Anda di halaman 1dari 44

K3 KEBAKARAN

Pelatihan AK3 Umum, 22 Mei 2015


K3 PENANGGULANGAN
KEBAKARAN

• FENOMENA DAN TEORI API

• SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN


FENOMENA & TEORI API
Apakah API ...?
Suatu proses kimia yaitu proses oksidasi
cepat yang menghasilkan asap, panas
dan cahaya.

Apakah KEBAKARAN ...?


Api yang tidak dikehendaki dan tidak
dapat dikendalikan dan dapat
menimbulkan kerugian baik harta benda
maupun korban jiwa.
PASAR JOHAR – 9 Mei 2015

Area terbakar : 23.936 m2, 4.719 kios, Kerugian : 376 M


BANK ACEH– 22 April 2015
TEORI SEGITIGA API
triangle of fire)
TEORI SEGITIGA API (FIRE TRIANGLE)

 Proses terjadinya api dikenal dengan TEORI SEGITA API

Keterangan :
Bahan bakar : Semua material padat,cair

atau gas yg dapat terbakar.


Oksigen : di udara normal terdapat 21%
O2, 78% N2 & 1% gas lain.
Panas : sumber nyala (mekanik, listrik,

kimia, alam)
8
DALAM SUHU NORMAL

Gasoline/bensin pada suhu


Ruangan sudah mengeluarkan
Uap yang cukup untuk
terbakar

Minyak tanah Bensin


Tahapan terjadinya nyala api
1. Vaporization.
Reaksi nyala api akan terjadi
dalam bentuk partical /uap.
CO2 CO Besaran temperatur yang
dibutuhkan disebut flash point
2. Uap bahan bakar akan dapat
Free terbakar di atmosfir apabila
konsentrasinya tepat, dalam
radicals batas tertentu. Batasan
reaction konsentrasi partical / uap diudara
disebut flammable range. Sampai
O kondisi ini belum terjadi reaksi
O2 2 oksidasi
VAPORIZATION Reaksi oksidasi, akan terjadi
apabila ada sumber pemicu nyala
dan akan terjadi nyala api
Cx Hx

sekejab.
FUEL

3. Rantai reaksi api akan


berlangsung terus menerus
apabila terjadi siklus panas
sehingga laju penguapan tidak
SOURCE ENERGY terputus
TEORI BIDANG EMPAT KEBAKARAN
(tetrahedron of fire)
Pengaruh Prosentase Kandungan Gas
Terhadap Kondisi Tubuh Manusia
GAS % VOLUME DI UDARA PENGARUH
O2 10 - Pusing-pusing
7 - Kelengar
5 - Konsentrasi minimum untuk dapat hidup
2–3 - Kematian dalam beberapa menit
CO2 2 - Pernafasan 30% lebih cepat
4 - Mulai merasa mual
4.5 – 5.0 - Pernafasan cepat sekali, timbul mual
7–9 - Batas toleransi
10 – 11 - Tidak sadar, dalam 10 menit
15 – 20 - Gejala-gejala iritasi bertambah
25 – 30 - Pernafasan berkurang, tekanan darah turun,
mati suri, kematian setelah beberapa saat
CO 0.02 - Sakit kepala selama 2 – 3 jam
0.04 - Berkeringat, kelengar dalam 1 – 2 jam
0.08 - Tidak sadar diri dalam 2 jam
0.16 - Pusing, mual dalam 20 menit
0.32 - Pusing dalam 5 – 10 menit, kematian dalam
30 menit
0.64 - Pusing dalam 1 – 2 menit, kematian dalam
10 menit
1.2 - Tidak sadar diri, kematian dalam 1 – 2 menit
Respon manusia terhadap temperatur
o
C
200
Kerusakan fatal berupa kekeringan kulit dalam
waktu 30 detik
180

150
Tidak dapat ditolerir dalam 5 menit
120 Tidak dapat ditolerir dalam 15 menit
Tidak dapat ditolerir dalam 25 menit
95

65 Masih dapat ditolerir selama kurang dari 1 jam


(tergantung kelembaban, pakaian, dan aktivitas)
35
Daerah nyaman termal (tergantung kelembaban,
10 gerakan udara, dan faktor-faktor lain)

0
TITIK NYALA (FLASH POINT)
Suhu terendah dimana suatu zat (bahan bakar), cukup
mengeluarkan uap & menyala (terbakar sekejab) bila diberi
sumber panas yang cukup
Bensin = 36 F Minyak tanah = 130 F

TITIK BAKAR (FIRE POINT)


Suhu terendah dimana suatu zat (bahan bakar) cukup untuk
mengeluarkan uap dan terbakar (menyala terus menerus)
bila diberi sumber panas.
 
SUHU PENYALAAN SENDIRI
(AUTO IGNITION TEMPERATURE)
Suhu dimana suatu zat dapat menyala dengan sendirinya
tanpa adanya sumber panas dari luar. Pengertian ini adalah
dimana zat tersebut mendapat suhu yang tertinggi sehingga
dia akan menyala dengan sendirinya. Contoh
Gasoline = 435 C
Kerosine =228,9 C
Parafin = 316 C
FLAMMABLE RANGE

1%- 7% > 7%
< 1%
UDARA UDARA
UDARA

UAP BENSIN

Daerah bisa terbakar adalah batas konsentrasi campuran


antara uap bahan bakar dengan udara yang dapat
terbakar/menyala bila dikenai atau diberi sumber api
Hydrogen 4% - 75 % Bensin 1% - 7 %
Propane (LPG) 2% - 8% Minyak Tanah 1% - 5%
HEAT
OUT PUT

BESARAN ANGKA YANG


MENGHUBUNGKAN SEGITIGA API
N

(FUEL-OXYGEN-HEAT)
HE
E
YG

FEEDBACK
T
OX

? FLAMMABLE RANGE
FIRE
? ?
FUEL ?• FLASH POINT
• FIRE POINT
• AUTO IGNITION TEMPERATURE

SOURCE ENERGY BESARAN ANGKA-ANGKA TSB.


HARUS DIKENALI DAN
DIKENDALIKAN
SUMBER PANAS

API
LISTRIK PENGELASAN
TERBUKA

REAKSI
MEROKOK ARSON ALAM
KIMIA
TEKNIK PEMADAMAN
KEBAKARAN
- Cooling
- Smothering
- Starvation
- Breaking Chain Reaction
BAHAN BAKAR

COOLING/PENDINGINAN

I
RANTA
OKSIG I
EN REAKS
KIMIA

Memadamkan api dengan air


SMOTHERING/ MENGISOLASI OKSIGEN

BAHAN BAKAR

I
OKSI RANTA
I
G EN REAKS
KIMIA

Menutup drum yang terbakar


STARVATION/
MENSTOP SUPLAY BAHAN BAKAR
BAHAN BAKAR

I
OKSI RANTA
I
GEN REAKS
KIMIA

Menutup kerangan pada


Tangki yang terbakar
BREAKING CHAIN REACTION
BAHAN BAKAR MEMECAHKAN RANTAI REAKSI KIMIA

AI
OKSI RANT I
S
G EN REAK
KIMIA

Memadamkan API dengan APAR type Gas


KLASIFIKASI KEBAKARAN
• Tujuan:
– memudahkan pemililhan media pemadam yang tep
dari berbagal tipe bahan bakar.
• Klasifikasi kebakaran:
– Klas A: Bahan padat (kertas, kayu, plastik, dll.)
– Klas B : Bahan cair atau gas mudah terbakar
– Klas C : Instalasi listrik
– Klas D : Bahan logam
KLASIFIKASI API
Padat C Electrical Equipment
• Tepung
• Gandum • Peralatan
• Kertas Listrik
• Karet
• Plastic
• Kayu dll

Cair / Gas •
COMBUSTIBLE • magnesium
Bensin
• • sodium
Solar
• • potassium
grease
• titanium

D
• tar
• • zirconium
Thinner
• • other
Bahan bakar
gas flammable
metals
METALS
27
JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA

Jenis media pemadam

si
ka Jenis kebakaran Tipe basah Tipe kering
if i
as

Clean
Air Busa Powder
Kl

Agent
Bahan spt (kayu, kertas, kain dsb. VVV V VV V*)
Klas A
Bahan berharga XX XX VV**) VVV
Bahan cair XXX VVV VV V*)
Klas B
Bahan gas X X VV V *)

Klas C Panel listrik, XXX XXX VV VVV

Klas D Kalium, litium, magnesium XXX XXX Khusus XXX

Keterangan :

VVV : Sangat efektif X : Tidak tepat


VV : Dapat digunakan XX : Merusak
V : Kurang tepat / tidak dianjurkan XXX : Berbahaya
*) : Tidak efisien **) : Kotor / korosif
28
FENOMENA KEBAKARAN

FLASHOVER PASCA FLASHOVER


TEMPERATUR

PEMBAKARAN
KENAIKAN

PENUH

PERTUMBUHAN

SURUT
PENYALAAN

WAKTU
FLASH OVER
FLASH OVER
BACKDRAFT
Masuknya oksigen secara tiba-tiba pada suatu
ruangan tertutup pada tahap kebakaran mulai
surut dengan kondisi gas CO yang belum terbakar
cukup banyak dan oksigen kurang, sehingga
mengakibatkan kebakaran dan ledakan dari arah
sumber masuknya oksigen tersebut

Tanda-tanda backdraft :
• Panas Pintu dan pegangannya
• Asap dari celah/bukaan
• Asap masuk kembali melalui bukaan
• Suara mendesis atau raungan
AWAN API
UAP FLAMMABLE

FLARE

AKIBAT KEBOCORAN TANGKI,


PIPA ATAU DALAM PROSES
BAHAN MUDAH TERBAKAR
BLEVE
(Boiling Liquid Expanding Vapor Explosion)

FIREBALL
Peledakan tangki gas cair
yang mendidih akibat
paparan panas

PAPARAN TANKI BAHAN BAKAR


GAS CAIR
PANAS
WATER SPRAY SYSTEM

GAS
CONTROL DETEKTOR
PANEL

GAS CAIR
MUDAH TERBAKAR
ACTUATOR
PRINSIP PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Bahan Bakar, O2 Mencegah


,sumber Energi Penyalaan
Proses
Penyalaan
Pemadaman pada
api timbul tahap dini

Mencegah Api Tumbuh Besar,


Tumbuh & Evakuasi manusia & Barang
menyebar Pengendalian Asap
KONDISI
BAHAYA
Flash Mencegah Penyalaan
Over Serentak

Pembakaran Mencegah perambatan


Penuh api ke lain area

Pendinginan Lanjut,
Surut mencegah Backdraft
diruang tertutup
MOTTO
PERLU

Satu menit untuk menulis konsep keselamatan

Satu jam untuk melaksanakan pertemuan keselamatan

Satu minggu merencanakan program keselamatan

Satu bulan untuk menerapkannya di tempat kerja

Satu tahun untuk mendapatkan penghargaan keselamatan

Sepanjang hidup untuk membudayakan kerja selamat

NAMUN HANYA MEMERLUKAN

Waktu sesaat untuk menghancurkan itu semua dengan

KEBAKARAN & KECELAKAAN


FIRE PREVENTION

PRE FIRE POST FIRE


CONTROL IN CASE FIRE CONTROL
CONTROL

FIRE SAFETY MANAGEMENT


38
PRE FIRE CONTROL

¡ Identifikasi potensi bahaya kebakaran


 Identifikasi tingkat ancaman bahaya kebakaran
 Identifikasi skenario
 Perencanaan system proteksi kebakaran (Aktif/Pasif)
 Perencanaan tanggap darurat (FEP)
 Pembentukan organisasi
 Pelatihan/Sertifikasi
39
IN CASE
FIRE CONTROL

FIRE EMERGENCY PLAN

Deteksi
Alarm
Padamkan-Lokalisir
Evakuasi
Rescue & P3K
Amankan 40
POST
FIRE CONTROL

• INVESTIGASI
• ANALISIS
• REKOMENDASI
• REHABILITASI

41
Standard Operating Procedure

Pihak Ke III Koordinator Ketua


Pj
No. Description unit/tim Penanggulangan DIREKSI
(DPK, POLRI, MEDIS ) Lantai
Balakar Situasi Darurat
1. Pegawai menemukan asap/api kecil
di ruangan terindikasi oleh alarm Mulai
lapor ke Security menindak lanjuti
Minta
dan melaporkan ke TBK, Tindaklanjut
Keputusan
selanjutnya minta persetujuan ketua
dan pembina. Alarm I
KPSD/GH
2. Team Balakar menghubungi ke Minta
DPK, POLRES, dan jajarannya, Ya Padam persetujuan
serta RS terdekat. Evakuasi
Tidak Ke Direksi
3. Security dan petugas lainnya
menanggulangi kebakaran sampai
Setuju
DPK tiba.

4. KPSD menginstruksikan jajarannya Alarm II


untuk bergerak sesuai tugas &Paging
masing-masing dan beritahukan
pada seluruh penghuni bahwa
gedung dalam keadaan darurat dan
Alarm II dibunyikan. Evakuasi

5. Setelah alarm II berbunyi sesuai


persetujuan seluruh unit melaksana-
kan evakuasi dan berkumpul tempat Berkumpul
Absensi
yang aman untuk absen.
Laporan
6. Bila pada saat absen tidak lengkap, Ya Tidak
maka security segera mencari,
Selesai LENGKAP Cari42
apabila lengkap selesai.
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
ALAT DETEKSI DAN PEMADAM API

• Alam (Air, Pasir, Tanah)


• Fire Extinguisher
– Dry Chemical Powder : Semua kelas Api (Multi purpose)
– Foam : Special untuk Klas B
– CO2 : Special untuk klas C, D
• Instalasi Hydrant
– Box Hydrant (hose, nozle, valve opener)
– Hydrant Pump ( Main pump, Jockey Pump, Diesel Pump )
• Sprinkler System
• Fire Alarm System
– Panel Control
– Smoke detector
– Heat Detector
– Pull Down Station 44

Anda mungkin juga menyukai