Di Susun Oleh : ADI IRWANSYAH : 20200202002 CECEP MAULANA : 20200202004 A. IDENTIFIKASI MASALAH Gizi buruk adalah suatu kondisi yang ditandai dengan berat dan tinggi badan balita jauh di bawah rata-rata. Gizi buruk atau yang biasa di sebut malnutrisi adalah kondisi serius yang terjadi ketika asupan makanan seseorang tidak sesuai dengan jumlah nutrisi yang dibutuhkan. Nutrisi yang didapat bisa terlalu sedikit atau terlalu banyak. Kondisi ini dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan seperti stunting, gangguan mata, diabetes, dan penyakit jantung. Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mencatat selama periode 2019 hingga 2021 ada 289 balita mengalami gizi buruk. Minimnya pengetahuan pemenuhan gizi anak dan penyakit penyerta menjadi penyebab utama masih adanya gizi buruk di Cianjur. Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Irvan Nur Fauzy, mengatakan berdasarkan data tercatat pada 2019 ada 93 Balita gizi buruk. Angkanya naik signifikan pada 2020 mencapai 153 balita gizi buruk. Di tahun 2021, dari bulan Januari hingga Mei, tercatat 43 balita gizi buruk. Salah satunya, Muhammad Bayu balita asal Agrabinta yang kini kondisinya memprihatinkan. Berdasarkan data seperti itu, paling banyak di masa awal pandemi. Memang saat awal pandemi, layanan menjadi kurang maksimal. Karena ada pembatasan, khawatir terjadi penyebaran Corona. Mungkin itu jadi salah satu faktor di tahun lalu banyak kasus.Tetapi yang menjadi faktor utama masih banyaknya kasus gizi buruk di Cianjur, ialah minimnya pengetahuan orangtua dalam pemenuhan gizi anak.Terutama di wilayah Cianjur selatan. Orangtua kurang dalam memperhatikan asupan gizi anak. Selain itu, adanya penyakit penyerta membuat anak rentan mengalami gizi buruk. Rata-rata balita gizi buruk di Cianjur mengindap TBC dan hepatitis. Penyakit tersebut membuat asupan gizi di dalam tubuh anak berfokus pada penyakit yang menjangkitnya. B. PELAKSANAAN KEGIATAN SURVEILANS Adapun pelaksanaan kegiatan surveilans yang kami lakukan yaitu dengan mencari dari sumber-sumber yang cukup valid seperti dari situs resmi puskesmas/rumahsakit atau Lembaga Lembaga umum yang berkaitan dengan Kesehatan. Dan penelitian ini menggunakan metode penelitian descriptive research. C.EVALUASI SYSTEM SURVEILANS YANG DILAKUKAN Dari data yang kami dapatkan di situs detik.com tersebut Pelaporan ini merupakan campuran dari cara langsung seperti mewancarai responden, mengambil data langsung dari instansi-instansi Kesehatan, dan menggunakan system onlinekeseluruhan menggunakan sistem online. Salah tujuan sistem online ini bertujuan mempermudah dinas Kesehatan untuk meningkatkan saat mendekati deadline pengumpulan laporan, sehingga mayoritas (88%) laporan dapat dikumpulkan secara tepat waktu (Timeliness). Setiap pelaoran mendapatkan feedback berupa kroscek ulang terkait data dari dinas Kesehatan, seingga keseluruh laporan di anggap lengkap D. SARAN PERBAIKAN Dari identifikasi masalah, pelaksanaak kegiatan, hingga pengevaluasian, kami membuat kesimpulan bahwa sistem surveilans yang dilakukan oleh kabupaten Tasikmalaya teruatama dalam mengidentifikasi penyakit gizi buruk di sudah baik. Dalam pengumpulan data kasusnya tergolong tepat waktu dan lengkap. Namun ada beberapa hal yang harus kita koreksi Kembali dan dapat dijadikan sebagai pembelajaran untuk kabupaten- kabupaten lainnya terkhusus kabupaten Brebes, dalam pengelolaan sytem gizi bruk. Seperti kurang nya fasilitas fasilitas Kesehatan yang disediakan khusus untuk setiap masing-masing daerah, dan kurangnya penyuluhan yang dilakukan oleh pelaku Kesehatan dalam menjelaskan betapa pentingnya mengatur nutrisi (jangan sampai kelebihan dan jangan sampai kekurangan). ُش ْك ًرا َكثِ ْي ًرا