Anda di halaman 1dari 21

“PERUBAHAN PRODUKSI TERHADAP

LABA BERSIH OPERASI, MEMILIH


METODE PERHITUGAN BIAYA”

Pertemuan 7
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN
EVALUASI KINERJA MANAJER
Secara umum, apabila kinerja laba diharapkan untuk mencerminkan
kinerja manajerial, maka manajer berhak untuk mengharapkan berlakunya
hal-hal berikut ini:
1. Ketika pendapatan penjualan meningkat dari satu periode ke periode
berikutnya, sementara factor-faktor lainnya tetap maka laba akan
meningkat.
2. Ketika pendapatan penjualan menurun dari satu periode ke periode
berikutnya, sementara factor-faktor lainnya tetap, maka laba akan menurun.
3. Ketika pedapatan penjualan tidak berubah dari satu periode ke periode
berikutnya, sementara factor-faktor lainnya, maka laba akan tidak berubah
PERBANDINGAN EFEK LABA- PERHITUNGAN
BIAYA PENYERAPAN DAN VARIABEL
LABA MENURUT PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL
SELALU MENGIKUTI HUBUNGAN ANTARA PENJUALAN
DENGAN LABA
Laba menurut perhitungan biaya variabel selalu mengikuti hubungan antara
penjualan dengan laba.

Contoh pada Myers., Inc. memiliki data operasi selama dua tahun adalah
sebagai berikut:

2005 2006

Biaya manufaktur variabel per unit $10 $10

Produksi (Unit yang diproyeksi dan actual) 10.000 5.000

Unit yang terjual ($25 per unit) 5.000 10.000

Overhead tetap (estimasi dan actual) $100.000 $100.000


2005 2006

Biaya manufaktur variabel per unit $10 $10

Produksi (Unit yang diproyeksi dan actual) 10.000 5.000

Unit yang terjual ($25 per unit) 5.000 10.000

Overhead tetap (estimasi dan actual) $100.000 $100.000

Biaya produk menurut perhitungan biaya variabel adalah $10 per


unit kedua tahun. Sedangkan menurut perhitungan biaya absorpsi $20
per unit tahun 2005(10 + [$100.000/10.000]) dan $30 per unit tahun
2006 (10 + [$100.000/5.000). Penjualan meningkat dari 5.000 menjadi
10.000 unit. Biaya tetap, biaya manufaktur variabel per unit, dan harga
jual per unit sama untuk kedua periode.
Laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
Laba Menurut Perhitungan Biaya Variabel
2005 2006
Penjualan $ 125.000 $ 250.000
Dikurangi beban Variabel:
Harga pokok penjualan Variabel¹ $ (50.000) $ (100.000)
Margin kontribusi $ 75.000 $ 150.000
Dikurangi beban tetap:
overhead tetap $ (100.000) $ (100.000)
Laba (Rugi) Bersih $ (25.000) $ 50.000

Laba Menurut Perhitungan Biaya Absorpsi


2004 2005
Penjualan $ 125.000 $ 250.000
Dikurangi: harga pokok penjualan² $ (100.000) $ (250.000)
Laba Bersih $ 25.000 $ -

¹ $10 x 5.000 (thun 2005) dan 10.000 (thun 2006)


² Persediaan awal $0 $100.000
Harga pokok produksi $200.000 $150.000
Barang yang tersedia untuk dijual $200.000 $250.000
Dikurangi: persediaan akhir -$100.000 $0
Harga pokok penjualan $100.000 $250.000
Menurut perhitungan biaya variabel, laba meningkat sebesar $75.000
sedangkan menurut perhitungan biaya absorpsi laba bersih turun $25.000, meski
penjualan meningkat. Hal ini berarti bahwa perhitungan biaya variabel yang
mampu menunjukan kenaikan laba sehubungan dengan perbaikan kinerja
penjualan.
PENGARUH PERUBAHAN PRODUKSI
TERHADAP LABA BERSIH
OPERASIONAL
Perhitungan Biaya Variabel ( Variabel Costing )
Laba Bersih operasional tidak dipengaruhi oleh
perubahan dalam produksi dengan perhitungan biaya
variabel
Perhitungan Biaya Penyerapan
Laba Bersih operasional dipengaruhi oleh perubahan
dalam produksi dengan perhitungan biaya penyerapan
METODE PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 Metode Pengambilan Keputusan

1. Elementary Methods (Metode dasar)


 Metode pendekatan ini sangat simple, dan membutuhkan perhitungan untuk mendukung
analisis. Metode ini sesuai untuk keadaan di mana masalah hanya diselesaikan oleh satu
orang saja, alternatif yang terbatas dan ada karakter yang unik di lingkungan pembuatan
keputusan.

2. MAUT (Multi-Attribute Utility Theory)


 Metode ini menggunakan skala prioritas antara 0-1 untuk membantu dalam pembuatan
keputusan di organisasi. Hasil dari prioritas itu dapat digunakan sebagai pembuat
keputusan.

3. SMART (Simple Multi Attribute Rating Techniqu)


 Metode pengambilan keputusan ini menggunakan fungsi nilai yang dihitung secara
matematis. Adanya skala penilaian yang telah diketahui oleh banyak orang.
METODE PENGAMBILAN KEPUTUSAN
4. Basic Multi-Criteria Decision Analysis (MCDA)

 MCDA umumnya mempunyai masalah yang memiliki salah satu dari sejumlah
alternatif. Alternatif tersebut didasarkan pada seberapa baik dalam penilaian hal yang
dipilih. Kriteria dan nilai atau score-nya dibuat oleh si pembuat keputusan. Setelah
memberikan penilaian terhadap alternatif  dijumlahkan sesuai  masing-masing kriteria
dan kemudian diurutkan sesuai jumlah score. Urutan hasil yang telah didapatkan oleh
pembuat keputusan adalah hasil keputusan.

5. NGT (Nominal Group Technic)


 NGT adalah suatu metode untuk mencapai konsensus dalam suatu kelompok dalam
membuat keputusan. Teknik ini mengumpulkan ide-ide dari tiap peserta atau anggota
organisasi kemudian memberikan voting dan rangking terhadap ide-ide yang mereka
pilih. Ide yang dipilih adalah ide yang paling banyak score-nya, yang berarti merupakan
konsensus bersama.
JENIS-JENIS KEPUTUSAN KHUSUS
1. Keputusan membuat atau membeli dari supplier luar
 Umumnya sebuah perusahaan manufaktur membeli bahan baku dan
kemudian memrosesnya menjadi produk jadi. Artinya, kegiatan utama
perusahaan manufaktur memang membuat suatu jenis produk tertentu.
Tetapi adakalanya perusahaan manufaktur dihadapkan pada suatu pilihan
untuk membuat sendiri produknya seperti semula atau membelinya dari
pihak lain. Pilihan membeli dari pihak lain muncul karena beberapa sebab.
Misalnya, karena harga beli dari perusahaan lain lebih murah, kapasitas
produksi perusahaan sulit ditambah, dan sebagainya. Jika kondisi seperti
itu yang dihadapi, maka perusahaan dapat menggunakan analisis biaya
diferensial sebagai metode untuk menyelesaikan masalah tersebut.
JENIS-JENIS KEPUTUSAN KHUSUS

2. Menerima atau menolak pesanan khusus


 Pesanan khusus (special order) merupakan pesanan diluar penjualan
normal, biasanya dijual dengan harga yang lebih rendah dari harga jual
normal. Keputusan harga jual produk (jasa) dalam jangka panjang harus
mempertimbangkan kos penuh (full cost), tapi dalam jangka pendek
(masih ada sisa kapasitas), penentuan harga jual bisa menggunakan kos
diferensial. Misalnya kapasitas penuh adalah 1000 unit output, sekarang
bekerja 800 unit ouput, sisa 200 unit output diproduksi kemudian dijual
dengan harga dibawah harga pasar, atau produksi 800 unit, dijual 700
unit maka sisa 100 unit dijual dengan harga khusus.
JENIS-JENIS KEPUTUSAN KHUSUS
 Order khusus diterima jika menambah laba operasi dan sebaliknya ditolak jika
mengurangi laba operasi untuk menentukan order khusus diterima atau ditolak harus
menggunakan pendekatan direct costing atau variabel costing, dimana seluruh biaya tetap
dinyatakan sebagai beban (expense). Dengan demikian yang dimaksud biaya produksi
adalah hanya terdiri dari biaya variabel yaitu biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja
langsung atau upah buruh, dan biaya overhead pabrik variabel. Biaya overhead pabrik
tetap dikategorikan sebagai beban (expense) terhadap pendapatan perusahaan.

 Jika harga ordeer khusus lebih besar dari harga pokok produksi variabel (variabel
costing atau direct costing) maka akan menambah laba operasi, dan itu berarti order
khusus harus diterima, dengan catatan bahwa biaya-biaya yang lainnya tidak berubah
( biaya pemasaran dan administrasi baik variabel maupun tetap).
MEMILIH METODE PERHITUNGAN
BIAYA

Dampak terhadap
Manajer Analisis Biaya-Volume-
Laba dan Perhitungan
Biaya Penyerapan

Pembuatan Keputusan

Laporan Eksternal dan


Pajak Penghasilam
Keunggulan Perhitungan
Biaya Variabel dan
Pendekatan Kontribusi
DAMPAK TERHADAP MANAJER
Penentang Perhitungan Biaya Penyerapan berpendapat
perubahan biaya overhad pabrik tetap antar periode dapat
membingungkan dan menyesatkan atau bahkan
mengakibatkan pengambilan keputusan yang salah.
Untuk menghindari kesalahan dalam penggunaan
perhitungan biaya penyerapan, pembaca laporan harus
tanggap terhadap perubahan tingkat persediaan.
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA DAN
PERHITUNGAN BIAYA PENYERAPAN
Perhitungan biaya penyerapan banyak digunakan dalam
laporan internal dan eksternal. Banyak perusahaan
menggunakan pendekatan perhitungan biaya penyerapan
karena pendekatan tersebut fokus terhadap perhitungan
biaya penuh ( full costing ) unit produksi.
PEMBUATAN KEPUTUSAN
Masalah pokok perhitungan biaya penyerapan adalah
bahwa biaya overhad pabrik tetap tampak seperti
berubah terhadap unit yang terjual padahal
sesungguhnya tidak. Kesalahan persepsi bahwa biaya
produksi per unit dengan perhitungan biaya penyerapan
dapat mengakibatkan munculnya salah manajerial,
termasuk keputusan penentuan harga dan keputusan
untuk menghentikan produksi produk tertentu yang
sesungguhnya menguntungkan. Masalah ini akan
didiskusikan mendalam dalam bab lain.
LAPORAN EKSTERNAL DAN PAJAK
PENGHASILAN
Perusahaan yang menggunakan Perhitungan Biaya Variabel
untuk pelaporan eksternal menghadapi risiko bahwa
auditornya mungkin akan menyatakan laporan tersebut
tidak disusun dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum karena peraturan pajak menyatakan secara tegas.
Berdasarkan Undang-undang Reformasi Pajak tahun
1986, untuk memenuhi ketentuan perpajakan perusahaan
harus menyusun sesuai dengan format Perhitungan Biaya
Penyerapan.
KEUNGGULAN PERHITUNGAN BIAYA
VARIABEL DAN PENDEKATAN
KONTRIBUSI
 Dengan menggunakan perhitungan biaya variabel, laba
periodik tidak dipengaruhi oleh tingkat persedian.
 Alat perencanaan operasi

 Penetapan harga jual

 Alat pengendalian manajemen


KESIMPULAN
 Penentuan harga pokok variabel merupakan metode penentuan harga pokok
produk yang hanya membebankan unsur biaya produksi yang bersifat variabel
saja. Perbedaan pokok dengan penentuan harga pokok penuh adalah pada
perlakuan biaya yang besifat tetap. Pada variabel costing biaya tetap diperlakukan
sebagai biaya periodik. Biaya periodik merupakan biaya yang lebih erat
hubungannya dengan periode akuntansi dari pada dengan produk yang dihasilkan.
 Variabel costing mempunyai beberapa keunggulan antara lain : dapat digunakan
sebagai alat perencanaan operasi, penentuan harga jual, penentuan titik impas atau
titik pulang pokok, dan alat pengendalian manajemen.
 Disamping mempunyai keunggulan, variabel costing mempunyai kelemahan.
Kelemahan tersebut adalah kesulitan dalam pemisahan biaya semi variabel
kedalam biaya tetap dan biaya variabel, dan tidak diterimanya variabel costing
dalam pelaporan untuk pihak ekstern.
 Untuk membuat laporan kepada pihak ektern memang harus didasarkan konsep
harga pokok penuh. Namun, bukanlah suatu hal yang sulit untuk menyesuaikan
laporan harga pokok variabel kedalam laporan harga pokok penuh. Dengan cara
yang sederhana melalui beberapa penyesuaian, laporan harga pokok variabel dapat
dengan mudah diubah menjadi laporan yang berdasarkan harga pokok penuh.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai