REFERENSI :
R.S.KHURMI, J.K.GUPTA
“A TEXT- BOOK OF MACHINE DESIGN”
EURASIA PUBLISHING HOUSE (Pvt)LTD,RAM NAGAR,
NEW DELHI-110055,1997.
SULARSO,NIEMEN,M.F.SPOT.(Sebagai Pendukung)
REFERENSI
PENDAHULUAN
Dalam praktek permesinan bagian utama yang paling
pokok pada bermacam-macam keadaan seperti :
1. Tenaga/Daya/Power yang dipindahkan.
2. Berat/Beban/Gaya pada mesin.
3. Tahanan/Hambatan/Koefisien Gesek.
4. Inersia dari bagian yg maju atau mundur.
5.Perubahan Temperatur.
Beban/Gaya :
Adalah sebagai suatu gaya luar yg bekrja pada
bagian mesin biasanya ada 3(Tiga) jenis Beban :
1. Beban Tetap. 2. Beban Bervariasi.
3. Beban Kejut . 4. Beban Tekanan.
Beban/Gaya adalah suatu besaran yang mempunyai
arah.
Tegangan adalah gaya yang bekerja per satuan luas.
Regangan adalah pertambahan panjang (Δl per panjang
awal(mula-mula)
GAYA, TEGANGAN & REGANGAN
Gaya yg bekerja terhadap komponen mesin :
Gaya Tarik mengakibatkan Tegangan Tarik.
Gaya Tekan mengakibatkan Tegangan Tekan.
Gaya Puntir mengakibatkan Tegangan Geser
F
, untuk tarik , tekan
A
F
, untuk geser .
A
Dimana :
Σ atau σ adalah Tegangan satuannya dalam MPa.
F adalah Gaya yang bekerja dalam Newton(N).
A adalah luas penampang benda dalam mm2.
Luas penampang A tergantung dari bentuk benda :
Jika lingkaran,Maka 2
. d mm2
A= 4
Apabila persegi panjang ,
A = b . h ( mm²).
Dan kubus maka :
A = a . a = ( a²) dalam satuan (mm²).
Regangan
SAMBUNGAN TIDAK TETAP
Untuk memasang bagian mesin dibagian-bagian
tertentu harus disambung atau diikat agar tidak
bergerak terhadap sesamanya. Adapun cara
penyambungan ini termasuk sambungan tidak
tetap artinya dapat dilepas dan dipasang kembali
dengan tidak merusak baik pengikatnya maupun
yang diikatnya.
1.Tegangan Tarik :
Karena ikatan baut,tarikan mula-mula didalam baut menurut eksperimen :
Fi = 2840 . d ( N ) dalam satuan SI Unit.
Fi = 284 . d ( kgf ) dalam satuan MKS Unit.
Dimana :
Fi : Inisial tekanan dalam baut dan
d : diameter nominal daripada baut dalam (mm).
Hubungan ini digunakan untuk sambungan yang mengalami tekanan; Jika sambungan tidak perlu
ketat terhadap Tegangan Tarik dapat digunakan dalam hal ini : Fi = 1420 . d ( N ).
Jika baut tidak mengalami Tegangan mula-mula, tetapi beban Aksial, Maka untuk menentukan
penampang baut digunakan rumus sbb :
F = Tegangan Tarik yg diizinkan x Luas penampang baut
F = σt . A
Luas Tegangan dari table 11-1 Ref : Khurmi hal… diperoleh hubungan sebagai berikut :
Luas penampang Tegangan = (
Dimana :
dp : diameter lingkar jarak dalam (mm).
dc : diameter inti baut dalam (mm).
Kunci Momen Digital
2.Tegangan Geser Puntir :
atau
Sehingga (mm)
Dimana :
τg : Tegangan Geser Torsi dalam satuan Mpa atau N/mm2.
T : Momen Puntir atau Torsi dalam satuan Nm (Newton meter).
dc: Diameter inti baut atau ukuran minor ulir dalam satuan
millimeter (mm).
J : Momen kelembaman polar terhadap penampang dalam
satuan mm4.
r : Jari-jari baut dalam satuan (mm).
3.Tegangan Geser :
dimana :
x : Tergantung perbedaan akibat letak kemiringan
(mm).
l : Panjang baut (mm).
E : Modulus Elastisitas bahan baut (Mpa).
Contoh Soal 1 :
1. Tegangan Tarik.
2. Tegangan Geser.
1
2 2
g max
t g
2
atau
2 t
1
2
4g
2
t max t
2
Contoh Soal
Rancanglah !!?
Ukuran baut pengikat kopling dan hitung pula gaya yg terjadi pada baut,
jika jumlah baut yg digunakan/dipakai 6 pasang.
Bila putaran poros mesin sebesar 750 rpm, dan daya yg dipindahkan 4 kW.
Bahan/material baut dipilih Fe 36 C:
Tegangan Tarik 36 Mpa.
Penyelesaian : ??!
Bentuk Model
Potongan Penampang Kopling
Penampang Kopling
Jika pada contoh soal yg terdahulu ditambahkan
untuk mencari diameter Poros ?
Bila putaran poros mesin sebesar 750 rpm,
dan daya yg dipindahkan 4 kW.
Tegangan Geser 20 Mpa