Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SKIZOTIPAL DAN
GANGGUAN WAHAM
MENETAP
Preseptor
dr. Rozi Yuliandi.Sp.Kj
Latar Belakang
Skizofrenia adalah masalah kesehatan masyarakat yang mempengaruhi populasi dunia secara global.
Data epidemiologis sejak dua dekade yang lalu menyebutkan perkiraan kejadian skizofrenia adalah 1-
2 permil populasi, namun penelitian WHO sekarang menampilkan bahwa angka ini sudah meningkat
menjadi 1-3% populasi umum. Efek kepadatan penduduk sejalan dengan pengamatan pravelensi
skizofrenia. Kota dengan lebih dari 1 juta orang penduduk memiliki tingkat kejadian
skizofrenia yang lebih tinggi daripada kota dengan penduduk 100.000- 500.000. Pengamatan ini
meyatakan bahwa stressor sosial di suasana
perkotaan mempengaruhi timbulnya skizofrenia pada orang yang berisiko.
Skizofrenia
Skizofrenia pertama kali diidentifikasi pada 1908 oleh ahli psikiatri Swiss, Eugen Bleuer,
untuk mendeskripsikan sekumpulan gangguan mental yang dikarakteristikkan sebagai pikiran
(schizo) yang pecah ( phrenia). Skizofrenia merupakan satu gangguan psikotik yang kronik,
sering mereda, namun hilang timbul dengan manifestasi klinik yang amat luas variasinya,
gejala dan perjalanan penyakit yang amat bervariasi.
Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran
dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate) or tumpul (blunted). Kesadaran
yang jernih (clear consciousness) dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara,
walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.
Etiologi
Biologi
1) Hipotesis Dopamin
Skizofrenia mempunyai komponen yang diturunkan secara bermakna, kompleks dan poligen.
Skizofrenia adalah gangguan yang bersifat familial, semakin dekat hubungan kekerabatan
semakin tinggi risiko terjadinya skizofrenia. Frekuensi kejadian gangguan non psikotik
meningkat pada keluarga skizofrenia serta secara genetic dikaitkan dengan gangguan
kepribadian ambang dan skizotipal, gangguan obsesif - kompulsif, dan kemungkinan
dihubungkan dengan gangguan kepribadian paranoid dan antisosial.
Faktor Keluarga
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya 2 gejala atau lebih
bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas) :
“thought echo” = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya
(tidak keras), dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda;
atau
- “thought insertion or withdrawal” = isi pikiran yang asing dari luar masuk ke
dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar
dirinya (withdrawal); dan
- “thought broadcasting” = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum
mengetahuinya;
“delusion of control” = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu
kekuatan tertentu dari luar atau
- “delusion of influence” = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu
dari luar atau
- “delusion of passivity” = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu
kekuatan dari luar; (tentang dirinya = secara jelas merujuk ke pergerakan tubuh / anggota
gerak atau ke pikiran, tindakan, atau pengideraan khusus);
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan
(overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal behaviour), bermanifestasi
sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri
sendiri (self absorbed attitude), dan penarikan diri secara social.
Klasifikasi Skizofrenia
(b) sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas di masa lampau yang memenuhi
criteria untuk diagnosis skizofrenia;
(c) sedikitnya sudah melampaui kurun waktu 1 tahun, dimana intensitas dan frekuensi
gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah
timbul sindrom “negative” dari skizofrenia;
(d) tidak terdapat demensia atau penyakit / gangguan otak organic lain, depresi kronis atau
institusionalisasi yang dapat menjelaskan disabilitas negative tersebut
F20.6 Skizofrenia Simpleks
Pedoman Diagnostik
Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan
perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari :
- gejala negative yang khas dari skizofrenia residual (lihat F20.5 diatas) tanpa didahului riwayat halusinasi,
waham, atau manifestasi lain dari episode psikotik, dan disertai dengan perubahan-perubahan perilaku
pribadi yang bermakna,
bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok, tidak berbuat
sesuatu, tanpa tujuan hidup, dan penarikan diri secara social.
· Gangguan ini kurang jelas psikotiknya dibandingkan sub tipe skizofrenia lainnya.
g. F20.8 Skizofrenia lainnya
h. F20.9 Skizofrenia YTT
F21 Gangguan SkizotipalPedoman Diagnostik
Rubrik diagnostic ini tidak dianjurkan untuk digunakan secara umum karena tidak dibatasi secara
tegas dengan skizofrenia simpleks atau dengan gangguan kepribadian schizoid atau paranoid.
Bila istilah ini digunakan untuk diagnosis, tiga atau empat gejala khas berikut ini
harus sudah ada, secara terus menerus atau episodic sedikitnya untuk 2 tahun lamanya :
(a) afek yang tidak wajar atau yang menyempit / konstriktif (individu tampak dingin dan acuh tak acuh)
(b) perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik atau ganjil
(c) hubungan social yang buruk dengan orang lain dan tendensi menarik diri dari
pergaulan social
(d) kepercayaan yang aneh atau pikiran bersifat magic, yang mempengaruhi perilaku dan tidak serasi
norma-norma budaya setempat
(e) kecurigaan atau ide-ide paranoid;
(f) pikiran obsesif berulang-ulang yang tak terkendali, seiring dengan isi yang bersifat
“dysmorphophobic” (keyakinan tentang bentuk tubuh yang tidak normal / buruk dan tidak
terlihat secara objektif oleh orang lain), seksual dan agresif
(g) persepsi-persepsi panca indera yang tidak lazim termasuk mengenai tubuh
(somatosensorik) atau ilusi-ilusi lain, depersonalisasi atau derealisasi;
(h) pikiran yang bersifat samar-samar (vague), berputar-putar (circumtansial), penuh kiasan
(metaphorical) sangat terinci dan ruwet (overelaborate) atau stereotipik, yang bermanifestasi
dalam pembicaraan yang aneh atau cara lain, tanpa inkoherensi yang jelas dan nyata
(i) sewaktu-waktu ada episode menyerupai keadaan psikotik yang bersifat sementara
dengan ilusi, halusinasi auditorik atau lainnya yang bertubi-tubi, dan gagasan yang mirip
waham, biasanya terjadi tanpa provokasi dari luar
Individu harus tidak pernah memenuhi criteria skizofrenia dalam stadium apapun
Suatu riwayat skizofrenia pada salah seorang anggota keluarga terdekat memberikan
bobot tambahan untuk diagnosis ini, tetapi bukan merupakan suatu prasyarat
Termasuk : Skizofrenia ambang
Skizofrenia laten
Skizofrenia pseudoneurotik
Skizofrenia pseudopsikopatik
Gangguan kepribadian skizotipal
F22 Gangguan Waham Menetap
PERDOSSI. Acuan Praktik Klinis Neurologi. PERDOSSI 2016
Maslim, Rusdi. 2001. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, PPDG III. Jakarta
Stahl, S. M. 2008, “Stahl’s Essential Psychopharmacology, third edition”, New York:
Cambridge University Press
TERIMA KASIH