Bahan Sistem Kerja Pondasi Jenis Tanah - Kondisi Lingkungan
Batu Kali/Batu belah
Kondisi Bangunan MTK bata
Beton-beton bertulang Peralatan MAT
Bambu-Dolken (supporting) Bentuk dan Bahan Pondasi Bentuk Pondasi
• Setempat • Lajur
• Semua Pondasi pada • Bila alas pondasi bersinggungan
mulanya diasumsikan atau overlapping maka pondasi sebagai pondasi tersebut akan menjadi pondasi setempat menerus Bentuk dan Bahan Pondasi Bahan Pondasi
• Sangat Ringan • Ringan • Berat
• bata • bata • Beton • batu belah • batu belah • bangunan bertingkat • bangunan tidak bertingkat dan beban khusus
• Teras, Tepian Pantai
Analisis Bahan Pondasi
Berat Ringan Sangat Ringan
Bertingkat Bangunan tidak bertingkat teras
beban khusus Kondisi Lingkunan pagar
- jembatan - tiang utama
Batu kali/belah, batu
Beton Batu kali/belah bata Sistem Kerja Pondasi
duduk di atas tanah Manfaatkan daya
Mengapung keras gigit/geser tanah
• Pondasi Dangkal • Pondasi Dalam • Pondasi Khusus
Analisis Jenis Tanah - Kondisi Lingkungan
MTK Muka Tanah Keras Muka Air Tanah MAT
Dangkal Point Bearing
Tinggi Dalam/Rendah
Dekat dengan tanah
jauh dengan tanah permukaan 0-3 m permukaan 3< m
Sedang Point Bearing
Friction
Tiang Pancang Bored Pile
Tiang Pancang Friction Dalam dll Floating Analisis Jenis Tanah - Kondisi Lingkungan
MTK Muka Tanah Keras Muka Air Tanah MAT
Dangkal Point Bearing
Tumpuan Ujung
Sedang Point Bearing
Friction Tumpuan Ujung Tumpuan geser
Friction Tumpuan geser
Dalam Floating Apung Pengelompokan Pondasi Berdasarkan Muka Tanah Keras PONDASI Dangkal Sedang Dalam Khusus MTK 2-3 meter memasang cerucuk untuk memadatkan tanah dan menopang alas ke tanah keras
Tanpa Perbaikan Tanah Dengan Perbaikan Tanah
Mengganti Tanah dibawah alas
dengan bahan yang lebih baik Pengelompokan Pondasi Berdasarkan Muka Tanah Keras PONDASI Dangkal Sedang Dalam Khusus MTK 4-10 meter
Sumuran Bored Pile Tiang Pancang
Pengelompokan Pondasi Berdasarkan Muka Tanah Keras PONDASI Dangkal Sedang Dalam Khusus >10 meter
Dengan Tiang Pancang
Pengelompokan Pondasi Berdasarkan Muka Tanah Keras PONDASI Dangkal Sedang Dalam Khusus Mengapung
Cara kerja seperti gelas Cara kerja seperti kapal
dibenamkan terbalik dalam air mengapung dalam air PEMILIHAN SISTEM • Kondisi tanah • Pondasi Khusus PONDASI • keadaan bangunan • Beban • Keadaan Sekitar • Peralatan
• Pondasi Dangkal • Pondasi Dalam
• Setempat • Tiang Pancang
• Lajur • Plat • Bored Pile (Bor)
• Driven Pile (Pukul)
Pondasi Settlement Penurunan struktur secara bertahap ketika tanah di bawah pondasi memadat karena : • Adanya deformasi partikel tanah • Keluarnya air atau udara pori • Relokasi partikel tanah Sebelum mendirikan suatu bangunan penurunan perlu ditinjau untuk mengetahui: • Perilaku penurunan • Besar penurunan yang terjadi • Kecepatan penurunan • Lamanya waktu penurunan • Pengaruh penurunan terhadap stabilitas konstruksi diatasnya • Cara penanggulangan masalah yang sesuai Besar Penurunan (settlement) tergantung dari : a. Jenis konstruksi Bangunan kayu memberi toleransi penurunan yang lebih besar dibandingkan bangunan batu bata. b. Penggunaan Bangunan Rumah tinggal tidak mentoleransi adanya retak tetapi retak pada batas tertentu masih dimungkinkan pada bangunan industri, gudang dll. c. Keberadaan unsur bangunan yang sensitif Ubin dan beberapa komponen bangunan yang sensitif kurang memberi toleransi adalanya pergerakan struktur bangunan termasuk penurunan. d. Kekakuan Struktur Umumnya struktur bangunan dengan kekakuan yang tinggi memberi tolansi penurunan yang lebih besar dibandingkan dengan struktur yang kurang kaku. Pondasi Settlement Klasifikasi Penurunan • Penurunan akibat beban yang bekerja dapat diklasifikasikan menjadi 2 yakni: • Penurunan Segera (Immediate Settelement): Penurunan yang berlangsung seketika (cepat) pada saat pembebanan terjadi. Biasanya terjadi dalam jangka waktu yang pendek antara 0 sampai kurang dari 7 hari. Umunya terjadi pada lapisan tanah pasir atau jenis tanah dengan nilai derajat kejenuhan kurang dari 90% .Penurunan yang terjadi kecil serta bersifat elastis • 2. Klasifikasi Penurunan • Penurunan Konsolidasi (Consolidation Settlement): Penurunan yang berlangsung lebih lama pada saat pembebanan terjadi yang menyebabkan keluarnya air dan udara dari dalam pori tanah. Umumya terjadi pada lapisan tanah lempung atau tanah jenuh dengan nilai derajat 90-100%. Penurunan yang terjadi besar. Besarnya penurunan ini tergantung lamanya waktu pembebanan. • Penurunan konsolidasi terjadi dalam dua periode yaitu (a) Penurunan Konsolidasi Primer: penurunan yang terjadi akibat berlangsungnya konsolidasi primer atau keluarnya air dan udara dari massa tanah akibat bekerjanya beban luar. dan (b) Penurunan Konsolidasi Sekunder: penurunan yang terjadi akibat relokasi butiran partikel tanah ke posisi yang lebih stabil. • Tahap Penurunan
• Tahap I: Pemampatan awal (initial compression) akibat pembebanan awal. Ini
disebut juga tahap pra-konsolidasi • Tahap II: Pemampatan yang disertai keluarnya air dan udara dari massa tanah. Ini disebut juga tahap konsolidasi primer • Tahap III: Pemampatan setelah air dan udara pada pori telah keluar. Pemampatan pada proses ini terjadi akibat relokasi butiran yang bersifat plastis pada tanah. Ini dísebut juga tahap konsolidasi sekunder.