Anda di halaman 1dari 11

Ikatan Kovalen dan ion

Sulthan hanif pahlavi


Ikatan Kovalen

 Ikatan kovalen adalah sejenis ikatan kimia yang dikarakterisasikan oleh


pasangan elektron yang saling terbagi (kongsi elektron) di selang atom-atom
yang berikatan. Singkatnya, stabilitas tarikan dan tolakan yang terbentuk di
selang atom-atom ketika mereka berbagi elektron dikenal sebagai ikatan
kovalen.
Ikatan Kovalen

 I Ikatan kovalen merangkumi banyak macam interaksi, yaitu ikatan sigma, ikatan
pi, ikatan logam-logam, interaksi agostik, dan ikatan tiga pusat dua elektron.[1]
[2] Istilah bahasa Inggris bagi ikatan kovalen, covalent bond, pertama kali
muncul pada tahun 1939.[3] Awalan coberarti bersama-sama, berasosiasi dalam
sebuah aksi, berkolega, dll.; sehingga "co-valent bond" gunanya adalah atom-
atom yang saling berbagi " valensi" , seperti yang dibahas oleh teori ikatan
valensi. Pada molekul H2, atom hidrogen berbagi dua elektron via ikatan
kovalen. Kovalensi yang sangat kuat terjadi di selang atom-atom yang memiliki
elektronegativitas yang mirip. Oleh karena itu, ikatan kovalen tidak seperlunya
adalah ikatan selang dua atom yang berunsur sama, melainkan hanya pada
elektronegativitas mereka. Oleh karena ikatan kovalen adalah saling berbagi
elektron, maka elektron-elektron tersebut perlu ter-delokalisasi. Semakin jauh
lagi, berlainan dengan interaksi elektrostatik ("ikatan ion"), kekuatan ikatan
kovalen bergantung pada relasi sudut selang atom-atom pada molekul poliatomik
Sejarah

 Ketika gagasan pembagian pasangan elektron memberikan gambaran


kualitatif yang efektif akan ikatan kovalen, mekanika kuantum dibutuhkan
bagi mengerti sifat-sifat ikatan seperti ini dan memprediksikan struktur dan
sifat molekul sederhana. Walter Heitler dan Fritz London sering diberi kredit
atas penjelasan mekanika kuantum pertama yang berhasil menjelaskan ikatan
kimia, semakin khususnya ikatan molekul hidrogen pada tahun 1927.[5] Hasil
kerja mereka didasarkan pada model ikatan valensi yang berasumsi bahwa
ikatan kimia terbentuk ketika terdapat tumpang tindih yang baik di selang
orbital-orbital atom dari atom-atom yang terlibat. Orbital-orbital atom ini
juga diketahui memiliki hubungan sudut spesifik satu sama lain, sehingga
model ikatan valensi dapat memprediksikan sudut ikatan yang terlihat pada
molekul sederhana dengan sangat baik.
DERAJAT IKAT

 . DERAJAT IKAT Derajat ikat atau orde ikat adalah sebuah bilangan yang mengindikasikan
jumlah pasangan elektron yang terbagi di selang atom-atom yang membentuk ikatan
kovalen. Istilah ini hanya berlanjut pada molekul diatomik. Walaupun demikian, beliau juga
 . Ikatan kovalen yang paling umum adalah ikatan tunggal dengan hanya satu pasang
elektron yang terbagi di selang dua atom. Beliau biasanya terdiri dari satu ikatan sigma.
Semua ikatan yang memiliki semakin dari satu pasang elektron disebut sebagai ikatan
rangkap atau ikatan ganda. Ikatan yang berbagi dua pasangan elektron dinamakan ikatan
rangkap dua. Contohnya pada etilena. Beliau biasanya terdiri dari satu ikatan sigma dan
satu ikatan pi. Ikatan yang berbagi tiga pasang elektron dinamakan ikatan rangkap tiga.
Contohnya pada hidrogen sianida. Beliau biasanya terdiri dari satu ikatan sigma dan dua
ikatan pi. Ikatan rangkap empat ditemukan pada logam transisi. Molibdenum dan renium
adalah unsur yang umumnya memiliki ikatan sejenis ini. Contoh ikatan rangkap ditemukan
pada Di-tungsten tetra(hpp). Ikatan rangkap lima telah ditemukan keberadaannya pada
beberapa senyawa dikromium. Ikatan rangkap enam ditemukan pada molibdenum dan
tungsten diatomik.
RESONASI

 Banyakan ikatan dapat dideskripsikan dengan menggunakan semakin dari satu


struktur Lewis yang aci (misalnya pada ozon, O3). Dalam diagram lewis (LDS:
Lewis dot structure) O3, atom pusat akan memiliki ikatan tunggal dengan satu
atom dan ikatan rangkap dua dengan satu atom lainnya. Diagram LDS tidak
dapat memberitahukan kita atom mana yang berikatan rangkap; atom
pertama dan kedua yang berikatan dengan atom pusat memiliki probabilitas
yang sama bagi memiliki ikatan rangkap. Dua struktur yang memungkinkan ini
disebut sebagai struktur resonansi. Pada kenyataannya, struktur ozon adalah
hibrid resonansi selang dua struktur resonansi yang memungkinkan. Daripada
satu ikatan tunggal dan satu ikatan rangkap dua, sebenarnya terdapat dua
ikatan 1,5 dengan lebih kurang tiga elektron pada setiap atom.
Teori Saat Ini

 Saat ini model ikatan valensi telah digantikan oleh model orbital molekul.
Dalam model ini, setiap atom yang berdekatan akan memiliki orbital-orbital
atom yang saling berinteraksi membentuk orbital molekul yang merupakan
jumlah dan perbedaan linear orbital-orbital atom tersebut. Orbital-orbital
molekul ini merupakan gabungan selang orbital atom semula dan biasanya
berada di selang dua pusat atom yang berikatan. Dengan menggunakan
mekanika kuantum, adalah mungkin bagi menghitung struktur elektronik, aras
energi, sudut energi, jarak ikat, momen dipol, dan spektrum elektromagnetik
dari molekul sederhana dengan akurasi yang sangat tinggi. Jarak dan sudut
ikat dapat dihitung seakurat yang diukur. Bagi molekul-molekul kecil,
anggaran tersebut cukup akurat bagi digunakan dalam menentukan kalor
pembentukan termodinamika dan energi aktivasi kinetika.
ikatan iconic

 Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat adanya serah terima elektron sehingga
membentuk ion positif dan ion negatif yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas
mulia. Ion positif dan ion negatif diikat oleh suatu gaya elektrostatik. Senyawa yang
dihasilkan disebut senyawa ion. Salah satu contoh yang sering kita jumpai sehari-hari
adalah garam dapur. Nah, garam dapur itu rumus kimianya adalah NaCl (Natrium
klorida). Dalam NaCl padat terdapat ikatan antara ion Na+ dan ion Cl- dengan gaya
elektrostatik, sehingga disebut ikatan ion. Pada ikatan ionik, terjadi transfer elektron
dari satu atom ke atom lainnya. Oleh karena berpindahnya elektron, maka atom yang
mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif, sedangkan atom yang kehilangan
elektron akan bermuatan positif. Jika atom ketambahan elektron, maka atom tersebut
menjadi ion negatif atau dikenal dengan istilah anion. Sedangkan jika atom kehilangan
elektron, maka atom tersebut menjadi ion positif atau kation. Karena adanya
perbedaan muatan antar ion (ion positif dan ion negatif), maka ion positif dan negatif
akan saling tarik menarik oleh gaya elektrostatik. Kejadian inilah yang merupakan
dasar dari ikatan ionik.
Proses Pembentukan Ikatan Ion

 Seperti yang telah dibahas pada kaidah oktet sebelumnya, setiap unsur harus berusaha
memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia, bisa dengan melepaskan elektron
ataupun menerima elektron, supaya stabil. Peristiwa serah terima elektron ini terjadi
pada senyawa NaCl alias garam dapur. Natrium (Na) dengan konfigurasi elektron (2,8,1)
akan lebih stabil jika melepaskan 1 elektron sehingga konfigurasi elektron berubah
menjadi (2,8). Sedangkan Klorin (Cl), yang mempunyai konfigurasi (2,8,7), akan lebih
stabil jika mendapatkan 1 elektron sehingga konfigurasinya menjadi (2,8,8). Jadi agar
keduanya menjadi lebih stabil, maka natrium menyumbang satu elektron dan klorin
akan kedapatan satu elektron dari natrium. Ketika natrium kehilangan satu elektron,
maka natrium menjadi lebih kecil. Sedangkan klorin akan menjadi lebih besar karena
ketambahan satu elektron. Oleh karena itu ukuran ion positif selalu lebih kecil daripada
ukuran sebelumnya, namun ion negatif akan cenderung lebih besar daripada ukuran
sebelumnya. Ketika pertukaran elektron terjadi, maka Na akan menjadi bermuatan
positif (Na+) dan Cl akan menjadi bermuatan negatif (Cl-). Kemudian terjadi gaya
elektrostatik antara Na+ dan Cl- sehingga membentuk ikatan ionik. Untuk lebih jelasny
Contoh Ikatan Ion

 Ikatan ion umumnya terjadi pada atom logam dan non logam. Atom logam seperti golongan
IA dan IIA akan berperan sebagai kation sedangan atomatom non logam seperti golongan VIIA
dan VIA akan berperan sebagai anionnya. Contoh senyawa yang mengandung ikatan ion yaitu:
 a. KF memiliki ikatan ionik, karena K termasuk logam (golongan IA) dan F termasuk non
logam (golongan VIIA).
 b. K2O memiliki ikatan ionik, karena K termasuk logam (golongan IA) dan O termasuk non
logam (golongan VIA).
 c. MgCl2 memiliki ikatan ionik, karena Mg termasuk logam (golongan IIA) dan Cl termasuk
non logam (golongan VIIA)
 d. BaCl2 memiliki ikatan ionik, karena Ba termasuk logam (golongan IIA) dan Cl termasuk
non logam (golongan VIIA)
 e. LiF memiliki ikatan ionik, karena Li termasuk logam (golongan IA) dan F termasuk non
logam (golongan VIIA)
Perbedaan ikatan Kovalen dan Ikatan ion

 Perbedaan Ikatan Iconic dan Ikatan Kovalen - Ikatan ion dapat terjadi karena
perpindahan elektron dari kation ke anion sedangkan ikatan kovalen terjadi
karena penggunaan bersama pasangan elektron dari atom yang sama-sama
kurang elektron. - Ikatan ion terjadi pada atom logam dengan non logam
sementara ikatan kovalen terjadi antar atom non logam. - Ikatan ion memiliki
titik didih dan titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikatan
kovalen. - Ikatan ion dapat menghantarkan listrik dalam bentuk lelehan
maupun larutan sedangkan ikatan kovalen hanya larutan saja.

Anda mungkin juga menyukai