Anda di halaman 1dari 49

1

SISTEM SARAF
EDITED BY: HERDIANTY KUSUMA H, SST.FT., M. KES
POLTEKKES SURAKARTA JURUSAN FISIOTERAPI
2

 Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan


mengendalikan semua aktivitas tubuh seperti
berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah
makanan dan lainnya.
3
4
SISTEM SARAF

1. Merupakan komunikasi antara berbagai bagian


tubuh.
2. Merupakan mekanisme semua jenis sensasi
diterima dari lingkungan, jaringan, organ tubuh itu
sendiri.
3. Bertanggung jawab menginterpretasi sensasi
yang sudah tersimpan dalam memori.
4. semua sistem aksi dibawa melalui impuls ke
bagian sistem saraf dan organ lain tubuh.
5
STRUKTUR

 Neuron: sel saraf yang terkait dengan


serabut saraf.
 Neuroglia: jaringan penyokong,
sedikit berpengaruh dalam
pemrosesan informasi

https://www.medicalnewstoday.com/articles/320289.php
6
NEURON

 Neuron merupakan jaringan dasar sistem saraf.


 Neuron terdiri atas: dendrit, badan sel dan akson
 Dendrit merupakan percabangan pendek tempat
impuls saraf masuk ke dalam sel.
 Badan sel berfungsi untuk menerima informasi dari
dendrit, sebagai pusat pengatur
 Akson (silinder Aksis) merupakan serat tunggal tempat
impuls keluar sel, dengan panjang bervariasi dari
beberapa mm sampai beberapa cm menghubungkan
sel ke bagian ujung.
7
TIPE NEURON

 Aferen  Sensori
 Eferen  Motoris
 Interneuron  Relay
8
9

NEUROGLIA

 Akson & dendrit dikelilingi lapisan lemak tipis, yang tersusun dari
Mielin di bagian dalam dan jaringan penyambung dibagian luar disebut
Neurilema (Sel Schwann)
 Celah yang tidak dilapisi selubung mieling disebut Nodus Ranvier.
 Sel Schwann berfungsi melindungi dan mengarahkan impuls saraf.
10
11
NEURON BERMIELIN

 Lapisan mielin diduga memiliki efek menyekat serabut saraf,


sehingga impuls tidak ditransmisi ke saraf yang
berdekatan/jaringan terdekat, tanpa melalui ujung saraf.
 Lapisan mielin melindungi serabut saraf dari tekanan dan
cedera.
 Serabut saraf tidak bermielin ditemukan di dalam sistem
saraf otonom dan di beberapa bagian otak dan di medula
spinalis.
 Sel saraf mudah rusak akibat kekurangan oksigen, dan
bahan beracun.
 Apabila mati sel saraf tidak bisa diganti dan fungsinya tidak
dapat diambil alih oleh sel lain???.
12
SINAPS

 Sinaps merupakan titik pertemuan antar


neuron  terminal akson bertemu
dengan sel sasaran
 Neuron yang menyampaikan sinyal ke
sinaps disebut sel prasinap dan sel
yang menerima sinyal disebut sel
pascasinaps
13
14
POTENSIAL AKSI

 Pada saat elektrolit menembus


membran sel terdapat perbedaan
potensial (voltase) antar membran.
 Perbedaan potensial sekitar -70mV.
 Sel otot dan sel saraf, mengalami
perubahan perbedaan potensial yang
bersifat reversibel (dapat kembali)
yang disebut Potensial Aksi.
15
POTENSIAL AKSI

 Potensial aksi adalah sinyal listrik yang melakukan perjalanan


ke seluruh neuron.
 Ion Na+ masuk ke dalam sel, menyebabkan perbedaan
potensial, sehingga sel lebih bersifat positif, setelah mencapai
ambang potensil (Potensial Threshold) terjadi Depolarisasi,
sehingga terjadi Potensial Aksi yang akan menimbulkan
hantaran impuls listrik.
 Perbedaan Potensial menyebabkan K+ keluar sel, sehingga
terjadi Repolarisasi, sampai terjadi keseimbangan potensial
atau Potensial Istirahat.
 Periode Refraktori, sekitar 0,5 mdetik.
16
SISTEM SARAF
17
18
SELAPUT OTAK

 Otak dan sumsum tulang belakang deselimuti


Meningia yang melindungi struktur saraf, membawa
pembuh darah, dan mensekresi cairan serebrospinal .
 Meningia terdiri dari 3 lapis yaitu.
1. Pia mater, merupakan lapisan dalam, yang
menyelinap di dalam otak dan sumsum tulang
belakang.
2. Araknoid, merupakan selaput harus antara Piameter
dan Durameter.
3. Durameter, td 2 lapis, lapisan luar melapisi tulang
tengkorak.
19
OTAK

 Otak terletak di dalam


rongga kranium tenggkorak.
 Perkembangan awal otak dibagi :
1. Otak Depan
2. Otak Tengah (Diencefalon)
3. Otak Belakang
20
21
22
CEREBRUM

 Cerebrum mengisi bagian depan dan atas rongga tengkorak.


 Cerebrum terdiri dari hemisfer kiri dan hemisfer kanan
 Lapisan luar disebut korteks serebri merupakan badan abu-abu (badan sel)
yang terdiri dari sulcus dari girus,
 Cerebrum dibagi 4 lobus
1. Lobus frontalis
2. Lobus parietal
3. Lobus temporalis
4. Lobus oksipital:
23
DAERAH SENSORIS OTAK

 Daerah motorik terdapat di


depan sulkus sentralis,
memanjang hingga sulkus
lateral.
 Daerah sensoris (perasaan),
di belakang sulkus sentralis,
24
OTAK BAGIAN BAWAH

 Ganglia Basalis,
 Thalamus,terutama menerima
impuls sensoris.
 Hipothalamus, mempunyai hubungan
dengan sistem saraf otonom, yang
berfungsi pengaturan suhu tubuh,
lapar, haus. Juga terdapat Kelenjar
Hipofise.
25
FUNGSI CEREBRUM

 Kortek serebri mengandung pusat-pusat lebih tinggi yaitu


mengontrol mental, tingkah laku, pikiran, kesadaran,
moral, kemauan, kecerdasan, kemampuan bicara,
bahasa dan beberapa perasaan khusus.
 Kortek sebagai pusat motorik, semua impuls motorik
dikendalikan.
 Kortek juga pusat semua impuls sensoris untuk dinilai dan
ditafsirkan, termasuk sensibilitas kulit, sentuhan, sakit,
tekanan, suhu, getaran, jaringan, bentuk, dan ukuran,
sensibilitas otot dan sendi.
26
BATANG OTAK

 Batang otak terdiri dari otak tengah (diensefalon), Pons Varoli


dan Medula Oblongata.
 Otak tengah merupakan bagian atas batang otak. Bagian atas
pusat reflek penglihatan dan pendengaran. Bagian bawah pusat
motorik yang besar dan pusat sensoris, mengendalikan
keseimbangan dan gerakan bola mata.

 Pons Varolii, bagian tengah batang otak, memiliki jalur lintas naik
dan turun, yg banyak terdapat serabut saraf.
 Medulla Oblongata, bagian bawah batang otak, terdapat jalur
motorik desenden (menurun) melintasi batang otak dari sisi satu ke
sisi yang lain disebut dekusasio motorik, juga terdapat dekuasio
sensorik.
27
CEREBELLUM

 Merupakan bagian terbesar dari otak belakang.


 Cerebelum mempunyai hubungan dengan sistem
persarafan terutama hemisfer serebri pada sisi yang
lain. Cerebelum juga menerima serabut dari sumsum
tulang belakang dan berhubungan dengan pusat
reflek penglihatan pada otak tengah.
 Fungsi cerebelum mengatur sikap dan aktivitas badan,
yaitu koordinasi otot dan menjaga keseimbangan.
28
SARAF CRANIAL

 Saraf Olfaktorius (I), saraf sensoris untuk penghidu.


 Saraf Optikus (II), saraf sensoris untuk penglihatan.
 Saraf Okulomotorius (III), saraf untuk pergerakan mata,
konstriksi pupil, bentuk lensa
 Saraf Troklearis (IV), saraf motoris untuk muskulus
pergerakan mata
 Nervus Trigeminus (V), saraf terbesar, saraf sensoris dari
wajah, mulut sedangkan sinyal motorik untuk
pengunyahan
29
SARAF CRANIAL

 Saraf abdusens (VI), saraf motorik untuk pergerakan


mata
 Saraf
Fasialis (VII), sensoris pengecapan, sinyal eferen
untuk kelenjar air mata dan saliva, ekspresi wajah
 Saraf
Vestibulokoklearis (Saraf VIII), saraf sensoris
untuk pendengaran dan keseimbangan
30
SARAF CRANIAL

 SarafGlosso faringeius (IX), sensoris dari rongga mulut,


baro dan kemoreseptor di pembuluh darah, eferen untuk
menelan, sekresi kelenjar saliva parotis
 Saraf
Vagus (X) sensoris dan eferen ke banyak organ
dalam, otot dan kelenjar
 NervusAksesorius (XI), saraf motorik untuk otot-otot
rongga mulut, beberapa otot di leher dan bahu
 Nervus Hipoglosus (XII), Motorik menuju ke otot lidah.
31
MEDULA SPINALIS

 Medula spinalis atau sumsum tulang belakang mulai dari


medula oblongata ke arah kaudal melalui foramen magnum
dan berakhir diantara vertebra lumbalis I dan II, yang
berbentuk meruncing disebut Konus Medularis.
 Pada sumsum tulang belakang terdapat penebalan servikal
dan penebalan lumbal, berupa plexus-plexus saraf guna
melayani anggota badan atas dan bawah.
 Fungsi sumsum tulang belakang adalah :
1. Mengadakan komunikasi antara otak dan semua bagian
tubuh.
2. Gerak refleks.
32
GERAK REFLEK

1. Organ sensorik, menerima impuls, misalnya kulit.


2. Serabut saraf sensorik, mengantar impuls ke sel-sel
dalam ganglion radik posterior, diteruskan ke substansi
kelabu pada kornu posterior medula spinalis.
3. Sumsum tulang belakang, serabut saraf penghubung
menghantarkan impul menuju kornu anterior medula
spinalis.
4. Saraf Motorik, dari kornu anterior medula spinalis
menerima dan mengalihkan impuls tersebut melalui
saraf motorik.
5. Organ motorik, melakukan gerakan yang dirangsang
oleh impul saraf motorik.
33
34

 Merupakan bagian dari mekanisme pertahanan pada


tubuh dan terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar,
misalnya :
- Menutup mata saat terkena debu.
- Menarik kembali tangan dari benda panas yang
menyakitkan dan tersentuk tanpa sengaja.
 Gerak reflek dapat dihambat oleh kemauan sadar,
misalnya :
- Bukan saja tidak menarik tangan dari benda panas, bahkan
dengan sengaja menyentuh permukaan benda panas
tersebut.
35
SARAF SPINALIS

 Terdapat 31 pasang muncul dari segmen medula spinalis


sumsum tulang belakang, melalui 2 akar, akar anterior
dan akar posterior.
 8 segmen Servikalis, 12 segmen torakalis, 5 segmen
lumbalis, 5 segmen sakralis, 1 segmen Koksigeal.
 Saraf motorik membentuk akar anterior berpadu dengan
saraf sensoris membentuk akar posterior, membentuk
saraf spinalis gabungan, kemudian melintasi foramen
intervertebralis, dan membagi lagi menjadi serabut
primer anterior dan serabut primer posterior.
36

 Serabut primer posterior


melayani kulit dan otot
punggung.
 Serabut primer anterior
membentuk berbagai cabang
yang menjadi plexus saraf
anggota gerak dan
membentuk saraf intercostalis
pada daerah torax.
37
PLEKSUS SARAF YANG UTAMA

Serabut primer anterior pada saraf spinalis, kecuali yang timbul


pada daerah torakal dan membentuk saraf-saraf interkostal,
tersusun 4 plexus (jalinan) utama.
1.Plexus servikalis, dibentuk oleh ke-4 saraf servikal utama.
Dari plexus ini timbul banyak saraf yang melayani otot leher.
Saraf Prenikus yang melayani diafragma.
2.Plexus Brakhialis, dibentuk oleh ke 4 saraf servikal bagian
bawah dan saraf Torakal pertama. Dari plexus terbentuk 3
serabut, membelah dan bergabung lagi menjadi 3 serabut yaitu
lateral, medial dan posterior. Dari 3 serabut muncul 5 saraf
utama yang melayani lengan, otot leher dan dada.
38

3. Plexus Lumbalis, dibentuk oleh ke-4 saraf lumbal


utama. Dari plexus bercabang 2, nervus femoralis,
melayani otot-otot sebelah depan paha, nervus
obturatorius melayani otot-otot sebelah dalam paha.
4. Plexus Sacralis, dibentuk oleh ke saraf lumbalis 4,5
dan saraf sakrum. Dari plexus membentuk nervus
iskhiadikus melayani otot paha, kemudian nervus ini
bercabang menjadi 2, nervus popliteus medialis dan
nervus popliteus lateralis melayani otot sebelah
belakang paha dan otot bagian belakang dan depan
di bawah lutut.
39
SARAF SPINALIS
40
SISTEM SARAF OTONOM

 Sistem saraf otonom bergantung pada sistem saraf pusat,


keduanya dihubungkan serabut saraf aferen dan saraf eferen.
 Sistem saraf otonom mengendalikan organ-organ dalam secara
tidak sadar, sehingga disebut Susunan Saraf Tak Sadar.
 Menurut fungsinya SSO dibagi 2 yaitu:
1. Sistem Simpatis, terletak di depan kolumna vertebra dan
berhubungan serta bersambung dengan sumsum tulang
belakang melalui serabut saraf.
2. Sistem Parasimpatis, dibagi 2, Saraf otonom kranial dan Saraf
Otonom Sakral.
41
SARAF SIMPATIS

 Sistem simpatis terdiri serangkaian serabut kembar


yang bermuatan ganglion, dari dasar tengkorak
berakhir di dalam pelvis depan koksigeus.
 Ganglion tersusun berpasangan dan tersebar di:
- Daerah leher : 3 pasang ganglion servikal.
- Daerah Dada : 11 pasang ganglion Torakal.
- Daerah pinggang : 4 pasang ganglion Lumbal.
- Daerah Pelvis : 4 pasang ganglion Sakral.
- Daerah Koksigeus : Ganglion Koksigeus.
 Ganglion bersambung erat dengan SSP melalui
sumsum tulang belakang
42
PLEKSUS SARAF SIMPATIS

 Plexus saraf Simpatis td:


- Plexus Kardiak, melayani jantung dan paru.
- Plexus Seliaka (Coeliac), melayani organ dalam rongga
abdomen.
- Plexus Mesenterikus (Plexus Hipogatilus), melayani organ
dalam pertvis.
 Fungsi saraf simpatis:
- Mersarafi otot jantung, otot pembuluh darah, semua organ
dalam seperti lambung, pankreas, usus.
- Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat.
- Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit yaitu errector
pili.
- Mempertahankan tonus semua otot, termasuk tonus otot
sadar.
SARAF SIMPATIS 43
44
SARAF PARASIMPATIS

 Saraf kranial otonom adalah saraf kranial III, VII, IX, X. Saraf
ini penghubung melalui serabut saraf parasimpatis.
 Otot sirkuler iris, yang menentukan ukuran pupil, melalui saraf
III (Saraf Okulo Motorik).
 Otot motorik sekretorik kelenjar ludah melalui saraf VII (Fasial)
dan Saraf IX (Glosofaringeus).
 Saraf X (Vagus), serabut saraf otonom terbesar ke saluran
pencernakan.
 Saraf parasimpatis sakral melayani daerah sakral, yaitu organ
dalam pelvis, dan bersama saraf simpatis melayani kolon,
rektum, kandung kencing.
45
SISTEM PENGENDALIAN GANDA
(SARAF SIMPATIS DAN PARASIMPATIS)

 Hanya sebagian kecil organ memiliki satu sumber


pelayanan (simpatis dan parasimpatis).
 Sebagian besar memiliki pelayanan ganda,
keaktifan organ dirangsang oleh sekelompok
serabut saraf (serabut saraf akselerator), dan
dilambatkan oleh sekelompok serabut saraf lain
(serabut saraf inhibitor) yang bekerja berlawanan.
46

ORGAN Kegiatan Kegiatan


ditambah/dirangsang diperlambat/dihentikan
Parasimpatik Simpatik

Jantung Simpatis (kecepatan dan Vagus (kecepatan dan


kekuatan ditambah) kekuatan dikurangi
Bronkhi Bagus (konstriksi) Simpatis (dilebarkan)
Lambung Bagus (konstriksi) Simpatis (dikendorkan)
Usus Bagus (konstriksi) Simpatis (dikendorkan)
Kantong Kencing Otonom Sakral (kontraksi) Simpatis (dikendorkan)

Pupil mata (Iris) Otonom kranial ke III Simpatis (dilebarkan)


(kontraksi
47
48

 Apabila organ memiliki otot sfingter, maka terdapat


serabut saraf yang menyebabkan kontraksi dan
serabut saraf yang menghambat kontraksi sfigter.
 Beberapa Sfingter yaitu sfingter pilorik lambung,
sfingter ileokolik usus, sfingter uretra kandung kencing.
 Contoh : pada kegiatan mikturisi (kencing), sfingter
uretra dikendorkan, sementara pada dinding kandung
kencing berkontraksi, sehingga memungkinkan
kandung kencing dikosongkan
49

Anda mungkin juga menyukai