Jaringan pengangkut adalah suatu jaringan yang merupakan salah satu dari tiga kelompok jaringan dewasa (permanen) yang dimiliki oleh tumbuhan hijau yang berpembuluh (Tracheophyta). Berdasarkan arah dari aliran nutrisi pada tumbuhan, jaringan pengangkut dibagi menjadi 2 kelompok umum, yaitu xilem (pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis). Jenis-Jenis Jaringan Pengangkut: 1. Jaringan Floem (Pembuluh Tapis) Jaringan floem adalah jaringan pada tumbuhan yang berfungsi sebagai transport hasil fotosintesis yang terjadi pada daun.Secara umum sel pada jaringan floem terbagi menjadi 3, yaitu sel buluh tapis, sel pengantar atau penggiring, sel parenkim floem, dan sel serabut floem (serat-serat). Fungsi Jaringan Floem: • Mengangkut berbagai zat makanan hasil fotosintesis menuju ke seluruh bagian pada tumbuhan. • Mengedarkan hasil zat fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan. • sebagai pengangkut zat hara (seperti gula sukrosa) dan berbagai zat lainnya. 2. Jaringan Xilem (Pembuluh Kayu)
Jaringan xilem adalah jaringan pada tumbuhan yang
berfungsi sebagai pengangkut air dan mineral yang berasal dari tanah.Air yang dibawa oleh xilem akan melewati jaringan akar pada epidermis menuju pembuluh kayu yang juga membawa air dan mineral ke berbagai organ lainnya. Fungsi Jaringan Xilem: • Mengangkut air dan berbagai unsur hara. • Mengedarkan air dan berbagai unsur hara ke seluruh tubuh tanaman untuk menjaga tekanan turgor pada selnya. Pada akar dan batang, pembuluh kayu dan tapis kebanyakan tersusun konsentris: pembuluh kayu berada di anggota dalam sedangkan pembuluh tapis di anggota luarnya. Terdapat beberapa perkecualian pada wujud ini. Beberapa anggota Asteraceae memiliki posisi yang terbalik. Di sela keduanya terdapat lapisan kambium pembuluh/vaskular. Kambium inilah yang merupakan jaringan meristematik yang membentuk kedua jaringan pengangkut tadi.