F = Gaya (N)
m = massa (kg)
a = percepatan (m/s2)
Sistem Translasi Mekanik (Pegas)
PEMODELAN MATEMATIKA
SISTEM ROTASI MEKANIK
Sistem Rotasi Mekanik
Sistem rotasi mekanik
dimana sebuah benda
berinersia diputar pada
sebuah poros yang memili
peredam
• T = Torsi (N.m)
• J = Momen Inersia (kg.m2)
• α= percepatan sudut (rad/s2)
Sistem Rotasi Mekanik (Pegas Poros)
s
Suatu batang atau poros
apabila diputar akan
memberikan torsi lawan
seperti sifat pegas
Ts = Torsi Poros (N.m)
K = Konstanta pegas torsi poros
(N.m/rad)
θ = Besar pergeseran posisi sudut
(rad)
Sistem Rotasi Mekanik (Gesekan)
Sistem Rotasi Mekanik
• Bila benda berinersia J mendapat Torsi sebesar T, dengan konstanta torsi K
dan koefisien gesekan f, pemodelan matematikanya untuk menggambarkan
pengaruh besar torsi terhadap perpindahan posisi sudut adalah:
Sistem Rotasi Mekanik – Roda Gigi
•
Vin
• eI =
e0 =
Transformasi Laplace :
• 1 EI(s) = Ls I(s) + R I(s) +
• 2 E0(s) = I(s) = C s E0(s)
• 21:
• EI(s) = L C s2 E0(s) + R C E0(s) + E0(s)
• EI(s) = C L C s2 + R (s +1) E0(s)
Bila kedua rangkaian RC dibawah ini tidak dianggap terpisah.
1 1
(i i )dt R .i i .dt ………..(2)
2 2 C 2
0 =
C 2 1
1 2
1
e0 = i 2 .dt ………………….(3)
C
2
Transformasi Laplace :
1
1 E (s) R .i (I (s) I (s))
i 1 1 C (s) 1 2
1
1 1
2 0 (I (s) I (s)) R .I (s) I (s)
Cs 2 1 2 2 C s 2
1 2
1
3 E (s) I (s)
0 C s 2
2
Eliminasi I1(s) dan I2(s) dari ketiga persamaan diatas menghasilkan :
DIAGRAM BLOK
Konsep Diagram Blok
U(s) Y(s)
G(s)
Contoh
Dari pembahasan
sebelumnya, telah
didapat fungsi alih dari
sistem di samping
Catatan : Blok diagram di atas hanya blok diagram dari motor DC saja,
bukan blok diagram sistem pengendalian secara keseluruhan
PENYEDERHANAAN
DIAGRAM BLOK
Konsep
R(s) Y(s)
G1(s) G2(s) Gk(s)
G(s)
Fungsi Alih
47
Diagram Blok: Paralel
G1(s)
R(s) + Y(s)
G2(s) +
+
G(s)
Gk(s)
Fungsi Alih:
48
Diagram Blok: Feedback Negatif
R(s) Y(s)
+ G1 (s)
-
G(s)
G2(s)
Fungsi Alih
49
Diagram Blok: Feedback Positif
R(s) Y(s)
+ G1 (s)
+
G(s)
G2(s)
Fungsi Alih
50
Contoh
Sederhanakan Blok diagram dari motor DC
berikut untuk mendapatkan fungsi alihnya!
Ea(s) w(s) q(s)
+
-
Eb(s)
Keterangan :
q(s) = Posisi sudut rotor
w(s) = Kecepatan sudut rotor
Ea(s) = Tegangan jangkar
Pembahasan Contoh (1)
-
Eb(s)
Pembahasan Contoh (2)
Ea(s) w(s) q(s)
+
-
Eb(s)
Fungsi alih :
Ea(s) q(s)
Latihan
61
• Dasar Grafik Aliran Sinyal
• Persamaan Aljabar :
• Xi = Aij Xj
• Variabel Xi dan Xj dapat merupakan fungsi waktu,
kompleks frekuensi atau besaran lain bahkan suatu
konstanta.
• Aij disebut fungsi transmisi, merupakan operator
matematis yang memetakan Xj ke Xi.
• Grafik aliran sinyal persamaan aljabar diatas
digambarkan sbb :
62
• Aljabar grafik aliran sinyal
– Aturan penjumlahan
- Aturan transmisi
Xi = Aik Xk i = 1, 2, …, n
k : tetap
63
– Aturan perkalian
• Xn = A21.A32.A43……An(n-1).X1
• Definisi-definisi
64
SIGNAL FLOW GRAPH (GRAF ALIRAN SINYAL)
HUBUNGAN ANTARA SIGNAL FLOW GRAPH DENGAN BLOK DIAGRAM
BLOK DIAGRAM SIGNAL FLOW GRAPH
R(s) C(s) R(s) G(s) C(s)
G(s)
• Path adalah sederetan cabang-cabang yang kontinyu
dan satu arah dimana tidak ada sebuah node yang dilalui
lebih dari 1 kali.
Path : X1X2X3X4 , X2X3X2
• Input node/source adalah suatu node hanya dengan
cabang yang arahnya keluar.
Source : X1
• Output node/sink adalah suatu node hanya dengan
cabang yang arahnya masuk.
Sink : X4
• Forward path adalah jalur dari input node ke output
node.
Forward path : X1X2X3X4 , X1X2X4
66
• Feedback path/loop adalah jalur yang bermula dan
berakhir pada node yang sama.
Feedback path : X2X3X2
• Self loop adalah feedback path yang terdiri dari
sebuah cabang.
Self loop : A33
• Gain dari suatu cabang adalah fungsi transmisi dari
cabang itu jika fungsi transmisi merupakan operator
perkalian. A33 adalah gain dari self loop jika A33
adalah konstanta atau fungsi alih.
• Path gain adalah perkalian dari gain-gain cabang yang
dilalui dalam menjalani path. Path gain dari forward
path X1 ke X2 ke X3 ke X4 adalah A21A32A43.
67
• Loop gain adalah perkalian dari gain-gain cabang
dari suatu loop. Loop gain dari X2 ke X3 dan
kembali ke X2 adalah A32A23.
• Dummy Node
• Node tambahan sesudah output, karena output
harus di feedback kan.
• Fungsi transmisi sama dengan 1, hasil tetap.
68
• KONSTRUKSI GRAFIK ALIRAN SINYAL
– Bentuk Persamaan Sistem
• Membentuk persamaan simultan
• Variabel N
• N persamaan
– Menyusun Node
• Susunan dari kiri ke kanan
• Dimungkinkan pengaturan penyusunan jika
diperlukan
– Hubungan antar Node
• Hubungkan node-node dengan branch yang
tepat
– Output Node
• Tidak bercabang
• Bercabang
69
– Output Node Bercabang
• Bercabang sebagai feedback dari output
• Perlu dummy node, sebagai output node
• Unity gain branch pada dummy node
– Dummy Node
• Node “bantu” untuk perhitungan
• Hasil akhir tetap karena unity gain branch.
70
Diagram Blok
71
• Diagram Blok
72
Fungsi Alih
Fungsi Alih menurut Mason :
73
i : kofaktor determinan ;yaitu dievaluasi
dengan semua lup yang menyentuh Pi
dihilangkan.
Contoh : Rangkaian Listrik
74
I1 = sC (V1 - V2 )
V2 = I1 . R
Grafik Aliran Sinyal
P1 = sC R
P11 = - sC R
= 1 - ( - sC R)
1 = 1
Gunakan rumus penguatan Mason
Rangkaian RC Seri
75
I1 = SC (V1 - V2)
V2 = R.(I1 - I2)
V3 = I2.R
I2 = sC (V2 - V3)
76
P 1 = s 2 R2 C 2
P11 = P21 = P31 = -sC R
P12 = P11 P31 = s2 R2 C2
= 1 - (P11 + P21 + P31) +
P12
= 1 + 3 sCR + s2C2R2
1 = 1
77
Mencari Fungsi Alih
78
Ada 2 Forward Path
P 1 = G 1 G 2 G3
P 2 = G1 G4
Ada 5 Lup (Feedback)
P11 = G1 G2 H1
P21 = G2 G3 H2
P31 = - G1 G2 G3
P41 = G4 H2
P51 = - G1 G4
Determinan Grafik
= 1 - (P11 + P21+ P31 + P41 + P51)
1 = 1
2 = 1
79
Reduksi Diagram Blok
Diagram Blok
80
Ada 2 Forward Path
P1 = G1 G2 G4
P2 = G1 G3 G4
Ada 3 Lup
P11 = G1 G4 H1
P21 = - G1 G2 G4 H2
P31 = - G1 G3 G4 H2
= 1 - (P11 + P21 + P31)
82
Dapat dicari :
Diagram Blok
Tereduksi
83