Anda di halaman 1dari 13

PENGUKURAN

STOK KARBON
IGA AMELIA PUTRI
TPS B
57215213839
PENGUKURAN STOK KARBON

01 02 03
Tahapan Pengukuran
Cadangan Karbon Stok Karbon pada Hal-Hal yang Perlu
Ekosistem Lamun Ekosistem Padang Diperhatikan
Lamun
01
CADANGAN KARBON EKOSISTEM LAMUN
Cadangan Karbon Ekosistem Lamun

Penyimpanan karbon dalam ekosistem lamun


terbagi dalam 3 kolam karbon (carbon pool) yaitu:
1. Biomassa hidup lamun bagian atas, meliputi
pelepah dan helai daun dan biota epifit yang
menempel.
2. Biomassa lamun bagian bawah, meliputi
rhizoma dan akar lamun,
3. Sedimen, baik yang bersumber dari ekosistem
(autochthonous), maupun dari luar ekosistem
(allochthonous) (fourqurean et al, 2014). Selain
itu juga diperlukan pengukuran biomassa mati
bagian atas (serasah).
02
Tahapan Pengukuran Stok Karbon pada Ekosistem Padang
Lamun
Tahapan Pengukuran Stok Karbon pada Ekosistem Padang
Lamun
Pengukuran stok karbon biomassa dan (vacuum sediment core) ukuran diameter 6
sedimen diukur dalam satuan berat - 7 cm (luas permukaan merupakan luas
karbon per satuan luas, sehingga lingkaran) dan tinggi kurang lebih 30 cm
diperlukan pengambilan sampel untuk mengambil biomassa
biomassa dan sedimen bersamaan • GPS untuk memperoleh koordinat titik
dengan pengukuran struktur komunitas sampling
lamun. • Bor sedimen vakum (vacuum sediment
Peralatan untuk pengambilan dan coring) baik berupa pipa paralon,
penyimpanan biomassa dan sedimen alumunium atau bahan lainnya untuk
antara lain : sampling sedimen sedalam 1 m
• Kantong plastik untuk sampel • Meteran lipat/meteran jahit
biomassa dan sedimen • Pisau plastik, untuk membagi dan
• Kantong jaring atau ayakan mengambil sedimen di dalam core
plastik/bambu untuk memisahkan • Label sampel • Spidol permanen, pulpen
biomassa dari substratnya atau pensi
• Bingkai kuadrat (quadrat frame)
ukuran 20cm x 20cm atau bor
sediment vakum
Pengambilan sampel biomassa dan sedimen

01 Penentuan stasiun
pengamatan 04 Pengambilan sampel
biomassa

02 Penentuan sampling
transek garis dan
kuadrat
05 Pengambilan sampel
sedimen

03 Penentuan sampling
secara acak
Analisis di Laboratorium
Metode Loss of Ignition Metode Walkley dan Menggunakan CHNS
(LOI Black (WB) analyzer

Metode ini pada Metode ini pada prinsipnya Mengetahui kandungan


prinsipnya adalah menghilangkan bahan karbon dalam sampel
menghilangkan bahan organik (oksidasi) melalui dengan tingkat
organik melalui proses proses pengasaman keakuratan yang tinggi
pembakaran di dalam kemudian melalui titrasi juga dapat dilakukan
tanur/tungku (furnace). menghitung sisa asam dengan menggunakan
Perhitungan: setelah mengoksidasi bahan alat elemental analyzer.
% LOI bahan organic = organik, metode ini sering
((D - E)/(D - C)) x 100 dikatakan metode basah
dalam pengukuran bahan
organik. Perhitungan:
%C=
Perhitungan berat karbon biomassa

Setelah mendapatkan berat kering yang dilanjutkan dengan analisis kandungan


karbon pada biomassa, maka kandungan karbon dapat dihitung berdasarkan rumus
Fourqurean et al., (2014):
• Biomassa karbon = Berat kering (kg) /luas (m²) x % C
• Konversi (Mg C/ ha) = Biomassa karbon (kgC/m²) x (Mg/1000kg) x (10.000m²/ha)
Setelah mendapat luasan lamun dengan analisis citra satelit terbaru di lokasi
tersebut atau menggunakan data global, maka didapat nilai stok karbon biomassa
(Mg C) di kawasan tersebut dengan cara mengalikan nilai stok karbon biomassa per
satuan luas (Mg C/ha) dengan luas ekosistem lamun yang diketahui (ha).
Stok karbon kawasan A (Mg C) =
Mg C/ha x luas ekosistem lamun kawasan A
Perhitungan berat karbon sedimen

Sebelum dilakukan perhitungan besaran nilai karbon sedimen, terlebih dahulu


dilakukan perhitungan nilai dry bulk density

Perhitungan untuk mendapatkan besaran kandungan karbon dalam sedimen


dalam setiap interval kedalaman adalah sebagai berikut:
Analisis Biomassa dan Sedimen Ekosistem
Lamun
1 2 3
Data biomassa basah Dengan mengetahui Besaran stok karbon
dalam suatu daerah kerapatan lamun akan biomassa lamun
dapat digunakan memberikan informasi dikonversi dalam
untuk menghitung terkait perubahan MgCO2eq untuk
ketersediaan dan kondisi sedimen yang menunjukkan potensi
daya dukung padang tersuspensi (Hendriks ekosistem lamun
lamun untuk duyung et al., 2008). dalam memanfaatkan
dan penyu. CO2.
03
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan
1. Biomasa hidup lamun bagian atas, meliputi pelepah dan helai daun
dan biota epifit yang menempel,

2. Biomasa lamun bagian bawah, meliputi rhizoma dan akar lamun,

3. Sedimen, baik yang bersumber dari ekosistem (autochthonous),


maupun dari luar ekosistem (allochthonous) (Farquerean et al, 2014).
Selain itu juga diperlukan pengukuran biomassa mati bagian atas
(serasah).

Anda mungkin juga menyukai