Anda di halaman 1dari 60

SELAMAT DATANG

PESERTA LATSAR YANG LUAR BIASA


CALON PEMIMPIN MASA DEPAN
Hallo!

Astrid J. D. Siahainenia,SE.,M.Si
Widyaiswara Ahli Muda
BPSDM Provinsi Maluku
085243288821
astrid04042020@gmail.com
FB : Astrid Siahainenia

2
TAHAP PEMBELAJARAN
Evaluasi
PNS PROFESIONAL
Akhir YANG
BERKARAKTER
Agenda IV
Oreintasi Peserta Habituasi
SEBAGAI PELAYAN
MASYARAKAT

Agenda I:
Sikap Perilaku Bela
Negara Agenda III: Kedudukan dan
Peran PNS dalam NKRI

Agenda II: Nilai-Nilai


Dasar PNS
Penguatan Kompetensi
Teknis Bidang Tugas
Birokrasi
RPJM Berkelas
4 Dunia
Sistem
RPJM 2020-2024
Merit
2015-2019
3
Reformasi
RPJM
Birokrasi
2
2010-2014
Good RPJM
Governance 1
2005-2009
SDM aparatur yang
berintegritas, netral,
kompeten, capable,
professional, berkinerja tinggi
dan sejahtera

5
ASN , PNS , PPK …..
APA YAAAA ????

6
Pengertian ASN

ASN (Aparatur Sipil Negara) adalah profesi


PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan PPPK
(Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja) yang bekerja pada instansi pemerintah
yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemerintahan atau diserahi tugas
negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan

7
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Adalah warga Negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai sebagai Pegawai ASN secara
tetap oleh Pembina kepegawaian
untuk mendududuki jabatan
pemerintahan,

Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)


adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan
8
Aparatur Sipil Negara (ASN)
UU Nomor 5 Tahun 2014

Menciptakan TUJUAN
Fungsi ASN masyarakat :
- Taat Hukum
NASIONAL
- Peradaban
Modern UUD 1945 :
Pelaksana - Demokratis Alinea IV
Kebijakan Publik - Makmur
- Adil
- Moral Tinggi
Pelayan Publik

Pelayanan :
Perekat dan
Pemersatu Bangsa
Adil , Merata,
Pasal
Persatuan,Kesatuan
10-11 , Setia pd Pancasila
dan UUD’45
PERMASALAHAN
RENDAHNYA KOMPETENSI ASN

KETERBATASAN KOMPETENSI &


KESEMPATAN MENGIKUTI
ANTARA 60-64 % KOMPETENSI PNS PENGEMBANGAN KOMPETENSI BAGI ASN
KEMAMPUANNYA HANYA JURU BERPENGARUH KEPADA KINERJA
KETIK. PEMERINTAH -PUSAT MAUPUN DAERAH

62 % PNS HANYA MEMPUNYAI PENERAPAN REWARD AND


KEMAMPUAN ADMINISTRATIF. PUNISHMENT BAGI KINERJA SDM

KETERBATASAN KOMPETENSI PNS –DAN


UMUMNYA ASN TERSEBUT, NEGARA KOMPETENSI BELUM MENJADI DASAR
MENGALAMI KERUGIAN UNTUK DUA HAL. BAGI POLA KARIR (PROMOSI,
PERTAMA, TERKAIT DENGAN BELANJA PENEMPATAN, ROTASI JABATAN, DLL)
PEGAWAI 26,1% DARI TOTAL APBN, 131
DAERAH >50 % APBD. KEDUA, TERKAIT
DENGAN KINERJA PEMERINTAH.
Perubahan Dasar Manajemen SDM dalam UU ASN :

• Pendekatan personel administration :


yang hanya berupa pencatatan administratif ASN sebagai Profesi,
kepegawaian menjadi Human resource Memiliki Standar
management yang menganggap sumber daya Pelayanan Profesi
1 manusia dan sebagai aset negara yang harus dikelola,
dihargai, dan dikembangkan dengan baik.
Nilai Dasar, Kode Etik,
Kode Perilaku Profesi,
Pendidikan Profesi
• Pendekatan Open career system yang
menghilangkan senioritas dan kepangkatan, Pengembangan Profesi,
mengedepankan kompetisi dan kompetensi ASN
2 dalam promosi dan pengisian jabatan
Memiliki Organisasi
Profesi

monamaelissa@gmail.com
HASIL BELAJAR

Setelah mengikuti mata Pelatihan ini, peserta


diharapkan
 Memahami dan menjelaskan bagaimana
kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan
kode etik ASN
 Konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN
 Mekanisme pengelolaan ASN

monamaelissa@gmail.com
MATERI POKOK

Kedudukan, Peran, Hak dan Kewajiban dan


1 Kode Etik ASN

Konsep sistem merit dalam pengelolaan


2 ASN; dan

3 Mekanisme pengelolaan ASN.

monamaelissa@gmail.com
JENIS PEGAWAI ASN

PNS : adalah warga negara Indonesia yang


memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai ASN
oleh pejabat Pembina dan memiliki NIP secara
nasional

PPPK : adalah warga negara Indonesia yang


memenuhi syarat tertentu , diangkat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian dengan Perjanjian Kerja
sesuai dengan kebutuhan instansi dengan waktu
tertentu
KEDUDUKAN ASN (Pasal 8,9) FUNGSI ASN (Pasal10)
a b Aparatur Negara harus :
Aparatur Negara harus :
 Pelaksana Kebijakan Publik
 Bebas dari Intervensi Politik
untuk menjamin kekompakan  Pelayan Public
ASN
 Perekat dan Pemerrsatu
 Kedudukan PNS di pusat, Bangsa
daerah dan di luar negeri.
 Pentingnya kesatuan untuk
meminimalisir dampak otonomi
daerah dan desentralisasi yang
menimbulkan isu putra daerah
agar tidak menjadi ancaman
bagi kesatuan bangsa
TUGAS
c ASN Pasal 11
Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
1 dengan ketentuan perundang-undangan

Memberikan pelayanan public yang


2 professional dan berkualitas, dan

Mempererat persatuan dan kesatuan Negara


3 Kesatuan Republik Indonesia
PERAN ASN (Pasal 12)
d Aparatur Negara berperan sebagai :
 Perencana
 Pelaksana
 Pengawas > penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan public yang :
 Profesional
 Bebas intervensi politik
 Bersih dari praktik KKN
HAK dan KEWAJIBAN ASN
PNS berhak memperoleh: PPPK berhak memperoleh:
1) gaji, tunjangan, dan fasilitas; 1) gaji dan tunjangan;
2) cuti; 2) cuti;
3) jaminan pensiun dan jaminan 3) perlindungan; dan
4) pengembangan kompetensi
hari tua;
4) perlindungan; dan
5) pengembangan kompetensi
Hak dan Kewajiban ASN

PP 11 Tahun 2017
Pasal 303 Gaji dan Tunjangan
Pasal 304 dan 305 Jaminan Hari tua
Pasal 308 Perlindungan
Pasal 309 dan 310 Cuti
Hak dan Kewajiban ASN

monamaelissa@gmail.com
Kode Etik Aparatur Sipil Negara
Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung -
1 jawab, dan berintegritas tinggi.

2 Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin

Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa


3 tekanan
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan
4 perundangan yang berlaku
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah
5 atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan

21
Lanjutan ...
Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan
6 negara
Menggunakan kekayaan dan barang milik negara
7 secara bertanggung jawab, efektif dan efisien
Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan
8 dalam melaksanakan tugasnya
Memberikan informasi secara benar dan tidak
9 menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan
10 Tidak menyalahgunakan informasi intern negara,
tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain
22
Lanjutan ...
11 Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN

12 Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-


undangan mengenai disiplin pegawai ASN

23
Sebagai pedoman, panduan Sebagai standar penilaian sifat,
birokrasi public/aparatur sipil FUNGSI perilaku, dan tindakan birokrasi
negara dalam menjalankan public/aparatur sipil negara
tugas dan kewanangan agar
KODE ETIK dalam menjalankan tugas dan
tindakannya dinilai baik. kewenangannya.
Mengapa perlu Sistem Merit dalam
pengelolaan ASN
“Sistem merit adalah
kebijakan dan manajemen
ASN yang berdasarkan
pada kualifikasi,
kompetensi dan kinerja
secara adil dan wajar
dengan tanpa membedakan
latar belakang politik, ras,
warna kulit, agama, asal
usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur, atau
kondisi kecacatan”.

25
Konsep sistem Merit dalam pengelolaan
ASN

26
27
Mekanisme pengelolaan ASN.
1. Penyusunan
3. Pangkat dan
& penetapan 2. Pengadaan Jabatan
kebutuhan

14. Perlindungan 4. Pengembangan


karier
13. Jaminan pensiun
Dan jaminan hari tua 5. Pola karier
MANAJEMEN
ASN
12. Pemberhentian 6. Promosi

11. Disiplin
7. Mutasi
8. Penggajian dan
10. Penghargaan tunjangan 8. Penilaian Kinerja

Pasal 55 UU ASN/2014
28
DISKUSI KELOMPOK :

1. Bentuk 5 kelompok
2. Tentukan Ketua, Moderator dan Penyaji
3. Diskusikan sesuai petunjuk
4. Hasil diskusi dipresentasikan dengan MS Power Point
5. Waktu 1 Jam
6. Selamat bekerja

29
Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan
(Pasal 5-14 PP No 11 tahun 2017)

● Dasar : Analisis jabatan dan analisis beban kerja  Pemetaan untuk 5 tahun
● Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi Pusat/Daerah  Menteri dan Kepala
BKN
● Kementerian PANRB  Penetapan secara nasional
PENGADAAN
PENGANGKATAN PNS
Pasal 33 PP 11 tahun 2017
Pengadaan PNS merupakan kegiatan untuk
mengisi kebutuhan jabatan Administrasi
dan/atau jabatan fungsional dalam suatu instansi
Pemerintah Pembentukan Panitia Seleksi Nasional
(PANSELNAS) diketuai Kepala BKN dengan tahapan:
Perencanaan
Pengumuman formasi
Pelamaran
Seleksi dan Pengumuman hasil
Pengangkatan CPNS dan Masa Percobaan
Pelatihan Dasar CPNS
Dan pengangkatan menjadi PNS
31
Manajemen ASN-Pangkat dan Jabatan
(Bab IV PP 11 Tahun 2017)
• Jabatan PNS: Jabatan Administrasi (JA), Jabatan Fungsional(JF),
Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) ditentukan oleh kompetensi,
kualifikasi, dan persyaratan yang dimiliki.

• 4 pola pengangkatan:
a.Pengangkatan pertama
b.Perpindahan dari jabatan lain
c.Penyesuaian
d.Promosi
PENGEMBANGAN KARIER
• Menejemen karir akan memberikan kejelasan kepastian karier
Pengembangan karir dilakukan berdasarkan standar kompetensi jabatan ASN
dalam Permenpan 38 tahun 2017
• Dalam penyelenggaraan karier PNS, PPK wajib menetapkan:
1. Rencana pengembangan karier yang dimasukkan Sistem Informasi ASN untuk dipublikasikan
2. Melaksanakan rencana pengembangan karier
3. Melakukan pemantauan dan evaluasi
PENGEMBANGAN
KARIR
• Pengembangan karir PNS
1. Kualifikasi Mempertimbangkan Integritas dan Moralitas
2. Kompetensi Cara pengembangan karir melalui
3. Penilaian kinerja Promosi, Mutasi dan /
4. Kebutuhan Insatansi Penugasan
KOMPETENSI PEGAWAI ASN

Pasal 69 UU No. 5 Tahun 2014


35
K Ompetensi PNS
I S
N
KIS
TEN
EK
T

IAL
ER
AJ
A N
M

SO L
SI R A
AL TU
U L
K
36
Integritas Moralita
s
• Kejujuran • Penerapan dan pengalaman nilai
• Kepatuhan terhadap ketentuan etika agama, budaya dan sosial
peraturan perundang-undangan kemasyarakatan

• Kemampuan bekerja sama


• Pengabdian kepada masyarakat,
bangsa dan negara
• UU ASN mengatur setiap PNS memiliki hak mengembangkan kompetensi
paling sedikit 20 JP dalam 1 tahun
• Pengembangan kompetensi merupakan upaya pemenuhan kebutuhan
kompetensi PNS dengan standar kompetensi jabatan dan rencana
pengembangan karier.
• Maka setiap instansi melakukan inventarisasi jenis kompetensi yang perlu
dikembangan setiap PNS, dengan pertimbangan: profil PNS, data hasil
kesenjangan kompetensi, data hasil kesenjangan kinerja dengan pertimbangan
standar kompetensi jabatan. Kemudian diverifikasi
• Dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 tahun 2018,
pengembangan kompetensi PNS dapat dilakukan secara klasikal atau corporate
university
• Penyelenggaraan pngembangan karier yang dilaksanakan akan dievaluasi.
Manajemen Talenta ASN
• Perbedaan manajemen sumber daya manusia ASN (sistem merit) dengan manajemen talenta
ASN: Manajemen sumber daya manusia ASN dilakukan untuk semua PNS, sedangkan
manajemen talenta ASN berfokus pada pegawai yang bertalenta untuk menduduki satu jabatan
tertentu.
• Sistem manajemen karier ASN, yang meliputi tahapan akuisisi, pengembangan retensi dan
penempatan talenta yang diprioritaskan untuk menduduki jabatan target berdasarkan tingkatkan
potensial dan kinerja tertinggi melalui mekanisme tertentu yang dilaksanakan secara efektif dan
berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan instansi pemerintah secara nasional daalam rangka
akselerasi pembangunan nasional (PermenPANRB Nomor 3 tahun 2020)
• Pengembangan talenta merupakan strategi pengembangan karier dan kompetensi talenta melalui
ASN corporate university, sekolah kader, tugas belajar dan bentuk pengembangan kompetensi
lainnya
POLA KARIR
• “Pola dasar tentang urutan penempatan atau perpindahan PNS dalam
dan antar posisi di setiap jenis jabatan secara berkesinambangan”
• Untuk menjamin keselarasan potensi PNS dengan kebutuhan
• penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan

Horizontal
• Bentuk pola Vertikal
karir
Diagonal
PROMOSI

• Bentuk Pola Karir  Vertikal atau Diagonal


• Promosi  Perbandingan Objektif antar kompetensi, kualifikasi, persyaratan yang
dibutuhkan jabatan, penilaian prestasi kerja, kepemimpinan, Kerjasama,
kreativitas, dan pertimbangan dari tim penilai Kinerja PNS tanpa pertimbangan
agama, suku, gender, ras, dan golongan.
• PNS  Memenuhi Syarat  Promosi Ke jabatan lebih tinggi atau
Jabatan Fungsional Sesuai Kebutuhan Organisasi
• Promosi Jabatan Administrasi dan Jabatan Fungsional dilakukan oleh
PPK
Mendapat pertimbangan dari TIM Penilai Kinerja PNS.
Tim Penilai Kinerja
PNS
1. Pejabat yang Berwenang / Pyb
2. Pejabat yang menangangi bidang
kepegawaian
3. Pejabat yang menangani pengawasan internal
4. Pejabat tinggi terkait
Penilaian Kinerja

PP 30 tahun 2019 menjelaskan mengenai Penilaian Kinerja PNS.

Pasal 2 : Penilaian kinerja pns bertujuan menjamin objektivitas pembinaan pns


yang di dasarkan pada system prestasi dan dan system karier.

Pasal 3 : Penilaian kinerja PNS yang dimaksud pada pasal 2 dilakukan berdasarkan
perencanaan kinerja pada tangka individu dan organisasi/unit, dengan
memperhatikan target, capain, hasil, dan manfaat yang dicapai serta perilaku PNS.
Prinsip

Objektif PASAL 4 :
PENILAIAN
Terukur KINERJA PNS
Akuntabel DILAKUKAN
BERDASARKA
Partisipatif, N PRINSIP :
Dan Transparan
Pasal 6
Sistem minejemen Kinerja PNS sebagai mana dimaksud dalam pasal 5 terdiri atas:
1. Perencanaan kinerja
2. Pelaksanaan, pemantauan kinerja dan pembinaan kinerka;
3. Penilain kinerja
4. Tindak lanjut
5. Sistem kinerja PNS.

Pasal 41
6. Penilaian kinerja pns dilakukan dengan cara mengabung kan nilai SKP sebagaimana
dimaksud dalam pasal 35 ayat (5) dan nilai perilaku kerja sebagai mana dimaksud dalam
pasal 37 ayat (5)
7. Penilaian kinerja PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dengan
memberi bobot masing masing usur penilaian :
A. 70 % untuk penilaian SKP dan 30 % untuk Penilaian perilaku kerja atau, (tidak
menerapkan penilaian perilau kinerja)
B. 60 % untuk penilaian SKP dan 40 % untuk Perilaku kerja . (ada penilaian perilaku
kinerja)
Pasal 41 ayat 5
Penilaiankinerjatersebutkemudiandikelompokankedalamperingkatsebgaiberikut
Sangatbaik
Baik
cukup
Kurang
Sangatkurang

Pasal 42
1. Penilainkinerjadilakukan pada setiapakhirbulandesmber pada tahunberjalan dan
paling lama akhirbulanjanuaritahunberikutnya.
2. Pada pasal 1 dituangkankedalamdokumenpenilaiankinerja.

Pasal 46
3. Pejabatpenilaikinerja PNS yaituatasanlangsung PNS atauPejabat lain yang
diberikanpendelegasiankewenangan.
• Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan
layak kepada PNS dan PPPK
• Gaji dibayarkan secara bertahap sesuai dengan
beban kerja, tanggung jawab, dan resiko pekerjaan.
• Gaji PNS dan PPPK yang bekerja pada pemerintah
pusat dibebankan pada anggaran pendapatan dan
Penggajian dan belanja negara dan gaji PNS dan PPPK yang bekerja
pada daerah dibebankan pada anggaran
Tunjangan pendapatan dan belanja daerah.
• Selain gaji, PNS dan PPPK juga menerima tunjangan
yang meliputi tunjangan kinerja dan tunjangan
kemahalan serta fasilitas.
• Gaji dan Tunjangan PNS diatur dalam PP No. 15
Tahun 2019 sedangkan untuk PPPK diatur dalam
Perpres No. 98 Tahun 2020
PENGHARGAAN

Penghargaan pada PP No 11 Thn 2017


1. Pasar 134 ayat 2.e : Memberikan penghargaan dan mengenakan sanksi berdasarkan
pada penilaian kinerja yang objektif dan transparan.

2. Pasal 174 : Informasi kepegawaian lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 167
huruf g merupakan informasi yang memuat prestasi, penghargaan,
dan/atau hukuman yang pernah diterima.

3. BAB VII : tentang PENGHARGAAN, berisi PASAL 231 – 237 Yang membahas tentang
• Tanda kehormatan
• Kenaikan Pangkat Istimewa
• Kesempatan Kerja untuk pengembang Kompetensi
• Kesempatan menhadiri acara resmi atau acara kenegaraan
PENGHARGAAN PNS
PNS YANG TELAH MENUJUKKAN KESETIAAN, PENGABDIAN,
KECAKAPAN , KEJUJURAN , KEDISIPLINAN DAN PRESTASI KERJA
DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA DAPAT BERIKAN PENGAHRGAAN
BERUPA

49
• Contoh Penghargaan Kepada Pegawai:

• Penghargaan satyalencana Karya Satya, yaitu


penghargaan yang diberikan oleh Presiden kepada
seluruh PNS yang memiliki masa kerja selama 10, 20 dan
30 tahun.
DISPILIN

Disiplin pada PP No 11 Thn 2017

1. Pasar 37 ayat 2.c : terbukti melakukan pelanggaran disiplin tingkat


sedang atau berat

2. BAB VI : PENILAIAN KINERJA DAN DISIPLIN, berisi pasal 228 – 230 yang
berisi tentang kewajiban menjalankan disiplin bagi ASN
DISIPLIN
Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran
pelaksanaan tugas, PNS wajib mematuhi disiplin PNS
Tanda kehormatan sesuai
dengan ketentuan peraturan
Ketentuan lebih lanjut mengenai disiplin diatur dengan Peraturan
perudang-undangan
Pemerintah

Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin terhadap


PNS, melaksanakan berbagai upaya peningkatan disiplin, dan
memberikan hukuman kepada PNS yang melakukan pelanggaran
• Jenis hukuman disiplin ada 3, yaitu:

1. Jenis hukuman disiplin ringan, contohnya berupa teguran


2. Jenis hukuman disiplin sedang, contohnya berupa penundaan
kenaikan gaji berkala
3. Jenis hukuman disiplin berat, contohnya berupa pembebasan
dari jabatan
PEMBERHENTIAN
Pemberhentian PNS Terdiri dari :
1. Pemberhentian dengan Hormat
2. Pemberhentian Secara Tidak Hormat
3. Pemberhentian Sementara
1. Pemberhentian dengan Hormat
PNS dapat diberhentikan dengan hormat karena berbagai
alasan antara lain:
 Atas permintaan sendiri;
 Mencapai Batas Usia Pensiun (BUP);
 Perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah;
 Tidak cakap jasmani dan/atau rohani; dan
 Meninggal dunia, tewas atau hilang. Selain itu, PNS dapat diberhentikan dengan
hormat atau tidak diberhentikan
2. Pemberhentian dengan Tidak Hormat
 Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945;
 Dihukum penjara atau kurungan
Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
3. Pemberhentian Sementara
PNS juga dapat diberhentikan sementara, apabila :
Ditahan karena dituduh melakukan tindak pidana dan belum
dapat dipastikan apakah yang bersangkutan bersalah atau tidak.
Diangkat menjadi pejabat Negara
Diangkat menjadi komisioner atau anggota kelembagaan
nonstruktural
JAMINAN PENSIUN DAN JAMINAN HARI
TUA
• PNS diberikan jaminan pensiun apabila diberhentikan secara hormat
sesuai dengan alasan yang telah dipaparkan sebelumnya.
• Jaminan pensiun dan jaminan hari tua diberikan sebagai perlindungan
kesinambungan penghasilan hari tua, sebagai hak dan sebagai
penghargaan atas pengabdian PNS.
• Jaminan tersebut mencakup jaminan pensiun dan jaminan hari tua yang
diberikan dalam program jaminan sosial nasional.
• PP No. 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun
• PP No. 46 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Hari Tua
PERLINDUNGAN
• Terdapat beberapa Perlindungan yang wajib bagi Pemerintah berikan kepada PNS
yang tercantum dengan jelas pada aturan-aturan yang berlaku.
Ketentuan lebih lanjut mengenai perlindungan diatur dalam Peraturan Pemerintah.
PP No. 11 Tahun 2017 pasal 308 ayat (1) Disebutkan bahwa perlindungan untuk
ASN diberikan Pemerintah berupa : Jaminan hari tua, Jaminan Kesehatan, Jaminan
kecelakaan kerja, jaminan kematian dan jaminan hukum
dalam Jaminan hukum juga tertera pada pasal 92 ayat 1 huruf d dan pasal 106 ayat
1 huruf e “Pemerintah wajib memberikan perlindungan berupa “bantuan hukum”
UU No. 5 Tahun 2014 Pasal 21 huruf d, Pasal 22 huruf c “ASN berhak memperoleh
perlindungan
Tujuan Korpri

60

Anda mungkin juga menyukai