Anda di halaman 1dari 12

Pembangkit Listrik Tenaga

Nuklir

KELOMPOK V :

1. ALFATHIR FARHAT Y. (210150073)


2. RISWANDA (210150072)
3. ISKANDAR ZULKARNAIN PURBA
(210150078)
4. ILHAM SYAHPUTRA (210150079)
PLTN
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau yang lebih dikenal dengan
singkatan PLTN, sudah digunakan teknologinya lebih dari 50 tahun yang lalu.
Keunggulan PLTN adalah tidak menghasilkan emisi gas CO2 sama sekali.
Selain itu PLTN juga mampu menghasilkan daya stabil yang jauh lebih besar
jika dibandingkan dengan pembangkit listrik lainnya. Perlu diketahui juga
bahwa bahan bakar uranium yang sudah habis dipakai dapat didaur ulang
kembali menghasilkan bahan bakar baru untuk teknologi di masa depan.

Indonesia sebenarnya sangat cocok mengembangkan pembangkit listrik


ini, sebagai upaya diversifikasi penggunaan pembangkit listrik primer
berbahan bakar fosil, seperti batubara, minyak bumi, dan gas alam. Dengan
penanggulangan radiasi yang cermat dan berlapis, PLTN dapat menjadi solusi
kebutuhan energi listrik yang besar di Indonesia.
PRINSIP KERJA PLTN

Prinsip kerja PLTN hampir mirip dengan cara kerja pembangkit listrik
tenaga uap (PLTU) berbahan bakar fosil lainnya. Jika PLTU menggunakan
boiler untuk menghasilkan energi panasnya, PLTN menggantinya dengan
menggunakan reaktor nuklir.

PLTN juga memiliki prinsip kerja yang sama yaitu di dalam reaktor
terjadi reaksi fisi bahan bakar uranium sehingga menghasilkan energi
panas, kemudian air di dalam reaktor dididihkan, energi kinetik uap air
yang didapat digunakan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan
listrik untuk diteruskan ke jaringan transmisi.
KOMPONEN- KOMPONEN
1. INTI REAKTOR
Bahan bakar nuklir yang terbuat dari batang- batang
bahan bakar yang berisi uranium alam, plutoium atau U-
233 namun dapat dicampur material- material tidak
berfisi.
2. MODERATOR
Berfungsi untuk memperlambat kecepatan termal.
3. PERISAI TERMAL
Berfungsi menyerap radiasi yang terjadi karena
proses fisi.
4. REFLEKTOR
Berfungsi untuk memantulkan kembali neutron
yang meninggalkan inti bahan bakar
5. TANGKI REAKTOR
Berfungsi untuk membungkus seluruh inti
reaktor, reflektor dan perisai termal.Dengan
demikian tangki reaktor membentuk pula saluran
untuk mengatur aliran pendingin melalui dan
mengelilingi inti reaktor
6. FLUIDA PENDINGIN
Berupa bahan gas atau logam cair untuk
mengurangi energi panas dalam reaktor
7. PERISAI
Membungkus reaktor untuk menahan dan
melemahkan semua radiasi yang mematikan sebagai
akibat dari proses fisi.
8. BATANG- BATANG KENDALI
Berfungsi untuk mengendalikan proses fisi
(pembangkitan panas) di dalam reaktor, yaitu dengan
menyerap neutron berlebihan yang terjadi dari proses
fisi.
Kelebihan PLTN
 Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi
normal) - gas rumah kaca hanya dikeluarkan ketika
Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit
menghasilkan gas)
 Tidak mencemari udara - tidak menghasilkan gas-gas
berbahaya sepert karbon monoksida, sulfur dioksida,
aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate atau
asap fotokimia
 Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi
normal)
 Biaya bahan bakar rendah - hanya sedikit bahan bakar
yang diperlukan
 Ketersedian bahan bakar yang melimpah - sekali lagi,
karena sangat sedikit bahan bakar yang diperlukan
Kerugian/Bahaya:

1. Risiko kecelakaan nuklir


2. Limbah nuklir – limbah radioaktif tingkat tinggi
yang dihasilkan dapat bertahan hingga ribuan.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
!!!!!!!
Bencana Pertama tercatat sebagai bahaya nuklir adalah saat Bom Hirosima dan
Nagasaki yang mempu menghancurkan wilayah tersebut hingga berkeping-keping
hingga menewaskan 140.000 orang di Hirosima dan 80.000 orang di Nagasaki.
Saat suatu daerah terkena ledakan nuklir, maka nuklir akan naik ke atmosfer dan
tetap berada di atmosfer hingga bertahun-tahun sebelum mengendap di udara
atau dipermukaan tanah.
Tahun 1979, pembangkit listrik tenaga nuklir meledak di Three Mile Island
Pennsylvania. Bencana tersebut membuat 2 juta penduduk terdekat terkena
radiasi rendah (kurang dari kekuatan sebuah x-ray).
Bencana terburuk lainnya dari ledakan PLTN dalam sejarah terjadi di Ukraina
pada tahun 1986. Ledakan di Pembangkit Listrik Chernobyl menewaskan 30
pekerja dan menyebabkan relokasi dari 300.000 penduduk. Dalam tahun-tahun
berikutnya, ribuan anak-anak yang tinggal di dekat pabrik menderita kanker
tiroid.
Jepang telah mengalami 3 kali ledakan PLTN sejak tahun 1999. Kecelakaan terbaru
tahun 2011 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima terjadi setelah gempa
9,0 skala Richter dan tsunami berikutnya yang merusak sistem pendingin.
Pemerintah mengevakuasi lebih dari 2.000 penduduk dari radius 20 kilometer di
sekitar pabrik.

Anda mungkin juga menyukai