Anda di halaman 1dari 16

HAK PASIEN DAN KELUARGA

PENGERTIAN
Hak adalah : tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan pribadinya, sesuai dengan
keadilan, moralitas dan legalitas. Kewajiban adalah : sesuatu yang harus dilakukan dan tidak boleh bila
tidak dilaksanakan.

Pasien adalah orang yang memiliki kelemahan fisik atau mentalnya menyerahkan pengawasan dan
perawatannya, menerima dan mengikuti pengobatan yang ditetapkan oleh tenaga kesehatan yang
dikemukakan oleh Prabowo (dalam Wilhamda, 2011) .

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan serta orang orang yang selalu menerima kekurangan dan kelebihan orang yang ada di
sekitarnya baik buruk nya anggota keluarga, tetap tidak bisa merubah kodrat yang ada, garis besarnya yang
baik diarahkan dan yang buruk diperbaiki tanpa harus menghakimi.
2. Identifikasi Hak Pasien :
1. Hak privasi yaitu mengidentifikasi harapan, kebutuhan dan keinginan pasien untuk privasi, rasa hormat pada
setiap pertemuan klinis, pemeriksaan, prosedur atau pengobatan dan transportasi.

2. Hak menentukan diri sendiri

3. Hak mendapatkan perawatan yang optimal

4. Hak untuk dilibatkan dalam pengobatan

5. Hak mendapatkan pelayanan kerohanian, rumah sakit Mengidentifikasi, menghormati, mempraktikkan,


memberikan pelayanan yang menghormati nilai dan kepercayaan pasien, merespon permintaan yang bersifat
rutin kompleks serta permintaan untuk dukungan agama dan pasien spiritual.

6. Hak barang milik pasien, rumah sakit untuk menentukan tanggung jawab keamanannya terhadap barang milik
pasien, pasien memperoleh informasi tentang tanganggungjawab rumah sakit dalam melindungi barang milik
pasien, mengambil alih tangungjawab dalam keadaan pasien tidak mampu.

7. Hak perlindungan dari kekerasan fisik

8. Hak bebas dari rasa nyeri.


Hak pasien menurut undang – undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit pasal 32 :
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah Sakit.
2. Pasien berhak memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
3. Pasien berhak memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur ​dan tanpa diskriminasi.
4. Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan standar profesi dan prosedur operasional.
5. Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi.
6. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
7. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
8. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang memiliki Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam
maupun di luar Rumah Sakit.
9. Pasien berhak mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termuk data – data medisnya.
10. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko
dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta biaya pengobatan.
11. Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya.
12. Pasien berhak Ditemani keluarga dalam keadaan kritis.
13. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
14. Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit.
15. Pasien berhak mengajukan usul, perbaikan atas perilaku Rumah Sakit terhadap dirinya.
16. Pasien berhak menolak layanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
17. Pasien berhak menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit jika Rumah Sakit dianggap memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan
standar baik secara perdata atau pidana.
18. Pasien berhak mengajukan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melaui media cetak dan elektronik sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kewajiban pasien
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala aturan dan tata tertib sesorang atau badan hukum.
2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya
3. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur ​dan selengkapnya tentang penyakit yang diderita
oleh dokter yang merawat
4. Pasien dan atau penanggungjawab kewajiban untuk mlunasi semua atas jasa pelayanan Rumah Sakit atau
dokter
5. Pasien dan atau penanggungjawabnya Kewajiban memenuhi hal – hal yang telah disepakati atau perjanjian
yang telah dibuatnya.

Peran keluarga Peran keluarga tersebut meliputi mengingatkan/memonitor waktu minum obat,
mengontrol persediaan obat, mengantarkan penderita kontrol, memisahkan alat-alat penderita dengan anggota
keluarga lain, meningkatkan kesehatan lingkungan penderita, dan pemenuhan kebutuhan psikologis agar
penderita tidak merasa terisolir dalam lingkungannya
TATA LAKSANA HPK
1. Tata Laksana Asesmen Hak Pasien dan Keluarga.

Pengertian :  Pengkajian yang dilakukan oleh staf rumah sakit untuk Mengidentifikasi kebutuhan hak pasien dan
keluarga.
Tujuan :
2. melindungi, melindungi dan meningkatkan hak pasien.
3. Memberitahukan pasien tentang hak mereka.
4. Melibatkan keluarga pasien, bila mungkin dalam keputusan tentang pelayanan pasien.
5. persetujuan tindakan medis (informed consent).
6. Staf Mendidik tentang hak pasien.

Pelaksanaan :  Semua pasien yang masuk di Rumah Sakit AKREDITASI melakukan asesmen tentang hak pasien
dan keluarga.
• Hasil pengkajian hak pasien dan keluarga dicatat di rekam medis.
• Pasien dan keluarga mendapat pemenuhan kebutuhan privasi.
• Pasien dan keluarga mendapat perlindungan harta.
• Pasien dan keluarga mendapat perlindungan dari kekerasan fisik.
• Pasien dan keluarga berhak menolah resusitasi dan pengobatan.
• Pasien dan keluarga memperoleh informasi hasil pengobatan.
• Pasien dan keluarga mendapat tanggapan akan keluhan.
• Pasien dan keluarga mendapat pelayanan kerohanian.
2. Tata Laksana Pemenuhan Kebutuhan Keamanan

Pengertian : Kerahasiaan informasi tentang data – data rekam medis pasien meliputi
identitas, diagnosis, riwayat penyakit, pengobatan, hasil pemeriksaan penunjang, rencana
tindakan oleh tenaga kesehatan dan rumah sakit.

Tujuan :
1. Melindungi hak privasi pasien secara optimal.
2. Sebagai aspirasi bagi petugas rumah sakit dalam memberikan pelayanan dan asuhan
kesehatan.

Pelaksanaan :
3. Setiap pasien yang mendapat pelayanan kesehatan di rumah memiliki sata data rekam
medis yang disimpan di bagian rekam medis.
4. Peminjaman dan pembukaan data rekam medis harus disetujui oleh pasien secara
tertulis.
5. Peminjaman data rekam medis untuk keperluan penelitian harus seizin direktur rumah
sakit secara tertulis.
6. Informasi tentang pasien hanya boleh diberikan kepada pasien dan keluarga inti atau
wali yang ditunjuk.
7. Tidak memasang data informasi pasien yang dirawat di rumah sakit secara terbuka.
3. Tata Laksana Perlindungan Harta.

Pengertian : Tata cara melindungi barang pasien pada saat melakukan tindakan atau pasien yang
tidak mampu mengontrol barang miliknya.

Tujuan : Mengamankan harta atau barang pasien saat dilakukan pelayanan kesehataan

Pelaksanaan :
1. Staf menyediakan fasilitas pengamanan barang yaitu lemari dengan kunci serta formulir serah
terima barang.
2. Staf bersama pasien atau keluarga melakukan serah terima barang.
3. Barang disimpan oleh staf di lemari dan terkunci.
4. Kunci dibawa penanggungjawab shift.
5. Pengambilan barang oleh pasien dan keluarga dilakukan dengan format serah terima barang dan
ditandatangani kedua belah pihak.
4. Tata Laksana Perlindungan Terhadap Kekerasan Fisik.
Pengertian : Tata cara melindungi pasien terhadap kekerasan fisik terutama pada usia lanjut, penderita cacat, anak –
anak dan yang berisiko disakiti oleh pengunjung, pasien lain maupun staf rumah sakit.

Tujuan :
Keselamatan dan keamanan pasien terutama pada pasien usia lanjut, lpenderita cacat, anak – anak dan yang berisiko
disakiti

Pelaksanaan :
1. Staf melakukan asesmen dan mengidentifikasi pasien di rumah sakit.
2. Untuk kelompok pasien yang berisiko ditempatkan sedekat mungkin dengan kantor perawat.
3. Meminta anggota keluarga untuk menjaga pasien selama 24 jam.
4. Perawat di kamar bayi, pintu selalu dikunci dan kunci dibawa oleh penanggungjawab shift.
5. Staf melapor ke satuan pengamanan apabila menjumpai pengunjung yang mencurigakan.
6. Satuan pengamanan mempunyai wewenang menanyai setiap pengunjung yang dianggap mencurigakan.
7. Akses pintu masuk tiap – tiap unit dikunci pada pukul 21.00 WIB.
8. Pemberlakuan jam berkunjung.
5. Tata Laksana Penolakan Resusitasi dan Pengobatan.
Pengertian : Suatu pendapat pasien atau keluarga memberikan penolakan pengobatan atau resusitasi setelah mendapat
penjelasan dari dokter penanggungjawab pasien.

Tujuan : Pasien atau keluarga memahami dan mengerti tentang hak – haknya dalam menolak resusitasi dan
pengobatan serta risiko yang diakibatkan dari keputusan tersebut.

Pelaksanaan :

1. Staf rumah sakit menghormati hak pasien dan keluarga.


2. Pasien dewasa berhak menolak tindakan atas nama dirinya sendiri atau pasien yang tidak bisa membuat keputusan
terhadap dirinya (belum cukup umur, gangguan kesadaran mental dan fisik) diwakilkan kepada anggota keluarga
atau wali yang ditunjuk secara hukum dengan membuat pernyataan penokan tindakan dan pengobatan secara
tertulis setelah mendapat penjelasan risiko yang diakibatkan oleh dokter penanggungjawab pasien.
3. Perawat mendokumentasikan keputusan pasien atau keluarga di rekam medis
4. Perawat melaporkan kepada dokter penanggungjawab pasien
5. Apabila pasien atau keluarga menarik kembali keputusan penolakan tindakan dan pengobatan , maka dilakukan
secara tertulis juga.
6. Tata Laksana Informasi Pelayanan dan Pengambilan Keputusan Inform consent
Pengertian :Penyampaian informasi layanan kesehatan kepada pasien dan keluarga baik informasi yang
bersifat umum maupun yang berkaitan dengan penyakit, rencana pengobatan dan rencana tindakan.

Tujuan : Pasien dan keluarga memahami, mengerti dan dapat mengambil keputusan terhadap pelayanan
kesehatan.

Pelaksanaan :
1. Bagian tempat penerimaan pasien dan informasi Informasi yang diberikan bersifat umum, fasilitas rumah
sakit, tarif kamar perawatan, tarif pemeriksaan penunjang, daftar dokter yang mempunyai surat ijin
praktek di rumah sakit, asuransi yang bekerjasama dengan rumah sakit serta hak pasien dan keluarga.
2. Instalasi Rawat inap.
Informasi yang bersifat umum, rencana pelayanan dan tindakan keperawatan, biaya perawatan, persiapan
operasi dan prosedur pemulangan pasien.
3. Dokter Instalasi GAwat Darurat, Dokter poli umum dan spesialis, dokter gigi, dokter penanggungjawab
pasien dan dokter anestesi.
4. Informasi tentang diagnosa penyakit, rencana pengobatan dan tindakan risiko, komplikasi, prognosis dan
alternatif pengobatan.
7. Tata Laksana Menanggapi dan Penyelesaian Keluhan.

Pengertian : Suatu respon atau tindakan penyelesaian terhadap pernyataan atau ungkapan rasa
kurang puas terhadap pelayanan yang diberikan.

Tujuan : Menciptakan pemahaman dan keyakinan bahwa keluhan dapat diselesaikan dengan
prosedur yang sudah ditetapkan dan memuaskan.

Pelaksanaan :

1. Staf mengidentifikasi dan melakukan pengkajian pada pasien


2. Staf mencatat keluhan pasien
3. Staf mengklarifikasi permasalahan dan mencari jalan keluar, apabila masalah tidak dapat
diselesaikan akan ditindaklanjuti oleh kepala unit, pelayan pelanggan, Direktur. Pada tingkat
Direktur masalah tidak selesai akan ditindak lanjuti oleh konsultan hukum, kepolisian dan
terakhir di tingkat pengadilan.
8. Tata Laksana Pelayanan Kerohanian.

Pengertian : Pendampingan keagamaan yang diperlukan pasien selama dalam proses pelayanan kesehatan
di rumah sakit.

Tujuan : Membantu pasien dan kelauraga menghadapi masalah kesehatan dipandang dari sudut kerohanian.

Pelaksanaan :
1. Memberikan fasilitas pelayanan doa sesuai dengan agama dan kepercayaan pasien dan keluarga
2. Membantu pasien dan keluarga menghadapi kematian, penyakit terminal.
3. Memberikan ketenangan dan kenyamanan pasien dan keluarga
4. Tim pelayanan kerohanian membuat jadwal dan mengatur kegiatan pelayanan kerohanian.
• Staf mengidentifikasi pasien yang membutuhkan pelayanan kerohanian
• Staf menghubungi petugas pelayanan kerohanian sesuai dengan agama dan keyakinan pasien.
• Setelah pasien atau keluarga setuju, tim pelayanan kerohanian mengatur dan menyiapkan
kebutuhannya.
TATA TERTIB RS MEDICARE SOREK
1. UMUM
a. Waktu berkunjung Pagi : 11.00-13.00 Wib Sore : 19.00-21.00 Wib
b. Mematuhi dan menaati waktu berkunjung yang telah ditetapkan
c. Menjaga kebersihan lingkungan dan kenyamanan ruangan dengan cara :
1) Tidak membuang sampah/meludah dilantai/ disembarang tempat
2) Tidak menjemur pakaian di depan ruang rawat, pagar, dan diatas kompresor Ac
3) Tidak berbicara atau tertawa keras di lingkungan Rs Medicare Sorek
d. Tidak merokok dilingkungan RS Medicare Sorek
e. Anak- anak dibawah umur 13 tahun dilarang masuk/ berkunjung untuk mencegah tertularnya
penyakit.
f. Penunggu pasien hanya diperkenankan 2 orang.
g. Dilarang menggelar tikar/ kerpet/ sejenisnya di selasar/ di depan kamar pasien dan dilingkungan
RS Medicare Sorek kecuali pada pukul 21. 00 – 05. 00 Wib
h. Dilarang membawa senjata tajam, senjata api, minuman keras dan narkoba.
i. Demi menjaga keamanan bersaama, kami menghimbau untuk tidak membawa barangbarang
berharga selama di RS Medicare Sorek.
j. Pihak RS tidak bertanggung jawab apabila terjadi kehilangan, kerusakan, atau pencurian selama
masa perawatan atau kunjungan
k. Petugas keamanan atau petugas ruang rawat berkewajiban untuk menertibkan dan memerintahkan
pengunjung meninggalkan RS diluar jam kunjung.
2. PASIEN
a. Paien harus mematuhi tata tertib yang berlaku di RS Medicare Sorek.

b. Pasien mematuhi nasehat dokter dan perawat Rumah Sakit demi menunjang kesembuhan.

c. Pasien tidak diperkenankan minum obat-obatan tanpa sepengetahuan dokter/ perawat ruangan.

d. Pasien dilarang keluar dari lingkungan ruang perawatan dan lingkungan rumah sakit tanpa izin
dokter atau kepala ruangan/ ruang perawatan

Anda mungkin juga menyukai