Anda di halaman 1dari 10

Ciri Utama Administrasi Pembangunan

1. Konteks lingkungan administrasi negara pada negara maju, sedangkan adm. Pembangunan


pada negara berkembang.
2. Administrasi negara bersikap netral terhadap tujuan-tujuanpembangunan, sedangkan adm.
Pembangunan berperan aktif danberkepentingan pada tujuan-tujuan pembangunan.
3. ANA berorientasi pada masa kini sedangkan adm. Pembangunanberorientasi pada masa
depan.
4. ANA sebagai agen ketertiban, sedangkan adm. Pembangunan sebagaiagen pembangunan.
5. Kedudukan administrator pada ANA sebagai pelaksana sedangkan padaadm. Pembangunan
sebagai penggerak perubahan.
6. ANA lebih berpendekatan legalitas, sedangkan adm. Pembangunan
berpendekatan lingkungan.
PARADIGMA ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN(Terori Dasar)
Teori Administrasi Pembangunan adalah teori yang digunakan untuk pembangunan administrasi sehingga
mempunyai kemampuan yang diperlukan dalam mengadministrasikan proses pembangunan secara efisien dan
efektif
1. Paradigma Struktural Fungsional.
fokus analisis disain dan fungsi organisasi birokrasi yang disusun secara rasional berdasarkan fungsi-fungsi
spesifik menurut hirarkhidan kewenangan tertentu, dan dijalankan oleh tenaga profesional.
Organisasi sebagai suatu sistem tertutup dan bebas nilai.
Tidak relevan lagi karena pembangunan administrasi negara berkembang merupakan organisasi bersifat
kompleks dan terbukayang secara dinamik berinteraksi dengan lingkungan.
2. Paradigma Perilaku.
Fokus analisa pada dimensi kemanusian (Kebutuhan dan Motif) dan SDM dalam organisasi dan manajemen.
Dalam Pembangunan administrasi, dimensi perilaku yan bersumber pada tata nilai yang mendasari sistem
administrasi negara harus dimanifestasikan dalam dinamika proses administrasi -penyelenggaraan fungsi
umum dan pembangunan
Lanjutan
3.Paradigma Sistemik.
Merubah pendekatan struktural fungsional yang tertutup menjadi terbuka dan memanfaatkan
berbagai pendekatan atau teori perilaku.
Menganut adanya nilai keserasian, keseimbangan, keberlanjutan dan optimal dalam pencapaian
tujuan.
Fokus pada pendekatan menyeluruh dan menempatkan birokrasi sebagai sistem organisasi dan
manajemen yang dinamis dan melakukan interaksi dengan lingkungannya (internal
atau eksternal)
Adm. Pembangunan memiliki landasan nilai, struktur dan proses manajemen yang berinteraksi
antar unusr-unsur internal dan eksternal tersebut mempengaruhi perilaku. Dan konsisten apabila
didasari,dipadukan dan bertujuan pada perwujudan nilai yang menjadi landasan orientasi sistem
administrasi pembangunan.
4. Paradigma Deterministik.
Fokus analisis pada keseluruhan siklus kebijakan (mulai perumusan,pelaksanaan, pengawasan
serta penilaian) yang harus dilakukan system admnistrasi pembangunan, baik dalam internal
sistem maupun eksternal yang brhadapan dengan tantangan, perubahan dan ketidakpastian.
Adm. Pembangunan disyaratkan berperan sebagai suatu system manajemen strategis yang
menerapkan pendekatan antar disiplin
ALUR PEMIKIRAN
ADMINISTRASIPEMBANGUNAN
1. Pembaharuan Adminstrasi Pembangunan (ReformasiAdministrasi), yakni pembangunan administrasi
pada dasarnyamenggunakan prinsip-prinsip ANA dengan memperhatikankonteks administrasi dan
lingkungan yang dapat mempengaruhikemampuan ANA melaksanakannya (di negara Berkembang)
2. Pembinaan Institusi (Institutional Building), yakni suatu persfektifdalam merencanakan dan
mengarahkan perubahan sosial, dandimaksudkan untuk mendorong proses perubahan – dalam
bentuknorma-norma pola perilaku, hubungan individu dan kelompok,persepsi baru tentang sasaran,
demikian juga caranya.
3. Studi Kebijaksanaan (Policy Study), yaitu menentukan apa yangdipilih oleh pemerintah untuk
dilakukan dan tidak dilakukan,mencakup administrasi perencanaan pembangunan atau meliputisiklus
manajemen.
4. Studi Implementasi, yang berkaitan tentang bagaimanaperencanaan atau rumusan kebijakan
dilaksanakan untukmencapai hasil yang dituju.
PERGESERAN PARADIGMA ADMINISTRASI PUBLIK ABAD 21
• Penerapan Adm. Publik telah mengalami pergeseran paradigma yangcukup signifikan, yang
secara umum mengarah pada upaya untuk meninggalkan administrai yang tradisional
menuju pada administrasi yang lebih modern yang berpersfektif global dan kontekstual guna
meningkatkan kinerja penyelengaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
• Menurut Hughes “Public  Management and Administration: an Introduction”  (dalam
lokakarya Reformasi Pendidikan Tinggi IlmuAdministrasi Abd 21, Malang), beberapa
pergeseran paradigma tersebut:
a. Kegagalan Adm. Publik tradisional mencapai tujuan secara efektif, perlu diganti dengan adm. publik modern
yang berorientasi pada pencapaian kinerja dan akuntabilitas.
b. Peran birokrasi klasik (weberian) yang kaku, yang lebih menonjolkan self interest harus diubah menuju ke
kondisi organisasi publik yang lebih fleksibel.
c. Kurang jelas dan tegasnya penerapan tujuan organisasi dan pribadi serta ketiadaan ukuran kinerja yang jelas,
sehingga harus diganti dengan tujuan yang lebih jelas dan penetapan ukuran kebrhasilan kinerja.
d. Peran-peran yang dijalankan pemerintah kurang didasarkan pada tuntutandan sinyal pasar.
e. Adanya tendensi yang kuat untuk mengurangi peran pemerintah, dg melakukan kontrak/kerja dengan pihak
lain atau lewat privatisasi
PARADIGMA ADMINISTRASI
PUBLIKABAD 21
1. Reinventing Government (Osborne dan Gaebler:1992), oleh
Frederickson disebut pendekatan “New  Public Management”
2. Good Governance (UNDP dan Bank Dunia)
3. New Public Service (Janet Denhart and Robert Denhart “The  New
Public Services” ; 2003)
Paradigma “New Public Management”
1. Osborne dan Gaebler (Reinventing government; 1992), menganjurkan
privatisasi dan marketisasi fungsi pemerintah sebagai pilihan strategi
kebijakan.
2. Pierre (Debating Governance; 2000), menyatakan bahwa persfektif ini
mempromosikan marketisasi sektor publik,diantaranya penggunaan
manajemen kontrak, privatisasi,membuka alternatif pelayanan
sehingga konsumen mempunyai pilihan.
3. Eko Prasojo (SemNas “Reformasi Pendidikan Tinggi IlmuAdministrasi;
Malang: 2007) bahwa konsep NPM berusahauntuk memperbaiki
kinerja organisasi publik dengan menggunakan metode yang biasa
digunakan oleh sektor privatdan melalui mekanisme pasar.
4. J.E Lane (New Public Management;2000), persfektif ini mereformasi
manajemen pelayanan publik yang “birokratis”  dengan menerapkan
teknik manajemen bisnis, mencakup;pengukuran kinerja,
pembangunan visi dan misi untuk pemerintahan lokal dan BUMD.
Paradigma “New Public Services”
 

Untuk mengatasi kegagalan penyelenggaraan pemerintahan disarankan meninggalkan prinsip


administrasi tradisional dan beralih menerapkan prinsip-prinsip :
1 Melayani warga masyarakat bukan sebagai pelanggan.
2 Menutamakan kepentingan publik bukan privat.
3 Lebih menghargai warga negara daripada kepentingan publik.
4 Berpikir strategis dan bertindak demokratis.
5 Menyadari bahwa akuntabilitas bukan merupakan sesuatu yang mudah.
6 Melayani daripada mengendalikan.
7 Menghargai orang bukan semata-mata karena produktivitasnya

Pemikiran ini merupakan suatu kritikan terhadap pendekatan New Public Management,
bahwa kekuatan pasar tidak selalu dapat memenuhi apa yang menjadi kebutuhan publik dan
publik tidak menjadi pusat dari tindakan-tindakan pemerintah bahkan semakin menjauhkan
masyarakat dari haknya untuk berpartisipasi)
Paradigma “Good Governance.”
Paradigma ini menitikberatkan pada nilai-nilai yang menjungjung tinggi keinginan dan khendak rakyat,
dan nilai-nilai yang dapat mningkatkan partisipasi msyarakat dalam pencapaian tujuan nasional dan
keadilan sosial

Pemberdayaan hak-hak masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengawasi dan mengevaluasi kinerja lembaga-
lembaga publik.

Tiga sector “Good governance”  yaitu Pemerintah, sektor privat dansektor masyarakat yang mempunyai hak dan
tanggungjawab Bersama yang diatur dalam “kontrak-kontrak” (legal formal, sosial, ekonomi dan politik) sebagai hasil
produk bersama. Kontrak-kontrak ini berisi norma yang mengatur pola hubungan antar pelaku-pelaku dari ketiga
tersebut dan menjadi acuan pelaksanaan akuntabilitas mereka.

Negara,  berfungsi sebagai pengatur regulasi yakni menciptakan
lingkungan politik, sosial dan hukum yang kondusif berdasarkankesepakatan bersama.

Privat , mendorong terciptanya lapangan kerja dan pendapatan masyarakat.

Masyarakat,  mewadahi interaksi secara politik, memobilisasi kelompok dalam masyarakat untuk berpartisipasi atau
mengawasi aktivitas ekonomi, social dan politik atau yang berhubungan dengan pelayanan publik.
Perbedaan Persfektif “New Public Management”
dan “Governance” (Fredrickson dan Smith)
 

1. NPM menginjeksi nilai-nilai corporate dalam sektor publik dan belum tentu mengindahkan apakah
sesuai dengan kebutuhan publik yang merata dan adil. Dalam persfektif governance, publik sektor
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari prinsip-prinsip demokrasi.
2. Governance, berhubungan dengan upaya untuk memahami proses yang mana kebijakan publik dibuat,
diimplementasikan. Sedangkan konsep NPM lebih terfokus pada outcomes/hasil-hasil yaitu lebih pada
pertanyaan tentang berapa hasil yang diperoleh daripada bagaimana kebijakan dikelola.
3. Filosofi pemikiran NPM berasal dari teori organisasi dan public choice theory, sedangkan governance
lebih pada teori politik untuk menjelaskan kenapa pemerintah melakukan seperti yang mereka lakukan
dan bagaimana hal tersebut bisa dilakukan lebih baik.
4. NPM berupaya menggantikan manajemen publik menjadi manajemen bisnis, sedangkan governance ingin
mempertahankan penyediaan layanan publik dibawah kontrol pemerintah, walaupun yang memberikan
layanan tidak pemerintah.
5. NPM berlandaskan pada “market  based institutional reform”,  sedangkan governance lebih pada upaya
partnership atau jaringan kemitraan bersama non sector pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai