Anda di halaman 1dari 15

Masalah Sosial

dalam Media Massa


By. Hilda Rahmah
Masalah Sosial
Masalah sosial adalah sebuah kondisi atau
pola perilaku yang memiliki dampak negatif
atau mengancam kelangsungan hidup
individu dan dunia sosial/fisik, dimana kita
tinggal.

Sosiologi sebagai sebuah ilmu, memiliki peran untuk


melakukan investigasi terhadap permasalahan sosial
yang muncul di masyarakat, melalui penelitian.
Penelitian sosiologi akan menghasilkan pengetahuan
tentang penyebab dan konsekuensi masalah sosial serta
dapat digunakan sebagai rujukan/kritik dalam
pembuatan kebijakan untuk masyarakat
MASALAH SOSIAL DI MEDIA MASSA

Fenomena Mistisme Dan Tahayul

• Menimbulkan suasana misteri, mencekam, penasaran, horor


dsb
• Memproduksi berita yang simpang siur, sinetron berbasis
mitos masyarakat, dan reality show keagamaan.
• Tayangan mistis dan tahayul mudah diterima masyarakat
sebagai petualangan batin :
• memenuhi rasa ingin tahu karena ketidak mampuan
masyarakat dalam menjawab konsep mistis dalam
kehidupannya
Fenomena Mistisme Dan Tahayul

• Pembenaran budaya masyarakat terhadap kepercayaan, sikap dan perilaku


tertentu.
• Melanjutkan kebiasaan memenuhi kebutuhan batin misalnya ke dukun,
mendengan cerita mistis, membaca buku horor dsb
• Kontruksi sosial dari imaji sutradara menambah besar kebutuhan masyarakat
akan dunia mistis

Macam Tayangan Mistis dan Tahayul


• Mistis semi sains/fiksi ilmiah mis : Manimal, Discovery dll
• Mistis-fiksi menyuguhkan suasana mencekam, ngeri mis : beberapa film kantun,
Harry potter, Angling Darma, Nyi Roro Kidul dll
• Mistis-horor mengeksploitasi dunia lain berhubungan supranatural mis : mati tidak
wajar
Masalah Sosial dalam Media Massa

Pelecehan Seksual dan Pornografi

• Tubuh perempuan sebagai obyek


• Kelompok yang memuja tubuh perempuan sebagai sumber
kebahagiaan, kesenangan, kepuasan, status sosial, seni dll
• Kelompok yang menganggap seks sebagai obyek dan subyek
malapetaka bagi perempuan. Bagi feminis radikal jenis kelamin
sebagai sumber malapetaka- meniadakan jenis kelamin. Sedangkan
bagi feminis marxis ideologi kapitalis sebagai sumber malapetaka
karena penguasaan sumber-sumber ekonomi oleh laki-laki
( perempuan termasuk property)
Masalah Sosial dalam Media Massa

Macam Macam Perilaku Porno dalam Media

• Pornografi- gambar perilaku cabul yang menonjolkan tubuh dan alat


kelamin manusia secara vulgar, seronok sehingga membuat orang
terangsang. Bentuk : foto, poster, lieflet, video, film
• Pornoteks-tulisan yang menceritakan perilaku cabul dengan narasi yang
mendetail terhadap hubungan seks. Bentuk : narasi fiksi, kontruksi cerita,
testimonial, pengalaman pribadi, komik dll
• Pornosuara- suara, tuturan, kata-kata yang diucapkan untuk rayuan seksual
atau memberi imajinasi pada pendengarnya sebagai aktivitas seksual.
• Pornoaksi- aksi gerakan, lenggokan, goyangan untuk menonjolkan bagian
tubuh tertentu secara sengaja
Macam Macam Perilaku Porno dalam Media

• Pornomedia: semua jenis perilaku porno dapat ditayangkan


oleh media massa. Media menayangkan porno APABILA:

• Telah kehilangan idealisme


• Tirasnya terancam menurun
• Persaingan dengan media lain
• Ketika media baru cari posisi (sensasional)
• Masyarakat membutuhkan berita pornomedia
Masalah Sosial dalam Media Massa

Eksploitasi Perempuan

• Bermula dari keindahan tubuh perempuan dan kekaguman laki-laki,


pengaruh kapitalis yang mambuat tubuh perempuan dieksploitasi untuk
kepentingan ekonomi
• Berbagai iklan yang menggunakan bintang perempuan untuk kepentingan
memikat pembeli (misal iklan rokok dan minuman/suplemen pria)
• Sinetron selalu memposisikan perempuan dekat dengan rumah
tangga/pekerjaaan domestik (sumur, dapur dan kasur )
• Berita tentang perempuan yang sukses di ruang publik ( ada beberapa
presiden perempuan ) masih kurang mendapat perhatian dan sorotan media
massa
Masalah Sosial dalam Media Massa

Kekerasan (Sadisme)
• Menonjolkan kengerian, keseraman dan membangkitkan emosi
• Media dan masyarakat selalu mereplikasi dengan proses kontruksi-rekontruksi
sosial terutama pada perilaku kekerasan.
• Tayangan kekerasan : film ( sadisme, horor, kartun), berita ( derap hukum, patroli,
Tikam dll )

Pembunuhan Karakter
• Media melakukan pengadilan massa melalui pemberitaan di media massa tanpa
konfirmasi dan tendensius
• Reputasi rusak, karier terhambat, dipecat dari jabatan, hingga menghancurkan
kehidupan.
Fungsi Media Massa

Informatif Mendidik
• Peristiwa kehidupan • Berfikir kritis
sosial
• Menambah pengetahuan
• Peristiwa yang terjadi
secara global • Meluaskan pengalaman
(Internasional)
• Adopsi Inovasi
Fungsi Media Massa

Integrasi dan Empati Transmisi Budaya


• Meningkatkan mobilitas • Mewariskan nilai-nilai
sosial budaya
• Menyediakan beragam
hiburan, fenomena • Melanggengkan adat an
kehidupa sehari-hari tradisi
serta gaya hidup • Menciptakan budaya baru
• Menumbuhkan kepekaan • Sebagai transfer
sosial sehingga timbul pengetahuan serta
integrasi komunikasi antar budaya
Fungsi Media Massa

Aktivitas Politik Pertarungan Wacana


• Tempat aktivitas warga • Menawarkan kepentingan
negara yang beragam yang rawan
konflik
• Sarana menyalurkan
aspirasi publik • Sarana menyalurkan citra
diri
• Sarana ekspresi identitas
warga negara • Menciptakan konstruksi
sosial melalui makna,
• Tempat pertukaran pesan, tanda, simbol dan
ideologi gambar
Peran Media Massa

• Membentuk karakter manusia dewasa


• Banyak orang mempercayai media sebagai sumber normatif
• Sarana identifikasi khalayak terhadap publik figur
• Media massa sumber rujukan utama selain keluarga, sekolah
dan teman sebaya
• Penyalur informasi dan kepentingan
• Pembentuk opini publik
• Sebagai ruang perlawanan terhadap wacana dominan
Media Massa Dan Sosialisasi

• Sosialisasi menjadi proses belajar menjadi anggota


masyarakat yang berlangsung terus selama hidup
dalam masyarakat ( Peter L Berger )
• Proses seseorang menghayati (internalisasi) norma
kelompok sehingga menjadi diri /individu ( Paul
B. Horton dan Chester L. Hunt)
• Proses individu mendapatkan kebudayaan
kelompok dan internalisasi norma sehingga dapat
memperhitungkan harapan orang lain ( Charles R
Wright )
REFERENCE
 Gilder, George. 1994. Life After Television. New York:
Norton.
 Sranto AW. 2010. Komunikasi Sosial Budaya.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
 Berger, Peter L. & Thomas Luckmann. 1990. Tafsir
Sosial atas Kenyataan: Risalah tentang Sosiologi
Pengetahuan (diterjemahkan dari buku asli The Social
Construction of Reality oleh Hasan Basari). Jakarta:
LP3ES.
 Horton, Paul B & Hunt, Chester L. 1999. Sosiologi
Jilid 1 (Edisi keenam). Jakarta:Erlangga.
 Horton, Paul B & Hunt, Chester L. 1999. Sosiologi
Jilid 2 (Edisi keenam). Jakarta:Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai