Anda di halaman 1dari 17

KD II KARYA ILMIAH

P E N G E R T I A N K A R YA T U L I S I L M I A H
Secara umum

• Karya Tulis Ilmiah atau disingkat Karya Ilmiah (Dalam Bahasa Inggris Scientific Paper)

• adalah laporan tertulis atau tulisan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian

• mengenai suatu masalah yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan

• memenuhi etika dan kaidah keilmuan yang ditaati dan dikukuhkan oleh masyarakat

• umum.
Pengertian Karya Tulis Ilmiah Menurut Para Ahli
Eko Susilo, M. 1995:11
Karya ilmiah adalah suatu tulisan atau karangan yang didapatkan sesuai dengan sifat

keilmuannya dan didasari oleh hasil penelitian, pengamatan, peninjauan dalam bidang

tertentu, disusun menggunakan metode tertentu dengan sistematika penulisan yang

bersantu bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan

Kebenarannya/keilmiahannya.

Yamilah dan Samsoerizal (1994:90)


Memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis yang berdasarkan

fungsinya antara lain seperti: makalah, skripsi, tesis dan disertasi.

Menurut Wikipedia, karya ilmiah adalah sebuah laporan tertulis dan diterbitkan yang

menjelaskan hasil pengkajian atau penelitian yang telah dilakukan oleh sebuah tim atau

seseorang dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan harus

ditaati oleh masyarakat keilmuan.


Tujuan Karya Tulis Ilmiah
Adapun tujuan dari karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut.
 Untuk dapat melatih hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiah yang sistematis

dan metodologis. atau ide tersurat.

 Karya ilmiah yang telah ditulis, diharapkan menjadi transformasi pengetahuan

antara sekolah dan masyarakat.

 Para akademisi tidak hanya sebagai konsumen pengetahuan, tapi juga mampu

menjadi produsen berfikir dan menulis di bidang ilmu pengetahuan.

 Untuk membuktikan pengetahuan serta potensi ilmiah yang dimiliki oleh penulis.

 Dapat melatih keterampilan dasar dalam melakukan penelitian.

Manfaat Karya Tulis Ilmiah


Manfaat apa yang akan kita dapatkan dalam menulis karya ilmiah? Ini dia
Penjelasannya.
 Untuk melatih dalam menggabungkan beberapa hasil bacaan dari berbagai

sumber bacaan.

 Penulis dapat berlatih mengintegrasikan hasil bacaan dengan gagasan sendiri.

 Dapat mengembangkan pemikiran menjadi lebih matang.

 Dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan

fakta dan data secara jelas dan sistematis.

 Mengakrabkan penulis dengan kegiatan-kegiatan perpustakaan, seperti

menggunakan katalog dalam mencari buku yang diperlukan.

 Penulis akan merasakan kepuasaan intelektual, yakni satu kepuasan yang

berkaitan dengan kemampuan untuk menyajikan satu pengetahuan.

 Penulis ikut menyumbang bagi perluasan cakrawala ilmu pengetahuan

masyarakat.

 Sebagai bahan penelitian atau acuan pendahuluan untuk penelitian selanjutnya .


Karakteristik Karya Tulis Ilmiah
 Tulisan yang dbuat harus mengacu pada teori.
 Harus lugas, maksudnya tidak emosional, tidak kritis, dan tidak menimbulkan
interprestasi lain.
 Harus logis, artinya mengacu pada pembahasan yang rasional dengan urutan
yang konsisten.
 Efesien, artinya mempergunakan kalimat, kata dan bahasa yang baik, sesuai,
dan mudah dipahami.
 Efektif, artinya tulisan-tulisan yang dibuat harus ringkas dan padat.
 Objektif, artinya berdasarkan fakta, kerangka karya ilmiah bersifat konkrit dan
benar adanya/ tidak mengada-ada.
 Sistematis, artinya penulisan dan pembahasan harus sesuai dengan prosedur
yang ada.

Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah


1. Artikel
Artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan
artikel yang ditulis dengan cara yang ilmiah dan mengikuti pedoman ilmiah yang telah
disepakati sebelumnya.

Sistematika artikel:
 Judul

 Nama penulis (tanpa gelar akademik)


 Abstrak
 Kata kunci
 Pendahuluan
 Kerangka teori (kajian)
 Pembahasan
 Penutup
 Daftar pustaka
2. Makalah
Makalah adalah salah satu karya ilmiah yang menyajikan suatu masalah dengan

pembahasan berdasarkan data yang ada di lapangan dan bersifat empiris-objektif.

Sistematika makaalah:

     Pendahuluan

     Pembahasan

     Kesimpulan
3. Kertas Kerja
Kertas kerja / work paper pada prinsipnya sama dengan makalah, namun pada kertas

kerja dibuat dengan analisis yang lebih mendalam dan juga tajam dan dipresentasikan

pada seminar yang biasanya dihadiri oleh para ilmuwan.


4. Paper
Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan para akademisi (mahasiswa)

dalam kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikan sebelum menyelesaikan jenjang

Studi.
5. Skripsi
Skripsi adalah salah satu karya ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi

S1 (Sarjana). Berisi tulisan yang sistematis yang mengemukakan pendapat penulis

berdasarkan pendapat (teori) orang lain.


6. Tesis
Tesis adalah suatu karya ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S2

(Pasca Sarjana). Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari

penelitian sendiri.

7. Disertasi
Disertasi adalah suatu karrya ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S3 ( Doktor/

Dr ) yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan fakta dan

data yang sahih dengan analisis yang terperinci.


8. Artikel Ilmiah Populer
Artikel ilmiah popular adalah artikel ilmiah yang ditulis dengan gaya bahasa popular ( bahasa

jurnalis /media ) untuk dimuat di media massa ( majalah, situs surat kabar ). Berbeda dengan

artikel ilmiah , artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan penulisan artikel ilmiah.

Namun, artikel ilmiah populer ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik.

Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah


 Bahasa yang digunakan harus bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata, dan

kalimat-kalimat efektif dengan struktur yang baku.

 Sikap penulis dalam karya ilmiah harus objektif, disampaian dengan

menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk

pasif dan tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

 Struktur karya ilmiah sangat ketat.

 Komponen karya ilmiah bermacam-macam sesuai dengan jenisnya, namun pada

intinya karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar

pustaka.
Struktur Karya Tulis Ilmiah
Struktur dari karya tulis ilmiah terdiri dari tiga yaitu bagian pendahuluan, inti

pembahasan, dan penutup.


Bagian Pendahuluan

Pada bagian ini berisikan informasi terkait karya ilmiah yang telah dilakukan. Ada

banyak poin-poin penting harus dipaparkan dalam pendahuluan diantaranya yaitu, latar

belakang masalah yang menceritakan kenapa penelitian itu diambil sebagai judul utama

dalam karya tulis ilmiah tersebut.

Bagian Inti Pembahasan

Pada bagian inti pembahasan dalam penelitian karya tulis ilmiah memaparkan

penelitian dilakukan dengan mengambil studi kasus pada bagian pendahuluan.

Bagian penutup

Pada bagian ini menjelaskan kesimpulan akhir dari penelitan karya tulis ilmiah yang

telah dilakukan. Apakah penelitian tersebut dapat memberi solusi terhadap

permasalahan yang diangkat atau sebagai batu loncatan awal untuk penelitan

selanjutnya pun harus dipaparkan.


Kaidah/Unsur Kebahasaan Karya Tulis Ilmiah
Dalam penulisan karya tulis ilmiah harus mengikuti 2 kaidah, yakni kaidah penulisan

bersifat umum dan kaidah penulisan bersifat khusus.

1. Kaidah bersifat umum: adalah kaidah tentang bahasa Indonesia baku dan ejaan

yang berlaku secara umum.

2. Kaidah bersifat khusus: adalah kaidah mengenai teknis penulisan yang telah

disepakati bersama dan berlaku di lingkungan tertentu.

Ciri-ciri Bahasa Keilmuan Sebagai Media Karya Ilmiah


Ciri-ciri kebahasaan karya ilmiah menurut Jujun Suriasumantri sebagai berikut:
1. Reproduktif: maksud yang ditulis oleh penulis karya ilmiah dapat diterima dengan

makna yang sama oleh pembaca.

2. Rasional: penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis.

3. Bersifat Denotative: penulis dalam karya ilmiah menggunakan istilah atau kata

yang hanya memiliki satu makna.

4. Penggunaan istilah keilmuan: penulis dalam karya ilmiah harus mempergunakan

istilah-istilah keilmuan sebagai bukti penguasaan penulis terhadap ilmu tertentu

yang tidak dikuasai penulis pada bidang ilmu yang lain.

5. Penggunaan bahasa baku dalam ejaan, kata, kalimat, dan paragraf: penulis

mempergunakan bahasa dengan mengikuti kaidah tatabahasa agar hasil

tulisan tidak mengandung arti yang lain atau salah tafsir bagi pembaca.

6. Tidak ambigu: maksudnya tidak bermakna ganda karena penulis kurang

menguasai materi atau kurang mampu menyusun kalimat dengan subjek dan

predikat yang jelas.

7. Tidak emotif: maksudnya tidak melibatkan aspek perasaan dari penulis karya

ilmiah.
Sistematika Karya Tulis Ilmiah
Bab I Pendahuluan

1. Latar belakang masalah, uraian singkat, jelas dan logis dari suatu kegiatan

ilmiah untuk menjelaskan alasaan teoritik serta faktual mengapa permasalahan

yang diangkat perlu dijawab melalui kegiatan penelitian.

2. Rumusan masalah, argumentasi atau pertanyaan kritis yang fleksibel yang

diambil intinya dari pernyataan umum dari masalah penelitian, sebagaimana

tercantum dalam latar belakang masalah.

3. Tujuan penelitian, uraian singkat serta penjelasan tentang tujuan apa yang

hendak dicapai dalam penelitian tersebut.

4. Manfaat penelitian, uraian mengenai hasil karya tulis ilmiah apa saja yang

diunggulkan dan dapat disumbangkan dari hasil penelitian.


Bab II Kerangka Teori
1. Landasan teori, seperangkat konsep batasan dan proposisi yang dapat

menyajikan suatu pandangan yang sistematis mengenai fenomena dalam

penelitan dengan merinci hubungan antar variabel yang bertujuan menjelaskan

serta memprediksikan fenomena tersebut.

2. Hipotesis penelitian, kesimpulan sementara kerangka pemikiran seorang

peneliti.
Bab III Metode Penelitian

1. Jenis penelitian, a) dari tujuan dasarnya, b) dari tempat pelaksanaan penelitian,

c) dari tujuan umumnya, d) dari sifat-sifat masalahnya, e) dari ruang lingkup

pengujiannya

2. Definisi konsep dan operasional variabel, definisi konsep adalah konseptual

tentang variabel penelitian, sedangkan definisi opeasional adalah variabel yang

berisi penjelasan secara sistematik dan operasional tentang bagaimana

mengukur variable penelitian.

3. Populasi dan sampel penelitian, populasi adalah keseluruhan dari subjek

penelitian yang akan diteliti sedangkan sampel adalah sebagian subjek

penelitian yang djadikan penelitian.

4. Jenis, sumber dan teori pengumpulan data, uraian lengkap dan jelas tentang

jenis data yang digunakan dalam penelitian, serta bagaimana cara

mengumpulkan data tersebut.

5. Teknik analisis/pengujian data, penjelasan tentang bagaimana caranya

pengolahan serta penganalisisan data penelitian dilakukan.


Bab IV Pembahasan Penelitian
1. Gambaran umum objek penelitian, uraian secara umum tentang objek

penelitian yang akan diteliti.

2. Deskripsi hasil penelitian, uraian hasil penelitian berdasarkan hasil data yang

diperoleh dari lapangan.

3. Pengujian hipotesis, uraian pemaparan data yang diperoleh dari lapangan

penelitian untuk menguji apakah data yang didapat itu mendukung hipotesis

yang ada atau tidak. Jika mendukung dapat diterima jika tidak berarti

sebaliknya.

4. Interpelasi hasil pengujian hipotesis


Bab V Penutup
1. Daftar pustaka, kesimpulan & saran.

2. Lampiran

Contoh Karya Tulis Ilmiah tentang Pendidikan


Karakter Bangsa
       BAB I
PENDAHULUA
N
A. Latar Belakang
Persoalan budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam di masyarakat, baik

melalui media cetak, wawancara, dialog dan lain sebagainya. Persoalan yang

mengemuka di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan

yang terjadi di mana-mana, serta dunia politik yang menuai pro dan kontra menjadi

salah satu topik hangat di masyarakat.

Berbagai alternatif penyelesaian masalah telah dilakukan seperti peraturan, undang-

undang, penerapan hukum yang lebih kuat. Kepedulian masyarakat terhadap

pendidikan budaya dan karakter bangsa juga telah menjadi perhatian pemerintah.

Pemerintah telah mengembangkan pendidikan budaya dan karakter bangsa melalui

Departemen Pendidikan Nasional. Karena itulah kami menjadi tertarik untuk menjadikan

topik ini sebagai bahasan karya ilmiah yang akan kami tulis.

B. Rumusan Masalah
1. Peristiwa apa sajakah yang kini marak terjadi sebagai bentuk penyimpangan dari

karakter bangsa?

2. Apa sebab-sebab terjadinya penyimpangan karakter tersebut?

3. Bagaimana upaya mengurangi atau bahkan menghilangkan penyimpangan

karakter tersebut?
C. Tujuan

Mengembangkan kebiasaan dan perilaku anak bangsa yang terpuji dan sejalan dengan

karakter bangsa Indonesia.

                                                                                                                                   BAB II
                                                                                                                           PEMBAHASAN
A. Peristiwa yang marak terjadi sebagai bentuk penyimpangan dari karakter

Bangsa
Ada banyak peristiwa yang tergolong penyimpangan karakter di Indonesia. Contoh kecil

saja, di zaman modern ini banyak orang lupa beretika, lupa menjaga sopan santun, tak

mau saling tolong menolong, tak bertanggung jawab, tidak tahu batas-batas pergaulan

dan masih banyak lainnya. Hal sekecil itu saja sudah tidak terkendali, apalagi hal yang

Besar.
Realita saat ini, banyak makelar kasus, penggelapan pajak, korupsi, kejahatan yang

dilakukan oknum-oknum yang tak bertanggung jawab dan yang amat memprihatinkan

adalah perilaku remaja Indonesia yang masih berada di usia sekolah.

Menurut survey yang dilakukan di 33 provinsi di Indonesia, pada tahun 2008 sekitar

18.000 penduduk Indonesia terjangkit penyakit HIV & AIDS, 63% remaja melakukan

hubungan seksual di luar nikah, 21% diantaranya melakukan aborsi dan sekitar 3,2 juta

penduduk Indonesia adalah pemakai narkoba dan 1,1 juta diantaranya adalah pelajar

tingkat SMP - Mahasiswa. Keadaan inilah yang membuat keadaan negri ini semakin

memburuk.
B. Sebab-sebab terjadinya penyimpangan karakter
Orang tua merupakan orang yang paling dekat dengan anak sekaligus orang pertama

kali yang memberikan kasih sayang.  Namun kenyataannya ada saja orang tua yang

belum mengerti bagaimana cara mengasuh anak dengan penuh cinta dan kasih

sayang.

Buktinya, ada orang tua yang menitipkan anaknya pada baby sitter atau pembantu

rumah tangga. Sehingga, anak tersebut mendapatkan pendampingan tumbuh dan

berkembang bukan dari orang tuanya. Ada saja alasan mengapa orang tua menitipkan

anaknya kepada orang lain. Salah satu alasannya karena harus mencari nafkah untuk

membiayai anak tersebut, padat jam kerjanya dan sebagainya.

Peran kedua sebagai seseorang yang mengembangkan karakter anak adalah guru.

Sebagai guru, hendaknya memiliki kemampuan dalam mendidik siswanya terutama

sering-sering mengecek siswanya. Tidak hanya sekedar menghabiskan bab-bab buku

pelajaran, sekedar menyampaikan informasi atau mengejar target kurikulum.

Peran ketiga adalah masyarakat atau tempat anak itu tinggal atau bermain dan bergaul.

Anak bisa terkontaminasi kebiasaan buruk akibat pengaruh luar. Sehingga, sedini

mungkin orang tua harus bisa menjaga anak-anaknya dari pengaruh luar yang negatif.
C. Upaya mengurangi atau bahkan menghilangkan penyimpangan karakter
 Bagi para orang tua, sebaiknya mulai dari sekarang belajar bagaimana

mengasuh anak dengan baik dan benar dengan cara mengikuti parenting

education.

 Kedua, lebih memperhatikan anak dan mendampingi anak dalam situasi apapun.

 Mengutamakan waktu bersama dengan keluarga walaupun jam kerja padat.

 Bagi para guru, sebaiknya mulai menerapkan proses pembelajaran aktif dan

menyenangkan serta membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam suatu

mata pelajaran.

 Guru menjadi contoh dan panutan di sekolah juga harus dapat memberi contoh

yang baik kepada murid-muridnya, seperti berkata sopan, berpakaian rapi,

disiplin, perhatian terhadap murid dan menjaga kebersihan.

 Melakukan kegiatan-kegiatan rutin di sekolah seperti upacara bendera, berdoa

sebelum dan sesudah mata pelajaran, mengucap salam bila bertemu guru atau

teman.

 Mengkoreksi perbuatan yang kurang baik secara spontan, misalnya menegur

siswa ketika berteriak-teriak saat proses belajar mengajar.

 Memuji perbuatan terpuji, misalnya apabila siswa itu mendapat nilai tinggi atau

juga memperoleh prestasi.

 Sekolah sebaiknya mendukung program pendidikan budaya dan karakter bangsa

dalam perwujudan misalnya toilet sekolah bersih, bak sampah terletak di

berbagai tempat dan kondisi sekolah bersih.

 Kita sendiri sebagai seorang pelajar, hendaknya menyaring hal-hal buruk bagi

kita dan hal-hal baik menurut kita.


                                   BAB III
                                    PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari berbagai uraian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Di Indonesia sudah terjadi penurunan moral yang cukup memprihatinkan,

sehingga seluruh lapisan masyarakat harus bertindak lebih lanjut atas hal ini.

2. Pendidikan budaya dan karakter bangsa sangat berpengaruh pada prestasi

siswa dan akhlak setiap individu.

3. Orang tua dan guru merupakan orang pertama yang memberi bekal kepada

anak-anak bangsa tentang pendidikan karakter sebelum anak tersebut terjun di

masyarakat.

4. Perilaku anak tergantung pemberian contoh dari orang tua dan gurunya.

5. Keadaan lingkungan sekitar juga mempengaruhi tumbuh kembang seorang

anak.

Anda mungkin juga menyukai