa kondisi lapangan apakah telah clean and clear, telah siap untuk
dilakukan pekerjaan pembangunan dan bebas dari masalah yang terkait dengan
penggunaan lahan.
Surat Perintah Pengiriman (SPP) adalah surat perintah tertulis dari Pejabat Penandatangan Kontrak
kepada Penyedia Barang untuk mulai melaksanakan pekerjaan penyediaan barang sesuai Kontrak.
Pejabat Penandatangan Kontrak menerbitkan SPP selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak
tanggal penandatanganan Kontrak.
SPP harus sudah disetujui/ditandatangani oleh Penyedia sesuai dengan yang dipersyaratkan selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal penerbitan SPP.
Tanggal penandatanganan SPP oleh Penyedia ditetapkan sebagai tanggal awal perhitungan waktu
pelaksanaan pekerjaan sampai dengan serah terima Barang.
Untuk pekerjaan yang pengiriman barangnya dijadwalkan tidak dilaksanakan sekaligus tetapi secara
berkala/bertahap sesuai rencana kebutuhan, harus dinyatakan dalam Kontrak.
Pre Construction Meeting (PCM)
Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak / Pre Construction Meeting (PCM) adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh
unsur unsur yang terkait dengan tujuan untuk menilai kesiapan penyedia jasa konstruksi melalui rencana mutunya dan
menyatukan pengertian terhadap seluruh dokumen kontrak serta membuat kesepakatan terhadap hal hal yang penting
yang belum terdapat dalam dokumen kontrak maupun kemungkinan kemungkinan
PPK Menjadi fasilitator pelaksanaan PCM dengan atau tanpa permintaan dari kontraktor. Unsur yang hadir dalam PCM
diantaranya :
1. Unsur penyedia jasa pelaksanaan (kontraktor)
2. Unsur perencanaan (Konsultan Perencana)
3. Unsur pengawasan (kosultan Pengawas/MK)
4. Unsur lain bila diperlukan (TP4D, Pendampingan BPKP, Tim AHLI, Tim Pendukung)
Selambat lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterbitkannya SPMK (tanggal mulai pekerjaan) dan sebelum pelaksanaan
pekerjaan, PPK harus sudah menyelenggarakan rapat PCM. Dalam rapat PCM masing masing pihak harus berperan
aktif terhadap hal hal yang sangat mungkin terjadinya dualisme pengertian terhadap semua klausul klausul dalam
dokumen kontrak (termasuk spesifikasi teknis).
Lanjutan Pre Construction Meeting (PCM)
Rapat PCM tatap muka harus dilaksanakan secara:
a. formal;
b. agenda rapat diketahui secara bersama sebelum
pelaksanaan rapat; dan
c. para pihak masing-masing harus menunjuk narahubung selama
pelaksanaan kontrak;
Hal-hal yang dibahas dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak:
a. reviu kontrak, dan pembagian tugas dan tanggung jawab dari
kedua belah pihak;
b. pemutakhiran/pembaharuan rencana pekerjaan seperti tanggal
efektif pelaksanaan, dan tahapan pelaksanaan kontrak;
c. reviu rencana penilaian kinerja pekerjaan sebagai dasar
melakukan evaluasi kemajuan pekerjaan;
d. diskusi bagaimana dan kapan dilakukan pelaporan
pekerjaan;
e. Tata cara, waktu dan frekuensi pengukuran dan
pelaporan yang disesuaikan dengan kondisi
pekerjaan;
f. melakukan klarifikasi hal-hal yang masih kurang jelas
dan mendiskusikan prosedur untuk manajemen
perubahan; dan
g. melakukan klarifikasi rencana koordinasi antar para
pihak selama pelaksanaan pekerjaan
Lanjutan Pre Construction Meeting (PCM)
Sesuai Permen PU No. 7 tahun 2019
Penyedia berkewajiban untukmempresentasikan dan menyerahkan Rencana
Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK)sebagai penjaminan dan pengendalian mutu
pelaksanaan pekerjaan pada rapat persiapan pelaksanaan Kontrak, kemudian dibahas
dan disetujui oleh PPK.
RMPK disusun paling sedikit berisi:
a. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (Method Statement );
b. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian/Inspection and Test Plan (ITP);
c. Pengendalian Sub penyedia dan Pemasok.
Penyedia wajib menerapkan dan mengendalikan pelaksanaan RMPK secara konsisten
untuk mencapai mutu yangdipersyaratkan pada pelaksanaan pekerjaan ini.
RMPK dapat direvisi sesuai dengan kondis ipekerjaan.
Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan RMPK jika terjadi
Adendum Kontrak dan/atau Peristiwa Kompensasi.
Uang muka dapat diberikan untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan, antara lain :
a. mobilisasi barang/ bahan /material/ peralatan dan tenaga kerja;
b. pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok barang/ bahan/material/ peralatan;
dan/atau
c. persiapan teknis lain yang diperlukan bagi pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa.
Nilai besaran uang muka paling tinggi sesuai dengan yang ditetapkan dalam
Kontrak. Uang Muka dibayar setelah Penyedia menyerahkan Jaminan Uang
Muka. Besarnya Jaminan Uang Muka adalah senilai uang muka yang diterima
Penyedia.
Pengembalian uang muka dapat dilakukan dengan diperhitungkan berangsur-
angsur secara proporsional pada setiap pembayaran prestasi pekerjaan atau
sesuai kesepakatan yang diatur dalam Kontrak dan paling lambat harus lunas
pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100% (seratus persen).
Uang muka diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. paling tinggi 30% (tiga puluh persen) dari nilai kontrak untuk usaha
kecil;
b. paling tinggi 20% (dua puluh persen) dari nilai kontrak untuk usaha
non-kecil dan Penyedia Jasa Konsultansi; atau
c. paling tinggi 15% (lima belas persen) dari nilai kontrak untuk
Kontrak Tahun Jamak.
pembayaran harus memperhitungkan: peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian permanen dari hasil pekerjaan
yang akan diserahterimakan (material on site) yang sudah dibayar sebelumnya. besaran yang akan dibayarkan dari
material on site (berkisar antara 50% sampai dengan 70%);
besaran nilai pembayaran dan jenis material on site dicantumkan di dalam SSKK.
Lanjutan Pembayaran Prestasi pekerjaan
Bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian permanen dari hasil pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam SSKK. Bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan memenuhi ketentuan:
a. bahan dan/atau peralatan yang belum dilakukan uji fungsi (commisioning), serta merupakan bagian dari
pekerjaan utama harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
(1) berada di lokasi pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Kontrak dan perubahannya;
(2) memiliki sertifikat uji mutu dari pabrikan/ produsen;
(3) bersertifikat garansi dari produsen/agen resmi yang ditunjuk oleh produsen;
(4) disetujui oleh PPK sesuai dengan capaian fisik yang diterima;
(5) dilarang dipindahkan dari area lokasi pekerjaan dan/atau dipindah-tangankan oleh pihak manapun; dan
(6) keamanan penyimpanan dan risiko kerusakan sebelum diserahterimakan secara satu kesatuan fungsi
merupakan tanggung jawab Penyedia.
Pengendalian Kontrak
Pengendalian Pelaksanaan terhadap kuantitas maupun kualitas dilaksanakan berdasarkan
dokumen kontrak dan program mutu yang telah disepakati
Kriteria Penilaian Kontrak Kritis :
1) Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari kontrak), realisasi fisik
pelaksanaan terlambat lebih besar 10% dari rencana;
2) Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari kontrak), realisasi fisik
pelaksanaan terlambat lebih besar 5% dari rencana;
3) Rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari kontrak, realisasi fisik pelaksanaan terlambat
kurang dari 5% dari rencana dan akan melampaui tahun anggaran berjalan.
Dalam hal terjadi deviasi antara realisasi dengan target pelaksanaan
Kontrak atau terjadi Kontrak Kritis maka para pihak melakukan Rapat
Pembuktian (Show Cause Meeting/SCM). Pejabat Penandatangan Kontrak
memerintahkan Penyedia untuk melaksanakan perbaikan target dan realisasi
pelaksanaan pekerjaan.
Apabila Penyedia tidak mampu mencapai target yang ditetapkan pada SCM
maka Pejabat Penandatangan Kontrak mengeluarkan Surat Peringatan (SP)
kepada Penyedia. Dalam hal telah dikeluarkan SP ketiga (SP3) dan Penyedia
dinilai tidak mampu mencapai target yang ditetapkan, maka Pejabat
Penandatangan Kontrak dapat melakukan pemutusan Kontrak secara sepihak
dan memberikan sanksi kepada Penyedia sesuai ketentuan yang berlaku
Perubahan Kontrak
Perubahan Kontrak karena perbedaan kondisi lapangan pada saat pelaksanaan
dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis/KAK dalam dokumen kontrak
diberlakukan untuk Kontrak Lumsum, Kontrak Harga Satuan, Kontrak Gabungan
Lumsum dan Harga Satuan, dan Kontrak Terima Jadi (Turnkey).
Pejabat Penandatangan Kontrak bersama Penyedia dapat melakukan perubahan
kontrak, yang meliputi:
a. menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam Kontrak;
b. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan;
c. mengubah spesifikasi teknis sesuai dengan kondisi
lapangan; dan/atau
d. mengubah jadwal pelaksanaan
1. Program mutu
2. Organisasi Kerja
3. Dokumen Kontrak
4. Jadwal Mobilisasi/ Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
5. Jadwal pelaksanaan pekerjaan, jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi
peralatan dan personil
6. Mutual Check dan Review Design
7. Metode pendekatan terhadap masyarakat dan instansi terkait;
8. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lokasi pekerjaan
9. Penentuan lokasi sumber material, estimasi, kuantitas serta rencana pemeriksaan
mutu material (Quarry dan Borrow Pit)
10. Prosedur dan metode pelaksanaan teknis
a). Kegiatan pengendalian
b). Kegiatan administrasi pelaksanaan proyek
Catatan dalam PCM :
1. Dalam rapat PCM, sudah menentukan subkon, distributor, agen, vendor sesuai
yang tertera dalam surat dukungan. PCM bukan ajang negosiasi untuk
penggantian spek/merk, kecuali barang yg ditawarkan dalam surat penawaran
sudah tidak ada atau ada perubahan.
2. Subkon harus sesuai dengan yang tertera dalam surat dukungan
3. Perjanjian subkon harus sepengetahuan PPK, bila disertai harga dalam
kontrak main kon dengan subkon, maka harga tersebut sebisa mungkin
maksimum 15% (atau maks sesuai keuntungan penyedia dalam kontrak) lebih
rendah dari harga item pekerjaan tersebut dalam kontrak
4. Pengecekan nama dan jabatan personil harus sesuai dengan penawaran.
5. Terhadap pekerjaan lanjutan, harus sudah dibahas dulu MCO, sebagai bahan
rapat PCM
6. Lebih lanjut pengecekan kesesuaian spek baik dalam RKS, BQ, Penawaran
bahkan nantinya dalam CCO
Program Mutu
Program Mutu atau Rencana Mutu Kontrak ( RMK) adalah
rencana mutu pelaksanaan kegiatan yang disusun oleh
Penyedia Jasa merupakan jaminan mutu terhadap tahapan
proses kegiatan dan hasil kegiatan sebagaimana yang
dipersyaratkan dalam pekerjaan.
pelaksana kerja.
SYARAT PERSETUJUAN PPK / PENGAWAS PEKERJAAN
A. mendatangkan B. mempersiapkan
peralatan-peralatan fasilitas seperti kantor, C. mendatangkan
terkait yang diperlukan rumah, gedung personil-personil
dalam pelaksanaan laboratorium, bengkel,
pekerjaan gudang, dan
sebagainya; dan/atau
N
o Jenid Pekerjaan voleme satuan Harga satuan Jumlah Volume satuan harga satuan Jumlah
Rp 50.800.000 Rp 50.300.000
Apabila setelah dilakukan klarifikasi, ternyata harga satuan tersebut dapat dipertanggungjawabkan/sesuai dengan harga
pasar maka harga satuan tersebut dinyatakan tidak timpang
Harga satuan timpang terjadi bila satuan penawaran lebih besar samadengan 110% HPS
Harga satuan timpang hanya berlaku untuk satuan dan volume itu
ADDENDUM
Rp 50.300.000 Rp 51.820.000
Denda
1 P52 s/d P53 25,90 6,00 0,04 6,22 14,17 0,042 0,042 0,042 6,53 14,88
2 P56 s/d P57 50,00 6,00 0,04 12,00 27,36 0,058 0,035 0,047 13,95 31,81
3 P62 s/d P63 50,00 6,00 0,04 12,00 27,36 0,044 0,038 0,041 12,30 28,04
4 P69 s/d P70 50,00 6,00 0,04 11,70 26,68 0,039 0,032 0,036 10,65 24,28
5 P73 s/d P74 50,00 6,00 0,04 12,00 27,36 0,041 0,042 0,042 12,45 28,39
6 P79 s/d P80 50,00 6,00 0,04 12,00 27,36 0,053 0,042 0,048 14,25 32,49
7 P83 s/d P84 50,00 6,00 0,04 12,00 27,36 0,050 0,042 0,046 13,80 31,46
8 P89 s/d P90 50,00 6,00 0,04 12,00 27,36 0,038 0,037 0,038 11,25 25,65
9 P95 s/d P96 50,00 6,00 0,04 12,00 27,36 0,052 0,042 0,047 14,10 32,15
10 P102 s/d P103 35,80 6,00 0,04 8,59 19,59 0,041 0,037 0,039 8,38 19,10
Catatan:
Terhadap selisih positif antara harga MC100 dan harga kontrak sebesar Rp. 14.989.449,60, penyedia jasa tidak akan menuntut.
Kelebihan ini akan diperhitungkan kemudian bila ada perhitungan audit yang berbeda
Azas keadilan
Bahwa sesuai dengan Perpres 54 tahun 2010 dan turunannya, di pasal 5, disebutkan bahwa
Pengadaan Barang/Jasa menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. efisien; b. efektif; c.
transparan; d. terbuka; e. bersaing; f. adil/tidak diskriminatif; dan g. akuntabel.
Bahwa dalam dalam Penjelasan Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54
Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dalam Bagian I. Umum,
dijelaskan bahwa Tata pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance and Clean
Government) adalah seluruh aspek yang terkait dengan kontrol dan pengawasan terhadap
kekuasaan yang dimiliki Pemerintah dalam menjalankan fungsinya melalui institusi formal
dan informal. Untuk melaksanakan prinsip Good Governance and Clean Government,
maka Pemerintah harus melaksanakan prinsip-prinsip akuntabilitas dan pengelolaan sumber
daya secara efisien, serta mewujudkannya dengan tindakan dan peraturan yang baik dan
tidak berpihak (independen), serta menjamin terjadinya interaksi ekonomi dan sosial antara
para pihak terkait (stakeholders) secara adil, transparan, profesional, dan akuntabel.
Dari batang tubuh dan penjelasan, dalam Perpres 54 tahun 2010 tersebut,
dapat disimpulkan bahwa adil adalah salah satu prinsip yang harus dipakai,
salah satunya untuk menjamin terjadinya interaksi ekonomi dan sosial antara
para pihak terkait, baik itu penyedia, atau owner (stakeholder) secara adil,
transparan, professional dan akuntabel. Dinyatakan
P 16 tahun 2018 Pasal 93, diuraikan bahwa P 54, masih tetap berlaku sepanjang
tidak bertentangan dan/atau belum diganti dengan ketentuan dalam Peraturan
Presiden ini.
P 16 tahun 2018 Pasal 27 (4), b. dan c. Kontrak satuan :b. pembayaran
berdasarkan hasil pengukuran bersama atas realisasi volume pekerjaan; dan
c. nilai akhir kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan
diselesaikan.