Anda di halaman 1dari 18

Laporan Pendahuluan

“Pengambilan Darah Vena”


Dosen Pembimbing : Susilawati,SSiT.,Bdn.,M.Kes

Nama Mahasiswa : Samini


NPM : 22390179
BAB I
A. Latar Belakang

• Pengambilan darah penderita (sampling) merupakan awal


pemeriksaan yang harus dikerjakan dengan benar karena hal ini
merupakan tindakan penting untuk menentukan diagnosa dan
terapi pasien. Tindakan tersebut dapat memberikan informasi
bagi tenanga medis mengenai status nutrisi, metabolik, imun dan
biokimia pasien (Perry & Potter, 2006).
• Lokasi pengambilan darah vena orang dewasa semua vena
superfisial dapat dipakai, namun yang sering digunakan ialah
vena mediana cibiti karena mempunyai fiksasi yang lebih
sehingga memudahkan saat sampling (Gandasoebrata, 2013).
B. Tujuan

Tujuan dilakuikan tindakan pengambilan darah


vena adalah untuk mendapatkan sampel darah
vena yang baik dan memenuhi syarat untuk
melakukan pemeriksaan
BAB II
Tinjauan Teori

A. Darah

Darah merupakan salah satu jaringan dalam tubuh yang berbentuk cair berwarna
merah. Karena sifat darah yang berbeda dengan jaringan lain mengakibatkan
darah dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain sehingga dapat menyebar
ke semua bagian tubuh.

Penyebaran tersebut harus terkontrol dan harus tetap berada pada satu ruangan
agar darah benar-benar dapat menjangkau seluruh jaringan di dalam tubuh
melalui suatu sistem yang disebut sistem kardiovaskuler, yang meliputi jantung
dan pembuluh darah. Dengan sistem tersebut darah dapat diakomodasikan
secara teratur dan diedarkan menuju organ dan jaringan tersebar diseluruh
tubuh.
B. Fungsi Darah
Berdasarkan kandungan selular dan non-selular dalam darah, jaringan ini memiliki fungsi yang sangat penting,
yaitu:

1. Respirasi
2. Nutrisi
3. Ekskresi
4. Penyeimbang Asam- Basa Tubuh
5. Penyeimbang Air Tubuh
6. Pengaturan Suhu Tubuh
7. Pertahanan Terhadap Infeksi
8. Transport Hormon dan Pengaturan Metabolisme
9. Pembekuan Darah (Koagulasi)
C. Pengambilan Sampel Darah Vena

Pada pengambilan darah vena (venipuncture), contoh


darah umumnya diambil dari vena median cubital, pada
anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini
terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup besar,
dan tidak ada pasokan saraf besar.
Lokasi yang tidak diperbolehkan diambil darah adalah :

• Lengan pada sisi mastectomy


• Daerah edema
• Hematoma
• Daerah dimana darah sedang ditransfusikan
• Daerah bekas luka
• Daerah dengan cannula, fistula atau cangkokan vascular
• Daerah intra-vena lines. Pengambilan darah di daerah ini dapat
menyebabkan darah menjadi lebih encer dan dapat meningkatkan atau
menurunkan kadar zat tertentu (Iskandar, 2015).
Ada dua cara dalam pengambilan darah vena, yaitu cara
manual dan cara vakum. Cara manual dilakukan dengan
menggunakan alat suntik (syring), sedangkan cara vakum
dengan menggunakan tabung vakum (vacutainer)
(Iskandar, 17 2015).
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam
pengambilan darah vena adalah :

1. Pemasangan turniket (tali pembendung)

• Pemasangan dalam waktu lama dan terlalu keras dapat


menyebabkan hemokonsentrasi (peningkatan nilai hematokrit/PCV
dan elemen sel), peningkatan kadar substrat (protein total, AST,
besi, kolesterol, lipid total)
• Melepas turniket sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan
hematoma.
2. Jarum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh sehingga
mengakibatkan masukknya udara ke dalam tabung dan merusak sel
darah merah.
3. Penusukan
• Penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan jaringan sehingga
dapat mengaktifkan pembekuan. Di samping itu, penusukan yang berkali-kali juga
berpotensi menyebabkan hematoma.
• Tutukan jarum yang tidak tepat benar masuk ke dalam vena menyebabkan darah
bocor dengan akibat hematoma.
• Kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol menyebabkan hemolisis sampel akibat
kontaminasi oleh alcohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang berlebihan pada pasien
ketika dilakukan penusukan (Iskandar, 2015).
Prosedur pengambilan darah vena meliputi beberapa tahap yang telah di rekomendasikan
sesuai dengan SOP dalam labboratorium. Persiapkan alat-alat yang diperlukan : jarum,
kapas alkohol 70%, tali pembendung (turniket), plester, tabung vakum.

• Pasang jarum pada holder, pastikan terpasang erat.


• Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah; usahakan pasien
senyaman mungkin.
• Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan.
• Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila
pasien minum obat tertentu, tidak puasa dsb.
• Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan
aktifitas.
• Minta pasien mengepalkan tangan.
• Pasang tali pembendung (turniket) kira-kira 10 cm di atas lipat siku.
• Pilih bagian vena median cubital atau cephalic. Lakukan perabaan (palpasi)
untuk memastikan posisi vena; vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis
dan memiliki dinding tebal. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari
arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5 menit daerah
lengan.
• Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol
70% dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang
lagi.
• Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas.
Masukkan tabung ke dalam holder dan dorong sehingga jarum bagian
posterior tertancap pada tabung, maka darah akan mengalir masuk ke
dalam tabung. Tunggu sampai darah berhenti mengalir. Jika memerlukan
beberapa tabung, setelah tabung pertama terisi, cabut dan ganti dengan
tabung kedua, begitu seterusnya.
• Lepas turniket dan minta pasien membuka kepalan tangannya. Volume
darah yang diambil kira-kira 3 kali jumlah serum atau plasma yang
diperlukan untuk pemeriksaan.
• Letakkan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum.
Tekan kapas beberapa sat lalu plester selama kira-kira 15 menit. Jangan
menarik jarum sebelum turniket dibuka
Dokumentasi

• Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.


• Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan
prosedur.
• Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.
Sikap

• Sistematis.
• Hati-hati.
• Berkomunikasi.
• Mandiri.
• Teliti.
• Tanggap terhadap respon klien.
• Rapih.
• Menjaga privacy.
• Sopan.
D. Indikasi

Indikasi phlebotomy atau tindakan pengambilan darah melalui vena


umumnya adalah sebagai tindakan diagnostik untuk pemeriksaan
penunjang laboratorium sampel darah. Selain itu juga memiliki
indikasi terapeutik seperti pada pasien polisitemia vera atau sebagai
sarana administrasi obat.
E. Efek Samping

Tindakan pengambilan darah memiliki resiko efek samping seperti memar


atau kebiruan dan rasa nyeri. Tetapi sangat jarang terjadi perdarahan ulang
dari bekas suntikan, apalagi sudah berbeda hari.
Hal ini disebabkan karena tubuh kita memiliki mekanisme pembekuan darah 
yang akan membuat darah yang keluar dari tempat suntikan berhenti
merembes setelah beberapa detik atau menit.
Apabila sudah lebih dari beberapa jam masih keluar darah dari bekas
suntikan, perlu dipertimbangkan adanya gangguan poembekuan darah,
gangguan trombosit, kekurangan vitamin K, atau efek samping obat
pengencer darah (bila keluarga Anda minum obat pengencer darah).
F. Patofisiologi/Pathway
BAB III
Kesimpulan

Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah salah satunya


yaitu biasa dikenal istilah phlebotomy yang berarti proses
mengeluarkan darah melalui vena yang bertujuan untuk
mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi
syarat untukd ilakukan pemeriksaan. Pada pengambilan
darah vena (venipuncture), contoh darah umumnya diambil
dari vena mediancubital, pada anterior lengan (sisi dalam
lipatan siku).

Anda mungkin juga menyukai