Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

HEART FAILURE

DISUSUN OLEH:
ANGGIA DWI KORA
RETNO WULANDARI

PEMBIMBING:
DR. MISRIANI SP.PD
DR. GUNARDI SP.PD
DR. AZWIR ABOET SP.PD
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Laminem
 Umur : 78 tahun
 Jenis Kelamin : Wanita
 Status Perkawinan : Sudah Menikah
 Agama : Islam
 Pekerjaan : IRT
 Alamat : Desa Merandeh Dusun Tepian Dayah
 Suku : Jawa
 Tanggal Masuk : 29-05-2015 Pukul 21.15 WIB
Keluhan Sesak nafas memberat
Utama: sejak 2 jam sebelum
masuk rumah sakit

Telaah Sesak nafas saat melakukan aktifitas ringan

Sering Terbangun pada malam hari karena sesak


nafas

Cepat lelah
RIWAYAT PENYAKIT

• Hipertensi (+) Riwayat Penyakit


• DM (+) 5 thn Keluarga • Pasien
yang lalu mengkonsumsi obat
• Stroke(+) 6 thn anti hipertensi
(captopril) dan obat
yang lalu • Hipertensi DM (Novomix)
(-)
Riwayat Penyakit • DM (-)
Dahulu Riwayat Pemakaian
Obat
ANAMNESA ORGAN
Jantung Sesak nafas, nyeri Tulang Tidak ada kelainan
dada,berdebar-debar,
cepat lelah

Sirkulasi Tidak ada kelainan Otot dan Pusing kepala


syaraf berputar
Saluran Tidak ada kelainan Darah Tidak ada kelainan
pernafasan
Ginjal dan Tidak ada kelainan Endokrin Tidak ada kelainan
Saluran kencing

Saluran Cerna Tidak ada kelainan Genitalia Tidak ada kelainan

Hati dan Saluran Tidak ada kelainan Pancaindera Tidak ada kelainan
Empedu

Sendi Tidak ada kelainan Psikis Tidak ada kelainan


 Status Present
Sensorium : Compos Mentis
Tekanan Darah : 130/100
Temperatur : 37.2 ̊c
Pernafasan: : 32x/menit (Takipnea)
Nadi : 124 x/menit (Takikardi)

 Keadaan Penyakit
Anemi : ada
Edema : ada
Ikterus : tidak ada
Eritema : tidak ada
Sianosis : tidak ada
Turgor : baik
Dispnoe : ada
Sikap tidur paksa : tidak ada
 Keadaan Gizi
BB : 70kg TB : 170 kg
RBW = BB x 100%
TB-100
= 70 x 100%
170-100
= 100% (gizi baik)
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala Leher
 Inspeksi Inspeksi
Rambut : tidak ada kelainan Kelenjar tyroid : tidak
Wajah : tidak ada kelainan membesar
Alis mata: tidak ada kelainan Kelenjar Limfe : tidak
Bulu mata : tidak ada kelainan membesar
Mata : tidak ada kelainan Posisi trakea : medial
Hidung : tidak ada kelainan Sakit/nyeri tekan: tidak ada
Bibir : tidak ada sianosis TVJ : 7-2 cm H2O
Lidah : tidak ada kelainan Distensi vena jugularis: tidak ada
Thorax Depan Thorax Belakang

Inspeksi Inspeksi
Bentuk : fusiformis Bentuk : fusiformis
Dada tertinggal : tidak ada Dada tertinggal : tidak ada
Venektasi : tidak ada Venektasi : tidak ada
Ictus cordis terlihat di ICS V, 2 cm ke arah  
lateral dari linea midclavicula sinistra  
Palpasi  
Paru :  
Nyeri tekan : tidak ada Palpasi
Fremitus taktil : kiri =kanan Paru :
Jantung : Nyeri tekan : tidak ada
Ictus cordis : teraba di ICS V, 2 cm ke Fremitus taktil : kiri =kanan
lateral dari linea midclavicula sinistra
Thorax Depan Thorax Belakang
Perkusi Perkusi
Paru : Paru : Sonor
Suara paru : sonor  
Batas relatif : ICS V linea midlavicula  
dextra Auskultasi
Batas absolut : ICS VI linea Suara pernafasan : vesikuler
midclavicula dextra Suara tambahan : Ronkhi basah basal
Jantung :
Batas jantung atas : ICS III linea
midclavicularis sinistra
Batas jantung kiri : ICS VI, 1 cm ke
lateral dari linea midclavicula sinistra
Batas Jantung Kanan : ICS IV linea
parasternalis dextra
Thorax Depan

Auskultasi
Suara pernapasan : vesikuler
Suara tambahan : Ronkhi basah basal
Bunyi Jantung : M1 < M2
A2 < A1
P2 > P1
A2 < P2
Gallop S3 (-) murmur sistolik (-) murmur diastolic (-)
Abdomen Genitalia
Inspeksi : Simetris, Distensi (-), Venektasi Tidak dilakukan pemeriksaan
(-)
Palpasi : Deffens muscular (-), nyeri tekan
epigastrium (-)
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Ginjal : Tidak teraba
 
Perkusi : Timpani (+)
Auskultasi :Peristaltik usus (+) normal

Ekstremitas Atas Ekstremitas Bawah


Edema : Tidak ada Edema : Ada
Merah : Tidak ada Merah : Tidak ada
Pucat : Tidak ada Pucat : Tidak ada
Ikterik : Tidak ada Ikterik : Tidak ada
Palmar Eritema : Tidak ada Gangguan fungsi : Tidak ada
Gangguan fungsi: Tidak ada Palpasi
Palpasi Arteri Dorsalis Pedis : Teraba
Arteri Radialis : Teraba Arteri Tibialis Posterior : Teraba
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Hasil
Hemoglobin 8.3
Hematokrit 27.6%
Leukosit 9.700 mm3
Trombosit 147.000 mm3
KGDS 140 mg/dl
EKG
Terdapat Left
Ventrikel Hipertrofi
(LVH) di V3
FOTO THORAX
Jaringan soft tissue :
normal, tidak ada
pembengkakan/ swelling
Trakea : Medial
Clavicula : Sejajar
Scapula : Normal
Intercostalis:Normal
Corakan vaskular: tidak
meningkat
CTR: 58%
DIAGNOSA BANDING
 Heart Failure NYHA III ec CAD + DM tipe 2 +
anemia
 COPD eksaserbasi akut

 Pneumonia

 TB Paru
DIAGNOSA SEMENTARA

Heart Failure NYHA III ec CAD+ DM tipe 2 + anemia


PENATALAKSANAAN
 Non Farmakologi

 Bed Rest
 Batasi Asupan Minuman
 Diet Jantung I

Farmakologi
 O2 1-2 liter

 3way

 Inj. Cefotaxime 1 gr/12 jam

 Furosemid 2 amp(pagi), 2 amp (malam)

 Lansoprazol 30mg 1x1

 Clopidogrel 75mg 1x1

 Cedocard 5mg 2x1

 Amlodipin 5mg 2x1

 Letonal 25 1x1
HASIL FOLLOW UP
Tanggal S O A P

18/04/2 sesak(+), TD:130/70 Heart Failure NYHA O2 1-2 liter


015 berdebar-debar (), mmHg III ec CAD +DM 3way
lemas (+) HR: 124 x/i tipe 2 + Anemia Inj. Cefotaxime 1
RR: 32x/i gr/12 jam
T: 37,2ºC Furosemid 2
amp(pagi), 2 amp
(malam)
Lansoprazol 30mg
1x1
Clopidogrel 75mg
1x1
Cedocard 5mg 2x1
Amlodipin 5mg
2x1
Letonal 25 1x1
HEART FAILURE
DEFINISI

Gagal jantung (Heart Failure)


adalah sindrom klinis (sekumpulan
tanda dan gejala) yang ditandai oleh
sesak nafas dan fatik (saat istirahat
atau saat aktivitas) yang disebabkan
oleh kelainan struktur dan fungsi
jantung.
ETIOLOGI
• penyakit jantung koroner
• cardiomyopaty
kelainan
• miokarditis dan penyakit
miokardium
jantung reumatik
• iatrogenik akibat obat-obatan

• kelebihan beban tekanan


(hipertensi dan stenosis aorta)
• kelebihan beban
volume(regurgitasi katup n left
kelainan to right shunt)
mekanis • obstruksi terhadap pengisisan
ventrikel(stenosis mitral atau
katup trikuspid)
• tamponade perikardium

kelainan • fibrilasi
irama jantung • takikardi
Heart Muscle Disease
(dilatasi
cardiomyopati,
hypertrofi
cardiomyopati) atau
inflamasi
(miokarditis) CAD
Congenital
(coronary
Heart Defects
artery disease)

Faktor
Penyakit Resiko, Obesitas
paru kronis menurut
AHA

Kelainan
katup Infark
(abnormal Miokard
heart valves)

Hipertensi
GAGAL
JANTUNG
AKUT DAN
GAGAL
JANTUNG
KRONIS

Klasifikasi
PATOFISIOLOGI
AKTIVASI:
MEKANISME SIMPATOADRENAL,
KOMPENSASI RAAS, ENDOTELIN,
ARGININ VASOPRESSIN,
SITOKIN

BEBAN HIPERTROFI
MIOKARD/ REMODELLING,
INDEX OF APOPTOSIS
EVENTS/ DISFUNGSI VENTRIKEL.
UNDERLYING GAGAL JANTUNG
DISEASE ASIMPTOMATIK
FAKTOR
PRESIPITASI
GAGAL JANTUNG
SIMTOMATIK

GAGAL JANTUNG
REFRAKTER
KLASIFIKASI HF MENURUT NYHA

• Bila pasien dapat melakukan aktivitas berat


NYHA I tanpa keluhan.

• Bila pasien tidak dapat melakukan aktivitas


NYHA II lebih berat dari aktivitas sehari-hari tanpa
keluhan

• Bila pasien tidak dapat melakukan aktivitas


NYHA III sehari-hari tanpa keluhan

NYHA IV: Bila pasien sama sekali tidak dapat


melakukan aktivitas apapun dan harus tirah baring
Ortopnea,
lemas, cepat
capek
DIAGNOSIS
Paroxysmal
Dispnea d
Nocturnal
effort
Dispnea

Pemeriksaan fisik
ANAMNESA
 
Takikardia
 gallop bunyi jantung ketiga
 peningkatan atau distensi vena jugularis
 refluks hepatojugular
pulsus alternans, kardiomegali
 ronkhi basah halus di basal paru
 Edema ekstremitas
Asites
KRITERIA FRAMINGHAM

KRITERIA MAJOR KRITERIA MINOR

• Edema ekstremitas
• Paroksismal nocturnal dispnea • Batuk malam
• Distensi vena-vena leher • Sesak pada aktivitas
• Peningkatan tekanan vena jugularis • Hepatomegali
(JVP) • Efusi pleura
• Ronki • Kapasitas vital berkurang 1/3 dari
• Kardiomegali normal
• Edema paru akut • Takikardia (>120 denyut/menit)
• Gallop bunyi jantung III
• Refluks hepatojugular positif

 
Mayor atau minor
Penurunan BB 4,5 kg dalam 5 hari pengobatan
 Pemeriksaan Penunjang

 Foto rontgen dada


 Elektrokardiografi
 Laboratorium
Kimia darah
Urinalisa
 Ekokardiografi
PENATALAKSANAAN
Non Farmakologi Farmakologi

Perubahan gaya hidup seperti  Diuretika


pengaturan nutrisi dan penurunan  ACE Inhibitor
berat badan pada penderita dengan
 ARB
kegemukan.
 Vasodilator
Pembatasan asupan garam,  Inotropik
konsumsi alkohol, serta pembatasan  Beta Blocker
asupan cairan perlu dianjurkan
pada penderita terutama pada kasus  Digitalis
gagal jantung kongestif berat.

Penderita juga dianjurkan untuk


berolahraga
PROGNOSIS

Prognosis gagal jantung ditentukan dari etiologi, usia, ko-mordibitas.


Gagal jantung modern menggunakan ACE inhibitor dan beta bloker
memperpanjang harapan hidup.
HASIL DISKUSI STATUS
Manifestasi klinis Sesak nafas saat melakukan aktivitas fisik ringan, terbatasnya
melakukan aktivitas, membaik ketika beristirahat.
Paroxymal nocturnal dyspnea
Berdebar-debar
Cepat lelah

Temuan Pemeriksaan Fisik: Mata: anemis(-)


Leher: terlihat distensi vena jugularis (-) dan peninggian tekanan
vena jugularis (+)
Thorax: ictus cordis terlihat dan teraba pada ICS VI sekitar 1 cm
kearah lateral dari linea midclavicula sinistra

Temuan Pemeriksaan Penunjang: Darah rutin


Hb : 9.3
 
EKG:
Left Ventrikel Hipertrofi (LVH)

Thorax:
Cardiomegali, CTR:60%
Dari hasil anamnesa,
pemeriksaan fisik dan Dari hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan
penunjang penunjang, menurut criteria Framingham
didapatkan 5 kriteria major yakni:
 Kardiomegali
 Paroksismal nocturnal dispnea,
 Ronkhi basah paru
 Edema paru
 Peningkatan venajugularis
dan 3 kriteria minor yakni:
 Dispnea d’effort
 Edema ekstremitas
 Takikardi (>120/ menit)
Oleh karenanya kami mendiagnosa dengan Heart
Failure NYHA III. (Mengalami keterbatasan dalam
aktivitas fisik ringan. Merasa nyaman saat istirahat
namun ketika melakukan aktivitas yang sedikit saja
sudah merasa sesak, fatigue, dan palpitasi).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai