Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN MANDIRI

TOGA DAN AKUPRESUR

Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung


Tahun 2019
1
Dasar :
Permenkes No 9 tahun 2016 Tentang
Pengembangan Kesehatan Tradisional
melalui Asuhan Mandiri Pemanfaatan
TOGA dan Keterampilan

Dikembangkan saat ini :TOGA dan akupresur

2
ASUHAN MANDIRI
PEMANFAATAN TOGA DAN AKUPRESUR

adalah upaya untuk memelihara dan


meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
mengatasi masalah/gangguan kesehatan
ringan secara mandiri oleh individu dalam
keluarga, kelompok atau masyarakat, dengan
memanfaatkan TOGA dan akupresur.
TOGA
Taman Obat Keluarga
adalah sekumpulan tanaman berkhasiat obat untuk
kesehatan keluarga yang disusun menjadi sebuah
taman yang memiliki nilai keindahan.

Keterangan:
Ditanam pada sebidang tanah di halaman, di
pekarangan, atau di kebun, kumpulan pot-pot bunga
atau poly bag sehingga dapat memenuhi kebutuhan
ramuan obat di keluarga.
AKUPRESUR

salah satu jenis/cara pengobatan tradisional


ketrampilan yang dilakukan melalui teknik
penekanan di permukaan tubuh pada titik-
titik akupunktur dengan menggunakan jari,
atau bagian tubuh lain, atau alat bantu,
dengan tujuan untuk perawatan kesehatan.
ASUHAN MANDIRI
KESEHATAN TRADISIONAL
Upaya memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
dan mengatasi gangguan kesehatan ringan secara mandiri oleh
individu dalam keluarga, kelompok atau masyarakat dengan
memanfaatkan TOGA dan atau keterampilan tertentu

KADER
Anggota masyarakat yang dipilih dari dan oleh masyarakat yang
mau dan mampu bekerjasama dan berpartisipasi dalam berbagai
kegiatan kemasyarakatan secara sukarela

FASILITATOR
Seorang yang telah dilatih untuk membantu kader membina keluarga
asuhan mandiri kesehatan tradisional
6
GERAKAN ASUHAN MANDIRI
KESEHATAN TRADISIONAL
 UPAYA DARI SEMUA PIHAK UNTUK MENDORONG
KELUARGA BINAAN MEMANFAATKAN TOGA DAN
KETERAMPILAN , MELAKSANAKANNYA SECARA
BERKESINAMBUNGAN DAN BERPERAN AKTIF
MEMBENTUK KELOMPOK-KELOMPOK BARU

DILAKSANAKAN DALAM BERBAGAI BENTUK


UKBM YANG ADA DI MASYARAKAT

7
A. PEMBENTUKAN KELOMPOK ASUHAN MANDIRI

PRINSIP PERSYARATAN
1. Kesadaran dan keinginan sendiri (tdk ada 1. Saling mempercayai
paksaan, motivasi diri)
2. Kebersamaan (saling berbagi 2. Saling terbuka
pengetahuan dan kemampuan) 3. Mengakui
3. Kerjasama dan peran aktif kelompok kelebihan/kelemahan
4. Kemandirian (kemampuan menolong diri
sendiri & keluarga dan tersedia bahan
anggota lain
tanaman obat/ peralatan keterampilan 4. Menerima umpan balik
pijat yang diperlukan)
5. Orientasi kepada kebutuhan masyarakat (
5. Saling belajar
dukungan kebijakan/peraturan) 6. Memupuk rasa
6. Komitmen (pengetahuan dan kebersamaan
keterampilan yang diperoleh digunakan
hanya untuk diri sendiri dan keluarga)
8
Pemanfaatan
TOGA
TOT ASUHAN
MANDIRI

PELATIHAN Pijat
ASUHAN Akupresur
MANDIRI

SOSIALISASI
PENGEMBANGA
N ASUHAN
MANDIRI PEMBENTUKAN
KELOMPOK ASMAN

ORIENTASI
ASMAN

PEMBINAAN LOMBA
KELOMPOK TOGA
ASMAN
9
TAHAP PEMBENTUKAN KELOMPOK
1. Penyiapan SDM:
a. TOT (Kemenkes  Tim Pelatih Prov  Tim Pelatih Kab/Kota 
Tim Fasilitator (Puskesmas)
b. Tim Pelatih ditetapkan dengan SK Kadinkes
c. Tim Fasilitator ditetapkan dengan SK Kepala Puskesmas

2. Sosialisasi dan Orientasi kader


a. Sosialisasi LP LS PKM oleh Tim Fasilitator melalui lokmin
b. PKM mengembangkan upaya kestrad masyarakat bersama LS terkait
c. Fasilitator melakukan orientasi asman pemanfaatan TOGA dan akupresur
bagi kader didampingi Tim Pelatih Kab/Kota (menggunakan modul dan bahan
yang ditetapkan)

3. Pembentukan Kelompok Asman *


4. Pasca Pembentukan Kelompok
10
Pembentukan Kelompok Asman
dalam rangka pemberdayaan masyarakat

1. Identifikasi kelompok yang sudah ada di


masyarakat (kelompok dasa wisma kelompok tani
tani/kelompok nelayan/kelompok arisan, dsb

2. Sosialisasi Asman Pemanfaatan TOGA dan


akupresur

3. Kader membentuk kelompok Asman


(5-10 kk/KELOMPOK)

11
Langkah-langkah pembentukan Asman
 Forming
 Kader memfasitasi keluarga binaan untuk saling mengenal lebih
dekat, mis menceritakan pengalaman masing-masing dalam
pemanfaatan TOGA dan informasi tentang tanaman obat yang
dimiliki masing-masing
 Storming
 Kader memfasilitasi anggota kelompok untuk membicarakan
rencana kegiatan kelompok, semua anggota kelompok diberi
kesempatan berbicara dan memberikan ide
 Norming
 Kader bersama anggota kelompok bersama-sama membuat
struktur organisasi, pembagian tugas dan tata tertib bersama
Performing
 Setiap orang merasa saling tergantung dan saling membutuhkan

12
Pasca pembentukan Kelompok
Kader
(didampingi fasilitator dan mitra)
• Melakukan pendekatan kpd kelompok
(menciptakan suasana kondusif, menumbuhkan rasa percaya
diri, memberi kesempatan untuk berkembang & evaluasi
terhadap perbedaan pendapat)
• Membina kelompok asman
(pembekalan pengetahuan dan keterampilan, dilakukan
secara berkala 1 kali/bulan sesuai jadwal yang disepakati)

13
Sumber Pembiayaan
• Swadaya
• Bantuan fasilitasi Pemerintah
(peningkatan kapasitas sumber daya/pelatihan)
• Sumber lain yang tidak mengikat

14
KELOMPOK ASUHAN MANDIRI
PEMANFAATAN TOGA DAN AKUPRESUR

PENGORGANISASIAN
PUSKESMAS
LINTAS SEKTOR
Kader
PEMBINAAN
PELATIHA
Anggota binaan N KADER
5-10 Keluarga
PEMBINAAN
KELOMPOK

MELAKSANAKAN
KEGIATAN BERKALA

15
B. PENATALAKSANAAN
• Menetapkan kebijakan nasional
Pusat • Sosialisasi advokasi kpd pemangku keputusan
• Meningkatkan kapasitas SDM
Kelompok Asman
• Pembinaan • Aman: Metode yg digunakan aman, bermanfaat,
dpt dipertanggungjawabkan secara empiris
• Membuat kebijakan tkt provinsi
Provinsi • Sosialisasi/Advokasi
• Norma: Mengikuti nilai2 budaya, agama & sosial
yg berlaku
• Meningkatkan kapasitas sdm • Praktis: Digunakan dg cara sederhanan, alat &
• Pembinaan bahan mudah didapat
• Partisipasi aktif: Ada dukungan aktif peran serta
Kab/Kota •

Membuat kebijakan tkt kab/kota
Sosialisasi/Advokasi
masyarakat (tenaga/sarpras/dana)
• Keg dilakukan min 1kali/bulan, dipimpin oleh
• Meningkatkan kapasitas sdm kader, didampingi oleh fasilitator Puskesmas
• Pembinaan

• Sosialisasi/Advokasi
Kecamatan • Identifikasi masalah, kebutuhan, harapan serta potensi
• Mengajukan rencana anggaran melalui Musrenbang
• Orientasi kader tentang asman
• Fasilitasi kader dalam pembentukan /pengemb asman
• Pendampingan kader

Desa/Kelurahan  Menerbitkan SK ( penetapan kader, pembentukan Kel Asman, P.Jawab Asman)


 Mengkoordinir pemberdayaan masyarakat
 Survei mawas diri (SMD): identifikasi masalah kes, kebutuhan, harapan dan
potensi yang dimiliki utk pengemb asman
 Membahas SMD melalui forum Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) &
menyusun renc kegiatan
 Kades mengusulkan anggaran utk mendukung pengem kegiatan Asman
 Petugas PKM dan kader melakukan penyuluhan dan pembinaan Kelompok Asman
16
KEGIATAN PADA KELOMPOK ASMAN (1)
 Setiap keluarga dalam kelompok Asman mempelajari dan
melaksanakan Asman TOGA
 pemilihan benih, penanaman, pemeliharaan, pemanenan; dan
 akupresur mandiri

 Kader didampingi fasilitator Puskesmas dan mitra


mengajarkan keluarga binaan ttg pengolahan &
pemanfaatan hasil TOGA menjadi produk yg
dimanfaatkan sendiri atau utk me(+) penghasilan keluarga

 Kader dan atau didampingi fasilitator melatih keluarga


binaan tentang akupresur utk diterapkan dalam keluarga
ketika sakit ringan
17
KEGIATAN PADA KELOMPOK ASMAN (2)
 Setiap keluarga dalam kelompok asman saling
berbagi pengetahuan tentang TOGA dan
keterampilan
 Setiap keluarga mencatat penggunaan TOGA dan
akupresur dalam rumah tangganya
 Kader merekap setiap bulan catatan keluarga
binaan
 Setiap anggota kelompok asman yang sudah dapat
mandiri mengajak 5-10 KK untuk bergabung dan
membentuk kelompok asman yang baru
18
PEMANFAATAN AKUPRESUR
DALAM ASUHAN MANDIRI
1. Meningkatkan produksi ASI
2. Batuk pilek pada balita
3. Meningkatkan nafsu makan
4. Gatal pada biduran
5. Nyeri haid
6. Susah tidur dan Stress
7. Kram otot tungkai bawah/kaki
8. Sakit kepala/pusing
9. Peningkatan daya tahan tubuh
10. Sakit pinggang
11. Mual, muntah dan nyeri ulu hati
12. Sesak nafas/mengi
13. Melancarkan Buang Air Besar (BAB) / konstipasi
14. Nyeri sendi lutut
15. Pemulihan setelah sakit
TOGA kelompok Asman Blitar

21
22
23
PERCONTOHAN TANAMAN OBAT

DIT BINA KESKOM 24


25

Anda mungkin juga menyukai