Oleh :
WIWIK SETIANA HADI
PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
DISNAKERTRANS DIY
K3 ?
5
MAUKAH
6 ANDA SEPERTI INI ???
7
2
K3 SERING DI NOMOR KAN
RISIKO
KECELAKAAN
KERJA ADA DI
SEKITAR KITA
KECELAKAAAN KERJA
DI KAPAL TONGKANG
PELABUHAN TANJUNG
EMAS SEMARANG
• Setiap pekerjaan bisa dilakukan dengan
selamat
• Kecelakaan pasti ada sebabnya
• Penyebab kecelakaan harus
dicegah/ditiadakan
MENGAPA REPOT-REPOT DENGAN K3?
Seorang pekerja tewas dalam kecelakaan industri setiap 3
menit
Ada lebih dari 250 juta kecelakaan kerja setiap tahun
Keselamatan Kerja
ut
K3 Kerja Produktif
B a ngk r
Kesehatan Kerja
Kesehatan ya kit
Pe n a
t K e r j
Akiba
11/05/2022
18
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Philosophy
Upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan
tenaga kerja dan manusia
pada umumnya, hasil karya
dan budayanya menuju
masyarakat yang adil dan
sejahtera.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
“ACCIDENT PREVENTION”
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
“ACCIDENT PREVENTION”
Tujuan
• Melindungi para pekerja dan orang lain di
tempat kerja
INCIDENT
30
Suatu keadaan/kondisi,
bilamana pada saat itu sedikit
saja ada perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya
accident/kecelakaan.
31 ACCIDENT
ACCIDENT
ilustrasi
SEKOLAHAN
RUMAH
lakaan
Kece
KECELAKAAN
Unsafe
Unsafe Act Immediates Causes Condition
ACCIDENT
Personal Injury
Unplanned release of
Property Damage
Energy and/or
Hazardous material
BASIC
LACK OF CAUSES INSIDENT
IMMIDIATE
CONTROL CAUSES LOSSES
39
PERKEMBANGAN
1949 : GORDON
1967 : HADDON
1970 : Frank Bird JR
1972 : Wigglesworth
1976 : Bird and Loftus
1978 : Petersen
1980 : Johnson
1985 : Bird and German
Kebakaran, ledakan dan kejadian
lain yang berbahaya
LEMAH KONTROL
SEBAB LANGSUNG
SEBAB DASAR
INSIDEN
KERUGIAN
HAZARD ACCIDENT
CONSEQUENCY
41
( H.W. HEINRICH, 1931)
ENVIRON
PERSON HAZARD ACCIDENT INJURY
MENT
SOCIAL FAULT
ENVIRON UNSAFE
OF
MENT ACT/
PERSON UNSAFE
CONDITIO
N
42
( FRANK BIRD JR, 1970 )
Lack of SYMPTOM
ORIGIN CONTACT Loss
Control
LACK OF BASIC
CONTROL IMMEDIATED
CAUSES INCIDENT INJURY /
CAUSES / ACCIDEN
DAMAGE
Metode Menentukan Penyebab Kecelakaan
Inadequate
Program Personal Substandar
Factors Contact People
d Acts With
Inadequate Property
Standard Job Substandar Energy or Process
Factors d Substance
Inadequate (Profit)
Conditions
Compliance
KERUGIAN
Kerugian pada manusia
46
Kerugian pada peralatan
47
Kerugian pada material dan lingkungan
48
49 LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
KEMBALI
61
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
• Teori Gunung Es :
Kerugian yang timbul akibat adanya kecelakaan ada yang terlihat jelas, ada
juga yang tidak jelas terlihat
Teori Kecelakaan Kerja
Jenis kerugian diibaratkan gunung es, yang mana
kerugian yang jelas / dapat dihitung hanya puncak gunung
es yang terlihat di permukaan laut, sedangkan kerugian
yang tidak tampak yang tersembunyi dalam air, justru
melebihi puncaknya, dan terus membesar sampai dasar
gunung,
Pada kenyataannya, kerugian yang terbesar yang
merupakan kerugian yang tidak tergantikan adalah
dampak / kerugian yang tak jelas terlihat namun
berdampak jelas pada perusahaan, karena jenis kerugian
ini adalah sesuatu resiko yang tidak dapat dialihkan ke
perusahaan asuransi. Seperti hilangnya kepercayaan
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
65
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$1
• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material
$5 $50
• Terlambat dan ganguan produksi
HINGGA • Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
KERUSAKAN PROPERTI fasilitas dan peralatan gawat darurat
(BIAYA YANG TAK • Sewa peralatan
DIASURANSIKAN) • Waktu untuk penyelidikan
$1 $3
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
HINGGA • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/
BIAYA LAIN YANG atau biaya melatih
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
5. PRINSIP DASAR PENCEGAHAN
KECELAKAAN KERJA
66
1.MENEMUKAN FAKTA/MASALAH
Identifikasi Masalah
2.ANALISIS
Penilaian Risiko pemeringkatan risiko
3.PEMILIHAN / PENETAPAN
ALTERNATIF / PEMECAHAN
Mengendalikan risiko
4.PELAKSANAAN
Tindakan
5.PENGAWASAN
Sejauh mana pelaksanaan tdk
SEJARAH K3
Sekitar tahun 80 M, Plinius seorang ahli ensiklopedi bangsa
Roma mensyaratkan agar para pekerja tambang diharuskan
memakai tutup hidung.
REVOLUSI ERA
ABAD 18
TH 1931
RevolusiINDUSTRI
listrik & mekanisasi MANAJEMEN
Revolusi Inggris
Compensation Law (AS)
Indonesia (Pemerintah Hindia
Belanda.
- Heirich (1931), teori domino
Perubahan sistem kerja - Bird and German, teori Loss
Penggunaan tenaga mesin Causation Model
Pengenalan metode baru pengolahan - ISO, SMK3 dll
bahan baku
Pengorganisasian pekerjaan
Muncul penyakit yg berhubungan
dgn pemajanan
1. Peraturan K3 Periode Tahun 1847 s.d 12 januari 1970
• Tahun 1847, Hindia Belanda melakukan pengawasan
penggunaan mesin uap, keselamatan ditujukan pada K3 belum
pada rakyat Indonesia.
tangki-tangki apung.
NN : Mengenai Perusahaan –perusahaan dan pabrik-
pabrik yang membuat gelas atau barang dari gelas.
2. Peraturan K3 periode 12 Januari 1970 s.d. sekarang
UU no. 1 tahun 1970 menggantikan VR 1910
• Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1973 tentang
pengaturan dan pengawasan keselamatan kerja di
bidang pertambangan
• PP No. 07 Tahun 1973 tentang pengawasan atas
peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida.
• PP No. 11 tahun 1975 tentang keselamatan dan
kesehatan kerja radiasi
• PP No. 11 tahun 1979 tentang keselamatan kerja
pada pemurnian dan pengolahan miyak dan gas
bumi.
• Peraturan Pelaksana UU No. 1 tahun 1970
• Peraturan-peraturan dan Keputusan Menteri Tenaga
Kerja.
HIERARKI
77
PENGENDALIAN RISIKO
Eliminasi
Subtitusi
Rekayasa Teknis
Rekayasa Administrasi
Contoh :
Pemasangan alat
pelindung mesin
Rekayasa Teknis Pemasangan general
dan local ventilation
Pemasangan alat
sensor otomatis
HIERARKI
81
PENGENDALIAN RISIKO
Contoh :
Pemisahan lokasi
Rekayasa
Pergantian shift kerja
Administrasi
Pembentukan sistem
kerja
Pelatihan karyawan
HIERARKI
82
PENGENDALIAN RESIKO
Contoh :
Helmet
APD Safety Shoes
Ear plug/muff
Safety goggles
CONTOH MATRIKS
PENGENDALIAN
PENGENDALIAN
BAHAYA (HAZARD)
RESIKO
PROBABILITAS
ELIMINASI 0 0
Jenis Jenis :
1. Alat Pelindung Kepala
Fungsi: melindungi kepala dari
benturan, terantuk benda tajam
atau benda keras, kejatuhan atau
terpukul oleh benda-benda yang
melayang atau meluncur di udara,
radiasi panas, api dan percikan
bahan-bahan kimia.
Pengenalan APD
2. Alat pelindung mata dan muka
Fungsi kacamata pengaman adalah melindungi mata
dari:
1. Percikan bahan-bahan korosif
2. Kemasukan debu-debu atau partikel-partikel yang
melayang di udara
3. Lemparan benda-benda kecil, panas
4. Pemajanan gas-gas atau uap-uap kimia yang dapat
menyebabkan iritasi pada mata
5. Radiasi gelombang elektromagnetik yang
mengion maupun yang tidak mengion
6. Pancaran cahaya
7. Benturan atau pukulan benda keras atau benda
tajam
Pengenalan APD
2. Alat pelindung mata dan muka
Jenis :
Kacamata (spectacles), Goggles, Tameng
muka (face shield)
Pengenalan APD
3. Alat pelindung telinga
Fungsi: Melindungi alat pendengaran (telinga) dari kebisingan dan
melindungi telinga dari percikan api atau logam-logam yang
panas.
Jenis :
• Sumbat telinga atau ear plug
• Penutup telinga atau ear muff
6. Pelindung Kaki
Fungsi: Melindungi kaki dari timpaan benda-benda berat, tertuang
logam panas cair dan bahan kimia korosif, penyakit kulit,
tersandung , terpeleset, tergelincir.
Pengenalan APD
Jenis :
• Sepatu keselamatan pada pekerjaan peleburan dan
pengecoran logam
• Sepatu keselamatan pada tempat kerja yang berpotensi
bahaya peledakan
• Sepatu keselamatan pada tempat kerja yang berpotensi
bahaya listrik
• Sepatu kerja untuk pekerja bangunan atau kontruksi
• Sepatu kerja pada tempat kerja yang basah atau licin.
• Sepatu keselamatan untuk mencegah bahaya terinjak
benda-benda runcing
• Sepatu keselamatan untuk mencegah dari kontak bahan
kimia
Pengenalan APD
7. Pakaian pelindung
Fungsi: Melindungi sebagian atau seluruh bagian tubuh dari
bahaya percikan bahan-bahan kimia, radiasi, panas, bunga api
maupun api.
Jenis :
• Apron (menutup sebagian tubuh
mulai dari dada sampai lutut)
• Overalis (menutup seluruh tubuh).