Adanya kedua perbedaan tersebut mengakibatkan perbedaan perlakuan terhadap biaya produksi
tetap yang selanjutnya mempengaruhi:
1. Penentuan besarnya harga pokok produk dan besarnya harga pokok persediaan.
2. Penggolongan dan penyajian di dalam laporan laba-rugi.
Pembahasan tentang perbedaan metode variable costing dengan metode full costing dapat ditinjau
dari segi;
1. Penentuan harga pokok produk
2. Penentuan harga pokok persediaan
3. Penyajian Laporan Laba-Rugi
Metode full costing, semua elemen biaya produksi baik tetap maupun variabel dibebankan ke dalam
harga pokok produk.
Elemen harga pokok produk meliputi:
BBB (raw material cost)
BTKL (direct labor cost)
BOP variabel (variable FOH)
BOP tetap (fixed FOH)
Metode variabel costing hanya memasukkan atau membebankan biaya produksi variabel ke dalam
harga pokok produk.
Elemen harga pokok produk meliputi:
BBB (raw material cost)
BTKL (direct labor cost)
BOP variabel (variable FOH)
Perbedaan pembebanan elemen biaya produksi (production cost)
Antara metode full costing dengan metode variable costing, mengakibatkan
pula perbedaan harga pokok persediaan.
Metode full costing BOP tetap (fixed FOH) dibebankan ke dalam harga
pokok produk.
Metode variable costing tidak membebankan BOP tetap (fixed FOH) ke
dalam harga pokok produk,
Penggolongan biaya dalam laporan laba-rugi
Pada metode full costing, biaya digolongkan menjadi dua, yaitu:
1.Biaya produksi,
2.Biaya non produksi atau biaya periode (period cost),
Laporan Laba
Rugi
Biaya variabel (variable costs), meliputi semua Biaya tetap pada konsep variable costing
biaya yang jumlah totalnya berubah secara disebut pula dengan biaya periode (period cost)
proporsioanal sesuai dengan perubahan volume atau disebut pula biaya kapasitas(capacity
kegiatan. cost).
- Biaya variabel produksi, yaitu BBB, BTKL dan BOP variabel.