Anda di halaman 1dari 55

PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 2018


By
VIKTOR HENDRIK SIKOWAY
DALAM TERJADI PERUBAHAN
POLA PENYAKIT
30 TAHUN TERKAIT DENGAN
TERAKHIR PERILAKU MANUSIA

SEJAK 2010:
TAHUN 1990: PENYAKIT TIDAK
PENYAKIT MENULAR MENULAR

Infeksi Saluran Tekanan darah tinggi,


Pernapasan Atas, stroke, jantung,
Tuberkulosis, Diare kanker, kencing manis
KEBIJAKAN
4
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEHATAN (RPJMN KESEHATAN 2015-2019)

Penurunan AKI & AKB Perbaikan Gizi Pengendalian Penyakit Pengendalian Penyakit Tidak
(Kesehatan Ibu & Anak khususnya Menular (ATM: HIV/AIDS, Menular (Hipertensi, Diabetes
termasuk Imunisasi) Stunting/kerdil TBC & Malaria) Melitus, Obesitas & Kanker)

SEKTOR KESEHATAN DI PUSAT DAN DAERAH, LINTAS SEKTOR TERKAIT,


ORGANISASI PROFESI, AKADEMISI, LEMBAGA SOSIAL KEMASYARAKATAN,
MEDIA MASSA, DUNIA USAHA, MITRA PEMBANGUNAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT
STUNTING
SAAT INI SEKITAR
1 dari 3 Anak
Indonesia
mengalami
ANAK INDONESIA MENGALAMI
PERTUMBUHAN TIDAK MAKSIMAL

TERJADI SEJAK DALAM


KANDUNGAN DAN AKAN
NAMPAK SAAT ANAK
Anak tidak datang BERUSIA
ke Posyandu
(KERDIL)

Stunting adalah kondisi


gagal tumbuh pada anak
balita akibat kekurangan
gizi kronis sehingga anak
terlalu pendek untuk
usianya.
Penyebab
Kurangnya akses ke makanan
bergizi:
Praktek pengasuhan yang Terbatasnya layanan a. 1 dari 3 ibu hamil Anemia
tidak baik: kesehatan: b. Makanan bergizi mahal
a. Kurang pengetahuan a. 2 dari 3 ibu hamil belum
tentang kesehatan mengonsumsi suplemen
dan gizi sebelum dan zat besi yang memadai
pd masa kehamilan b. 1 dari 3 anak usia 3-6 thn
b. 60% dari anak usia 0 – tdk terdaftar di PAUD Kurangnya akses ke air Bersih dan
6 bulan tidak c. Menurunnya tingkat Sanitasi:
mendapat ASI kehadiran anak di a. 1 dari 5 RT masih BAB di ruang
eksklusif Posyandu terbuka
c. 2 dari 3 anak usia 0 – d. Tidak mendapat akses b. 1 dari 3 RT belum memiliki akses ke air
24 bln tidak menerima yang memadai ke minum bersih
MP - ASI layanan imunisasi c. Cuci tangan dengan benar masih
rendah
PENYEBAB KEKURANGAN GIZI
SALING BERKAITAN ANTARA SATU DAN LAINNYA

Rendahnya akses POLA ASUH Rendahnya akses


terhadap MAKANAN yang kurang baik terhadap PELAYANAN
dari segi jumlah terutama pada perilaku KESEHATAN
dan kualitas gizi dan praktek pemberian termasuk akses
makan bayi dan anak sanitasi dan air bersih

Politik, Sosial Kemiskinan Kurangnya Degradasi


dan Budaya pemberdayaan Lingkungan
perempuan
MENGAPA MASA KEHAMILAN
SAMPAI ANAK BERUSIA 2 TAHUN PENTING?

Gangguan
Gagal Gangguan
Perkembangan
Tumbuh Metabolisme
Otak
Tubuh
PENINGKATAN CAKUPAN
DAN MUTU IMUNISASI
anak yang belum
anak tidak diimunisasi mendapat imunisasi
dasar lengkap (IDL) dan imunisasinya
(Kemkes, 2017)
tidak lengkap.
(Kemkes, 2014 - 2016)

Anak yang tidak di


Imunisasi dasar
lengkap berisiko
menimbulkan
penyakit, kecacatan
dan kematian
Imunisasi
adalah upaya aktif untuk
menimbulkan kekebalan khusus
dalam tubuh seseorang yang
efektif mencegah penularan
penyakit tertentu, dengan cara
memberikan vaksin
Tujuan Pemberian Imunisasi
Mencegah kesakitan, kecacatan & kematian
akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), diantaranya:

Tuberkulosis Difteri Pertusis/batuk rejan Tetanus Polio Campak

Hemophillus Pneumonia/ Human Papiloma Rubella Hepatitis B


Influenzae type B radang paru Virus
Pelayanan imunisasi dilakukan di
fasilitas-fasilitas pelayanan
kesehatan seperti di :
• posyandu,
• puskesmas,
• puskesmas pembantu,
• rumah sakit pemerintah,
• sekolah-sekolah pada
pelaksanaan Bulan Imunisasi
Anak Sekolah (BIAS).
Manfaat Tiap Jenis Imunisasi
Jenis Imunisasi Manfaat

Hepatitis B Mencegah penyakit Hepatitis B dan kerusakan hati


BCG Mencegah penyakit Tuberkulosis (TBC)
Polio
Mencegah penyakit Polio yang menyebabkan lumpuh layuh pada tungkai dan/atau lengan
(tetes dan suntik)

Mencegah penyakit Difteri, Pertusis (Batuk Rejan), Tetanus, Hepatitis B, serta Meningitis
DPT-HB-Hib (radang selaput otak) dan Pneumonia (radang paru) yang disebabkan oleh kuman
Haemophilus Influenzae tipe b

Mencegah penyakit Campak yang dapat mengakibatkan komplikasi radang paru, radang otak
Campak
dan kebutaan

Rubella Mencegah penyakit Rubella pada anak dan Sindrom Rubella Kongenital pada bayi baru lahir
DT dan Td Mencegah penyakit Difteri dan Tetanus
Jadwal Imunisasi Rutin
Lengkap bagi bayi dan anak
Umur / Kelompok Sasaran Jenis Imunisasi
0-24 Jam Hepatitis B
1 bulan BCG, Polio tetes 1
2 bulan DPT-HB-Hib 1, Polio tetes 2
3 bulan DPT-HB-Hib 2, Polio tetes 3
4 bulan DPT-HB-Hib 3, Polio tetes 4, Polio suntik (IPV)
9 bulan Campak/Campak-Rubella (MR)
DPT-HB-Hib
18 bulan
Campak/MR
Kelas 1 SD/Madrasah/Sederajat Campak/MR, DT
Kelas 2 SD/Madrasah/Sederajat Td
Kelas 5 SD/Madrasah/Sederajat Td

Imunisasi dasar pada bayi TIDAK CUKUP!!!


Untuk mempertahankan perlindungan terhadap penyakit, imunisasi lanjutan harus diberikan
Pada anak usia kurang dari 2 tahun (baduta) dan anak usia sekolah dasar/madrasah/sederajat
Melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
Key Issues Findings, 2011-2012 Java Drop Out Survey

• Kurangnya • Informasi terkait • Petugas kesehatan


pengetahuan dan imunisasi yang tidak memberikan
kesadaran tentang beredar banyak informasi tentang
pentingnya imunisasi yang tidak tepat imunisasi,

• Pesan yang tidak • Kurangnya dukungan dari


efektif, tidak sesuai tokoh masyarakat dan
kebutuhan masyarakat tokoh agama setempat.
Alasan anak
Tidak
diimunisasi
Riskesdas 2013
*) Dari 8,7 Persen yang tidak diimunisasi
Jauh
Mengizinkan

Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat suntikan
setelah imunisasi adalah reaksi normal dan tidak perlu di kuatirkan dan akan menghilang
dalam 2-3 hari. Kejadian ikutan paska imunisasi yang serius sangat jarang terjadi.
PERCEPATAN
ELIMINASI
TUBERKULOSIS
Merupakan penyakit Dapat disembuhkan
menular langsung dengan berobat teratur
manusia ke manusia. sampai selesai.

Bukan disebabkan Bukan penyakit


oleh guna-guna keturunan.
atau kutukan.

Sebagian besar kuman TBC TBC dapat menyerang


menyerang paru, tetapi dapat siapa saja  terutama
juga mengenai organ atau usia produktif/masih aktif
bagian tubuh lainnya bekerja (15-50 tahun) dan
(misalnya: tulang, kelenjar, kulit, dll). anak-anak.
GEJALA-GEJALA
TERDUGA TBC

BILA BATUK TERUS MENERUS DITAMBAH ADANYA GEJALA LAINNYA


SEGERA PERIKSAKAN KE PUSKESMAS TERDEKAT !!
OLEH SEBAB ITU............

07
MASALAH
KESEHATAN
PERLU DICEGAH
(GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT)

GERMAS
08
GERMAS
S E B A G A I U PAYA P E N I N G K ATA N
P E R I L A K U S E H AT D A L A M M E N G ATA S I
P E R M A S A L A H A N K E S E H ATA N
(Inpres 1 Tahun 2017) Suatu tindakan sistematis dan
terencana yang dilakukan secara
bersama-sama oleh seluruh komponen
bangsa dengan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan berperilaku sehat
untuk meningkatkan kualitas hidup

MEWUJUDKAN
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

Peningkatan Peningkatan Peningkatan Penyediaan Peningkatan Peningkatan


Edukasi Kualitas Pencegahan dan Pangan Sehat Perilaku Aktivitas Fisik
Hidup Sehat Lingkungan Deteksi dan Percepatan Hidup Sehat
Dini Penyakit Perbaikan Gizi
APA SAJA YANG DAPAT DILAKUKAN
UNTUK PENCEGAHAN STUNTING,
PENYAKIT AKIBAT TIDAK DIIMUNISASI
DAN PENYAKIT TBC
GERMAS UNTUK MENCEGAH STUNTING DALAM MASA
KEHAMILAN SAMPAI ANAK BERUSIA 2 (DUA) TAHUN

Mendukung ibu hamil untuk Membantu ibu hamil untuk Membantu ibu hamil untuk dapat
mengkonsumsi makanan yang sehat Mengingatkan ibu hamil untuk
memeriksakan kehamilan kepada melahirkan di fasilitas kesehatan
dan seimbang dalam jumlah yang minum TTD secara teratur setiap
fasilitas pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
cukup. hari

Mendukung pelaksanaan IMD Berperan aktif dalam pelaksanaan Membantu tenaga kesehatan dalam Ikut mempromosikan dan
dan pemberian ASI Eksklusif 6 Posyandu dan mengajak ibu mendampingi ibu hamil atau melksanakan pola hidup bersih
bulan hamil,ibu dan anak balita agar datang penanganan balita gizi kurang. dan sehat di lingkungannya

32
Contoh Kegiatan
JAMINAN KESEHATAN
GERMAS PADA JAMPERSAL – DANA SEHAT
DESA
SASARAN Ibu Hamil

KELOMPOK SUAMI PEDULI


PEMANTAU
IBU HAMIL
MINUM OBAT

AMBULANS DESA – P4K PENDAMPINGAN IBU


sampai PADA DONOR HAMIL
DARAH KUNJUNGAN MASY KE
RUMAH IBU HAMIL

FESTIVAL MAKANAN IBU


KELAS IBU
HAMIL
LOMBA BUKU KIA
Contoh Kegiatan GERMAS PADA Ibu
menyusui dan anak usia 0-6 bulan
PASI – SUAMI IBU
UKBM
ASI
KESEHATAN
POS YANDU
ASOSIASI IBU
MENYUSUI DESA UCI & DESA ODF
PENDAMPINGAN DESA MANDIRI
IBU PANGAN -FESTIVAL
SAYUR
DUTA ASI DAN
SERTIFIKAT ASI DESA ASI – CEPLES
EKSLUSIF NYAMUK

KAMPUNG KB DESA SEHAT


DESA MIGRATIF LOMBA BALITA
Contoh Kegiatan GERMAS PADA Ibu
PELAYANAN menyusui dan anak usia 7-23 bulan
IMUNISASI OBAT
CACING VITAMIN A
DAN ORALIT Ibu selalu membawa anak
ke posyandu untuk
ditimbang dan imunisasi

ISI PIRINGKU
MAKANAN FESTIVAL BUKU KIA
JAJAJAN ANAK RUMAH DESA SEHAT

MAKANAN
PENDAMPING POS PAUD DAN
ASI – LOKAL POSYANDU

DESA MANDIRI Masyarakat


PANGAN – KRPL FESTIVAL ANAK
SOLEH
TOSS TBC
TEMUKAN,
OBATI SAMPAI
SEMBUH TBC
PESAN PENTING
UNTUK PASIEN TBC !

Minumlah Pasien TBC Tidak membuang dahak di


OBAT secara harus sembarang tempat, tetapi
lengkap dan menutup dibuang pada tempat khusus
teratur sampai mulut waktu dan tertutup.
sembuh. bersin dan
batuk.
MENCEGAH PENULARAN TBC DENGAN
MELAKSANAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Menjemur Membuka jendela dan pintu Tidak merokok


alat tidur setiap pagi: dan minum
– Agar udara dan sinar minuman keras
matahari masuk.
– Aliran udara (ventilasi)
Makan
yang baik dalam ruangan Mendapatkan
makanan
dapat mengurangi jumlah suntikan
bergizi vaksin BCG
kuman di udara.
– Sinar matahari langsung bagianak usia
di bawah 5
Olahraga dapat mematikan kuman.
tahun
secara
teratur
Tahap Awal (2 atau 3 bln)
PENGOBATAN TBC DEWASA
 Dengan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang
lengkap/standar

 Lama pengobatan 6 s/d 8 bulan, yang di bagi


Obat diminum setiap hari dalam 2 tahap:
 Tahap Awal (2 atau 3 bulan) dengan minum obat setiap
Tahap Lanjutan (4 atau 5 bln) hari

 Tahap Lanjutan (4 atau 5 bulan) dengan minum obat 3


x seminggu

 Minum obat di depan Pengawas Menelan Obat


(PMO)

Obat diminum 3 kali seminggu


PENGOBATAN TBC ANAK
 Dengan pemberian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Anak
 Lama Pengobatan 6 bulan, yang dibagi dalam 2 tahap:
 Tahap Awal : selama 2 bulan (tiap hari)
 Tahap Lanjutan: selama 4 bulan (tiap hari)

 Minum obat di depan Pengawas Menelan Obat (PMO).


T
A
H
A
P

A
W
A
L
TAHAP LANJUTAN
IMUNISASI
PESAN KUNCI
Imunisasi dapat menyelamatkan
hidup anak anda

Imunisasi melindungi anak anda


dari kecacatan

5 kali kunjungan ke pelayanan


kesehatan untuk mendapatkan
vaksinasi lengkap untuk
perlindungan anak anada

Demam ringan setelah imunisasi


adalah normal dan tidak perlu
khawatir

Vaksinasilah anak anda sesuai


jadwalnya
Jika anda sebagai tokoh masyarakat
Mengangkat imunisasi sebagai Mengunjungi tempat-tempat Mengangkat permasalah
topik dalam acara/ pertemuan imunisasi secara berkala imunisasi dengan para
warga, yang menunjukkan pada hari pemberian pengambil keputusan di
dukungan Anda dan mendorong imunisasi untuk daerah, seperti politisi atau
orang tua melindungi anak-anak menunjukkan dukungan organisasi sosial
mereka - dan seluruh masyarakat Anda pada program kemasyarakatan setempat.
- melalui imunisasi lengkap imunisasi

Sampaikan penghargaan
Menginformasikan bagi calon Mengundang kader dan
bagi orang tua, kader dan
orang tua untuk mendapatkan petugas kesehatan untuk
petugas kesehatan yang
layanan imunisasi begitu menyampaikan ceramah yang
telah berhasil menyukseskan
bayinya lahir. memi dalam acara warga.
program imunisasi lengkap.
Jika anda
tokoh agama • Menunjukkan dukungan
organisasi keagamaan
Anda terhadap imunisasi –
• Menggunakan dalil- misalnya, dalam pengajian,
dalil agama dalam sampaikan dukungan
pengajian/kebaktian Majelis Ulama terkait
Anda dan acara vaksinasi anak-anak
keagamaan lainnya sebagai tindakan penting
untuk membenarkan bagi kesehatan anak yang
dan mendukung harus diberikan pada anak-
program imunisasi. anak di Indonesia.
SELAIN ITU BEBERAPA KEGIATAN GERMAS LAINNYA
AGAR TERHINDAR DARI PENYAKIT TIDAK MENULAR
MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK
Dapat dilakukan dimana saja, kapan saja ...
Rumah Perjalanan Sekolah Tempat kerja Tempat umum

Minimal 30 menit sehari


MENGONSUMSI SAYUR DAN BUAH

Tersedia dalam menu


sehari-hari
Tidak
Merokok
MEMERIKSA KESEHATAN
Setiap 6 bulan sekali

CEK TES DARAH


CEK CEK
KADAR LENGKAP DI
TEKANAN KOLESTER
GULA LABORATOR
DARAH OL
DARAH IUM

DETEKSI DINI
CEK KANKE
LINGKAR
PERUT
R LEHER
RAHIM

UNTUK PEREMPUAN
TUGAS PROVINSI DAN KAB/KOTA
DALAM GERMAS
Sarana
Akivitas
Menetapkan Fisik
Kebijakan Ruang
kebijakan daerah Germas Terbuka
dalam Daerah Hijau
pelaksanaan
Germas di
wilayahnya

Laporan ke BUPATI/ Car


Gurbernur Free Day
GUBERNUR WALIKOTA
Fasilitasi,
Melaporkan koordinasi,
pelaksanaan- pemantauan dan Kawasan Jalur sepeda
nya kepada evaluasi pelaks Tanpa Rokok dan pejalan
Mendagri di Kab/Kota Pemanfaatan
kaki
pekarangan rumah
untuk sayur dan
buah

Anung Sugihantono, Banjarmasin, September 2017


15
PERAN DUNIA USAHA DAN
ORMAS DALAM GERMAS

Ormas dan Kelompok Potensial


Menggerakkan institusi dan
organisasi masing-masing agar
anggotanya berperilaku sehat

Dunia Usaha dan Swasta


Menggerakkan institusi dan
organisasi masing-masing agar
anggotanya berperilaku sehat

18
PERAN MASYARAKAT/
INDIVIDU/KELUARGA
Mempraktikkan pola hidup sehat sehari-hari

Melakukan Membudayakan Melakukan


aktivitas fisik konsumsi buah pemeriksaan
secara rutin dan sayur setiap kesehatan secara
setiap hari hari rutin min 6 bulan
sekali

Tidak Budayakan
Tidak mengonsumsi Pengelolaan
stres secara buang air
merokok alkohol dan zat besar pada
adiktif lainnya baik
tempatnya

Anung Sugihantono, Banjarmasin, September 2017


16
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai