Anda di halaman 1dari 8

RUANG LINGKUP

KORUPSI Ailin Dahliana N ( P20623422003)


Ai Novi Iriyani ( P20623422001)
Ani Mulyani ( P20623422005)
Evi Rosmiati ( P20623422022)
Nurul Fitriana ( P20623422034)
Popi Suprapti ( P20623422036)
Sunarsih ( P20623422044)
Vinna Milasari M ( P20623422046)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Budaya


Antikorupsi
Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Tasikmalaya
APA ITU
KORUPSI???

A
• DEFINISI

B
• RUANG LINGKUP

C
• JENIS KORUPSI
A.DEFINISI
Secara etimologis istilah “korupsi” berasal
dari bahasa latin, yaitu “corruption” atau
“corruptus”yang artinya sesuatu yang rusak,
busuk, mengoyahkan, memutarbalik,
menyogok, Sehingga dari asal katanya, arti
korupsi adalah penyalahgunaan jabatan
resmi untuk mendapatkan keuntungan
pribadi.
DEFINISI MENURUT PARA AHLI
• Robert Klitgaard : Korupsi adalah suatu tingkah laku yang menyimpang dari tugas–tugas resmi
jabatanya dalam Negara, dimana tujuanya untuk memperoleh keuntungan status atau uang yang
menyangkut diri pribadi atau perorangan, keluarga dekat, kelompok sendiri atau dengan
melanggar aturan pelaksanaan yang menyangkut tingkah laku pribadi.
• Henry Campbell Black : Korupsi adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan suatu keuntungan yang tidak sesuai dengan kewajiban resmi dan hak–hak dari
pihak lain.
• Albert Sydney Hornboy : Korupsi adalah suatu pemberian atau penawaran dan penerimaan
hadiah berupa suap, serta kebusukan atau keburukan.
• Nathaniel H. Leff : Korupsi adalah suatu cara diluar hukum yang digunakan oleh perorangan atau
kelompok untuk mempengaruhi tindakan–tindakan birokrasi.
• Syeh Hussein Alatas : Korupsi adalah subordinasi kepentingan umum di bawah kepentingan
pribadi yang mencakup pelanggaran norma, yang dilakukan dengan kerahasiaan, penghianatan,
penipuan dan ketridak pedulian dengan akibat yang diderita oleh rakyat.
• Gunnar Myrdal : Korupsi adalah suatu masalah dalam pemerintahan karena kebiasaan
melakukan penyuapan dan ketidak jujuran membuka jalan membongkar korupsi dan tindakan–
tindakan penghukuman terhadap pelanggar.
B. RUANG LINGKUP
Korupsi adalah semua perbuatan atau tindakan yang diancam dengan
sanksi sebagaimana diatur di dalam UU No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan UU No. 20 Tahun 2001
tentang Perubahan Atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi.
• Tindakan yang dimaksud adalah:

1. Melawan hukum, memperkaya diri orang/badan lain yang merugikan


keuangan/perekonomian Negara (Pasal 2)
2. Menyalahgunakan kewenangan karena jabatan/kedudukan yang dapat
merugikan keuangan/ kedudukan yang dapat merugikan
keuangan/perekonomian Negara (Pasal 3)
3. Penyuapan (Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 11)
4. Penggelapan dalam jabatan (Pasal 8, Pasal 9, dan Pasal 10)
5. Pemerasan dalam jabatan (Pasal 12)
6. Berkaitan dengan pemborongan (Pasal 7)
7. Gratifikasi (Pasal 12B dan Pasal 12C).
C. JENIS-JENIS KORUPSI
Syed Hussein Alatas berdasarkan tipenya ada 7 jenis korupsi sebagai berikut :
• Korupsi transaktif ( transactive corruption ) yaitu menunjukkan kepada adanya kesepakatan timbal balik
antara pihak pembeli dan pihak penerima, demi keuntungan kedua belah pihak dan dengan aktif
diusahakan tercapainya keuntungan ini oleh keduanya.
• Korupsi yang memeras ( extortive corruption ) adalah jenis korupsi di mana pihak pembeli dipaksa untuk
menyuap guna mencegah kerugian yang sedang mengancam dirinya, kepentingannya atau orang-orang
dan hal-hal yang dihargainya.
• Korupsi investif ( investive corruption ) adalah pemberian barang atau jasa tanpa ada pertalian langsung
dari keuntungan tertentu, selain keuntungan yang dibayangkan akan diperoleh di masa yang akan datang.
• Korupsi perkerabatan ( nepotistic corruption ) adalah penunjukan yang tidak sah terhadap teman atau
sanak saudara untuk memegang jabatan dalam pemerintahan, atau tindakan yang memberikan perlakuan
yang mengutamakan dalam bentuk uang atau bentuk-bentuk lain, kepada mereka, secara bertentangan
dengan norma dan peraturan yang berlaku.
• Korupsi defensif (defensive corruption) adalah perilaku korban korupsi dengan pemerasan, korupsinya
adalah dalm rangka mempertahakan diri.
• Korupsi Otogenik (autogenic corruption ) yaitu korupsi yang dilaksanakan oleh seseorang seorang diri.
• Korupsi dukungan ( Supportive corruption ) yaitu korupsi tidak secara langsung menyangkut uang atau
imbalan langsung dalam bentuk lain.
Disclaimer : mohon maaf bila dalam penyampaian materi terjadi banyak kesalahan. Menerima kritik dan saran

Anda mungkin juga menyukai