Anda di halaman 1dari 15

Analisis aktivitas

pendanaan
Shovi Wahyuni
Dosen pengampu : buk
Indrayeni SE. M. SC
Analisis laporan keuangan
Pendanaan utang
 Utang atau liabilitas, dana yang secara eksplisit
dipinjam oleh suatu perusahaan dari beragam Remember!!!
penyedia modal
 Utang dengan jangka waktu melebihi satu tahun
seperti obligasi
 Perusahaan juga meminjam uang dalam jangka
pendek adalah peminjam berulang , tagihan
diskonto dan surat berharga komersial.
Analisis pendanaan utang

Utang umumnya dilaporkan dalam laporan


posisi keuangan sebesar biaya perolehan yang
diamortisasi. Teori keuangan menyatakan
bahwa nilai sekarang merupakan ukuran yang
lebih tepat atas komitmen kas masa depan.
Meskipun ini benar, harus dicatat bahwa nilai
sekarang cenderung mengestimasi komitmen
kas masa depan perusahaan terlalu rendah.
Akuntansi nilai wajar

 Nilai wajar juga mencerminkan nilai sekarang atas utang. Namun nilai wajar berbeda dengan biaya perolehan
yang diamortisasi karena nilai wajar mencerminkan suku bunga kini, tidak seperti biaya perolehan yang
diamortisasi, yang mencerminkan susku bunga pada saat diterbitkan.
 Dalam kondisi normal, nilai wajar mengukur satu per satu (liquidating value) terhadap utang. Jumlah ini berguna
jika perusahaan berencana menghentikan utangnya dengan segera. Akan tetapi nilai wajar kurang berguna
sebagai ukuran utang yang dipegang sampai jatuh tempo. Oleh karena itu, tidak jelas apakan akuntansi nilai
wajar meningkatkan akuntansi utang ketika perusahaan diharapkan untuk memiliki utang sampai jatuh tempo.
 Terakhir, penerapan akuntansi nilai wajar terhadap utang dapat menyebabkan keuntungan atau kerugian yang
belum direalisasi sementara masuk ke laba rugi yang dilaporkan
Mengakhiri
utang masa
depan
Penting bagi analis untuk memeriksa dengan saksama
daftar pembayaran utang masa depan. Pada awalnya,
ini membantu perkiraan arus kas. Pada tingkat yang
lebih dalam, analisis harus mengevaluasi apakah
perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar
utangnya saat jatuh tempo karena ketidakmampuan
untuk melakukan pembayaran akan berpotensi
mengakibatkan kebangkrutan.
Perlindungan
Seniorotas
Senoritas mengacu pada urutan pihak-pihak
yang berbeda akan dibayarkan ketika bisnis
perusahaan berakhir.
Efek
Jaminan mengacu pada asset yang disisihkan
selama pembubaran untuk secara khusus
memenuhi klaim tertentu.
Perjanjian
menetapkan perjanjian untuk mengamankan
investasi. Perjanjian ini bisa afirmatif atau
negative.
Menganalisis perlindungan
1. Menganalisis perlindungan jelas penting untuk analisis kredit. Namun, memahami implikasinya khususnya
yang berkaitan dengan perjanjian juga menjadi penting untuk analisis ekuitas.

2. Utang senior kurang berisiko dibandingka utang junior karena dibayar terlebih dahulu selama pembubaran
perusahaan.

3. Utang yang dijamin kurang berisiko karena ada asset eksplisit (jaminan) yang dialihkan ke pemegang utang
yang dijamin saat perusahaan dibubarkan.

4. Secara paradoks, utang yang dijamin umumnya memiliki suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan utang
yang tidak dijamin, menujukkan bahwa utang yang dijamin lebih berisiko.

5. Perjanjian cenderung bertindak sebagai mekanisme peringatan awal kepada pemberi pinjaman.

6. Analis tidak hanya harus melacak pelanggaran perjanjian actual, tetapo juga harus mengestimasi kelonggaran
perjanjian (atau margin of safety) yang merupakan ukuran seberapa dekat perusahaan akan melanggar
perjanjiannya.
Sewa
suatu perjanjian kontraktual antara pemberi
sewa (lessor) atau pemilik dan penyewa
(lessee) atau pengguna. Perjanjian tersebut
memberikan hak kepada lessee untuk
menggunaka asset yang dimiliki lessor
selama masa sewa. Sebagai imbalannya,
lessee membayar sewa yang disebut
pembayaran sewa minimum
Ada dua metode alternative untuk
akuntansi sewa yang mencerminkan
perbedaan dalam kontrak sewa. Sewa yang
mengalihkan secara substansial seluruh
manfaat dan risiko terkait dengan
kepemilikan asset dicatat sebagai peroleh
asset dan menimbulkan liabilitas bagi lessee.
Akuntansi &
pelaporan sewa
Klasifikasi & pelaporan sewa
Lesse mengklasifikasikan dan
mencatat sewa sebagai sewa
pembiayaan jika awal sewa
memenuhi 4 kriteria

Pengungkapan sewa
Aturan akuntansi mensyaratkan
perusahaan dengan sewa pembiayaan
untuk melaporkan asset sewaan dan
liabilitas sewa pada laporan keuangan.
Analisis sewa
Dampak sewa operasi
Insentif lessee untuk merancang sewa sebagai sewa operasi terkait dengan dampak sewa operasi
dibandingkan sewa pembiayaan terhadap laporan posisi keuangan maupun laporan laba rugi.
Dampak terhadap laporan keuangan diringkas sebagai berikut :
• Sewa operasi melaporkan liabilitas menjadi lebih rendah denan hanya melaporkan sewa dalam
pembiayaan off-balnce-sheet. Selain menyembunyikan liabilitas dari laporan posisi keuangan,
hal ini juga secara positif berdampak terhadap rasio solvabilitas
• Sewa oprasi melaporkan asset menjadi lebih rendah. Hal ini dapat menaikkan imbal hasil atas
investasi maupun rasio perputaran asset.
• Sewa oprasi menunda pengakuan beban dibandingkan dengan sewa pembiayaan. Hal ini berarti
sewa operasi melaporkan laba menjadi lebih tinggi pada awal masa sewa, tetapi melaporkan
laba menjadi lebih rendah pada akhir masa pajak.
• Sewa operasi melaporkan liablitas jangka pendek menjadi lebih rendah dengan hanya
melaporkan bagian lancar dari pembayaran pokok pada laporan diluar laporan posisi
keuangan. Hal ini menaikkan rasio lancar dan ukuran likuiditas lainnya.
• Sewa operasi memasukkan bunga dengan beban sewa. Akibatnya sewa operasi melaporkan laba
operasi dan beban bunga menjadi lebih rendah. Hal ini menaikkan rasio cakupan bunga
seperti rasio kelipatan bunga
Kontijensi dan Komitmen
Kontijensi (contingencies) adalah keuntungan dan kerugian
potensial yang penyelesaianya tergantung pada satu atau lebih
peristiwa dimasa depan. Kerugian kontijensi adalah klaim
potensial atas sumber daya perusahaan dan disebut liabilitas
kontijensi (contigent liabilities). Liabilitas kontijensi dapat timbul
dari proses hukum (litigasi), ancaman pengambilalihan, penagihan
piutang, klaim yang ditimbulkan dari garansi dan cacat produk,
jaminan kinerja, ketetapan pajak, risiko diri tertanggng, dan
kerugian asset akibat bencana. Kerugian kontijensi harus
memenuhi dua kondisi sebelum perusahaan mencatatnya sebagai
kerugian. Pertama, harus ada kemungkinan besar bahwa asset
akan mengalami penurunan nilai atau liabilitas yang timbul.
Kondisi kedua adalah jumlah kerugian harus diestimasi dengan
andal (reasonably estimable).
Analisis liabilitas kontinjensi
Liabilitas kontijensi yang dilaporkan untuk pos-pos seperti jaminan
dan garansi layanan merupakan estimasi. Analisis mengenai liabilitas
ini hanya seakurat estimasi yang mendasarinya,yang sering kali
ditentukan perusahaan berdasarkan pengalaman sebelumnya maupun
ekspetasi masa depan. Kita juga perlu menganalisis pengungkapan
catatan atas laporan keuangan dari semua kerugian (dan
keuantungan) kontijensi. Misalnya pengungkapan catatan atas
laporan keuangan dari jaminan tidak langsung atas utang, seperti
dana yang diterima dimuka atau menutup beban tetap dari entitas
lain. Pengungkapan catatan atas laporan keuangan untuk kontijensi
umumnya mencakup :
• Deskripsi mengenai liabilitas kontijensi dan tingkat resiko
• Jumlah potensi kontijensi dan bagaimana partisipasi pihak lain
diperlukan dalam menentukan eksposur risiko (risk exposure)
• Pembebanan terhadap laba untuk estimasi kerugian kontijensi
Komitmen
klaim potensial atas sumber daya perusahaan karena kinerja
masa depan berdasarkan kontrak. Komitmen tidak diakui
dalam laporan keuangan karena peristiwa seperti
penandatanganan kontrak eksekutori atau penerbitan
pesanan pembelian bukan merupakan transaksi
penyelesaian. Contoh tambahan adalah kontrak jangka
panjang yang tidak dapat dibatalkan untuk membeli produk
atau jasa pada harga yang telah disepakati dan kontrak
pembelian untuk aseet tetap yang meminta pembayaran
selama konstruksi
Pembiayaan OFF-
BALANCE - SHEET

Contoh Off – Balance-Sheet Salah satu cara mendanai asset tetap adalah dengan
meminta pihak luar untuk memperolehnya,lalu perusahaan menyetujui untuk
menggunakan asset itu dan memberikan dana yang cukup untuk membayar Utang.
Contoh dari pengaturan ini adalah kontrak jual beli (purchase agreements) dan
perjanjian material yang dipakai (through-put- agreement), di mana perusahaan sepakat
untuk membeli keluaran (output) dari atau menjalankan sejumlah barang tertentu
melalui fasilitas pemrosesan, dan pengaturan ambil atau bayar (take-or-pay),dimana
perusahaan menjamin untuk membayar sejumlah barang tertentu apakah diperlukan
atau tidak.
Entitas tujuan khusus

Berikut adalah konsep SPE yang sangat sederhana


• SPE dibentuk oleh perusahaan sponsor dan dikapitalisasi dengan investast ekuitas, beberapa
diantaranya harus dari pihak ketiga independen
• SPE meningkatkan investasi ekuitas ini dengan pinjaman dari pasar kredit dan membeli asset
produktif dari atau untuk perusahaan sponsor
• Arus kas dari asset produktif digunakan untuk melunasi utang dan memberikan imbal hasil
kepada investor ekuitas
dua hal alasan utama atas popularitas SPE
1. SPE, dapat memberukan alternatif pembiayaan yang lebih murah daripada meminjam dari
pasar kredit secara langsung
2. Dalam GAAP sekarang ini, selama SPE terstruktur dengan baik, SPE di perlakukan
sebagai entitas terpisah, tidak di konsolidasikan dengan perusahaan sponsor
Ada 4 contoh penggunaan SPE : Kasus capital one, kasus eBay, kasus Dell, kasus Enron.

Anda mungkin juga menyukai