Anda di halaman 1dari 23

PERBEDAAN

PPKM DARURAT
DAN
PPKM MIKRO

Disusun Oleh :
Imbuh Sunarti
PPKM MIKRO

2
1. Kegiatan perkantoran/tempat kerja

Kegiatan perkantoran/tempat kerja baik perkantoran pemerintah


(kementerian/lembaga/daerah) maupun BUMN/BUMD/swasta diberlakukan
ketentuan:
﹡ Perkantoran yang berada di daerah zona merah dan oranye Covid-19
wajib memberlakukan work from home (WFH). WFH diberlakukan bagi
75 persen karyawan, sedangkan 25 persen sisanya diperbolehkan
bekerja dari kantro atau work from office (WFO).
﹡ Dilakukan penerapan protokol kesehatan yang ketat, pengaturan waktu
kerja secara bergiliran, saat WFH tidak melakukan perjalanan atau
mobilitas ke daerah lain, dan
﹡ Pengaturan lebih lanjut dilakukan oleh kementerian/lembaga maupun
pemerintah daerah (pemda).

3
2. Kegiatan belajar mengajar (KBM)
• Zona Merah: dilakukan secara daring
• Zona lainnya: sesuai pengaturan dari Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) dengan penerapan protokol
kesehatan yang lebih ketat.

4
3. Kegiatan sektor esensial
• Kegiatan sektor esensial dapat beroperasi 100 persen dengan
pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan
protokol kesehatan yang lebih ketat.
• Sektor ini antara lain termasuk industri, pelayanan dasar,
utilitas publik, objek vital nasional, dan juga tempat
pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat (pasar, toko,
swalayan, supermarket, dan lain-lain) baik yang berdiri
sendiri maupun di pusat perbelanjaan/mal.
4. Kegiatan restoran
• Restoran hanya diizinkan buka hingga pukul 20.00, dan
hanya boleh melayani pesanan take away atau
dibungkus/dibawa pulang.

• Layanan pesan-antar/dibawa pulang atau take away


sesuai jam operasional restoran Penerapan protokol
kesehatan yang lebih ketat.

.
6
. Kegiatan di pusat perbelanjaan,
mal, pasar, dan pusat perdagangan
• Pembatasan jam operasional sampai
dengan pukul 17.00
• Pembatasan pengunjung paling banyak 25
persen dari kapasitas.

7
6. Kegiatan konstruksi
Tempat konstruksi atau lokasi proyek dapat beroperasi 100
persen dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat.

8
7. Kegiatan ibadah

Kegiatan di tempat ibadah (masjid, mushala, gereja, pura, dan


tempat ibadah lainnya) diberlakukan ketentuan:
○ Zona Merah: ﹡ Zona Lainnya: sesuai
ditiadakan sementara pengaturan dari
sampai dengan Kementerian Agama,
dinyatakan aman, dengan penerapan
sesuai dengan Surat protokol kesehatan lebih
Edaran (SE) Menteri ketat
Agama (Menag);

9
8. Kegiatan di area publik

• Zona Merah: ditutup sementara sampai


dinyatakan aman.
Kegiatan di area publik (fasilitas umum,
taman umum, tempat wisata umum, area ﹡ Zona lainnya: diizinkan dibuka paling banyak 25
publik lainnya), diberlakukan ketentuan: persen dari kapasitas, pengaturan dari pemda,
dengan penerapan protokol kesehatan lebih ketat

10
9. Kegiatan seni, sosial, dan budaya

Kegiatan di lokasi seni, sosial, budaya yang dapat


menimbulkan keramaian dan kerumunan, diberlakukan
ketentuan:
• Zona Merah: ditutup sementara sampai
dinyatakan aman; Zona lainnya: diizinkan
dibuka paling banyak 25 persen dari
kapasitas, pengaturan dari pemda, dengan
penerapan protokol kesehatan lebih ketat:
• Kegiatan hajatan (kemasyarakatan) paling
banyak 25 persen dari kapasitas, tidak ada
hidangan makanan di tempat.

11
10. Rapat, seminar, pertemuan luring
﹡ Zona lainnya: diizinkan
﹡ Zona Merah:
dibuka paling banyak 25
ditutup
persen dari kapasitas,
sementara
dengan penerapan
sampai
protokol kesehatan lebih
dinyatakan
ketat.
aman

12
11. Transportasi umum
﹡ Dapat beroperasi dengan pengaturan kapasitas dan jam operasional
oleh pemda dan dengan penerapan protokol kesehatan lebih ketat.

13
PPKM DARURAT
Use diagrams to explain your ideas

1. Sektor non 2. Kegiatan


esensial belajar mengajar
• Seluruh
Menerapkan
kegiatan
100 persen work belajar-
from home mengajar
(WFH). dilakukan
secara daring
atau online.

15
3. Sektor esensial Diberlakukan 50 persen maksimum staf work from
office (WFO) dengan protokol kesehatan, dan untuk sektor kritikal
diperbolehkan 100 persen maksimal staf work from office (WFO) dengan
protokol kesehatan

a. Cakupan sektor esensial meliputi keuangan dan perbankan, pasar modal, sistem pembayaran, teknologi informasi dan
komunikasi, perhotelan nonpenanganan karantina, serta industri orientasi ekspor.

b. Cakupan sektor kritikal yaitu energi, kesehatan, keamanan, logistik dan transportasi, industri makanan, minuman dan
penunjangnya, petrokimia, semen, objek vital nasional, penanganan bencana, proyek strategis nasional, konstruksi, utilitas dasar
(listrik dan air), serta industri pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari.

c. Supermarket, pasar tradisional, toko kelontong, dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam
operasional sampai pukul 20.00 waktu setempat, dengan kapasitas pengunjung 50 persen. Untuk apotik dan toko obat bisa buka
full 24 jam.

16
4. Kegiatan di pusat perbelanjaan
Kegiatan pada pusat perbelanjaan/mal/pusat
perdagangan ditutup.
5. Makan atau minum di tempat umum
Pelaksanaan kegiatan makan/minum di tempat umum (warung
makan, rumah makan, kafe, pedagang kaki lima, lapak jajanan)
baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi
pada pusat perbelanjaan/mal hanya menerima delivery atau
take away dan tidak menerima makan di tempat (dine in).

17
6. Kegiatan konstruksi
Pelaksanaan kegiatan konstruksi (tempat konstruksi dan lokasi proyek)
beroperasi 100 persen dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih
ketat.
7. Kegiatan di tempat ibadah
Tempat ibadah seperti masjid, musHala, gereja, pura, vihara dan klenteng serta
tempat umum lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah, ditutup sementara .

8. Kegiatan di fasilitas umum


Fasilitas umum (area publik, taman umum, tempat wisata umum
dan area publik lainnya) ditutup sementara .

18
9. Kegiatan seni budaya dan
olahraga
﹡ Kegiatan seni budaya, olahraga dan sosial kemasyarakatan
(lokasi seni, budaya, sarana olahraga, dan kegiatan sosial yang
dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan) ditutup
sementara.

9. Kegiatan seni budaya dan



olahraga
Transportasi umum (kendaraan umum, angkutan massal, taksi
(konvensional dan online) dan kendaraan sewa (rental)
diberlakukan dengan pengaturan kapasitas maksimal 70 persen
dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat.

19
10. Transportasi umum

Transportasi umum
(kendaraan umum, angkutan
massal, taksi (konvensional
dan online) dan kendaraan
sewa (rental) diberlakukan
dengan pengaturan kapasitas
maksimal 70 persen dengan
menerapkan protokol
kesehatan secara lebih ketat.

20
11. Kegiatan pernikahan
Resepsi pernikahan dihadiri
maksimal 30 orang dengan
menerapkan protokol kesehatan
secara lebih ketat dan tidak
diperkenankan makan di tempat
resepsi.Makanan tetap dapat
disediakan dengan wadah
tertutup untuk dibawa pulang.
.

21
13. Penggunaan masker
Masker tetap dipakai saat
melaksanakan kegiatan di luar
rumah. Tidak diizinkan penggunaan
face shield tanpa penggunaan
masker.
14. Pelaksanaan PPKM Mikro
Pelaksanaan
PPKM Mikro di RT/RW zona
merah tetap diberlakukan.

22
23

Anda mungkin juga menyukai