Pemikiran ini merupakan suatu kritikan terhadap pendekatan New Public Management,
bahwa kekuatan pasar tidak selalu dapat memenuhi apa yang menjadi kebutuhan publik dan
publik tidak menjadi pusat dari tindakan-tindakan pemerintah bahkan semakin menjauhkan
masyarakat dari haknya untuk berpartisipasi)
Paradigma “Good Governance.”
Paradigma ini menitikberatkan pada nilai-nilai yang menjungjung tinggi keinginan dan khendak rakyat,
dan nilai-nilai yang dapat mningkatkan partisipasi msyarakat dalam pencapaian tujuan nasional dan
keadilan sosial
Pemberdayaan hak-hak masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengawasi dan mengevaluasi kinerja lembaga-
lembaga publik.
Tiga sector “Good governance” yaitu Pemerintah, sektor privat dansektor masyarakat yang mempunyai hak dan
tanggungjawab Bersama yang diatur dalam “kontrak-kontrak” (legal formal, sosial, ekonomi dan politik) sebagai hasil
produk bersama. Kontrak-kontrak ini berisi norma yang mengatur pola hubungan antar pelaku-pelaku dari ketiga
tersebut dan menjadi acuan pelaksanaan akuntabilitas mereka.
Negara, berfungsi sebagai pengatur regulasi yakni menciptakan
lingkungan politik, sosial dan hukum yang kondusif berdasarkankesepakatan bersama.
Privat , mendorong terciptanya lapangan kerja dan pendapatan masyarakat.
Masyarakat, mewadahi interaksi secara politik, memobilisasi kelompok dalam masyarakat untuk berpartisipasi atau
mengawasi aktivitas ekonomi, social dan politik atau yang berhubungan dengan pelayanan publik.
Perbedaan Persfektif “New Public Management”
dan “Governance” (Fredrickson dan Smith)
1. NPM menginjeksi nilai-nilai corporate dalam sektor publik dan belum tentu mengindahkan apakah
sesuai dengan kebutuhan publik yang merata dan adil. Dalam persfektif governance, publik sektor
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari prinsip-prinsip demokrasi.
2. Governance, berhubungan dengan upaya untuk memahami proses yang mana kebijakan publik dibuat,
diimplementasikan. Sedangkan konsep NPM lebih terfokus pada outcomes/hasil-hasil yaitu lebih pada
pertanyaan tentang berapa hasil yang diperoleh daripada bagaimana kebijakan dikelola.
3. Filosofi pemikiran NPM berasal dari teori organisasi dan public choice theory, sedangkan governance
lebih pada teori politik untuk menjelaskan kenapa pemerintah melakukan seperti yang mereka lakukan
dan bagaimana hal tersebut bisa dilakukan lebih baik.
4. NPM berupaya menggantikan manajemen publik menjadi manajemen bisnis, sedangkan governance ingin
mempertahankan penyediaan layanan publik dibawah kontrol pemerintah, walaupun yang memberikan
layanan tidak pemerintah.
5. NPM berlandaskan pada “market based institutional reform”, sedangkan governance lebih pada upaya
partnership atau jaringan kemitraan bersama non sector pemerintah.