Anda di halaman 1dari 28

Pengantar Ilmu Hukum

Tutorial/Inisiasi ke-4
Mata Kuliah PIH/PTHI
Program Studi Hukum
Universitas Terbuka
Hukum Obyektif dan Hukum Subyektif
Kb 1. Konsep-konsep Atau Istilah-istilah Dalam
Ilmu Hukum

• Hukum objektif merupakan isi atau substansi peraturannya.


• Hubungan antara sesama anggota masyarakat yang diatur oleh
hukum, dinamakan hubungan hukum, sedangkan bagi warga
masyarakat yang saling mengadakan hubungan hukum,
dinamakan subjek hukum.
• Hukum objektif berlaku umum dan tidak hanya mengatur
masyarakat, tetapi juga mengatur hubungan antara anggota
masyarakat dengan masyarakat, serta antara masyarakat dengan
negara
• Hukum subjektif yaitu hukum yang timbul dari hukum
obyektif dan berlaku terhadap orang tertentu atau lebih.
• Hukum subjektif ada yang menyebut sebagai hak dan ada
juga yang mengartikan sebagai hak dan kewajiban
• Hukum subjektif merupakan konkretisasi dari hukum
objektif, yang tertuju kepada subjek hukum atau orang
yang melaksanakan hukum tersebut.
• Seseorang yang mengadakan hubungan hukum dengan
orang lain akan memperoleh hak dan kewajiban.
• Hak dan kewajiban seseorang yang diperoleh karena
saling mengadakan hubungan hukum dinamkan hukum
subjektif
KB 2. Hak dan kewajiban, macam-macam hak dan
sifatnya

Teori tentang Hak


1. Teori kepentingan (Belangen Theorie)
Teori ini dipelopori oleh rudolf von jhering yang menganggap hak sebagai
keentingan yang terlindung. Hak itu sesuatu yang penting bagi yang
bersangkutan yang dilindungi oleh hukum yakni hak itu suatu kepentingan
terlindungi.
2. Teori Kekuatan (wilsmachts theorie)
Teori ini dipelopori oleh Von Savigny dan benhard winscheid yang
menganggap hak sebagai kehendak yang dilengkapi dengan kekuatan dan
yang diberi oleh tata tertib hukum kepada yang bersangkutan
3. Teori fungsi sosial
Teori ini pelopori oleh leon du guit yang menyebutkan bahwa tiada manusia
seorang pun yang tidak mempunyai hak. Sebaliknya dalam masyarakat bagi
manusia hanya ada suatu tugas kemasyarakatan.
Tata tertib hukum tidak didasarkan atas hak dan kebebasan manusia,
melainkan atas tugas sosial yang harus dijalankan oleh anggota masyarakat.
Kewajiban adalah pemenuhan kepentingan yang diakui dan
dilindungi oleh hukum. jika tidak dilaksanakan mendapatkan
sanksi. Kewajiban tidak selalu perlu dikaitkan dengan hak dan juga
kewajiban dikaitkan dengan tanggung jawab karena tanggung
jawab pula merupakan kerangka acuan untuk membahas
kewajiban. Dengan demikian pengertian tanggung jawab
mengandung juga pengertian kewajiban
Macam-macam hak :
1. Hak Mutlak
Hak mutlak adalah setiap kekuasaan mutlak yang oleh hukum
diberikan kepada subyek hukum untuk berbuat sesuatu atau
bertindak akan memperhatikan kepentingannya. Hak mutlak
merupakan hak yang diberikan kekuasaan kepada bersangkutan
untuk wajib dihormati oleh setiap orang
2. Hak relatif
Setiap kekuasaan atau kewenangan yang oleh hukum
diberikan kepada subyek hukum lain tertentu dengan kata
lain hak ini hanya dapat dilakukan oleh suatu subyek
hukum tertentu.
KB 3. Perbuatan hukum, perbuatan melawan hukum dan
perbuatan lainnya

Perbuatan hukum adalah perbuatan manusia yang sengaja


dilakukan untuk menimbulkan hak dan kewajiban.
Jadi suatu perbuatan yang akibatknya tidak dikehendaki oleh
pelaku bukan termasuk perbuatan hukum.
Akibat hukum yang timbul yaitu timbul hak dan kewajiban antara
para pihak
• Pasal 1365 KUHPerdata :
Perbuatan melanggar hukum adalah perbuatan yang melawan
hukum (PMH) yang dilakukan oleh seseorang yang karena
salahnya telah menimbulkan kerugian bagi orang lain.
Ilmu hukum mengenal 3 kategori PMH yaitu :
a. Kesengajaan
b. Tanpa unsur kesengajaan maupun kelalaian
c. kelalaian
Bukan perbuatan hukum :
Perbuatan yang tidak dikehendaki tetatpi mempunyai akibat
hukum
Sumber Hukum
Sumber Hukum

Menurut Sudikno Mertokusumo :


 Sebagai asas hukum, merupakan permulaan
hukum, misal kehendak tuhan, akal, jiwa bangsa,
dll
 Menunjukkan hukum-hukum terdahulu yg
memberikan bahan-bahan kepada hukum yang
sekarang berlaku : hukum Prancis dan Romawi.
 Sebagai sumber berlakunya yg memberi
kekuatan berlaku secara formal kepada peraturan
hukum (penguasa, masyarakt)
 Sebagai sumber mengenal hukum, misalnya
dokumen, UU, buku, dll.
 Sebagai sumber terjadinya hukum, sumber yang
menimbulkan hukum. misalnya : historis,
filosofis, sosiologis.
Sumber Hukum Materiil

 faktor2 atau kenyataan2 yang turut


menentukan isi dari hukum.

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi


Sumber Hukum dalam Arti Materiil:
 Faktor idiil yaitu faktor yang
berdasarkan kepada cita-cita masarakat
dan keadilan;
 Faktor sosial masyarakat
a. Struktur ekonomi;
b. Kebiasaan2;
c. Tata Hukum Negara lain;
d. Agama dan Kesuliaan;
e. Kesadaran hukum.
Sumber Hukum

Menurut Sudikno Mertokusumo :


 Sebagai asas hukum, merupakan permulaan
hukum, misal kehendak tuhan, akal, jiwa bangsa,
dll
 Menunjukkan hukum-hukum terdahulu yg
memberikan bahan-bahan kepada hukum yang
sekarang berlaku : hukum Prancis dan Romawi.
 Sebagai sumber berlakunya yg memberi
kekuatan berlaku secara formal kepada peraturan
hukum (penguasa, masyarakt)
 Sebagai sumber mengenal hukum, misalnya
dokumen, UU, buku, dll.
 Sebagai sumber terjadinya hukum, sumber yang
menimbulkan hukum. misalnya : historis,
filosofis, sosiologis.
Sumber Hukum Formal

 Prosedur atau tata cara pembentukan


hukum atau melihat kepada bentuk
lahiriah dari suatu hukum, yang dapat
dibedakan kepada hukum tertulis dan
tidak tertulis. Di antaranya :
1. Perundang-undangan (statute)
2. Kebiasaan (custom)
3. Traktat(treaty) /Perjanjian
4. Pendapat Para Sarjana (doctrin)
5. Yurisprudensi
E. UTRECHT (1983)
SUMBER HUKUM MATRIIL
PERASAAN HUKUM (KEYAKINAN HUKUM INDIVIDU DAN
PENDAPAT UMUM YG MENJADI DETERMINAN MATRIIL
MEMBENTUK HUKUM, MENENTUKAN ISI HUKUM

SUMBER HUKUM FORMAL


YANG MENJADI DETERMINAN FORMAL MEMBENTUK
HUKUM , MENENTUKAN BERLAKUNYA HUKUM
SUMBER HUKUM YANG BERSIFAT SOSIAL
SUMBER YG TIDAK MENDAPATKAN
PENGAKUAN SECARA FORMAL OLEH
HUKUM, SEHINGGA TDK SECARA LANGSUNG
DAPAT DITERIMA SEBAGAI HUKUM
SUMBER HUKUM MATRIIL
KESADARAN HUKUM WARGA MASYARAKAT
DARI MANA,DI MANA HUKUM ITU BERLAKU
DAN DIBERLAKUKAN
Sumber hukum dalam arti formal, yaitu :

Sumber hukum yang bersangkut paut dengan masalah prosedur atau cara
pembentukanya, terdiri dari:

• Sumber hukum dalam arti formal yang tertulis

1. Undang-undang :
a. UU dalam arti material: keputusan penguasa yang dilihat dari segi isinya mempunyai
kekuatan mengikat umum mis. UU Teroisme, UU Pailit.

b. UU dalam arti formal : keputusan penguasa yang diberi nama UU disebabkan bentuk
yang menjadikannya UU, mis UU APBN
• Sumber hukum dalam arti formal yang tidak tertulis

Prof. Soepomo dalam catatan mengenai pasal 32 UUD 1950 berpendapat


bahwa

“ Hukum adat adalah synonim dengan hukum tidak tertulis dan hukum
tidak tertulis berarti hukum yang tidak dibentuk oleh sebuah badan
legislatif yaitu hukum yang hidup sebagai konvensi di badan –badan
hukum negara (DPR, DPRD, dsb), hukum yang timbul karena putusan-
putusan hakim dan hukum kebiasaan yang hidup dalam masyarakat.”
Tap MPRS No.XX/MPRS/1966 Tata urutan prundangan RI menurut
UUD 1945

- Bentuk peraturan perundangan RI

• Undang-undang Dasar 1945


• Tap MPR
• Undang-undang/Perpu
• Peraturan Pemerintah
• Keputusan Presiden
• Peraturahn Menteri
• Instruksi Mentri
• Dan lain-lain
Pasal 2 Tap MPR No III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum
dan Tata Urutan Peraturan Perundang- undangan

• 1. UUD 1945;
• 2. Tap MPR RI.
• 3. Undang-Undang,
• 4. Peperpu;
• 5. Peraturan Pemerintah,
• 6. Keputusan Presiden;
• 7. Peraturan Daerah.
2. Hukum Traktat

• Traktat adalah perjanjian yang dibuat antara negara yang dituangkan


dalam bentuk tertentu

3. Putusan Hakim (yurisprudensi)

• Istilah yurisprudensi berasal dari kata Jurisprudentia (Bahasa Latin),


yang berarti pengetahuan hukum (Rechts geleerheid). Kata
yurisprudensi sebagai istilah teknis Indonesia, sama artinya dengan
kata “Jurisprudentia” (Bahasa Belanda) dan “Jurisprudence” dalam
bahasa Perancis yaitu, Peradilan tetap atau hukum peradilan.
Pendapat tentang Yurisprudensi

• Apeldoorn :
yurisprudensi, doktrin dan perjanjian merupakan faktor-faktor
yang membantu pembentukan hukum.
• Sedangkan Lemaire:
yurisprudensi, ilmu hukum (doktrin) dan kesadaran hukum
sebagai determinan pembentukan hukum.
4. Doktrin

• Pendapat para sarjana hukum yang merupakan doktrin adalah sumber


hukum.[1] Ilmu hukum itu sebagai sumber hukum tapi bukan hukum
karena tidak langsung mempunyai kekuatan mengikat sebagaimana undang-
undang. Ilmu hukum baru mengikat dan mempunyai kekuatan hukum bila
dijadikan pertimbangan hukum dalam putusan pengadilan. Disamping itu
juga dikenal adagium dimana orang tidak boleh menyimpangi
dari”communis opinion doctorum” (pendapat umum para sarjana).
[1] Sudikno Mertokusumo, Sejarah Peradilan.hal.110.
5. Perjanjian

• Apeldoorn :
Yurisprudensi, doktrin dan perjanjian merupakan faktor-faktor yang
membantu pembentukan hukum.
• Sedangkan Lemaire
Yurisprudensi, ilmu hukum (doktrin) dan kesadaran hukum sebagai
determinan pembentukan hukum.

Anda mungkin juga menyukai