Anda di halaman 1dari 37

ELEMEN MESIN I

REFERENSI :

R.S.KHURMI, J.K.GUPTA
“A TEXT- BOOK OF MACHINE DESIGN”
EURASIA PUBLISHING HOUSE (Pvt)LTD,RAM NAGAR,
NEW DELHI-110055,1997.

Josefh Edward Shigley


“ Mechanical Engineering Design“
Copyright ©1986 by McGraw-Hill.

SULARSO,NIEMEN,M.F.SPOT.(Sebagai Pendukung)
REFERENSI
PENDAHULUAN
 Dalam praktek permesinan bagian utama yang paling
pokok pada bermacam-macam keadaan seperti :
1. Tenaga/Daya/Power yang dipindahkan.
2. Berat/Beban/Gaya pada mesin.
3. Tahanan/Hambatan/Koefisien Gesek.
4. Inersia dari bagian yg maju atau mundur.
5.Perubahan Temperatur.
Beban/Gaya :
Adalah sebagai suatu gaya luar yg bekrja pada
bagian mesin biasanya ada 3(Tiga) jenis Beban :
 1. Beban Tetap. 2. Beban Bervariasi.
 3. Beban Kejut . 4. Beban Tekanan.
 Beban/Gaya adalah suatu besaran yang mempunyai
arah.
 Tegangan adalah gaya yang bekerja per satuan luas.
 Regangan adalah pertambahan panjang (Δl per panjang
awal(mula-mula)
GAYA, TEGANGAN & REGANGAN
Gaya yg bekerja terhadap komponen mesin :
Gaya Tarik mengakibatkan Tegangan Tarik.
Gaya Tekan mengakibatkan Tegangan Tekan.
Gaya Puntir mengakibatkan Tegangan Geser
F
 , untuk tarik , tekan
A
F
  , untuk geser .
A
Dimana :
Σ atau σ adalah Tegangan satuannya dalam MPa.
F adalah Gaya yang bekerja dalam Newton(N).
A adalah luas penampang benda dalam mm2.
Luas penampang A tergantung dari bentuk benda :
Jika lingkaran,Maka  2
. d mm2 
A= 4
Apabila persegi panjang ,
A = b . h ( mm²).
Dan kubus maka :
A = a . a = ( a²) dalam satuan (mm²).
Regangan
SAMBUNGAN TIDAK TETAP
 Untuk memasang bagian mesin dibagian-bagian
tertentu harus disambung atau diikat agar tidak
bergerak terhadap sesamanya. Adapun cara
penyambungan ini termasuk sambungan tidak
tetap artinya dapat dilepas dan dipasang kembali
dengan tidak merusak baik pengikatnya maupun
yang diikatnya.

 Dalam bab ini akan diuraikan tegangan yang


terjadi terhadap ulir mur/baut sebagai pengikat.
Sambungan Mur&Baut
Sambungan Mur-Baut
 Ada 5 Tegangan yang terjadi akibat pengencangan pada ulir/sekrup mur baut :

 1.Tegangan Tarik :
 Karena ikatan baut,tarikan mula-mula didalam baut menurut eksperimen :
 Fi = 2840 . d ( N ) dalam satuan SI Unit.
 Fi = 284 . d ( kgf ) dalam satuan MKS Unit.
 Dimana :
 Fi : Inisial tekanan dalam baut dan
 d : diameter nominal daripada baut dalam (mm).
 Hubungan ini digunakan untuk sambungan yang mengalami tekanan; Jika sambungan tidak perlu
ketat terhadap Tegangan Tarik dapat digunakan dalam hal ini : Fi = 1420 . d ( N ).
 Jika baut tidak mengalami Tegangan mula-mula, tetapi beban Aksial, Maka untuk menentukan
penampang baut digunakan rumus sbb :
 F = Tegangan Tarik yg diizinkan x Luas penampang baut
 F = σt . A
 Luas Tegangan dari table 11-1 Ref : Khurmi hal… diperoleh hubungan sebagai berikut :
 Luas penampang Tegangan = (
 Dimana :
 dp : diameter lingkar jarak dalam (mm).
 dc : diameter inti baut dalam (mm).
Kunci Momen Digital
2.Tegangan Geser Puntir :

 atau
 Sehingga (mm)
 Dimana :
 τg : Tegangan Geser Torsi dalam satuan Mpa atau N/mm2.
 T : Momen Puntir atau Torsi dalam satuan Nm (Newton meter).
 dc: Diameter inti baut atau ukuran minor ulir dalam satuan
millimeter (mm).
 J : Momen kelembaman polar terhadap penampang dalam
satuan mm4.
 r : Jari-jari baut dalam satuan (mm).
  
3.Tegangan Geser :

 Terhadap Ulir dapat ditentukan dengan :


 τg = untuk tegangan rata-rata pada mur : τg =
 dimana :
 b : lebar ulir baut ; n : jumlah ulir ; d : diameter
mayor
4. Tegangan Crushing :

 Atau Tekanan pada ulir :


 σc =
 dimana :
 d = diameter mayor dalam (mm).
 dc= diameter minor dalam (mm).
 n = jumlah/banyaknya ulir .
KERUSAKAN BAUT AKIBAT
TARIKAN,PUNTIRAN,GESER & DOL
5. Tegangan Lentur :

 Jika permukaan atas/bawah mur tidak sempurna


pada sumbu baut,maka dapat dihitung dengan
rumus :

 dimana :
 x : Tergantung perbedaan akibat letak kemiringan
(mm).
 l : Panjang baut (mm).
 E : Modulus Elastisitas bahan baut (Mpa).
  
Contoh Soal 1 :

Tentukanlah beban yang aman untuk baut M30, bila TeganganTarik


yang aman diasumsikan sebesar 42 Mpa atau N/mm2.
 Penyelesaian :
M30 = diameter baut 30 mm ; σt = 42 Mpa (N/mm2).
Dari table 11-1 Ref Khurmi untuk jenis ulir kasar luas penampang
tegangan M30 adalah 561 mm2, sehingga beban tarik yang aman
adalah sbb :
Ft = luas penampang teganan x tegangan tarik ( A . σt ) dlm ( N ).
Ft = 561 (mm2) . 42 ( N/mm2) = 23.562 Newton = 23,562 kN.
  
Contoh Soal 2 :

 Baut mata digunakan untuk mengangkat beban


sebesar 60 kN lihat gambar dibukuajar !
 Tentukanlah :
diameter nominal baut tersebut ? Jika tegangan
tariknya tidak melebihi 100 Mpa dan apabila
diasumsikan ulir kasar yg dipakai (lihat tabel 11-1
buku ajar hal 8.
PENYELESAIAN SOAL

 Dari hasil perhitungan yg didapat dc = 27,6 mm.karena


diasumsikan ulir kasar menurut tabel 11-1 dc = 28,7 mm.
 Maka diameter nominalnya adalah dc = 33 mm atau M33.
Tegangan Karena Gaya-Gaya Luar

Ada 3 tegangan yang terjadi akibat gaya gaya luar


diantaranya adalah :

1. Tegangan Tarik.

2. Tegangan Geser.

3. Tegangan Kombinasi Tekan & Geser.


 
Tegangan Tarik :

 4 . Ft
F  ( d c ) . t  d c 
2
t
4  . t
 Catatan :
 1.Jika gaya luar tersebut sudah diperoleh, maka
jumlah baut dapat dihitung dengan persamaan
berikut ini :
 Ft = π/4 ( dc² ). σt . i dimana i : jumlah baut
 2.Jika kasus tidak tersedia pada table, maka untuk
ulir kasar dapat dipilih/ditentukan :
 dc = 0.84 d dimana d : diameter nominal baut
dalam (mm).
Tegangan Geser :

 Fg = π/4 . d² .τg . i atau d = √ 4 . Fg /π . τg . i


 d : diameter mayor daripada baut dalam (mm)
 dimana i : jumlah baut.
Tegangan Kombinasi Tekan & Geser :

1
  
2 2
g max
 t g
2
atau

  2 t

1

2
 4g
2
t max t
2
Contoh Soal
Rancanglah !!?
Ukuran baut pengikat kopling dan hitung pula gaya yg terjadi pada baut,
jika jumlah baut yg digunakan/dipakai 6 pasang.
Bila putaran poros mesin sebesar 750 rpm, dan daya yg dipindahkan 4 kW.
Bahan/material baut dipilih Fe 36 C:
 Tegangan Tarik 36 Mpa.

 Tegangan Geser 20 Mpa.

 Tegangan Crushing 50 Mpa

 Diameter Kopling bagian luar Do : 300 mm

 Diameter Kopling bagian dalam Di : 200 mm

 Periksa juga kekuatan ulir mur baut tersebut ?!!!

  jika jumlah ulir 15 dan lebar ulir 3 mm.

 Penyelesaian : ??!

  
Bentuk Model
Potongan Penampang Kopling
Penampang Kopling
 Jika pada contoh soal yg terdahulu ditambahkan
untuk mencari diameter Poros ?
Bila putaran poros mesin sebesar 750 rpm,
dan daya yg dipindahkan 4 kW.
Tegangan Geser 20 Mpa

 Selanjutnya hitunglah pasak untuk poros tersebut ?


 Apabila bahan poros = bahan pasak Fe 36 C
 Tegangan Tarik 36 Mpa.
 Tegangan Geser 20 Mpa.
 Tegangan Crushing 50 Mpa
TERIMA KASIH
Pengujian dengan sistem Komputerisasi

Anda mungkin juga menyukai